Pertemuan itu

by - August 18, 2015

Aku menghela nafas saat melihat suasana kantin yang perlahan sepi. Rasanya aku benar-benar lelah membantu ayah dua hari berturut-turut ini. Kantor tempatku bekerja masih memberikan libur selama seminggu, cukup lama. Tapi aku sangat bersyukur. Jarang sekali si bos memberikan waktu libur yang lumayan lama.
Aku mencoba duduk dan mengatur nafasku setelah sibuk membereskan piring-piring kotor diatas meja. Suasana kantin ini mendadak sepi, berbeda dengan beberapa menit sebelumnya.
Aku melemparkan pandangan mataku agar menguasai seluruh ruangan kantin. Beberapa mahasiswa  terlihat sedang menyantap makanannya.
Hanya ada satu, dua, dan hei.. Siapa lelaki itu?
Indera penglihatanku menangkap sosok seorang lelaki yang bergerak memasuki kantin kampus. Setelah celingukan sana-sini, kemudian ia melanjutkan langkahnya kembali.
Aku memandang lelaki itu dari kejauhan. Penampilannya super berantakan, ditambah ekspresi mesum yang terpancar dari aura wajahnya. Hih.
 Hmm sepertinya ia mengarah dan mendekat pada siomay ini.
Benar saja, setelah memesan ia kembali duduk dikursi cokelat tua yang berada tepat didepan gerobak siomay ini.
Sepertinya aku mengenalinya? tapi siapa yaa.. hmm, uh sudahlah tak usah dipikirkan.

Sambil mempersiapkan pesanan untuknya, sesekali aku melirik lelaki itu dari balik gerobak siomay ini.
Rambutnya benar-benar berantakan. Mengerikan sekali. Kemeja biru yang ia kenakan seolah menambah kesan wibawa pada dirinya. Tapi setelah aku menatap wajahnya, seketika kesan wibawa itu hilang dan berganti dengan tampang mesum yang mencolok pada wajahnya.
Bahkan aku sempat menduga bahwa ia sepertinya seorang penjahat kelamin. Benar-benar mesum.
Aku bergidik ngeri.
Sial ! 
Sepertinya ia mengetahui bahwa aku memperhatikannya sedari tadi. Lelaki itu menatapku kemudian ia tersenyum. Senyumnya percis seperti seorang psikopat. Matanya perlahan turun memperhatikan dadaku. Ingin sekali rasanya aku mencolok matanya dengan garpu siomay ini. Kenapa? Karena tatapannya telah mencolok hatiku. 

Gak nyambung nyet.
Oke, baiklah.

Tanpa memikir panjang, aku langsung saja melipatkan kedua tanganku didada. Berharap lelaki mesum ini berhenti melirik dadaku.
Huh, untunglah. Akhirnya ia melepaskan pandangan matanya dari tubuhku.
Selesai membuat pesanan untuk lelaki itu, aku langsung bergegas menghampirinya. Menyodorkan sepiring siomay dan berharap lelaki mesum itu bisa dengan cepat menghabiskan siomay ini. Kemudian pulang.
Baru saja aku meletakkan sepiring siomay dihadapannya, suara lelaki itu seakan mencekat langkah kakiku.
  '' hei, boleh kenalan? Aku Daruma orang baru disini dan asli orang Indonesia. Kamu  dari Indonesia juga kan? ''.
Huh.. padahal aku sangat tak ingin untuk mengenal lelaki aneh ini. Aku hanya tersenyum. Lebih tepatnya berpura-pura tersenyum. 
  '' Iya, aku dari Indonesia. Ada apa? ''  jawabku singkat.
  Dan aku benar-benar terkejut saat ia menyebutkan nama panjangku serta alamat sekolah SD dengan detail. Hei, sepertinya lelaki ini bukan hanya seorang penjahat kelamin, tapi juga seorang dukun. Iya, dukun beranak. 

  '' Iya. Kok kamu tahu? '' Aku benar-benar heran padanya. 
  '' Kamu tidak ingat denganku? Kita dulu pernah satu bangku saat awal masuk di kelas dua. Tapi seminggu setelah itu kamu pindah ke Jepang '' ujarnya.
Ah iya, lelaki ini benar. Saat ayah harus pindah kerja ke Jepang, aku terpaksa harus melanjutkan kelas dua ku disini. Walaupun begitu, aku masih mengingat beberapa teman SD ku sebelum akhirnya aku pindah ke Jepang. Dan, oh iya.. Sepertinya aku sedikit mengenal lelaki ini. Dia laki-laki paling jahil ketika menjadi teman SD ku. Dia bahkan pernah menjatuhkan bekal makan siangku dengan sengaja. Dan ketika aku menangis, ia malah menertawaiku seakan puas dengan aksinya tadi. Huh dasar. 
  '' Oh maaf aku tidak ingat. '' Jawabku singkat. 

