Sepotong Hati di Segelas Milkshake Cokelat (Bagian Lima)

by - February 23, 2016

Bagi yang belum membaca bagian satu sampai empat, silahkan baca di sini ya. 


 ***





                                   



Mei hanya memesan frappuccino dingin, sedangkan Agus memesan french fries dan minuman favoritnya, milkshake cokelat.

Beberapa saat kemudian, pramusaji berseragam hitam dengan motif garis merah mengantarkan pesanan mereka dan meletakkannya di atas meja. Lalu, Mei pun segera meminum pesanannya yang baru saja tiba itu.

Agus terdiam. Melihat ekspresi Mei yang lucu saat meminum frappuccino sambil memejamkan mata. Agus tampak bingung ingin memujinya seperti apa. Ia mulai memikirkan kata-kata yang puitis.

“Haus banget ya, Mbak?” tanya Agus meledek.
Maksud ingin memuji, tetapi malah kalimat itu yang terlontar.

“Um....” Mei membuka matanya dan mencoba berbicara sambil minum. “Ng... nggak, kok. Cuma ngerasa cuaca siang ini panas banget. Dari tadi kita ngobrol tanpa minum. Jadi, rasanya dehidrasi gitu,” lanjut Mei sambil tertawa kecil.

“Bukannya itu artinya sama aja? Tetep haus banget, kan?”

“Iya-iya, gue haus,” kata Mei sedikit sewot.


Mei cemberut. Agus pun tersenyum. Kemudian ia mulai mencolekkan kentang goreng panjang-panjang itu ke saos sambal dan berakhir di mulutnya.


“Oiya, lu kenapa gak mesen makanan?” tanya Agus. “Tadi katanya mau mesen yang banyak?”


“Gapapa. Lagi diet nih gue," jawab Mei sambil ikutan menyomot french fries.

Agus memerhatikan tubuh Mei yang menurut dirinya sudah termasuk wanita langsing. Namun, kenapa harus diet segala? Mungkin hampir semua laki-laki juga memikirkan hal aneh pada seorang wanita kurus yang seolah-olah merasa dirinya gemuk.

Tidak ingin membahas hal yang sensitif bagi wanita, Agus mulai berpikir topik lain. Ya, berbicara mengenai berat badan hanya akan membuat wanita tersebut tidak nyaman.

“Kenapa macet di Jakarta setiap sore itu nggak ada habis-habisnya ya, Mei?”
“Yah..., dia bahas macet lagi,” ujar Mei. “Nanti giliran gue respons, eh malah bilang ‘Lupain aja’ sama lu.”
“Duh, masih inget aja,” kata Agus, wajahnya memerah. “Habisnya suka kesel sendiri, sih. Kapan coba kemacetan ini berakhir?!,” lanjut Agus jujur yang dibalut emosi.

“Ya, nikmatin aja, Gus.”

“Nikmatin gimana?! Gue udah muak sama kemacetan. Gue mulai curiga, jangan-jangan sekitar tiga sampai lima tahun lagi kita bakalan tua di jalan. Baru buka pintu rumah udah macet. Perjalanan dari rumah ke kampus mungkin bisa dua hari,” ucap Agus   
“Hahahahahaha.”
Agus berhasil membuat Mei tertawa. Padahal Agus memang berkata jujur dari hati. Tidak bermaksud membuat lelucon. Tapi karena hal itu, ia mulai berani mengutarakan pendapatnya. Sehingga tidak ada lagi kecanggungan setiap kali berinteraksi dengan orang lain, terutama lawan jenis. Agus juga berharap dirinya bisa semakin mencair seperti es batu di milkshake cokelatnya setiap kali berdua dengan Mei.

***

Langit oranye yang kemerah-merahan itu tampak sangat menggambarkan bagaimana sebuah rasa hangat tentang kedekatan mereka hari ini.
Dalam hati Agus mulai timbul titik-titik kebahagiaan. Titik yang seakan menjalar ke setiap aliran darahnya. Seakan kebahagiaan itu rasanya tidak perlu lagi untuk dijelaskan. Karena hari itu, bahagia sungguh sangat sederhana.

