• HOME
  • ABOUT ME
  • CONTACT
  • WIRDY'S PROJECT

Rahayu Wulandari Ibrahimelya

Daripada tawuran, mending kita curhat-curhatan

Happy Annive WIRDY!

YEAAAYY


                                        

Ga terasa bgt sumpah. Perasaan baru kemarin Yoga tiba-tiba masukin anu masukin gue ke dalam sebuah grup di Line. Gue kaget. Terlebih ketika dalam grup tersebut ada Icha dan Darma. 
Para blogger terkece. Dan kenapa gue ada di dalam grup ini yawlaaa??


Gue udah membayangkan jika grup ini nantinya akan membahas hal-hal serius. Seperti dunia blog, trafik blog, seputar SEO, EYD atau segala hal yang berhubungan dengan dunia blog. Dan ternyata dugaan gue salah.


Grup itu lebih membahas hal-hal yang mesum.


Hmm menarique

Sejujurnya gue gatau mau nulis kesan yang seperti apa untuk WIRDY. Karena gue rasa semuanya sangat berkesan. Terlebih ketika gue berkesempatan untuk mitap bersama Yoga dan Darma.
Di Annive ke 2 WIRDY ini, gue mau nyampein pesan-pesan sekaligus kesan yang tak terlupakan bersama para personil WIRDY.




       Yoga Akbar Sholihin
Pengagas WIRDY yang hits dengan cerpen es krimnya tersebut adalah blogger yang pertama kali gue kenal saat gue terjun ke dunia blog di tahun 2014. Blogger yang selalu gue hina penuh caci maki karena kejombloannya. Huahahaha. 
Gue ga ngerti apa yang ada di kepala orang ini. Bisa-bisanya selalu muncul ide yang sungguh menarique. Ide yang bikin gue merasa tertantang.  Ada beberapa tema yang berasal dari ide Yoga. Seperti cerpen bersambung, tulisan bertema, dan lainnya.


Terlebih ketika ia mulai curhat di grup. Sebagai tukang curhat, gue merasa terpanggil. Akhirnya gue dan Yoga pernah curhat sampe tengah malem. Yawlaa.
Itu gue udah deg-degan bgt. Untung gue ga diapa-apain Yoga. Kalo Icha bilang sih, awalnya curhat, ujung-ujungnya muncrat.


Gue inget, waktu telponan di grup. Berempat. Gue, Icha, Yoga dan Darma. Waktu itu dek Robby belom lahir.


Dari telponan malam itu, walaupun sinyalnya kampret kuadrat, gue bisa menilai bahwasanya suara Yoga kayak suara om-om. Suaranya berat. Seberat hidup gue.

Dan semua penilaian gue terhadap suara Yoga ternyata salah ketika gue bisa bertemu dan ngobrol dengan beliau. Ternyata eh ternyata, suara Yoga halus coy. Anjir. Sebagai cewek gue merasa tersisih. Suara gue nggak sehalus dan sekalem itu. Huhuu.

Kalo gue pikir-pikir lagi, kayanya cuma Yoga yang selalu curhat tentang mantan-mantannya yang jumlahnya sekebon. Banyak soalnya. Gemini emang gitu ya. Kalo kata Dibah, GEMINI BGST! BRGSK!

So, gue mau ngasi pesan nih buat Yoga, Sang penggagas WIRDY.
Buat Yoga, terimakasih udah menyempatkan waktu dan berbagi ilmu untuk para personil WIRDY. Ilmu baik maupun ilmu sesat. Terimakasih udah luangin waktu untuk ngobrolin hal-hal yang ga penting sama sekali di grup bersama kami. Seperti, ghibah dan ngatain orang. Sungguh, itu tema obrolan yang sangat menarique sekali bagi gue. 

Gue masih inget saat Yoga bela-belain bikin e-book di akhir tahun 2016 lalu. Kami semua kelabakan. Otak gue waktu itu masih buntu, ga ada ide sama sekali, ga ada kepikiran mau nulis apa, ga ada kepikiran mau ngabisin malam tahun baruan sama siapa, pokoknya kacau bangetlah. Tapi gue ngeliat ke Yoga. Ada semangat yang membara di sana.




Ahzeg dah



Seketika gue bangkit, otak gue mulai berputar keras mencari ide. Gue kemudian mengambil hp, lalu nge-chat semua kontak cowok di hp. Kali aja ada yang bisa gue ajak malam tahun baruan bareng.


Kasiyan bgt ya gue.


Untung aja, niat terhina itu gue urungkan. Gue lebih fokus untuk bantu Yoga demi agar supaya terlahirnya E-book WIRDY di awal tahun 2017.





       Icha Hairunnisa
     Anjir, pas nulis nama lengkap Icha, ga nyangka kalo namanya sangat menunjukkan seorang perempuan yang lembut dan kalem. Tapi nggak untuk makhluk satu ini. Nama doang yang kalem, kelakuannya sungguh binal dan yawlaa tiap kali baca tulisannya rasanya ai pengen mengumpat terus-terusan. Tapi kadang bersyukur juga sih. Berkat tulisan Icha, gue jadi dapat banyak istilah dan pengetahuan baru. Sungguh Icha panutan q.

Gue lupa awal kenal Icha dari mana sampe dia bisa dimasukin Yoga.



Dimasukin Yoga ke dalam grup.



Dalam 2 tahun WIRDY dan 2 tahun pula gue mengenal Icha, gue menemukan banyak energi positif dan hal-hal baru dari dia. Dari rekomen film-film yang dijabarkannya di blog, rekomen lagu, juga rekomen tata cara yang harus dilakukan saat malam pertama bersama pasangan.

SUMPAH DEH, COBA AJA ICHA SEORANG LELAKI, MUNGKIN UDAH GUE PACARIN DEH!

Ada satu kejadian yang gue gabisa lupain di dalam grup WIRDY. Waktu itu kalo ga salah gue baru pulang dari Jakarta. Nonton kakak lomba sekaligus mitap lucu bareng Yoga dan Darma. Seingat gue itu malem. Gue baru mendarat dengan selamat di Pekanbaru dan meninggalkan bandara. Saat hendak makan, hp gue menyala. Ada notif chat masuk.
Gue lupa apa chatnya. Yang gue inget, ketika gue buka grup, ada tulisan, Icha Left
 
Sumber: Akbaryoga.com

JENG JENG JENGG!

Gue nyoba baca chat-chat yang masuk di grup. Sampe akhirnya, Yoga chat,
‘ Kalian kalo mau left, juga nggak apa-apa kok. ‘

LAHH?


ENEK OPO KUI??


Dengan kondisi masih jetlag, gue langsung nyoba chat Icha. Setelah itu gue chat Yoga. Saat itu gue bener-bener jadi orang ketiga yang baik hati dan tidak sombong.


Saat itu gue ngerasa sungguh bego. Kenapa gue tidak menggunakan cara skrinsut chat saja untuk menyatukan dua insan ini?


Berharap hubungan di antara dua insan itu akan kembali membaik.

Kalo enggak, SIAPA NANTI YANG BAKALAN CURHAT MESUM DI GRUP LAGI YAWLAAAA??

Cuma Icha dan Yoga yang berbakat di bidang itu.

Akhirnya, setelah ratusan purnama berlalu, mereka kembali membaik. Yoga lagi-lagi memasukan Icha



Ke dalam grup.


Sungguh, itu adalah suatu tragedi yang tidak akan gue lupakan sepanjang sejarah berdirinya WIRDY. Tiap kali ingat itu, gue rasanya pengen ngakak sekaligus pengen noyor pala mereka berdua.

Di hari jadi WIRDY yang kedua tahun ini, gue pengen ngucapin pesan terindah pada sahabat binal nan mesumku. Icha Hairunnisa.
Terimakasih dan Maaf.
Terimakasih udah jadi tempat untuk menampung segala curhatku yang sungguh amat tidak penting. Baik melalui chat maupun telpon. 
Terimakasih udah menyempatkan diri untuk bersama-sama memaki Yoga. 
Terimakasih udah membawa istilah baru ke dalam grup, istilah yang bikin aku selalu browsing karena ITU ISTILAH APALAGE SIH ANJEEERR??


Dan setelah aku tau pengertian dari istilah itu, aku pun selalu mengingatnya untuk bekal di masa yang akan datang.

Terimakasih WIRDY karena telah mempertemukanku dengan makhluk binal tak kasat mata ini.


Iya, soalnya kita ga pernah ketemu, Chaaaa. Ayo kita mitap berdua. Kita ena-ena bersama.




      Darma Kusumah

Blogger yang sedang mencari jodoh di Turki ini adalah temen deket gue. Pada masa itu. Hehee. Ya sekarang jauh. Kan dia di Turki. Wkwk. 
Darma ini sebelas dua belas sama Yoga. Sama-sama mesum. Terbukti dari foto saat gue mitap bersama mereka. Darma orang yang sangat cekatan dalam menganalisis suatu masalah. Rada-rada sotoy gapapalah, it’s okay. Kesan bersama Darma yang gue dapatkan dari bergabung di WIRDY adalah saat Darma rela datang jauh-jauh hanya untuk kopdar bersama gue.