Aku tau aku berbohong. Aku hanya saja tak ingin membuatnya bisa mengenaliku lebih dalam. Dan dengan seperti itu semoga saja ia menjauh dariku. 
  '' Hah sudah ku duga. Kamu banyak berubah ya. Apalagi dadanya, sudah tidak sekecil dulu. Itu asli? '' Lelaki mesum itu sepertinya mulai menjalankan aksinya. 
 '' Hahaa. Tentu saja ini asli. Kamu mau pegang? Nih ! ''. Aku menodongkan gir tepat ke arah muka nya. 

Buru-buru lelaki mesum itu meminta maaf padaku. Aku hanya tertawa kecil, sungguh ini tawa terpaksa yang harus terlontar dari mulutku.
  '' Kamu sedang apa kesini? Liburan? '' Tanyaku. Aku berusaha mengalihkan pembicaraan pada lelaki ini. 
Dari jarak sedekat ini aku bisa melihat langsung sosok seorang Daruma, ya seperti nama yang ia sebutkan tadi.
Aroma parfum yang ia kenakan perlahan masuk ke rongga hidungku.
Hueek !
Aroma apa ini? Menyengat sekali. Pedih menusuk hidung.
 Seperti aroma cabe terasi yang dibakar pada ujung tusuk gigi? 
Kenapa tusuk gigi? Karena ia telah menusuk hatiku.
Jirr~

Aku manggut-manggut saat mendengar jawabannya. Ia melanjutkan studi disini? Oh ya.. Berarti itu membuat aku harus berjumpa dengannya selama aku membantu ayah disini. Huh menyebalkan sekali.
  '' Aku sedang bantu-bantu ayah disini. Kebetulan tempatku bekerja sedang libur minggu ini. '' ujarku datar.
  '' Kamu punya kunci inggris gak? ''
  '' Hah? gak punya tuh? buat apa? ''
 Sebenernya aku tau kalo ia sedang membutuhkan kunci inggris untuk memperbaiki otaknya yang penuh dengan mesum. 
  '' Hmm gak punya ya? Kalo alamat e-mail punya kan? ''
  '' Hahaa bilang saja mau minta e-mailku. ''
Langsung aja aku menuliskan alamat e-mailku pada secarik kertas.
  '' ini. Simpan dan ingat baik-baik ya. '' 
  '' Oke, terimakasih. Eh minggu ini kamu lagi liburkan? Kapan-kapan kita jalan bareng yuk. Kenalkan aku dengan seluk beluk negeri Sakura ini. Kamu kan sudah lama tinggal di negeri Sakura ini '' ujarnya dengan raut penuh harap. Mengiba dan memelas.
Ah, aku jadi tidak tega menolaknya.
  '' Boleh. Kabarkan saja. Kapan waktunya? Lewat e-mail ya?. Sudah ya aku mau bantu ayahku lagi. Dah ''

Aku bergegas berbalik untuk menyelamatkan hidungku yang sepertinya merasa tersiksa atas aroma parfum cabe yang dibakar pada tusuk gigi itu. 
Aku langsung membereskan sisa-sisa piring kotor yang menumpuk diatas meja bagian pojok. Sedangkan ayah terlihat masih meracik bumbu siomay dibelakang. 
Sebelum berbalik ke belakang, aku mencoba untuk melihat Daruma dari balik kaca gerobak ini.
Hahaa, ternyata ia baru saja memakan siomaynya setelah cukup lama berbincang denganku. Ia menyuapkan sesendok siomay ke mulutnya. Melihat jam tangannya, dan kemudian lelaki mesuk dengan aroma parfum cabe itu beranjak dari meja makannya. Dan aku cukup kecewa saat melihat ia hanya memakan sesendok saja siomay buatanku.
Apakah rasanya tidak enak? Hmm. 