Sudah hampir empat jam Agus dan Mei berbincang-bincang di kafe. Mulai dari topik perkuliahan, sampai membahas macet, hingga selera musik favorit mereka, dan beberapa obrolan lainnya.

“Kayaknya udah makin sore ini, Gus. Gue pamit pulang, ya. Lagian jalanan juga udah nggak semacet tadi,” pamit Mei kepada Agus.

“Kok jadi mendadak buru-buru gitu? Ada apa? Perlu gue antar pulang?” balas Agus, tidak rela harus berpisah secepat ini. Agus berharap masih bisa berlama-lama dengan Mei.
“Nggak perlu, Gus. Kebetulan ada janji sama seseorang. Dia udah nungguin,” jawab Mei.
“Oh,” tutur Agus lemas. “Hmm... gue boleh minta pin BBM lu, Mei?” lanjut Agus.
“Pin?” tanya Mei sedikit terkejut.
“Iya. Punya BBM, kan?”
“Punya,” jawab Mei. “Boleh aja, sih, tapi jangan sekarang, ya. Kita, kan, baru kenal. Hehe,” lanjutnya.

Agus sudah memberanikan dirinya, tapi sayang usahanya tidak berjalan mulus.

“Oke deh, Mei.” Agus sedikit tertawa. Mungkin ia menertawakan dirinya sendiri yang gagal.
“Gue balik ya, Gus. See you.”
“Sip. Hati-hati, ya!”

***

Agus masih betah duduk di Widy cafe. Agus tidak ingin cepat menyerah. Mumpung masih di cafe, ia memanfaatkan wifi gratisan. Agus berusaha googling mencari akun media sosial milik Mei.
Hingga akhirnya ketemu akun Twitter Mei: @meiriskautami.

Gadis sipit berkacamata dengan gaya rambut yang dikuncir kuda tersenyum memamerkan gigi putihnya. Lucu sekali avatar-nya. Meskipun penampilan Mei hari ini lebih menarik, rambut terurai dan tanpa memakai kacamata.
Agus pun berniat stalking. Sedihnya, akun itu malah diproteksi. Karena ada gambar gembok yang terlihat.

“Kayak kotak amal masjid aja segala digembok!” kata Agus meracau sendiri.



***

You May Also Like

35 comments

  1. si agus ngobrol sama si mei di cafe selama 4 jam? kok cepet amat ya waktu 4 jamnya
    engga kerasa loh, waktu 4 jamnya kerasa 5 menit suer deh
    orang mah kalo 4 jam dipanjangin lagi biar beneran 4 jam

    ReplyDelete
    Replies
    1. HAHAHAAA
      Iya besok dipanjangin lagi ya bang, biar bisa sampai 4 jam



      KOK AMBIGU YAA??

      Delete
  2. Kadang berharap itu menyenangkan kalau terwujud tapi sangat menyedihkan kalau harapan tak sesui kenyataan. Gimana nasib agus nanti yak? :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya bener, mba. Tapi masih banyak orang yg berharap. Hahaa

      Baca terus kelanjutannya, mba. Di blog Icha :))

      Delete
  3. Ini french fries nya bukan sosis goreng tepung kan?

    Niat nya mau komen syariah, tapi karna bahas-bahas berat badan guas jadi sebel. mau ngambek aja ah..

    Soal kata "see you" hhmm, jangan terlalu ngandelin kata see you deh, nyesek doang. Ini kenapa curcol?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bu-bukan, Dibah. Bukan yg sosis di cafe itu, yg kayak sosis abang-abang depan esde.

      Hahahaaaa. Sini aku pukpuk-in biar nggak ngambek. :'D

      Iya bener, Dib. Ada makna dalam dibalik kata see you. Sedih, kayak perpisahan yg menyakitkan gitu. Aku juga nggak mau ngandelin kata see you. :( takut.



