Mulailah Hari Ini
Terkadang kita telah membuat diri kita sendiri terlalu lama terpuruk dalam suatu masalah. Menghabiskan banyak waktu dengan larut merenungi hal yang itu-itu saja yang sama sekali membutakan mata hati dan pikiran kita bahwa gagasan baru ada didepan mata kita. Solusi yang padahal dengan mudah bisa digapai terasa jauh bagi kita.
Tak ada gunanya menyesali suatu kesalahan dengan menuduh objek lain sebagai penyebabnya, toh itu semua telah terjadi. Mau bagaimanapun itu semua membutuhkan solusi yg tepat untuk membangkitkan diri kita sendiri.
Tak dipungkiri, saat ini banyak sekali para remaja yang merenggut nyawanya sendiri dengan tindakan yang cukup bodoh dilakukan.
Diputusin pacar, langsung bunuh diri
Diselingkuhin pacar, buru-buru gantung diri
Ditolak gebetan, langsung frustasi
Ditinggal pacar, langsung lompat dari gedung
Buat apa itu semua dilakukan? Itu bakalan nyiksa diri kamu lebih hebat dari apa yang kamu fikirkan !
Hal bodoh seperti itu pasti kamu lakukan untuk ditujukan pada seseorang. Oke, diawal saat ia tau kamu melakukan aksi bunuh diri itu, orang yang kamu tujukan pasti akan terkejut.Maybe nangis. Tapi, perlu kamu tau. Ia nangis bukan karena kehilangan kamu, ia nangis bukan karena gak bisa hidup tanpamu. Toh, setelah sebulan atau dua bulan kejadian itu berlalu ia akan lupa pada kamu yang padahal sudah merelakan dirimu sendiri mati karena dia. Dan lihatlah, setelah itu ia akan kembali bahagia dengan orang lain tanpa memikirkanmu lagi.
Kamu yang rugi !
Kamu sudah dibohongi olehnya, kamu sudah ditinggalkannya, dan kenapa juga kamu rela menghabiskan nyawa mu untuk orang seperti dia?? Think again
Maybe, sebagian orang berfikir pendek. Pikiran mereka buntu dan akhirnya jalan satu-satunya yang 'menurut' mereka baik adalah bunuh diri.
Coba deh pikir, apa dengan cara seperti itu masalah akan selesai? Ya enggaklah
Memang, menurut survey tingkat kematian dengan kasus bunuh diri 85 % dilakukan oleh remaja. Kenapa?
Karena diumur saat itu para remaja baru mengalami apa itu pubertas, mereka akan merasakan hal-hal baru yang mengubah perasaan mereka. Bahkan remaja menjadi luar biasa sensitif di kala itu.
Apa yang mereka inginkan harus bisa tercapai. Karena itulah banyak hal-hal nekat yang dilakukan remaja untuk mendapatkan keinginannya. Apapun itu caranya.
Remaja di umur 12-17 tahun selalu beranggapan, bahwa segala yang ia lakukan adalah tindakan yang mereka lakukan pantas baginya dengan hanya memikirkan satu objek yang menjadi alasan tersendiri mereka. Biasanya itu hanya kesenangan sesaat, kepuasan gejolak ingin hura-hura dengan teman. Mereka tak lagi memandang sisi baik dan buruk yang akan terjadi. Bahayanya resiko yang telah menanti mereka.
Masa bodoh, yang penting gue senang Itu salah satu contoh jawaban remaja yang menutup pikirannya dari efek yang telah diperbuatnya.
Ditambah lagi pengaruh lingkungan yang membuat mereka semakin gelap mata. Terlalu yakin, terlalu obsesi, hingga jika suatu saat nanti apa yang mereka harapkan tak sesuai keinginan, maka tak perlu lagi ditebak. Aksi paling bodoh akan terjadi.
Tak heran jika banyak para remaja yang nekat menyiksa, bahkan membunuh temannya sendiri hanya karena sakit hati akibat pacarnya direbut. Sebegitu mudahnya para remaja melakukan itu.
Itu lah akibat kurangnya pemahaman agama, norma yang seharusnya mereka dapatkan dari peran orangtua dan guru. Terlebih peran orangtua yang sangat berpengaruh banyak pada si remaja. Orangtua harus memberikan contoh,penjelasan yang bisa dimengerti anak, serta mendekatkan diri kepada agama. Dunia bisnis saat ini mungkin telah mengompas waktu para orangtua untuk membicarakan hal itu pada anaknya. Orangtua terlalu sibuk memikirkan cara bagaimana agar dapat hidup dengan kemewahan tanpa memperhatikan keadaan si anak. Dan akibatnya para remaja akan menjadi sasaran tepat dari pengaruh buruk lingkungan yang suatu saat akan menenggelamkannya.
Jika seperti itu, ingatlah dengan diri kita sendiri. Pikirkan sesuatu yang harus menjadi niat baik kita untuk hal yang akan kita capai.
Jangan lakukan hal yang dapat membuat kita bahagia, karena kebahagiaan hanya sesaat.