Aku menghampiri meja makan yang ia tempati tadi. Aroma parfum cabe yang menusuk hidung itu masih tertinggal dan melekat pada posisi ia duduk tadi.
Langsung saja aku mengangkat piring sisa makan lelaki itu dan menggabungkannya kedalam piring kotor lainnya.
Aku tersenyum saat mengingat kejadian ketika ia meminta e-mailku.
Hei, mengapa aku berharap agar mendapat e-mail darinya?
Apa aku telah terhipnotis oleh lelaki mesum itu? 
Hei... ada apa dengan aku?
Huh
:)

You May Also Like

59 comments

  1. rasanya aku pernah membaca cerita ini, tapi diblog siapa yaaa *emot mikir* hadeeeeuh, siapa sih :-0. Tapi cerita dari mba wulan lebih lengkap dari yang aku baca diblog lain. Ini sebuah karya novel yaa ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaaa ayo mba Dewii.. coba dipikir-pikir lagi di blog siapa pernah baca ginian? :D

      Hahaa sama aja toh mba. Cuma ini daru sudut pandang si perempuannya.
      Ini sebuah karya novel? Amin.. heheee

      Delete
    2. ah lupa lagi mba, lambaikan tangan aja yaa :D hihihi
      yaa tetep aja mba, lebih lengkap yang ini :)
      amin juga :)

      cieee template baru nih, ehem ehem ehem :D

      Delete
    3. Hahaa.. lucu deh kamu Wii :D ntar kalo rajin bw ke blog-blog lain, pasti tau mba :)

      Hehee.. makasih ya mba

      Wkakaa... mumpung ada yang ngajarin mba. Di ajarin Daruma yang dipostingan atas. Hehee :)

      Delete
  2. Duh, ini cerita fiksi, atua non-fiksi, kak? Seru ih. Ngakak tapi... gitu. Aura ceritanya bikin serius. Ini pasti dilanjut, kan? Iya kan? Ku tunggu lanjutannya!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Fiksi dan non-fiksi Dek :)
      Hehee alhamdulillah. Iya dek, kakak emang anaknya serius. Gak pernah main-main. Kejedot pintu langsung baper.

      Insyaallah dilanjut :) Tungguin ya Riska :)

      Delete
  3. hmmm sudah kuduga..
    duh jadi pengen makan siomay nih, kali aja dapet minjem kunci inggris :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaa.. jangankan kunci inggris. Linggis, palu,tang dan obeng juga gue pinjemin ke elu Wan
      Hahaa

      Delete
    2. masa sih,,?|
      km memang wanita terbaik deh.
      kalau pinjem tangan kamu sebentar boleh gx..?

      pijitin dong bentar, carangkeul eum :D

      Delete
  4. Siomay itu kan elu, Lan? Maksudnya elu dijual di Jepang? Ya Allah... Wulan ternyata dijual oleh bapaknya sendiri. Emaap. :(

    Taaeeeekkk, mau buktiin dada asli terus disuruh megang. Astagfirullah... orang baik pun bisa tergiur.

    Ini cerita lokasinya di Jepang? Gue kira di kampus Indonesia biasa. Soalnya jualannya somay. Aturan Sashimi atau Sushi gitu. :p
    Deskripsiin lebih lagi soal Jepang, Lan. Pasti makin cihuy. CMIIW. :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya nih. Huhuuu gue anak terlantar. Kasian yaa 😕
      Hahaaa abis dia nanya asli atau enggak. Yakali gue pake yg palsu kayak yg lu punya yog.

      Iya yog. Dijepang ini. Iyaa yak.. hehee
      Gapapa. Kali aja siomay terkenal dijepang. Hahaa

      Iyaa yog. Lebih deskripsiin lg soal jepang ya?kayaknya gue hrus lebih banyak belajar ke Miyabi deh.

      Delete
  5. Kamu berbakat jadi tukang gojek :( tukang gojek yang bisa nulis novel maksudnya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaa iya Jov. Tampang gue kyk helm gojek yaa.
      Hahaha

      Delete
  6. Cie Daruma. Siapa itu?

    Ditunggu, ya, lanjutan ceritanya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Si lelaki mesum.

      Lu juga ditunggu loh.





      Sama munkar nakir.

      Delete
    2. Hih. Jahara, deh.


      Itu di cerpen, cewenya bilang katanya:
      'Aku tau aku berbohong. Aku hanya saja tak ingin membuatnya bisa mengenaliku lebih dalam. Dan dengan seperti itu semoga saja ia menjauh dariku.'