      See you.

      Delete
  4. Agus kehabisan bahan obrolan sih, masak ngomongin macet lagi ??
    Tapi ya agak sebel juga sih sama Macet, mungkin 5-10 tahun kedepan, kita ke kampus tapi macet, di perjalanan kita udah wisuda. karna saking lamanya nungguin macet.

    Cieeeee akhirnya Agus sama Mei kembali.
    Kasian Agus ditolak ketika minta pin bb, stalking juga gagal karna akunnya di gembok.
    Kayaknya Mei mandang Agus sebagai penjahat kelamin deh..?
    Buahahaha
    Becanda.

    Tapi masih ada harapan buat Agus untuk ketemu lagi sama Mey :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hhahaa iya, Ka. Agus orangnya introvert. Pemalu. Suka kikuk gitu.
      Hahahaaa enak gitu bang, kelamaan di jalan, tau-tau udah wisuda. :D

      Wkakakaa iya iyaa bisa jadi, Ka.
      Iya, baca kelanjutannya ya :))

      Delete
  5. ahaai muncul juga akhirnya yang ke 5.
    duuh gak papa gagal gus untuk sekarang.
    bener niki 4 jam cuma berasa 3 menit. ini samabnganya kapan muncul dan dimana?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaaa iya bang,
      ntar sambungannya muncul di blog Icha.
      Nanti aku kasih linknya di postingan yaa :))

      Delete
  6. wanjir keren lan, gue suka yang "bahagia itu sederhana"
    endingnya juga bikin nebak-nebak nih, gue kira-kira ya, si mei mungkin cuma ngenggep si agus cuma sebatas temen, gak lebih dari itu. jadilah friend zone~

    ini bagian 6 di lapak siapa lan ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Heheee iya bang Er, :D
      Hmm bener nggak ya ending tebakan lu, bang? :D

      Bagian 6, di lapak Icha bang.
      Bagian 7, Darma.
      Bagian 8, Yoga.
      Nanti kalau sudah publish, linknya gue masukin di tulisan kok :))

      Delete
  7. Aduh, kentang banget. Tapi emang di situ nilai jual penasarannya yang disuguhkan. Emang kampret dah.

    Sedih banget tuh si Agus. Udah ngeberaniin diri, tapi gagal. "Mungkin di part 6 bisa dapet pin BBM-nya Mei, Gus." ceritanya lagi nasehatin Agus.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahaa iya bener, By.

      '' Iya, Bang. ''
      Ceritanya Agus yang jawab.

      Delete
  8. 4 jam dibilang masih buru buru?! PP Surabaya-Balikpapan udah nyampe.. Hahahaa

    Kok aku bacanya @meiriskautami jadi terdengar miris kau tami ya? Hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahaa, Agusnya lagi kasmaran gitu, Rum.

      Miris kau tami. HAHAHAA YAWLOH ARUUUUM :'D

      Delete
  9. Itu down banget nggak sih Agus minta PIN BBM malah gakdikasih :' wkwkwk itu yang bikin aku suka agak gimana gitu kalau harus minta kontak cewek yang baru dikenal, kalau sekedar kenalan, boleeehlaaah~

    ReplyDelete
    Replies
    1. Lu pernah minta pin bbm cewek, trus nggak dikasih, gitu bang?
      Kayak Agus?

      HAHAHAHAAAA #PrayforbangFeb.

      Delete
  10. Yuhuuuuuu Wulan sudah posting bagian kelima. Itu kasihan si Agus, kok sekarang aku jadi kengiang-ngiang kebayang kalau Agus itu orang beneran. Trus mukanya melas. Huahahaha.

    Ntar mudahan bagian enam, tujuh, dan delapannya, kita bisa anuin secepatnya ya, Lan. Semangats! :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahaaa mulai terbayang gitu tokohnya ya, Cha.

