Aku bener-bener gak habis fikir. Dengan mudahnya kamu pergi,
dan dengan gampangnya kamu kembali lagi.
Punya hati gak sih?
Punya otak gak sih?
Setelah 2 bulan lebih ninggalin aku gitu aja tanpa kabar, seolah justru membuatmu datang padaku dengan rasa tak bersalah. What? Kamu bilang itu semua karena kesalahanku. Pikir dong, pikir !!
Laki-laki mana yang membiarkan pasangannya jika ia melakukan kesalahan. Kenapa kamu diam aja selama 2 bulan lamanya tanpa memberi tahu bahwa yang ku lakukan salah.
ALASAN !
Kenapa kamu balik lagi ke aku? Apa perempuan disana telah meninggalkanmu, sehingga kamu ingin kembali ke aku lagi?
Semuanya gak segampang itu.
Kamu tau gak gimana hari-hari aku disaat-saat pertama kamu tinggalin aku dulu.
Aku jatuh sakit selama 2 hari. Aku terbaring dikamar selama 2 hari.
Apa kamu tau itu? Enggak kan?
Aku bener-bener down, aku ngerasa aku jatuh terpuruk saat kamu tinggalkan tanpa kabar.
Apa kamu peduli itu? Enggak kan?
Kamu gak akan pernah tau seberapa down nya aku saat melewati tiap malam dengan tangisan. Iya, hanya itu yang bisa aku lakukan. Aku gak bisa berbuat apa-apa lagi saat kamu mengacuhkanku.
Kamu gak akan pernah tau betapa susahnya aku untuk membuka hati lagi meskipun kamu udah menghilang dari aku.
Kamu gak akan pernah tau hal-hal bodoh yang aku lakukan disetiap malam. Menunggu kedatanganmu kerumah.
Aku rela gak tidur hingga larut malam hanya untuk duduk diruang tamu, dengan tatapan melihat keluar jendela. Dan setiap ada cahaya kendaraan yang melintas, aku sangat berharap itu adalah kamu yang datang.
Tindakan konyol itu aku lakukan karena aku saat itu memang bener-bener mengharapkan kehadiranmu. Tapi apa kenyataanya?
Kamu tetap gak mempedulikanku, kamu hilang entah kemana.
Bukan hanya itu, kamu juga menjauh dari aku, menghindar entah karena apa.
Lambat laun aku mulai sadar. Aku gak bisa gini-gini terus, terpuruk dengan masalah tak berujung ini. Aku nyoba move on, meskipun itu sangat sulit, tapi aku bisa. Aku bisa melupakanmu.
Aku bisa menghilangkan sedikit rasa sakit itu dengan kehadiran dia, yang saat ini ku cinta.
Dan setelah 2 bulan lebih kejadian itu berlalu, kamu balik lagi di kehidupanku. Aku benci, aku benci saat kamu menuduhku yang tak peduli terhadapmu.
Kamu itu maunya apa coba??
Seenaknya aja bersikap,seenaknya aja datang lalu pergi,lalu datang kembali.
Please, aku capek jika harus berada dalam kisah serumit ini. Aku gak mau lagi dipermainkan dengan permainan bodoh itu.
Tolong, jangan pernah usik hidupku lagi. Aku telah bahagia dengan dia saat ini, dengan dia yang lebih mencintaiku dengan baik. Dengan dia yang selalu ada untukku, dengan dia yang selalu memprioritakan aku daripada mereka-mereka.
Dengan dia yang lebih bisa menghargai sebuah hubungan yang harus dijaga. Tidak seperti kamu !!
Aku memang masih muda, belum tau segalanya akan banyak hal. Tapi, bukan berarti kamu bisa dengan mudah menyakitiku.
Cukup, aku gak mau itu terulang lagi.
Entah kenapa, kemarin saat kita ketemu, dada aku terasa sangat sakit. Sakit sekali
Rasanya air mata ini berlomba untuk keluar ketika itu. Aku berusaha menahannya, meski itu sulit.
Aku menangis bukan karena menyesal telah berpisah darimu
Aku menangis bukan karena masih mencintaimu
Aku menangis bukan karena ingin kembali lagi denganmu
Aku menangis bukan karena merindukanmu
Punya hati gak sih?
Punya otak gak sih?