Aaaakkk  aq terharu.

Darma adalah lelaki yang pernah dekat dengan gue di antara personil WIRDY lelaki lainnya. Darma yang pertama kali gue telpon pake adegan nangis saat atm gue kena blokir, temen curhat 24 jam gue, pokoknya temen sedih-sedihan gue bangetlah.

Meskipun sejak menimba ilmu di Turki, Darma  ga pernah ikut nulis tulisan bertema WIRDY, kami memakluminya kok.

Jujur, gue bingung mau nulis kesan yang seperti apa mengenai Darma. Karena sebenernya ada banyak banget kesan-kesan yang tercipta di antara gue dan Darma. Dia sahabat lelaki baik gue.

Di ulangtahun WIRDY yang kedua ini, gue pengen berpesan ke Darma, agar supaya tetap sehat selalu, dapat jodoh, panjang umur, murah rejeki dan lancar persalinannya. Oke.


INI SIAPA YA ULANGTAON YAK

Cepet balik ke Indo dong. Nanti kita mitap bersama lagi. Harus komplit.




       Robby Haryanto
Lelaki paling muda di WIRDY ini adalah satu-satunya lelaki yang pikirannya masih polos nan suci. Sumpah, awalnya gue takut kalo Robby gabung di WIRDY. Takut kalo pikirannya berubah jadi mesum, brutal dan nakal. Gue takut Robby menjadikan Yoga dan Darma sebagai panutannya.

Yoga dengan skandal eskrimnya dan Darma dengan zina sikunya.

Gue takut.

Tapi, syukurlah Robby masih memegang erat prinsipnya. Tidak akan mesum sampai nanti lulus kuliah. Terlihat dari setiap tulisannya di blog, Robby ini anaknya sungguh polos. Masih lurus-lurus aja. Apalagi kalo pipis.



Yakeleeuss ada pipis bentuknya zig-zag



Gue lupa kapan Robby resmi bergabung di grup sesat yang bernama WIRDY ini. Seingat gue, sejak Darma mulai berangkat dan mencari jodoh di Turki, Yoga pun mulai merekrut dedek Robby. Udah ada setahun sih kayaknya. Setahun lebih.

Gue pengen banget nih ketemu sama Robby. Tapi gue masih mikir-mikir. Mikir nanti pas ketemu Robby, gue harus pake heels yang berapa centi anjeeerr!
Bisa-bisa kalo gue ngomong sama Robby, gue malah ngomong sama dengkulnya. Bangsat, kok kayanya gue pendek amat yak.


Ya begitulah.


Di tahun kedua WIRDY ini kami merayakannya dengan anggota baru. Berbeda dengan tahun sebelumnya.

Pesan gue untuk dedek Robby, maju terus pantang mundur. Semoga dek Robby bisa mengambil hikmah dan pelajaran dari WIRDY untuk masa depan kelak. 
Dek Robby, teruslah berjuang untuk menggapai cita-citamu yang mulia dan tetaplah menjadi blogger yang konsisten.


 * * *

Btw, gue paling telat untuk posting tulisan ini. Huhuu. Untungnya, mereka bisa maklum dengan keterlambatan gue untuk posting ini.
Gue beruntung mengenal mereka dalam grup WIRDY. Gue bersyukur ada di dalam bagian grup ini. Meskipun gue kenal mereka lewat dunia maya, entah kenapa gue ngerasa deket dengan mereka semua. Satu-satunya grup whatsapp yang bisa berfaedah dalam hal apapun. Termasuk ngomongin kebangsatan dan kemesuman. Ini topik favorit gue sih.

Terimakasih WIRDY.
Terimakasih sudah menjadi salah satu alasan gue untuk tetep ngeblog saat gue dalam keadaan apapun. Setiap kali gue lagi ga mood buat nulis, gue ngerasa malu saat melihat semangat menulis mereka. Dan seketika itu juga, mood gue perlahan membaik.

Terimakasih sudah menemani gue selama 2 tahun belakangan ini. Anjir gue gatau lagi neh mau ngomong apa. Terharu aja gitu. Yawlaaa


Pokoknya ailofyu ol.





Share
Tweet
Pin
Share
22 comments
Beli onde-onde di pasar raya



Cakeeeepp..



Tidak lupa membeli jambu



Yawlaaa

Terakhir ngeblog 2 bulan lalu

Setdah. Udah keren belum sih pembukaan postingan gue pake pantun gini.



Selama gue vakum dari dunia blog, percayalah, gue sebenernya masih tetep keliaran di blog. Gue masih blogwalking tanpa buka dasbor. Gue masih doyan bacain tulisan-tulisan baru yang alamat blognya gue hapal di dalam kepala.

Well, kali ini gue bakalan menuliskan 5 blogger beserta alamat blognya yang menjadi blog favorit gue. Lima blog ini akan dengan gampang gue ketik di new tab setiap kali gue membuka komputer. Menanti tulisan-tulisan barunya. Ya meskipun gue jarang banget ninggalin komentar di setiap postingannya. Kalo kata Yoga Eskrim, '' kadang ada tulisan yang ga perlu untuk dikomentarin. ''
Ehe.

Penasaran?


Engga yaa?

.

.

.


Yaudah gapapa.



Penasaran aja dong plis.



Baiqla.



                                     




1. Gustyanita Pratiwi (Gembul Kecil Penuh Debu)

Ibu muda ini yang berparas lucu, imut dan baby face ini sering membuat gue mengira bahwasanya blog ini dipegang oleh anak SMA nan ayu. Pertama kali nyasar ke blog ini, gue langsung nyari label postingan yang tertera di sebelah kanan halaman blog. Gue langsung mengobrak-abrik tulisan yang berlabel honeymoon dan wedding. Yawlaa kiyut banget sih ini.
Mulai hari itu, gue mulai rajin mengunjungi blog milik mba Nita. Yang gue suka dari tulisannya adalah, kalimat yang digunakannya lucu-lucu. Banyak plesetan yang bakal bikin gue mikir kayak, ' ini artinya apa ya? ' lalu menduga-duga sendiri. Hahaaha.
Selain itu, beliau juga sering membagikan tulisan bertema kuliner. Yang bikin pembaca selalu menelan ludah sebelum meninggalkan komentar di halaman blognya. Ngiler euy.




2. Howhaw

Awalnya gue mengira blog ini adalah blog khusus tentang pelajaran fisika. Serius. Gue sempat akan memilih untuk close tab. Namun, ada suatu panggilan hati yang membuat gue mengurungkan niat tersebut. Seakan ada sebuah bisikan di telinga gue yang berkata, ' wahai Wulan, ini bukan blog yang serius-serius kok. Percuma serius-serius kalo pada akhirnya malah nikah sama temen sendiri. '

Gue mengangguk setelah mendengar jelas bisikan tersebut. Benar saja. Tulisan di blog ini bikin gue ngakak so hard. Bang haw pinter menuliskan analogi yang unique. Kadang gue sampe mikir, ' ini anak kok idenya ada-ada aja ya. '
Bang haw sangat bisa menggabungkan tulisan serius dengan tulisan humor. Perpaduannya pas. Kalo dalam istilah lain namanya belajar sambil ngakak. Setiap kali baca tulisan di blog ini, gue harus benar-benar menyediakan waktu khusus untuk memahami tulisannya.



3. Yoga Esce 

Blogger sekaligus kolektor video faxe taxi dan faxe hospital ini kebalikan dari bang Haw. Setiap kali gue banyak masalah, butuh hiburan, gue selalu memilih untuk mengunjungi blog ini. Tentu saja setelah membaca tulisannya, MASALAH GUE MAKIN NAMBAH:(
Pusing gue mikirinnya. Kok orang kayak dia gini masih idup sih?

Ada yang nanya darimana gue bisa menemukan blog unfaedah ini?

Oh ga ada ya.


Yauda si gapapa.


Kalo gue ceritain gimana gue bisa menemukan blog Siluman Capung ini, yang ada ntar gue menyesal.


Kalo gue suatu saat ke Balikpapan dan bertemu dengan Yoga Esce ini, gue pengen tereak di telinganya,

'' IDUP LU GA ADA BENERNYA YA? ''

Iya. Entah kenapa Yoga selalu membagikan kisah sehari-harinya yang begitu sial dan ngenes. Bikin pembaca bingung. Antara pengen ketawa atau meratapi kesialan kisah hidupnya. Sebagai orang yang berjiwa sosial tinggi, ya jelas dong gue milih untuk MENERTAWAKAN KESIALAN HIDUPNYA HUAHAHAHA

Yang gue suka dari gaya nulisnya Yoga adalah, dia selalu menuliskan curhatan konyol yang ngalir begitu aja. Blak-blakan. Tulisan dia bisa jadi penghibur bagi diri gue.