Tapi, lakukanlah hal yang dapat membuat kita nyaman, karena kenyamanan itu akan terus terasa selamanya
MULAILAH HARI INI !! :)
Tak ada gunanya menyesali suatu kesalahan dengan menuduh objek lain sebagai penyebabnya, toh itu semua telah terjadi. Mau bagaimanapun itu semua membutuhkan solusi yg tepat untuk membangkitkan diri kita sendiri.
Tak dipungkiri, saat ini banyak sekali para remaja yang merenggut nyawanya sendiri dengan tindakan yang cukup bodoh dilakukan.
Diputusin pacar, langsung bunuh diri
Diselingkuhin pacar, buru-buru gantung diri
Ditolak gebetan, langsung frustasi
Ditinggal pacar, langsung lompat dari gedung
Buat apa itu semua dilakukan? Itu bakalan nyiksa diri kamu lebih hebat dari apa yang kamu fikirkan !
Hal bodoh seperti itu pasti kamu lakukan untuk ditujukan pada seseorang. Oke, diawal saat ia tau kamu melakukan aksi bunuh diri itu, orang yang kamu tujukan pasti akan terkejut.Maybe nangis. Tapi, perlu kamu tau. Ia nangis bukan karena kehilangan kamu, ia nangis bukan karena gak bisa hidup tanpamu. Toh, setelah sebulan atau dua bulan kejadian itu berlalu ia akan lupa pada kamu yang padahal sudah merelakan dirimu sendiri mati karena dia. Dan lihatlah, setelah itu ia akan kembali bahagia dengan orang lain tanpa memikirkanmu lagi.
Kamu yang rugi !
Kamu sudah dibohongi olehnya, kamu sudah ditinggalkannya, dan kenapa juga kamu rela menghabiskan nyawa mu untuk orang seperti dia?? Think again
Maybe, sebagian orang berfikir pendek. Pikiran mereka buntu dan akhirnya jalan satu-satunya yang 'menurut' mereka baik adalah bunuh diri.
Coba deh pikir, apa dengan cara seperti itu masalah akan selesai? Ya enggaklah
Memang, menurut survey tingkat kematian dengan kasus bunuh diri 85 % dilakukan oleh remaja. Kenapa?
Karena diumur saat itu para remaja baru mengalami apa itu pubertas, mereka akan merasakan hal-hal baru yang mengubah perasaan mereka. Bahkan remaja menjadi luar biasa sensitif di kala itu.
Apa yang mereka inginkan harus bisa tercapai. Karena itulah banyak hal-hal nekat yang dilakukan remaja untuk mendapatkan keinginannya. Apapun itu caranya.
Remaja di umur 12-17 tahun selalu beranggapan, bahwa segala yang ia lakukan adalah tindakan yang mereka lakukan pantas baginya dengan hanya memikirkan satu objek yang menjadi alasan tersendiri mereka. Biasanya itu hanya kesenangan sesaat, kepuasan gejolak ingin hura-hura dengan teman. Mereka tak lagi memandang sisi baik dan buruk yang akan terjadi. Bahayanya resiko yang telah menanti mereka.
Masa bodoh, yang penting gue senang Itu salah satu contoh jawaban remaja yang menutup pikirannya dari efek yang telah diperbuatnya.
Ditambah lagi pengaruh lingkungan yang membuat mereka semakin gelap mata. Terlalu yakin, terlalu obsesi, hingga jika suatu saat nanti apa yang mereka harapkan tak sesuai keinginan, maka tak perlu lagi ditebak. Aksi paling bodoh akan terjadi.
Tak heran jika banyak para remaja yang nekat menyiksa, bahkan membunuh temannya sendiri hanya karena sakit hati akibat pacarnya direbut. Sebegitu mudahnya para remaja melakukan itu.
Itu lah akibat kurangnya pemahaman agama, norma yang seharusnya mereka dapatkan dari peran orangtua dan guru. Terlebih peran orangtua yang sangat berpengaruh banyak pada si remaja. Orangtua harus memberikan contoh,penjelasan yang bisa dimengerti anak, serta mendekatkan diri kepada agama. Dunia bisnis saat ini mungkin telah mengompas waktu para orangtua untuk membicarakan hal itu pada anaknya. Orangtua terlalu sibuk memikirkan cara bagaimana agar dapat hidup dengan kemewahan tanpa memperhatikan keadaan si anak. Dan akibatnya para remaja akan menjadi sasaran tepat dari pengaruh buruk lingkungan yang suatu saat akan menenggelamkannya.
Jika seperti itu, ingatlah dengan diri kita sendiri. Pikirkan sesuatu yang harus menjadi niat baik kita untuk hal yang akan kita capai.
Jangan lakukan hal yang dapat membuat kita bahagia, karena kebahagiaan hanya sesaat.
Tapi, lakukanlah hal yang dapat membuat kita nyaman, karena kenyamanan itu akan terus terasa selamanya
MULAILAH HARI INI !! :)
0 comments
Komentarnya ditunggu kakak~