      Iya, Cha. Ntar kita anu-anuin berempat yaa.
      Semangaaaat :))

      Delete
  11. poor agus :")
    kenapa yang namanya mei selalu identik dengan mat asipit yak... gue curiga itu si mei mesen frappucino karena abis dapet potongan diskon starbucks di line. HMMM

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaa iya, Jev. Rada-rada chinnese gitu.

      Hahahahaa diskon starbucks line. HAHAAA

      Delete
  12. Makasih Wulan udah diubah jadi yang editan versi terbaru. Maaf ngerepotin. Haha.

    Habis ini tempat Icha, ya. Waah. Kudu buru-buru edit bagian Darma dan gue nih. :))

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama-sama, Yog.
      Lu yang repot, ngeditin tulisannya. Hahaa

      Iya, Yog. Semangat ya. :))

      Delete
  13. kenapa cuma sedikit saya sakau, udah nunggu lama, tentang agus ini..kelanjutanya kapan ? di blog siapa ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahaa maapkeun kita Mae. Kemarin WIDY pada sibuk semua dgn kegiatan masing-masing. Hehee

      Di blog Icha, Mae. Itu udah ada linknya di postingan :))
      Selamat membaca.

      Delete
  14. Apa mei lagi PMS ya jadi rada sewot pas diajak bcanda hahhaha

    Hmmmm rupanya agus baru sampai menuju stalking ya, duh diprotek lagi, jajangan jangan si mei udah punya cem ceman...
    #agus mulai bersuuzon...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha iya bisa jadi, Mba. :'D

      Iya, mba. Agus kasian. Baru mau stalk, udah ada kendalanya. :'D

      Delete
  15. Huah, kasian banget si Agus, gak dapet pin BB-nya Mei. Padahal mereka berdua udah ngobrol lama di kafe, kan setidaknya bisa tukeran kontak biar bisa kenal lebih jauh xD

    Gembok emang selalu jadi penghalang. Gagal stalking deh :')
    Lanjutannya di blog Icha ya? :3

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, pengennya begitu ya, Nov. Biar lebih akrab.
      Iyah bener, Nov. Kasian Agus, malah di gembok twitternya/ Wkwkw

      Iya, bener Nov. Udah publish hari ini di blog Icha. Selamat membaca yaa :))

      Delete
  16. Si agus keren, bisa cairin suasana. Langsung ke blog icha dulu lah, baca lanjutan nya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya bang Uben.
      Cuss ke blog Icha dan Darma yaa :))

      Delete
  17. Sorry Lan, telat baca nih gua bagian yang kelima ini. Tapi gua seneng akhirnya cerbung WIDY rilis lagi :D

    Si Mei mesennya frappuccino, enak banget tuh buat diminum sambil ngobrol hehe. Agus, pilihan lo untuk tidak membahas masalah berat badan wanita itu tepat sekali bro, karena itu sangat sensitif dan gua tahu akibatnya :p
    Well, meskipun balik lagi membahas tentang kemacetan, at least Agus udah berhasil mencairkan suasana. Sayang, dia belom berhasil dapet pin BB-nya Mei. Sabar Gus, sabar, akan ada waktunya :D

    Hm, akun twitter-nya diprotect ya, lagi-lagi apes. Mesti gerilya cari akun medsos lainnya tuh hehe. Atau jangan-jangan si Mei punya blog juga? Pasti seru kalo si Mei punya blog, jadi Agus bisa lebih tahu jalan pikirannya :)

    ReplyDelete
  18. Baru bisa mampir lagi nih, hehe.

    Di bagian ini kok si Agus kayak aku yah, minta pin tapi gadikasih alasannya baru kenal. :'v
    Tapi aku ga bahas macet kok. #CurhatBah,-

    Kira-kira itu siapa yg nungguin si Mei yak? hmmm..
    Cus tempat Icha dulu. :D

    ReplyDelete
  19. mungkin yang akan ditemui sama si mei itu suaminya hahaha X)

    ReplyDelete

Komentarnya ditunggu kakak~