Sekali lagi, jika suatu saat gue bertemu dengan Yoga Esce, gue mau tereak di telinganya,

'' ITU LEMPER PAK RUSTAM BALIKIN WOY! ''



4. Syarifatul Adibah 

Mahasiswi sekaligus abang preman di wilayah Pekalongan dan sekitarnya ini bikin gue shock saat pertama kali mengenalnya. Waktu itu Dibah meninggalkan komentar di salah satu postingan gue. Gue langsung mikir,

'' Lah ini Adibah anaknya almarhum Ustad Uje itu ya? Hah? Demi apa dia komen blog gue? ''

Gue buru-buru menuju blognya. Ingin mencari tau lebih dalam. Selesai gue membaca salah satu tulisan Adibah di blognya, gue langsung bergumam,

'' APAAN NEH ADA CEWE YANG BEGINIAN ''

Gue memasukan salah satu blog Adibah ke dalam 5 blog terfavorit ini karena, gue baru nemuin satu spesies yang nau'ujubilah kelakuannya. Macho abis, gesrek luar biasa.
Gue ngerasa kalo Dibah ini adalah Yoga Esce versi cewek. Tapi Yoga kayanya lebih sial sih. Terbukti dari kebanyakan tulisan di blognya. Huahahaha.

Setiap kali ada tulisan Dibah yang baru di dasbor, gue langsung memutuskan untuk membacanya saat itu juga. Gue suka dengan gaya tulisannya yang curhat asal-asalan dan apa adanya. Sampe-sampe bentar-bentar gue ketawa tiap baca tulisannya. Sambil ngucap juga sih.

Selain menjadi blogger favorit gue karena tulisannya yang kocak abis, gue juga salut dengan ketegaran yang dimilikinya. Itu terbukti ketika ia mendapatkan tugas pelajaran Agama dari kampus. Tugasnya adalah, menyalin buku iqra.

Adibah, lofyu!



5. Haris Firmansyah

Blogger muda yang ga muda-muda amat ini gue pilih karena gue salut akan ide-ide cerdasnya dalam ngeparodiin film. Jalan pikirannya ada-ada aja, kocak abis. Awalnya gue sempat males saat pertama kali berkunjung ke blognya. Gue mikir, '' yaelah ini cerpen doang ya. ''

Tapi setelah gue baca sedikit demi sedikit, eeeh CERPEN MACAM APA INI YA ALLAH

Kok lucu? :(

Setiap tulisannya dalam ngeparodiin film yang bikin ngakak sampe perut ai mules, bang Haris juga punya banyak plesetan kata yang biasa ia gunakan dalam tulisannya. Film-film yang serius, menegangkan, romantis bisa-bisanya berubah menjadi film konyol jika sudah diparodiin olehnya. Eeet meskipun begitu, bang Haris juga sering loh menuliskan cerita pribadinya yang diselipin oleh curhatan ehee.

Salah satu postingannya yang akan gue inget sampai kapanpun adalah, Menggarong di Tenggarong. Di tulisan itu gue menemukan fakta bahwa, bang Haris fobia tanjakan. HAHAHAHAHA

Hal ini membuat gue berpikir bahwa, beliau lebih baik tinggal di tepi pantai saja. Agar supaya bisa berfoto dan berpose dengan menggunakan 13 tipe pose cowok ketika swafoto di pantai.


* * *

Nah, itulah 5 blog yang berhasil merebut hati gue. Mereka selalu menjadi moodbooster bagi gue dan juga menjadi sumber inspirasi dan kebahagiaan dalam dunia blog ini.

Tulisan WIRDY lainnya bisa dibaca di bawah ini:

Yoga : 5 Blog yang Menyenangkan Sekaligus Menyebalkan
Icha : Bikin Engas, Ini Dia 7 Blog yang Mencapai Big O!
Darma: Dalam proses
Robby: 5 Blog Lucu dan 3 Blog Pemenang Giveaway. Nggak Ada Raditya Dika!




Share
Tweet
Pin
Share
27 comments


Hallo semua!

Oh ya, kali ini WIRDY bakalan bikin pertanyaan yang dijapri di wasap dan dijawab di postingan blog  masing-masing. 
Penasaran apa-apa aja pertanyaan yang mereka kasih ke gue?

Cekidoott!









Pertanyaan dari Icha:

     1. Kan kakak pernah kopdar ya sama Heru Arya. Kesannya gimana kak? Iya sih kakak udah certain di postingan blog. Tapi setelah beberapa lama itu terjadi, gimana kesannya kak? Akankah kakak ingin kopdar lagi?

Jawab:
Bertemu Heru Arya a.k.a Pangeran dari kerajaan wortel memang menjadi kopdar pertama gue selama gue ngeblog. Kopdar pertama, bareng Pangeran lagi. Wow. Gue sangat bangga. 

Kesannya, karena itu adalah my first kopdar, kesannya seru. 

Pange ternyata lebih asyik pas ketemu langsung. Pange bisa langsung nyerocos cerita ini itu, sharing berbagai pengalaman yang membuat gue sebagai pendengar dan blogger newbie langsung berdecak kagum. Gue bangga mengenal beliau. Setelah beberapa hari atau minggu apa ya, gue lupa. Pange ngechat gue. Dia banyak sekali ngasi tau gue tentang teknik SEO, gimana caranya agar blog ada di page one, bikin branding, ubah domain dan banyak lainnya. 
Tentu saja saran untuk ngubah domain ketika itu gue jawab dengan, ‘’ hehee iya ntar aja, Pange. ‘’ 

Dan setelah kopdar itu, ternyata eh ternyata Pange tidak hanya baik dengan banyak sharing hal-hal tentang blog saat kopdaran itu aja. Pange juga baik ketika ia menawarkan diri ingin mengganti template blog gue.

Waw. Pangeran yang berhati mulia. :)
Dan kesan gue mengenal Pange, bisa kopdar sampai hari ini gue gambarkan dengan satu kalimat. Yaitu,

PANGE ADALAH LELAKI TULUS TANPA MODUS DAN BUKAN LELAKI KARDUS!

Dia tulus ngajakin gue kopdaran, bantuin gue anuin template, ngejelasin ilmu blog tanpa ada mengharapkan imbalan dalam bentuk uang maupun beras.

Kalo ditanya mau kopdar lagi apa enggak, hmmm pikirkan sendiri!
Hehee. Cnd.
Iya jelas mau dong kopdar lagi bareng Pange, bareng blogger Pekanbaru lainnya. Duh kangen mereka. Huuhuuu


      2. Kak, gimana menurut kakak soal digital love? Ceritain dan kasih tips berdigital love yang baik dong kaaaak.

Jawab: 
Digital love. Hmmm gimana ya. Cinta yang bisa muncul melalui dunia maya. Menurut gue cinta itu ga bisa diprediksi kapan datangnya. Entah melalui apa dan cara yang bagaimana. Sebenarnya sama kayak jatuh cinta pada umumnya, digital love ini bisa muncul karena adanya komunikasi yang intens. 

Saling tukar pikiran, sharing, meminta pendapat satu sama lain yang berujung dengan ‘kenyamanan’.
Kalo dipikir-pikir, lucu sih emang. Belom tau gimana bentuk orangnya, eeh udah bilang cinta. Even tau orangnya dari foto, tapi aneh rasanya jika tanpa bertatap muka langsung dengan si doi.


Ih Icha segala nyuruh pake certain lagi huhuuu


Oke oke baiklah. Seperti yang manteman tau, beberapa waktu lalu, maybe hitungannya setahun lalu ya, gue pernah mengalami hal demikian. Gue mengalami digital love dengan sesama blogger. Yaa you know lah hahahaha
Kami rajin berkomunikasi baik melalui chat ataupun telpon. Hingga bulan berganti bulan, dan TAP rasa itu muncul!

Aneh bin lucu memang nih. Bisa suka sama orang yang belum pernah ketemu sama sekali. 

Namun, pada akhirnya kami juga sempat bertemu, dia menyempatkan diri untuk terbang ke tempat di mana gue tinggal. Dan karena suatu hal, kami, lebih tepatnya gue memutuskan untuk menyudahi cerita tersebut. 
Karena ada beberapa faktor internal dan terlebih gue, sebagai perempuan pada umumnya jadi ngerasa kayak,
‘ Gimana kalo cuma gue doang yang cinta sama dia? Lah dianya enggak? ‘
‘ Gimana kalo ternyata selama ini gue terlalu berharap dan kegeeran doang? ‘

Dan beberapa pikiran jelek lainnya. Satu hal lagi, gue juga butuh kepastian :))
Hingga pada akhirnya gue memutuskan untuk memberi jarak pada kedekatan kami. Kami tetap dan masih akan berteman hingga sampai kapanpun.

