Rumah dan Keluarga
Gue anak pecinta rumah.
Bagi gue, rumah adalah segalanya. Tempat berkumpulnya keluarga, tempat dimana
canda dan gelak tawa tertumpah di dalamnya, tempat melepas penat dengan saling
bercerita di malam hari.
Sabtu kemarin, saat menunggu jarum jam beralih ke angka satu, waktunya pulang kerja, gue yang lagi duduk manis di depan komputer terlibat dalam percakapan dengan teman-teman kerja.
Fyi, gue satu-satunya karyawan perempuan di kantor ini. Ngerasa paling cakep banget kalo gabung bareng mereka. Padahal mah muka gue beda tipis sama kanebo kering. Kusut. Tegang. Dekil.
Selain ngerasa paling cakep saat gabung dengan mereka, gue juga ngerasa paling dimanja. Hohooo
Siang itu, salah seorang teman menganggu gue yang sedang khusyuk blogwalking.
‘’ Lan, ntar malam kemana? Malam minggu kan. ‘’
‘’ Nggak kemana-mana bang. Di rumah doang. ‘’
‘’ Siang pulang kerja ini kemana? ‘’
‘’ Ya sama, di rumah doang. Nggak kemana-mana. ‘’
‘’ Nonton Comic 8, yuk. ‘’
Gue memasang muka nyengir.
‘’ Rame-rame kok. Mereka juga ikut. ‘’ Temen gue menunjuk ke arah dua orang teman lainnya.
‘’ Nggak mau ah. Males. ‘’
‘’ Atau kita nonton kungfu panda. ‘’ Salah seorang temen gue yg lain angkat bicara.
‘’ Enggak deh. Mending tidur di rumah. ‘’
Meskipun gue seumur hidup nggak pernah nonton bioskop, gue sama sekali nggak mengiyakan ajakan mereka. Daripada nonton bioskop, mending makan nasi padang kuah rendang. Nonton bioskop mentok-mentok makan popcorn. Nggak kenyang. Kecuali kalo makan popcornnya pake nasi. Baru dah gue mau.
Gue kembali meneruskan kegiatan blogwalking gue di depan meja.
‘’ Nomor hp Ayah berapa, Lan? ‘’
Lah ini kenapa segala nanya nanya Ayah gue.
‘’ Buat apaan bang? ‘’ ujar gue bingung.
‘’ Buat minta izin bawa Wulan keluar. ‘’
Gue hanya menghela nafas kemudian kembali melanjutkan blogwalking.
‘’ Ayah sukanya buah apa, Lan? ‘’
Asli. Ini orang kepo parah. Segala nanya-nanya Ayah gue sukanya buah apa. Ya buah dada lah.
‘’ Hhehee enggak tau, Bang. ‘’ Gue menjawab dengan sekedarnya.
Sabtu kemarin, saat menunggu jarum jam beralih ke angka satu, waktunya pulang kerja, gue yang lagi duduk manis di depan komputer terlibat dalam percakapan dengan teman-teman kerja.
Fyi, gue satu-satunya karyawan perempuan di kantor ini. Ngerasa paling cakep banget kalo gabung bareng mereka. Padahal mah muka gue beda tipis sama kanebo kering. Kusut. Tegang. Dekil.
Selain ngerasa paling cakep saat gabung dengan mereka, gue juga ngerasa paling dimanja. Hohooo
Siang itu, salah seorang teman menganggu gue yang sedang khusyuk blogwalking.
‘’ Lan, ntar malam kemana? Malam minggu kan. ‘’
‘’ Nggak kemana-mana bang. Di rumah doang. ‘’
‘’ Siang pulang kerja ini kemana? ‘’
‘’ Ya sama, di rumah doang. Nggak kemana-mana. ‘’
‘’ Nonton Comic 8, yuk. ‘’
Gue memasang muka nyengir.
‘’ Rame-rame kok. Mereka juga ikut. ‘’ Temen gue menunjuk ke arah dua orang teman lainnya.
‘’ Nggak mau ah. Males. ‘’
‘’ Atau kita nonton kungfu panda. ‘’ Salah seorang temen gue yg lain angkat bicara.
‘’ Enggak deh. Mending tidur di rumah. ‘’
Meskipun gue seumur hidup nggak pernah nonton bioskop, gue sama sekali nggak mengiyakan ajakan mereka. Daripada nonton bioskop, mending makan nasi padang kuah rendang. Nonton bioskop mentok-mentok makan popcorn. Nggak kenyang. Kecuali kalo makan popcornnya pake nasi. Baru dah gue mau.
Gue kembali meneruskan kegiatan blogwalking gue di depan meja.
‘’ Nomor hp Ayah berapa, Lan? ‘’
Lah ini kenapa segala nanya nanya Ayah gue.
‘’ Buat apaan bang? ‘’ ujar gue bingung.
‘’ Buat minta izin bawa Wulan keluar. ‘’
Gue hanya menghela nafas kemudian kembali melanjutkan blogwalking.
‘’ Ayah sukanya buah apa, Lan? ‘’
Asli. Ini orang kepo parah. Segala nanya-nanya Ayah gue sukanya buah apa. Ya buah dada lah.
‘’ Hhehee enggak tau, Bang. ‘’ Gue menjawab dengan sekedarnya.
**
Percakapan di hari Sabtu itu mengingatkan gue dengan sifat
gue yang bisa dibilang cupu. Diumur yang sedang otewe ke duapuluh tahun, gue
masih jarang untuk keluar dan ngumpul dengan teman-teman.