Setelah 2 bulan lebih ninggalin aku gitu aja tanpa kabar, seolah justru membuatmu datang padaku dengan rasa tak bersalah. What? Kamu bilang itu semua karena kesalahanku. Pikir dong, pikir !!
Laki-laki mana yang membiarkan pasangannya jika ia melakukan kesalahan. Kenapa kamu diam aja selama 2 bulan lamanya tanpa memberi tahu bahwa yang ku lakukan salah.
ALASAN !
Kenapa kamu balik lagi ke aku? Apa perempuan disana telah meninggalkanmu, sehingga kamu ingin kembali ke aku lagi?
Semuanya gak segampang itu.
Kamu tau gak gimana hari-hari aku disaat-saat pertama kamu tinggalin aku dulu.
Aku jatuh sakit selama 2 hari. Aku terbaring dikamar selama 2 hari.
Apa kamu tau itu? Enggak kan?
Aku bener-bener down, aku ngerasa aku jatuh terpuruk saat kamu tinggalkan tanpa kabar.
Apa kamu peduli itu? Enggak kan?
Kamu gak akan pernah tau seberapa down nya aku saat melewati tiap malam dengan tangisan. Iya, hanya itu yang bisa aku lakukan. Aku gak bisa berbuat apa-apa lagi saat kamu mengacuhkanku.
Kamu gak akan pernah tau betapa susahnya aku untuk membuka hati lagi meskipun kamu udah menghilang dari aku.
Kamu gak akan pernah tau hal-hal bodoh yang aku lakukan disetiap malam. Menunggu kedatanganmu kerumah.
Aku rela gak tidur hingga larut malam hanya untuk duduk diruang tamu, dengan tatapan melihat keluar jendela. Dan setiap ada cahaya kendaraan yang melintas, aku sangat berharap itu adalah kamu yang datang.
Tindakan konyol itu aku lakukan karena aku saat itu memang bener-bener mengharapkan kehadiranmu. Tapi apa kenyataanya?
Kamu tetap gak mempedulikanku, kamu hilang entah kemana.
Bukan hanya itu, kamu juga menjauh dari aku, menghindar entah karena apa.
Lambat laun aku mulai sadar. Aku gak bisa gini-gini terus, terpuruk dengan masalah tak berujung ini. Aku nyoba move on, meskipun itu sangat sulit, tapi aku bisa. Aku bisa melupakanmu.
Aku bisa menghilangkan sedikit rasa sakit itu dengan kehadiran dia, yang saat ini ku cinta.
Dan setelah 2 bulan lebih kejadian itu berlalu, kamu balik lagi di kehidupanku. Aku benci, aku benci saat kamu menuduhku yang tak peduli terhadapmu.
Kamu itu maunya apa coba??
Seenaknya aja bersikap,seenaknya aja datang lalu pergi,lalu datang kembali.
Please, aku capek jika harus berada dalam kisah serumit ini. Aku gak mau lagi dipermainkan dengan permainan bodoh itu.
Tolong, jangan pernah usik hidupku lagi. Aku telah bahagia dengan dia saat ini, dengan dia yang lebih mencintaiku dengan baik. Dengan dia yang selalu ada untukku, dengan dia yang selalu memprioritakan aku daripada mereka-mereka.
Dengan dia yang lebih bisa menghargai sebuah hubungan yang harus dijaga. Tidak seperti kamu !!
Aku memang masih muda, belum tau segalanya akan banyak hal. Tapi, bukan berarti kamu bisa dengan mudah menyakitiku.
Cukup, aku gak mau itu terulang lagi.
Entah kenapa, kemarin saat kita ketemu, dada aku terasa sangat sakit. Sakit sekali
Rasanya air mata ini berlomba untuk keluar ketika itu. Aku berusaha menahannya, meski itu sulit.
Aku menangis bukan karena menyesal telah berpisah darimu
Aku menangis bukan karena masih mencintaimu
Aku menangis bukan karena ingin kembali lagi denganmu
Aku menangis bukan karena merindukanmu
Aku menangis karena sampai sekarang rasa sakit itu masih terasa. Masih terasa perihnya, perih yang kamu torehkan dengan senyuman indah diwajahmu.
Perih yang kamu beri, tanpa kamu sadari bahwa itu sangat menyakitkan.
Tolong, menjauhlah dari kehidupanku.