So, tips untuk menjalani digital love yang baik adalah:

DON’T



Pertanyaan dari Robby:

    1. Dalam kehidupan kan pasti kita nemuni kejadian. Apa aja kejadian yang awalnya pesimis bakal sukses, nyatanya setelah dijalani akhirnya sukses. Kayak ngerasa, ‘’ Ah, ini mah nggak akan bisa. Gak akan bisa. ‘’ Gitu.

Jawab: 
Pertanyaan dik Robby ini pernah gue alami sewaktu gue duduk di SMK. Gue waktu itu diajak oleh seorang guru untuk menjadi peserta English Debate Olympiad. Ada 3 orang termasuk gue salah satunya. Gue awalnya menolak. Ya abis gue ga punya kemampuan apapun untuk menjadi peserta olimpiade itu. Kosa kata gue minim, speaking gue juga rendah banget, ah ancur bangetlah pokoknya. 

Gue berulangkali menolak dan meminta agar tidak memilih gue sebagai peserta olimpiade. Hingga pada akhirnya gue mikir,
‘ Ah bodo amat dah. Ntar pas latihan juga tau gimana lemahnya kemampuan English gue. Moga deh mereka batal milih gue. Toh sampe kapanpun gue ga akan bisa ikut beginian.‘

Asli. Gue uring-uringan selama latihan debate. H-7 menjelang olimpiade, kami dilatih siang malam di sekolah. Gue bener-bener males, otak gue mumet.

Dan di hari kelima latihan, tiba-tiba terlintas di pikiran gue kalimat,
‘ Mereka sepercaya ini sama gue, seyakin ini, ga mungkin gue ngecewain mereka, juga pihak sekolah. Oke, gue harus bisa! ‘

Dan sampai di hari H, di Universitas tempat olimpiade itu diadakan, gue dan beberapa peserta lainnya yang berasal dari satu sekolah bener-bener gugup. Apalagi ngeliat lawan yang pake kacamata, kayak jenius banget gitu. Gue baru sadar bahwa gue juga memakai kacamata saat itu. Gue menunduk, mengintip dari celah seragam yang terkancing, memastikan bahwa kacamata gue lebih layak dibandingkan mereka.


OKE INI NAPA BAHAS KACAMATA YAWLAAA


Ya pokoknya kami sempat nerveous gitu deh. Tahap demi tahap kami ikutin dengan baik dan lancar. Di tengah perlombaan berlangsung, gue sempat mikir,
‘ Yah, kalo lawannya begini mah udah jelas ga masuk 20 besar ini mah. Kalah, kalah dah. ‘

Gue sepesimis itu.

Dan ketika panitia mengumumkan sederet nama sekolah yang masuk di 20 besar dalam SEO (Sumatera English Olympiad),

KAMI MENDAPAT PERINGKAT 16 BESAR OLIMPIADE DEBAT ENGLISH SEPULAU SUMATERA DONG!

Gue terharu. Mau nangis dipelukan babang Hamish Daud. Mengingat gue ga ada apa-apanya dibandingkan mereka yang jenius berkacamata. Mungkin ini efek kacamata yang gue pake apa yak? Hmm.

Sepanjang perjalanan pulang, gue berjanji pada diri gue sendiri agar berusaha mengurangi ketidakyakinan pada diri sendiri.

***

Cerita lainnya, ketika gue baru saja lulus SMK. Gue pernah berkata kepada diri gue sendiri,
‘ Yailah tamatan SMK trus nyari kerja, paling dapatnya kerja apaan sih? ‘

Gue bisa berkata seperti itu karena gue sering melihat kakak kelas dan temen-temen sekolah yang lebih dulu bekerja. Apalagi di kota tempat gue tinggal. Mentok-mentok mereka  yang gue kenal (lulusan SMK/SMA) kerjanya jadi pelayan/clenaning service minimarket, kerja di fotokopian, kerja di konter hp dan berbagai pekerjaan lainnya. Di kota tempat gue tinggal, tentu aja dengan pekerjaan seperti itu, gaji yang mereka dapatkan jauh di bawah UMR. Kan kasihan dengernya.

Dan hal itu membuat gue terus berpikir, kuliah dulu apa kerja dulu ya. Tapi kalo gue kuliah, gue gamau membebani orangtua. Kalo kerja dulu, yaudah gapapa deh. Apapun kerjaannya gue terima. Gue udah bener-bener pasrah. Ga mungkin gue bisa dapat kerjaan yang santai, di depan meja komputer, nyaman dengan upah yang sesuai.
Gue mah apaan, tamatan SMK doang. Ga ada apa-apanya dibandingkan mereka yang memiliki gelar Strata-1.

Tapi gapapa deh, gue kerja aja. Bodo amat sama lontaran dari beberapa temen gue yang memilih untuk melanjutkan kuliah, yang seingat gue mereka bilang,
‘ Tamatan SMK mah mau kerja apa. Gabisa kerja kantoran, paling cuma jaga minimarket, ngepel, nyapu. ‘


Gue ingat jelas banget ucapan itu. Dan gue sempat down mendengarnya.


Gue bener-bener optimis. Gue sama sekali ga ada nyari lowongan kerja lewat internet maupun halaman Koran. Karena kebanyakan yang dibutuhkan perusahaan yang membuka lowongan kerja di media seperti itu membutuhkan karyawan yang minimal D-3 atau Strata-1.

Hingga pada akhirnya, gue mencoba memasukan lamaran ke salah satu swalayan. Denger-denger di sana katanya kalo karyawan baru kerjaannya jadi cleaning service, bikin minum buat bos-bos kantoran yang berada di bagian belakang swalayan. Yaudah gapapa, yang penting gue bisa nabung, kuliah.

Berangkatlah gue bersama Ibu untuk mengantarkan lamaran tersebut. Singkat cerita, ternyata ada pekerjaan di bidang lain yang mana masih satu perusahaan dengan swalayan ini, sedang mencari admin. Gue langsung bertemu dengan Manajer swalayan tersebut, disuruh interview, dan Alhamdulillah gue diterima kerja di salah satu perusahaan swasta sebagai admin. Yang pastinya tidak seperti apa yang mereka ucapkan.
Walaupun belum bisa dibilang sukses seperti yang dik Robby ajukan di pertanyaannya, gue udah cukup bersyukur dengan apa yang gue jalani sekarang.

Pertanyaan dari Yoga:
Jika disuruh memilih 2 di antara 3 hal:
        1.       Menjadi pelacur selama 10 tahun
        2.       Membunuh pacarmu dan selingkuhannya 
        3.       Bunuh diri
Mana yang kamu pilih? Lalu kenapa kamu memilih 2 hal itu, dan kenapa gak memilih yang satunya lagi? Apa alasanmu?
Kemudian dari 2 hal yang telah kamu pilih itu, mana yang menurutmu lebih baik? Apa alasanmu?

ANJEEER YOGA BANYAK NANYA AMAT KAYA CEWE POSESIF YANG LAGI CEMBURUAN!

Oke. Kalem.

Jawab: 
Gue bakal milih menjadi pelacur selama 10 tahun dan membunuh pacar dan selingkuhannya.

Kenapa gue memilih jadi pelacur selama 10 tahun?
Karena dengan cara seperti itu ‘mungkin’ gue bisa membahagiakan diri gue sendiri. Meskipun harus tidur dengan om ini dan om itu, toh gue masih bisa hidup dengan baik, masih bisa memanjakan diri, masih bisa membuat diri gue bahagia dengan caranya sendiri. Sebenarnya ga ada yang salah dengan kegiatan prostitusi..Pelanggan datang ke lokasi dengan masalah butuh kepuasan, si pelacur butuh uang. Ena-ena. Udah. Selesai. 

Kegiatan melacurkan diri ini sama sekali tidak merugikan siapapun kecuali diri mereka (pelacur) itu sendiri. Contohnya terinfeksi penyakit menular seksual.

Dan kenapa gue memilih untuk membunuh pacar dan selingkuhannya?
Karena, siapa suruh mereka selingkuh. Hahahahaa. Udah dikasih kepercayaan penuh, dicintai sepenuh hati, eeh malah selingkuh. Apalagi kalo selingkuhnya sama sahabat sendiri. Ga perlu pikir panjang lagi sih. Hhh~

Oke. Serius. 

Gue milih bunuh pacar dan selingkuhannya yang pastinya karena alasan kecewa telah dikhianati.Cailah hahaa.  Ga masalah kalo akhirnya gue ditangkap polisi, dimasukin ke penjara dan hidup bertahun-tahun di dalam penjara. Setidaknya gue masih hidup, masih bisa menikmati hidup walaupun hanya di dalam penjara. Gue masih bisa makan, minum, mandi, godain sipir penjara dan lainnya. Dan setelah masa tahanan gue selesai, bodo amat orang-orang mau mandang gue jelek, mau cap gue sebagai pembunuh atau apa kek.