      Eh. Malah dikasih alamat e-mailnya.
      Semoga saja alamat e-mailnya benar.

      Tapi, kayanya alamat e-mailnya benar, deh.
      Dan dia nggak bohong tentang e-mailnya
      Soalnya si cewe berharap dapat e-mail dari cowo.
      Hmm. cewenya labil, ya?


      Cie. Lagi menunggu e-mail dari cowo mesum, ya?
      wkwkwkwwkkw

      Delete
    3. Cowo baik pasti dapet jodoh'a cewe baik
      Cowo jahat pasti dapet jodoh'a cewe jahat
      Kalo Cowo mesum pasti dapet jodoh'a cewe??
      Hmmm, Sudah kuduga

      Delete
    4. Darma: Hahaa itu tuh karena aroma parfum cabe nya kali. Ada peletnya. Jadi karena itu si cewek mau ngasi alamat e-mailnya.
      Gak tau deh itu alamat e-mailnya bener atau enggak. :D
      Lu yang labil hoi..

      Delete
    5. Chisana: Hahahaaaaaa. trus kalo cewek jahat kayak saya, apa gak boleh ya mas berharap punya cowok yang baik?

      LAH BAPER.

      Delete
    6. Bukan ga boleh mba, kata guru ngaji saya bilang gini "Laki-laki yang suka jinah, pasangan'a juga pasti perempuan yang suka jinah juga"
      Kalo salah jangan marah sama saya, tapi sama guru ngaji saya mba :D

      Delete
    7. Hahaaa iya mas.. iya. Saya juga pernah denger yg kayak itu.
      :D

      Delete
  7. Bhahahahaha.. Ini kak Wulan bisa aja dahh nerusin cerpennya kak Darma, kirain ini cerpen lain, pas baca laki2 mesum namanya Daruma.. Lah ini kan cerpennya kak Darma yg kmren?. Haha. Koplak banget, hmm.. Jd bgini mnurut sudut pandang si raisa kw itu toh?? Hahaa. Sumpah, kocak abis kaak! Si raisanya aroma orange gtu, eh daruma nya malah aroma cabe, terasi dibakar... Ini daruma pake parfum sari sambel terasi apa gimana sih??! :'D Wakakakk.. Kocak bgtlah pokoknya!! Ntr klo kak Darma udh nerusin cerpennya, kak Wulan bkin lg yak dari sudut pandang cewenya! :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahaaa... bukan nerusin sayang. Tapi mengulang kembali dalam sudut pandang yg berbeda. Hehee :)
      Kamu tau aja ya lkalo lelaki mesum itu si Daruma. Dan Daruma itu adalah Darma. Hahaaa. Pinter :))

      Iya dek, lelaki mesum aroma nya memang seperti itu. :D
      Wah terimakasih yaa dek :)
      Insyaallah ntar kakak bikin lagi dr sudut pandang cewek kalo ada lanjutannya ya :)

      Delete
    2. Ehiyak, ngulang deng..Hehee..
      Iya, kan udh baca cerpennya kak Darma. Sbnernya mah si Daruma emg mencerminkan sifatnya kak Darma banget yak? Wakakak..

      Brrti msti waspada nih klo ada cowo beraroma sambel terasi. Haha :D
      Wokeeehh, tinggal tunggu apdetan cerpennya kak Darma ajanih. Bikin dri sudut pandang cewenya yg lebih heboh lg kak. :D Haha

      Delete
    3. Iya dik Lulu. Hehee
      Hahaaa iya bener. Sifatnya yg mesum. :D

      iya dik, sudah dipastikan itu Daruma. Lelaki mesum :D hati-hati aja yaa
      Wkakaa iya, nunggu cerpen terbarunya Darma nih. Moga aja dilanjutin cerpennya ya walaupun dia sekarang lagi sibuk prosesi lamaran.
      Ya kita tunggu aja ya :)

      Delete
    4. Hei hei hei.
      Daruma itu tidak sama dengan Darma.
      Satu fiksi satu nyata.

      Delete
    5. Dan untuk Lulu, kita, kan, sepantar. Masa gue dipanggil kak.

      Delete
    6. Iya beda dunia juga ya. Lu didunia gaib, Daruma didunia nyata.

      Lulu, panggil dia oom saja.

      Delete
  8. Beuh pas baca awal awal sempet sangsi, ngapa ngedadaj wulan pake bahasa aku kamu, cailah feminin nget ni anak,.,pikirku hahhha

    Ternyata novel ya lan, duhhh somaynya dijampi jampi ma tu lelaki y

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaaa saya memang feminim loh mbak :D wkakaa..