Gue nggak milih pilihan ketiga, yaitu bunuh diri. 
Karena gue pribadi adalah orang yang sangat menghargai hidup. Gue bersyukur masih diberi anugerah hidup dari Allah. Masih diizinkan bernapas, melakukan kegiatan ini itu. Gue gamau membuat rencana untuk menyakiti diri sendiri, membayangkan betapa perihnya bunuh diri, menyaksikan helaan nafas yang perlahan lenyap, merasakan diri gue meregang nyawa, duuuuh ga kebayang, coy!

Gue gamau bikin diri gue menderita. Karena, ailof myself.

Selagi gue masih hidup, gue akan dengan senang hati memanfaatkan hal tersebut dengan membahagiakan diri gue sendiri. Gue akan menghargai apa yang ada di diri gue, baik itu kelebihan maupun kekurangan.

Dari ketiga pilihan tersebut, cara yang mungkin bisa mendatangkan kesenangan walaupun bersifat sementara adalah pilihan pertama, menjadi pelacur selama 10 tahun. Karena dengan melakukan hal itu, menurut gue, gue sama sekali ga menyakiti siapapun. Malahan memuaskan. Hehee. Cnd.

Lebih baik gue menjadi pelacur, dapat duit, hidup bahagia, kebutuhan terpenuhi daripada bunuh pacar dan selingkuhannya, trus masuk penjara. Dapat duit kagak, yang ada dimintain duit. Hhh~
Dan alasan yang paling sesungguhnya adalah, karena gue takut kalo sewaktu-waktu dihantui pacar dan selingkuhannya tersebut. Gue anaknya penakut banget yawlaa. Apalagi kalo dibayang-bayangin sama pacar dan selingkuhannya yang udah mati, di mana mereka lagi duduk berduaan, suap-suapan kulit ayam kaepci. Yawlaaaa

Menjadi seorang pelacur membuat gue bisa berbelanja dengan bayaran yang gue terima. Hidup senang. Yaa meskipun penyakit jahat udah menunggu nantinya. Tapi gue siap kok menanggungnya. Udah resiko. 

Kalaupun seandainya gue meninggal karena penyakit tersebut, yaudah gapapa. Daripada bunuh diri, ga ada bahagia-bahagianya, Bunuh pacar dan selingkuhannya juga ga ada senang-senangnya. Masuk penjara mah iya. Mending gue jadi pelacur aja selama 10 tahun. Ga peduli apa kata orang-orang sekitar, this’s my way. Cara gue mendapatkan kebahagiaan ya begini. Gitu aja sih.



Pertanyaan dari Darma :
Jika kamu seorang olahragawan/atlit, olahraga dalam bidang apa yang kamu pilih? Sertakan alasannya. 

Jawab:
Hmm apa ya, olahraga lari mungkin. Agar supaya terlatih untuk lari dari kenyataan. Ehey.
Ga deng.
Dari esde dulu, gue emang doyan banget sama yang namanya lari, marathon, atau apalah itu namanya. Satu-satunya olahraga yang ga simpel. Ga mesti harus pake benda-benda untuk melengkapinya. Ga kayak atlit badminton, voli, tenis meja. Duuh rempong cyin.
Mending lari aja udah. Tinggal bawa badan beserta harapan darinya yang bersemayam di dalam jiwa.

Lagian nih ya, kalo kata ibu dan ayah, dari kecil gue anaknya emang pecicilan. Ga bisa diem. Dari ruang tamu ke dapur aja pake lari. Dari kamar mandi ke teras aja pake lari. Pokoknya sedeket apapun, gue mesti lari. Heboh banget ga tuh gue. Mungkin bakat lari gue sudah mulai terlihat sejak kecil ya.

So, ya gue memilih untuk menjadi atlit lari. Dengan senang hati tanpa pusing mau jawab apa setelah membaca pertanyaan ini di layar wasap.

* * *

Oke, baiq la. Keempat pertanyaan tadi sudah terjawab.
Pesan moral dari postingan ini, agar supaya kita jangan merasa rendah diri dan merasa,






Mari kita meluncur ke tulisan WIRDY lainnya
Icha: Tanya Jawab Bersama Pelacur Kata
Robby: Q & A (Question & Apaan-Neh)
Darma: Q & A Darma Kusumah
Yoga: Jawaban yang Tidak Perlu Dipercaya 






Share
Tweet
Pin
Share
17 comments
                                                


Gue suka . Beribadah, Dakwah, Salat, Mengaji; apalagi ketika bulan puasa.

Oh ya, gue baru inget kalo di bulan puasa tahun kemarin, gue cuma nulis satu postingan doang. Iya cuma sebiji. Huahahaaa. Parah ya.
Entah kenapa, semakin bertambahnya umur, gue nggak ngerasain lagi bagaimana hawa-hawa bulan ramadhan yang biasanya gue rasakan saat masa kecil dulu. Buka di rumah mah ga penting, yang penting itu bisa main ke mesjid dengan modus solat tarawih. Abis main lari-larian dengan mengelilingi teras mesjid, gue pasti laper lagi dong. Kalo udah gitu, gue langsung ngambil makanan dari meja tempat makanan bukaan. Selesai tarawih, otomatis gue udah keringetan abis lari-larian. Namun hal itu tidak menghentikan niat gue untuk tadarus di mesjid. Gue dan kakak gue sangat rutin menghabiskan waktu dengan tadarus bersama ibu-ibu lainnya di mesjid. Gue yang ketika itu masih kelas 4 atau 5 esde merasa senang bukan main karena bisa ikut tadarusan dengan menggunakan mikrofon mesjid. Dan tentu saja setelah sampai rumah, gue langsung berlari menghampiri ibu dan bertanya, 

'' Bu, denger suara adek nggak tadi? ''

Fyi, adek sebutan untuk diri gue sendiri. Padahal ketika itu gue udah punya adek. Ya itu adalah salah satu bentuk harapan gue yang pernah menginginkan akan menjadi anak bungsu, walaupun harapan itu telah pupus.
Mendengar pertanyaan yang terlontar dari mulut gue, Ibu langsung mengangguk senang. 

'' Iya denger dong. Suara adek bagus ya kalo ngaji. Tapi ngajinya jangan cepet-cepet loh, pelan-pelan aja. ''

Setelah mengangguk mendengar saran Ibu, gue berbalik dengan perasaan bahagia. Bahagia gue sesederhana itu. Pada masa itu :)

Belum lagi ketika malam takbiran. Gue dan temen-temen sekompleks memutuskan untuk membagi 2 tim. Tim 
satu terdiri dari lelaki alim yang ditempatkan di mesjid untuk gabung takbiran bersama bapak-bapak dan pengurus mesjid melalui mikrofon mesjid sedangkan
 tim kedua terdiri dari para lelaki bandel yang di mana mereka ikut bergabung dengan kami, para cewe-cewe imut nan menggemaskan. Setelah berdiskusi dengan hangat karena empet-empetan, kami akhirnya memutuskan untuk keliling kompleks untuk mengumandangkan takbir. Dengan modal suara pas-pasan, kaleng susu untuk digetok-getok, kaleng cat untuk dipukul-pukul dan dua buah batu besar berwarna putih kami melaksanakan rencana itu. 
Sumpah, gue gatau apa fungsi batu itu. Mungkin untuk ngelempar rumah mantan kalo ngeliat ada si mantan lagi berduaan di teras rumah sama pacar barunya. Mungkin. 
Eetapi gue pas masih esde belum pacar-pacaran kok. 

Satu-satunya hal yang membuat kami bahagia dan ngerasa percaya diri saat keliling kompleks adalah ketika para anak-anak dan ibu-ibu keluar untuk melihat kami yang berombongan melantunkan takbir. Ketika itu gue langsung ngerasa sebagai Kendall Jenner yang berjalan di atas karpet merah dengan diiringi suara takbir. 
Kegiatan takbiran keliling kompleks itu harus berakhir ketika Ibu teriak-teriak memanggil gue dan menyuruh gue untuk tidur. 
Ok mam. 

Kalo mengingat kejadian itu, gue mendadak rindu dengan semuanya. Dengan momennya, teman-temannya, tingkah lucunya, gue rindu semuanya. Gue rindu dengan bulan ramadhan yang seperti itu. Berbeda dengan saat ini. Tapi tetep, gue nggak pernah lepas dari BDSM. Gue bahkan sangat menyukai hal itu. 

Oh ya, gue masih inget kejadian saat tarawih beberapa tahun lalu. Saat itu, gue duduk di kelas 4 SD. Seperti biasa, kegiatan tarawih yang kami lakukan hanyalah omong kosong saat kami berpamitan dengan orangtua di rumah. Tentu saja kami menghabiskan waktu tarawih itu dengan bermain. Kami memilih untuk bermain di malam hari karena ketika siang hari kami sedang berpuasa, tentu saja kami tidak bisa main dengan keadaan lemah tak berdaya. 
Gue inget banget, malam itu mungkin malam -H2 atau -H3 menjelang lebaran. Suasana mesjid semakin lengang, terlebih pada shaf perempuan. Buibu kebanyakan memilih di rumah untuk membuat kue lebaran. Shaf laki-laki juga semakin sedikit, tapi ga separah shaf perempuan sih. Karena itu, mau gamau gue harus menempati shaf barisan pertama perempuan. Dan shaf itu berhadapan langsung dengan tirai kain yang membatasi shaf perempuan dan laki-laki. Posisi yang amat sangat gue benci. 

Gue pernah sholat dengan posisi seperti ini sebelumnya, namun ketika gue sujud, hembusan dari kipas angin yang menggantung di langit-langit mesjid membuat gue kaget saat gue bangun dari sujud. 
Tirai kain pembatas sudah menyangkut di bagian pantat gue saat sujud. Dan ketika gue duduk di antara dua sujud, gue shock. 

INI GUE DI SHAF MANA ANJEEER??

KOK BANYAK LAKI-LAKI SEMUA SIK

Sholat gue semakin ga khusyuk. Temen-temen gue di shaf perempuan mulai panik saat melihat gue hilang ditelan tirai kain pembatas. Namun, untung saja ketika gue sujud kembali, tirai kain tersebut sudah kembali pada posisi semula. Entah gue harus bersyukur atau shock karena kejadian ini. Shock karena tiba-tiba sudah berada di shaf laki-laki atau bersyukur karena dikasih kesempatan untuk melihat para lelaki ganteng nan sholehah idaman wanita. 
Entahlah. 

Oke, kembali ke malam di mana gue sedang melaksanakan solat tarawih. Sebenarnya dari lubuk hati yang terdalam gue benar-benar ogah untuk melaksanakannya, maka gue pun menghasut temen-temen lainnya untuk kembali bermain seperti biasa. Karena bingung mau main apa, kami akhirnya hanya duduk berkelompok dan menggosip. Sedang asyik-asyik menggosip, sebuah telapak kaki berukuran kecil menyembul dari balik tirai kain pembatas. 
Sepertinya telapak kaki ini milik seorang anak kecil yang berusia 3 atau 4 tahun. Dari posisi telapak kakinya gue sudah jelas bisa memastikan bahwa anak tersebut sedang dalam posisi telungkup. Mungkin dia ngantuk nungguin bapaknya selesai tarawih. 
Maka, karena sifat usil sudah mendarah daging di tubuh gue, maka gue pun mencubit telapak kaki milik si anak. 

Tidak ada respon. 
.
.

Gue mencubit lebih keras. Kali ini dengan 2 cubitan. 
.
. Kaki si anak mulai bergerak pertanda cubitan gue terasa sakit. Mantap nih, pikir gue. 
.
Gue mencubit kakinya lagi, kali ini bukan telapak kaki, melainkan di betis. 

Sontak si anak langsung menangis histeris. 



MAMPUS GUE!

Gue langsung panik. Temen-temen langsung memandangi gue sambil berkata dalam hati, 'MAMPUS LO !'
Gue langsung melepas mukenah, melipatnya dan bergegas untuk keluar dari mesjid. Belum sempat gue melangkah keluar, sebuah suara memanggil gue. Gue menoleh ke belakang. 

FAK. 

Tampak seorang bapak muda sedang menggandeng anak laki-laki. Meskipun gue cuma nyubit kaki si anak tanpa tau bentuk mukanya kayak gimana, gue bisa menduga bahwa itu adalah anak laki-laki yang kakinya gue cubit tadi. Terlihat dari raut mukanya yang sedang menangis. 

'' Kamu anak siapa? '' tanya bapak muda tersebut dengan ketus. 
'' Anak Pak Kasmat, Om, '' ujar gue keringet dingin. 
'' Yaudah, pulang sana. ''

Gue akhirnya pulang dengan perasaan menyesal. 


Pertanyaannya:
Kenapa gue menyesal?
A. Karena gue memberi tahu nama asli Ayah gue
B. Karena ga sempet minta nomer hape si bapak muda tersebut
C. Karena telah menyia-nyiakan cinta yang kau berikan kepadaku pada saat itu



Tulisan ini merupakan proyek menulis WIRDY. Bagi yang ingin membaca tulisan teman WIRDY lainnya, silahkan klik di bawah ini:
Icha : Kamu Nggak Sendirian, Tapi Bertiga 
Robby : Mencari Berkah Dengan BDSM 
Yoga : Gadis Macan 
Darma : Masih kelayapan di Turki



Share
Tweet
Pin
Share
29 comments
Haihooo. Gimana kabarnya? Sehat? Udah dapat kepastian dari si dia belom nih? Emaap. 

Tadinya mau nulis pembukaan tulisan pake kalimat, yawlaaa gue serasa jadi blogger murtad. Tapi kok rasanya udah keseringan ya. Keseringan murtadnya. :(

Udah hampir satu setengah bulan gue ga ada nulis apapun di blog tercinta ini. Padahal dulu, apaaa aja ditulisin. Dari curhat ga penting sampe page kosong hanya berisi titik doang juga gua posting. Iya dulu gue sealay itu di dunia blog. Kalo ga percaya, coba aja dicari.

Well, mungkin beberapa temen juga udah tau ya tentang proyek WIRDY yang sedang terbit baru-baru ini. Jangankan elu, gue juga baru tau. Ehee

Ini dikarenakan gue udah sebulanan tidak berkecimpung di dunia media sosial. Apapun itu. Dan ketika gue mulai masuk kembali, eeh wasap gue error. Gue uninstall terus install lagi, eeh tambah error. Gue sampe pusing mikirinnya. Sampai pada akhirnya, untuk yang kesekian kalinya gue install wasap diiringi dengan lantunan doa agar tidak error lagi, Alhamdulillah wasap gue kembali normal.

Hal itu menyebabkan gue banyak banget ketinggalan info tentang perkembangbiakan di grup chat WIRDY. Singkat cerita, Icha, gadis cantik nan polos memberi tau tentang proyek tulisan dengan tema Kepalsuan tersebut pada gue.

So, kali ini gue bakal nulis tentang bagaimana gue sebenarnya. 

* * *

Dari duduk di sekolah dasar, gue anaknya cupu parah. Anak kelas yang mau temenan sama gue ya bisa diitung jarilah. Jari doraemon alias ga ada yang mau temenan sama gue. Ada atau enggaknya gue di kelas mungkin ga ada pengaruhnya buat mereka. Sesedih itu. 

Saat jam istirahat. berbekal dengan uang jajan seribu rupiah, gue bakalan ngeloyor ke kantin dan membeli 2 permen lollipop berbentuk telapak kaki seharga limaratus rupiah. Sisa limaratusnya gue simpen. Gue tabung buat membeli mulut-mulut mereka di luar sana.

Dan di sanalah gue, siswi cupu berambut pendek bersandar di tembok tiang sekolah, yang sibuk mengemut-emut permen telapak kaki.

Naik ke kelas 5 dan 6, gue mulai berteman dengan seorang perempuan. Namanya Bella. Nama kepanjangannya I will Bella-ving yu. Etapi serius deng, namanya Bella. Namanya panjang bener asli. Gue inget nih sampe sekarang. Nama kepanjangannya, Bella Permata Cindy Alnasari Qolbi Jamila Qiutabel Annisa.

KASIAN YA BELLA PAS NGISI LEMBAR JAWABAN UN:(

Gue cukup akrab berteman dengan Bella. Kemana-mana bareng kayak anak kembar siam.

Naik ke SMP, gue juga hanya berteman dengan satu orang. Namanya Santi. Kami kemana-mana juga bareng. Istirahat bareng, ke kamar mandi bareng, pulang pergi sekolah bareng pokoknya selalu bareng deh. Dan gue akan memilih menyendiri seharian saat mengetahui bahwa Santi tidak masuk sekolah.
Entah kenapa, gue ngerasa terlalu sulit untuk membuka diri dengan teman-teman lainnya. Gue sulit untuk membaur, kayak tiba-tiba nimbrung ke tongkrongan anak-anak sambil ngomong, ‘ hei wasapp broo..’


                               


Gue gabisa seperti itu.

Gue memiliki tipe kepribadian introvert.

Gue menyadari akan hal itu. Dengan gue yang kurangnya percaya diri, jarang mengobrol dengan banyak orang, pendiam, lebih suka menyendiri, sering mengkhayal sendiri, cenderung tertutup dan melakukan kegiatan seperti, mengutarakan curahan hati, pendapat, argumen lewat tulisan. Berbeda dengan kepribadian ekstrovert yang lebih memilih untuk berdiskusi dengan orang banyak dan beradu argumen.