      Iya mbak Nita :) hehee
      Iya ya mba, serem amat tu laki-laki nya :D

      Delete
    2. ni anak ganti template ya...baru ngeh

      Delete
    3. Hahaa.. baru tadi kok mba.
      Mumpung ada yg ngajarin :D kalo saya gak pinter mbak. hehee

      Delete
  9. Hmm sokka, ternyata di Jepang ada tukang Siomay juga

    Mba pesen siomay'a satu gak pake piring

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sokka opo toh mas? :)
      Hahaa iya ada mas. :D

      Kalo gak pake piring jadi gimana dong? Ditelapak tangan aja ya mas?

      Delete
    2. ini kayaknya salah, kalo siomay pasti tempatnya di rancaekek bukan jepang.heuheu

      Delete
    3. Sokka "Begitu, ya"
      Iya juga yah, siomay kan bikin'a dikukus
      Lagian orang jepang kebanyakan makanan juga dikukus, jadi ga asing sama Siomay

      Kalo ga pake piring yah disuapin mba :D

      Delete
    4. Oooh, bahasa jepang ya mas? :D ilmu baru. hehee

      Nah itu dia mas, hahaa..

      Iya mas, mau pake sekop atau sendok semen?
      dipilih saja :D

      Delete
    5. Nambah satu lagi setelah moshi-moshi :D
      *itung-itung les gratis :D

      pake sendok semen aja mba, biar agak lama makannya :D

      Cie template baru cieee :D

      Delete
    6. Eh iya mas, nambah 1 lagi. Hahaa
      Yeee digratisin :D

      Hahaa pake tusuk gigi lebih lama loh mas. Mau?

      Hahaahaa karena ada yang bantuin ini mas, kalo gak ada yg bantuin mungkin gak diganti2 :D

      Delete
    7. Hendri: Siomay sekarang udah terkenal di negara Jepang mas. Wkakaa

      Delete
  10. astagfirulloh si cewenya nawarin dada, dadanya kayak jupe mungkin yaa *eh haha :D

    ReplyDelete
  11. ceritanya menarik sekali sampai aku menghayati alur ceritanya menjadi pria mesum.ehhh
    maksud saya menghayati cerita tersebut.heuheu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ahahaaa.. mau jadi pria mesum mas? Belajar gih ke gurunya :D
      Wkaka

      Delete
    2. kagak mba, saya anak sholeh kok :)
      oh iya bey deu wey kenapa ceritanya dijepang yak?engga di tasik atau garut gtu??

      Delete
    3. kalau ditasik atau di garut bisa jadi pria mesum inisial namanya H :)

      Delete
  12. DARMA EMANG MESUM..


    siomay kok jualan siomay.. hmmm .. ini cerita bikin gue ngakak.. apalagi parfum Daruma.. kirain baunya kaya bangkai cecurut.. sorry._.v

    ReplyDelete
    Replies
    1. IYA RUL. UDAH BAWAAN LAHIR TUH

      Hahaaa itu dia rul, gue juga bingung -,-'
      wkakaa.. BANGKAI CECURUT?
      HAHAHAAAA

      Delete
    2. Harus'a Daruma itu boneka keberuntungan bukan parpum

      Delete
    3. Iya mas, barusan saya googling. ternyata Daruma itu nama boneka ya, boneka keberuntungan.
      Kalo Daruma di postingan ini juga boneka mas. BONEKA PENANGKAL JIN

      HAHAA

      Delete
    4. Sekali lagih. Daruma itu tidak sama dengan Darma.
      Satu fiksi satu nyata.
      Satu anunya bohongan atau mungkin tak ada
      Satu lagi anunya beneran ada.

      Delete
    5. Jadi inget yuki daluma, itu lo boneka bulet dari salju saljuan wakakk

      Delete
    6. Darma: apa bedanya? Sama-sama gak ada anu juga.

      Delete
    7. Mbak Nita: ah iya mba... lucu itu ya. Gemesin wkaaka

      Delete
    8. eh mbak gustyanita saya kok buka blog mba gak kebuka yah malah ada kayak iklan adsesnse gitu.heuheu

      Delete
  13. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  14. hahahay terhipnotis sama aroma parfum cabe itu kali mba

    ReplyDelete

Komentarnya ditunggu kakak~