Gue lebih memilih mengobrol empat mata dengan seseorang. Bagi gue, hal itu lebih bermanfaat sekaligus membuat gue merasa nyaman.

Alhasil, temen deket gue dari SD sampai SMP bisa dihitung jari. Sangat sedikit.
Dan ketika masuk di SMK, gue mulai membaur dengan beberapa temen. Gue berteman dekat dengan banyak orang. Siapapun itu, pokoknya gue deketin. Gue berusaha agar tampil friendly and easy. Namun, hal itu tidaklah berlangsung lama. Gue kembali ke dunia gue sendiri.

Gue lebih menyukai tiduran di kamar sambil dengerin lagu yang mengalun di headset. Gue lebih menyukai memperhatikan orang berkeliaran di lapangan basket dan duduk sendirian di kelas.

Mungkin, orang seperti gue sangat pemilih kepada siapa yang pantas untuk dipercaya. Tapi paan, sampe sekarang gue masih aja percaya sama janji manis si dia yang ternyata palsu. Hhhha~


* * *

                                       


Even gue saat di kampus, di kantor, setiap ngumpul dengan temen reunian selalu berusaha untuk tampil ceria, heboh dan sesekali melontar joke, bully dan lainnya, tetep saja itu hanya kamuflase dari gue yang sebenarnya adalah pribadi introvert.  Gue hanya ingin diterima dalam lingkungan.

Terlepas dari keadaan dan lingkungan itu semua, gue lebih menikmati saat di man ague menghabiskan waktu sendiri. Nggak jarang gue selalu berpergian kemana-mana sendiri.
Makan siang di luar sendirian, makan siang di kaepci sendirian, belanja sendirian, nyari buku sendirian, belanja baju sendirian dan kegiatan lainnya yang gue lakuin seorang diri.
Cukup sering gue dapat pertanyaan sejenis, ‘ kok sendirian aja? ‘ atau ‘pacarnya kemana? ‘ dan lain sebagainya, rasanya kok gue lebih nyaman ya pergi sendirian kemana-mana. Gue lebih bisa berinteraksi dengan jiwa gue sendiri ketimbang berinteraksi dengan orang lain.  

Gue ngerasa bahwa apa yang gue lakuin demi diterima di lingkungan adalah palsu. Sosok seorang gue sebenarnya tidaklah seperti itu. Tapi, terlepas dari itu semua, sosok introvert berhak mengembangkan kepribadiannya dan meraih kebahagiaannya. meskipun dalam bentuk yang berbeda dengan sosok ekstrovert. 


* * *


Setelah sekian lama ga nulis proyek dikarenakan adik kecil kami, Robby sedang menjalani UN beberapa waktu lalu, akhirnya kali ini kami kembali nulis proyek dengan tema: Kepalsuan.

Untuk tulisan temen lainnya, bisa dibaca di sini ya :
Yoga : Palsu
Icha : Nge-BF Bareng Yoga Akbar Sholihin: Dari Easy A Turun Ke Pencitraan Mesum
Robby : Dibajak Ghostwriter Blog Robbyharyanto.com!
Darma : bakalan diposting setelah pulang dari Turki. 




Share
Tweet
Pin
Share
11 comments

Bagi gue, lagu merupakan kumpulan irama yang memberi gambaran suasana pada seseorang sekaligus menjadi moodbooster untuk orang itu sendiri.  Tak jarang beberapa orang memilih untuk mendengarkan lagu agar mendapat ketenangan dalam lantunan irama yang ia putar.

Contohnya gue sendiri.

Gue bisa bahagia saat mendengarkan lagu. Namun gue juga bisa sedih saat mendengarkan salah satu lagu yang lain. Lagu menyimpan banyak sekali memori yang merekam jutaan kenangan. Baik itu hal yang menggembirakan sampai hal yang menyakitkan. 

Gue pribadi memilih lagu favorit bukan berdasarkan ketenaran suatu band atau penyanyinya, melainkan berdasarkan cetusan ‘ ini gue banget’  saat mendengarkan lagu tersebut. Lagu yang bener-bener relate dengan kondisi hati gue ketika itu.
Ga peduli seberapa jelek iramanya, yang terpenting adalah liriknya. Lirik yang memiliki makna mendalam menurut gue.

Iya. Gue menyukai suatu lagu karena liriknya.

Seringkali gue mendapat recommended lagu dari temen, yang katanya lagu itu sedang up di masa itu. Dan begitu gue denger liriknya, gue langsung bergumam, ‘ apaan sih ini lagu. ‘
Meskipun irama musiknya nice, tapi kalo liriknya abal-abal ya buat apa.

Hmm gue rasa udah cukup panjang ya basa-basinya. Ehe

Nah, berbicara tentang lagu, kali ini gue bakal membahas lagu dari sebuah grup band yang terkenal di masa gue masih duduk di bangku SMP. Gue ngerasa di masa-masa cinta monyet itu seakan gue membutuhkan banyak lagu yang mampu menggambarkan suasana hati seorang gue. Mulai dari lagu buat ngodein gebetan, lagu buat sahabat yang nikung gue, lagu buat pacar yang selingkuh, lagu buat cinta yang digantungi, cinta bertepuk sebelah tangan dan banyak lainnya.

Pokoknya pada masa itu, setiap deretan lagu di playlist seakan memiliki cerita tersendiri bagi gue.
Well, kali ini gue bakal membahas 2 lagu dari Kangen Band.



 

Iya, itu yang vokalisnya kayak sasuke. Atau bisa kita sebut Andika Kangen Band si poni lempar.
EEEEET walaupun gitu, istri Andika cantik-cantik euy. Sepertinya pesona Andika terletak pada tata cara dalam berponi yang ia miliki.
Jadi, buat cowo cowo kalo pengen punya istri cantik-cantik, coba rubah penampilan rambutmu agar mirip dengan poni  Andika. Oke.


 

Btw, ini kenapa gosipin vokalisnya yawlaaaa~

Udah ah, lupakan tentang poni lempar itu.

Sekarang gue bakal membahas salah satu lagu Kangen Band yang cukup jaya pada masa itu.

Judulnya: Pujaan Hati.

Hei, pujaan hati
Apa kabarmu? Kuharap kau baik-baik saja
Pujaan hati, andaikan kau tau
Kusangat mencintai dirimu

Di bait pertama, kita bisa menyadari bahwa ada seseorang yang sangat mencintai lawan jenisnya. Kita anggap aja pelakunya gue. 


YA MEMANG GUE SIK:(
Jadi, saat duduk di bangku SMP tepatnya di tahun 2009, gue pernah menyukai teman seangkatan gue. Namanya Yuda. Tapi kelasnya jauh. Gue dekat sama  kantor, dia dekat sama Allah.
Masya Allah, lelaki sholeh. Ini nih, ukhwan yang pantas untuk para ukhti yang dirahmati Allah. 

Jadi, saking cintanya gue sama Yuda, gue sampe nulis nama itu cowo di meja gue. Coret-coret pake tipe-x. Seingat gue, yang gue tulis kata-kata seperti ini, 

‘ Wulan & Yuda’
‘ I Love Yuda ( insert: titik dua bintang) ‘
‘ My Yuda ‘
‘ Lope Lope Yuda ‘
‘ (gambar love) ‘
‘(gambar love kecil )’
‘(gambar love besar segede gaban) ‘

JIJI GA GAES? 

YA SEMENJIJIKAN ITU LAH GUE. 



Hampir tiap malam gue dengerin lagu Pujaan Hati itu. Dan hampir tiap malam juga gue berdoa pada Allah agar dia juga bisa mencintai gue. Haseq dah.
Percis kayak lirik Pujaan Hati ini.

Pujaan hati, setiap malam
Aku berdoa kepada Sang Tuhan, berharap cintaku jadi kenyataan
Agar kutenang meniti kehidupan

Bulan berganti bulan, akhirnya Yuda tau bahwa ada seorang siswi culun bin cupu yang menyukai dia. Btw, Yuda seorang atlet sepakbola yang cukup terkenal di sekolahan. It’s mean ga cuma gue doang yang tergila-gila sama dia. Aku mah apa atuh, debu pasir di sol sepatu doang. Ga guna.
Jadi, ceritanya waktu itu Yuda latihan bola seperti biasa di lapangan sekolah. Berhubung kelas gue deket dengan lapangan bola, maka kelas gue digunakan untuk istirahat bagi anak-anak bola. Dan ketika itulah Yuda melihat meja gue yang rame penuh coretan bertuliskan nama dia.

Keesokan harinya, Yuda mengajak gue untuk menontonnya tanding bola. Gue langsung seneng bukan main. Gilaaaa meen, gue diajak nonton Yuda nonton bola. Ternyata Allah menjawab semua doa-doa gue.

Sore itu, gue berangkat dari rumah menuju sekolah bersama Santi, temen gue. Yang gue inget, sewaktu jeda istirahat tanding bola, Yuda menyodorkan permen karet ke gue. Permen karetnya gue makan, bungkusnya gue simpen. Sampe rumah bungkus permen karetnya gue masukin di bingkai foto sebelahan sama foto gue masa kecil.


Setergila-gila itu anjir!

Namun, setelah kejadian dia ngajak gue nonton bola, Yuda gapernah lagi berinteraksi dengan gue. Hanya sampai di situ saja.
Gue ngerasa kalo Yuda ga suka sama gue. Gue juga ngerasa kalo Yuda cuma sekedar basa-basi doang untuk ngajak gue nonton pertandingannya. Kurang lebih itu cara dia menghargai gue yang tergila-gila-sampe-nyoret-meja-pake-nama-dia.
Gue kembali memutar lagu Pujaan Hati di dalem kamar sambil nangis sesenggukan. 
Apalagi pas di bagian reff : 

Mengapa kau tak membalas cintaku?
Mengapa engkau abaikan rasaku?
Ataukah mungkin hatimu membeku hingga kau tak pernah pedulikan aku
Cobalah mengerti perasaanku
Dan cobalah pahami keinginanku
Kuingin engkau menjadi milikku
Lengkapi jalan cerita hidupku

Dan percaya ga percaya, setiap kali gue ga sengaja denger lagu itu, pikiran gue langsung teringat dengan momen di mana gue pernah merasakan cinta bertepuk sebelah tangan di masa SMP dulu.
Bedanya, sekarang kalo gue denger lagu itu, gue malah senyum-senyum jiji sendiri. 

Ya Allah ya robbi, kok bisa ya gue sehina itu :(



Lagu kedua yang akan gue bahas berjudul: Ijab Qabul

Setiap kali denger lagu ini, gue langsung kesel sendiri. Bukan karena lirik atau poni lemparnya Andika, tapi karena orang yang mengenalkan gue dengan lagu ini.
Laki-laki yang 2 tahun lalu pernah berniat untuk serius ke gue. Laki-laki yang 2 tahun lalu berjanji buat berijab qabul di depan orangtua gue.

Tapi paan.

Sok-sok ijab qabul. Yang ada IJAB QIBUL

DASAR TUKANG QIBUL. HUH.

Oke, oke, redam emosinya. Itu bensin sama korek apinya coba disimpen dulu.

Nah waktu itu, gue lagi mau pergi kondangan bareng dia. Anggap saja namanya Rio. Selama di jalan, gue ga banyak ngomong. 
Cuma diem. 
Ya kan masih jaim. Ehee

Tiba-tiba Rio ngomong  ke gue, ‘ yang, aku ada lagu buat kita. Dengerin ya. ‘
Rio langsung menyalakan music player di mobil. Gue ngangguk dan mencoba memasang telinga sejelas mungkin. 

Lalu, secara perlahan mengalirlah alunan lagu Kangen Band. Yang gue inget liriknya, 

Beranikan diri bertemu orangtuamu
Bicara baik dari hati ke hati
Restuilah kami, doakanlah kami
Jadi pasangan abadi

Selayaknya perempuan pada umumnya, gue cuma senyum-senyum mendengar lagu itu. Apalagi pas di bagian reff.

Karena kan kulamar anakmu, di tahun ini
Restui kami, doakan kami jadi pasangan abadi
Dan akan kutanggungjawabi kebutuhannya
Lahir batinnya, jiwa raganya
Agar dia bahagia.. du du du duuuuu…


DUDUDUDUNYA NAPA MESTI DITULIS SIH BANGKE!
Gapapa. Biar lebih terasa aja. Ehe.

Gue bahagia saat mendengar lagu itu diputar. Apalagi dia yang mengenalkan lagu itu ke gue ditambah dengan janji-janji manisnya ini itu ke gue. Bahkan ia juga sempat ngomong ke orangtua gue.
Yang ada dalam pikiran gue ketika itu, FIX, 2016 GUE DINIKAHIN. YEYEEE LALALAA YUHUUUUU

Tapi paan.
Jangankan dinikahin, dikabarin aja kagak.
Dasar tukang ijab qibul. Cih!

Tadi mana yang bawa bensin sama korek api? Coba sini dikumpulin dulu. 



***

Sebenernya ada banyak banget lagu-lagu Kangen Band yang menemani masa-masa di mana seorang Wulan mengalami cinta monyet yang sungguh alay itu. Bahkan gue banyak menghafal lagu Kangen Band baik dari zaman jahiliyah sampe zaman usiliyah. 

APASI ANJIR. GAJELAS

Oke. Maap. 

Ya pokoknya lagu-lagu Kangen Band banyak menemani hari-hari kasmaran, jatuh cinta, galau dan gagal mupon saat gue duduk di bangku SMP beberapa puluh tahun lalu. Kok kesannya gue udah tua banget yak? Gapapa. Menyesuaikan faktor muka. 

Ya abis, gue sering dibilang kalo gue kaya lebih tua daripada kakak. Setua itu apa ya gue:(
Kok malah curhat sih elah. 

Oke. Back to Kangen Band.
Sehafal-hafalnya gue dengan lagu-lagu Kangen Band, ternyata itu sama sekali tidak menuntaskan rasa kangenku kepadamu. 

YAWLAAA SALAH. MAAP
ULANG NEH ULANG

Sehafal-hafalnya gue dengan lagu-lagu Kangen Band, tetap, gue bukanlah bagian dari Doy Kangen (nama fans Kangen Band). Gue hanya hafal dengan semua lagunya karena liriknya cukup relate dengan keadaan gue ketika masa SMP dahulu kala. 

Dan entah kenapa, setiap kali denger lagu Kangen Band diplay, gue jadi ngakak sendiri. Geli sendiri, kadang juga senyum-senyum sendiri.

Btw, WIRDY annive yang ke 1 tahun nih. Ga terasa ya, perasaan kemarin baru aja pedekate trus ditembak, eeh sekarang udah setahun aja. 
Semoga WIRDY langgeng ya. 
Tetap produktif, aktif, sukses selalu untuk ke depannya, jadi lebih baik dan doa-doa baik lainnya. 

Terimakasih untuk teman-teman semua yang udah menemaniku selama setahun ini. Udah membuatku elus dada saat melihat chat yang masuk bertubi-tubi. Telah memberiku banyak ilmu yang bermanfaat, salah satunya adalah, pria gemini itu adalah pria bangsat. 
Terimakasih udah setia jadi wadah penampung curhat. Dari curhat gajelas, curhat ambigu sampe curhat yang benar-benar serius..... gajelasnya. 

Thankyou. 



Dari : Aku


Baca juga tulisan tentang Kangen Band di blog teman-teman ini ya gaes.
Yoga : Duh, Kangen!
Robby : Kangen Kangen Band
Icha : Kangen(in) Band
Darma : masih nyari jodoh di Turki. Oke.


Share
Tweet
Pin
Share
35 comments
Older Posts

Rahayu Wulandari

Rahayu Wulandari
Atlet renang terhebat saat menuju ovum dan berhasil mengalahkan milyaran peserta lainnya. Perempuan yang doyan nulis curhat.

Teman-teman

Yang Paling Sering Dibaca

  • ADAM
  • Ciri-ciri cowok yang beneran serius
  • Pelecehan
  • 5 Tipe Cowok Cuek

Arsip Blog

  • ▼  2020 (5)
    • ▼  September (1)
      • Perjalanan Baru
    • ►  June (1)
    • ►  April (3)
  • ►  2019 (5)
    • ►  October (1)
    • ►  July (2)
    • ►  January (2)
  • ►  2018 (8)
    • ►  November (1)
    • ►  September (2)
    • ►  July (1)
    • ►  May (1)
    • ►  April (1)
    • ►  February (2)
  • ►  2017 (14)
    • ►  November (2)
    • ►  September (2)
    • ►  July (2)
    • ►  May (3)
    • ►  April (1)
    • ►  February (1)
    • ►  January (3)
  • ►  2016 (39)
    • ►  December (1)
    • ►  November (2)
    • ►  October (5)
    • ►  June (4)
    • ►  May (2)
    • ►  April (5)
    • ►  March (5)
    • ►  February (8)
    • ►  January (7)
  • ►  2015 (138)
    • ►  December (6)
    • ►  November (4)
    • ►  October (8)
    • ►  September (12)
    • ►  August (12)
    • ►  July (6)
    • ►  June (9)
    • ►  May (10)
    • ►  April (15)
    • ►  March (21)
    • ►  February (11)
    • ►  January (24)
  • ►  2014 (18)
    • ►  December (10)
    • ►  November (6)
    • ►  August (1)
    • ►  June (1)

Follow Me

  • facebook
  • twitter
  • instagram
  • Google+

Total Pageviews

Created with by ThemeXpose | Distributed by Blogger Templates