Ngumpul yang gue maksud di sini adalah ngumpul yang kerjaanya ‘haha hihi’ doang. Nggak guna menurut gue. Kalo mau ‘haha hihi’ doang ngapain harus keluar rumah. Nonton mister bin di laptop aja, gue udah ‘haha hihi’ nggak jelas di kamar.
Ngumpul yang gue maksud di sini adalah ngumpul yang kerjaanya ‘haha hihi’ doang. Nggak guna menurut gue. Kalo mau ‘haha hihi’ doang ngapain harus keluar rumah. Nonton mister bin di laptop aja, gue udah ‘haha hihi’ nggak jelas di kamar.
Beda dengan ngumpul yang memang untuk mengerjakan sesuatu
hal.
Contohnya, gue masih menerima ajakan teman untuk mengerjakan tugas kuliah, tugas sekolah, atau membahas suatu hal di luar. Itu juga kadang gue masih memberi tawaran kepada mereka untuk mengerjakan dan ngumpulnya di rumah gue.
Gue secemen itu untuk keluar rumah.
Nggak jarang, setiap kali libur atau tanggal merah, gue selalu memanfaatkan moment itu untuk beristirahat, bantu-bantu Ibu di rumah dan nonton film di laptop.
Gue masih ingat dengan chat dari Darma ketika tanggal 9 Maret kemarin.
‘’ Lu hari libur gini, nggak jalan-jalan keluar? ‘’
Mungkin ada sebagian teman-teman gue yang menganggap kalau gue anaknya sombong. Padahal mah enggak. Gue memang nggak doyan aja ngerumpi di luar. Jalan sana-sini sama temen-temen. Sampai-sampai ada temen gue yang nekat datang ke rumah gue saat malam hari hanya untuk curhat ke gue, setelah beberapa kali gue menolak tawarannya untuk bertemu di luar rumah.
Sifat gue yang cupu ini selalu saja menjadi bahan pertanyaan yang selalu Ibu lontarkan ke gue. Ibu sering berkata, ‘’ Mbok ya sekali-sekali keluar rumah gitu, Lan. Main sama teman-temanmu. Ini enggak, mendekem terus di dalam kamar. ‘’
Sebegitu cintanya gue dengan kamar. Hhhh
Sama kamar aja aku cinta, apalagi sama kamu. Apalagi sama kamu di dalam kamar.
Contohnya, gue masih menerima ajakan teman untuk mengerjakan tugas kuliah, tugas sekolah, atau membahas suatu hal di luar. Itu juga kadang gue masih memberi tawaran kepada mereka untuk mengerjakan dan ngumpulnya di rumah gue.
Gue secemen itu untuk keluar rumah.
Nggak jarang, setiap kali libur atau tanggal merah, gue selalu memanfaatkan moment itu untuk beristirahat, bantu-bantu Ibu di rumah dan nonton film di laptop.
Gue masih ingat dengan chat dari Darma ketika tanggal 9 Maret kemarin.
‘’ Lu hari libur gini, nggak jalan-jalan keluar? ‘’
Mungkin ada sebagian teman-teman gue yang menganggap kalau gue anaknya sombong. Padahal mah enggak. Gue memang nggak doyan aja ngerumpi di luar. Jalan sana-sini sama temen-temen. Sampai-sampai ada temen gue yang nekat datang ke rumah gue saat malam hari hanya untuk curhat ke gue, setelah beberapa kali gue menolak tawarannya untuk bertemu di luar rumah.
Sifat gue yang cupu ini selalu saja menjadi bahan pertanyaan yang selalu Ibu lontarkan ke gue. Ibu sering berkata, ‘’ Mbok ya sekali-sekali keluar rumah gitu, Lan. Main sama teman-temanmu. Ini enggak, mendekem terus di dalam kamar. ‘’
Sebegitu cintanya gue dengan kamar. Hhhh
Sama kamar aja aku cinta, apalagi sama kamu. Apalagi sama kamu di dalam kamar.
***
Beberapa Minggu yang lalu, di siang hari yang terik, gue
memutuskan untuk membeli indomie ke warung belakang. Gue langsung saja
mengambil payung dengan corak orange dan biru lalu dengan sigap mengembangkan
payungnya.
Gue berjalan ke warung belakang rumah. Deket doang sih sebenernya. Gue gaya-gaya aja pake payung. Biar sok anti panas matahari. Eheh.
Gue berjalan ke warung belakang rumah. Deket doang sih sebenernya. Gue gaya-gaya aja pake payung. Biar sok anti panas matahari. Eheh.
Dengan langkah yang pasti
dan anggun, gue berjalan dengan payung yang memayungi badan gue.
Sesampainya di warung, gue dikejutkan dengan suara ibu ibu yang juga turut belanja yang tiba-tiba menepuk pundak gue.
‘’ Eh ini si Wulan ya? ‘’
‘’ Hehee iya, Bu. Ibu belanja? ‘’ tanya gue basa-basi.
‘’ Iya nih. Wulan udah besar aja ya sekarang. Dulu masih kecil, kurus. Sekarang udah sebesar ini. ‘’
Sesampainya di warung, gue dikejutkan dengan suara ibu ibu yang juga turut belanja yang tiba-tiba menepuk pundak gue.
‘’ Eh ini si Wulan ya? ‘’
‘’ Hehee iya, Bu. Ibu belanja? ‘’ tanya gue basa-basi.
‘’ Iya nih. Wulan udah besar aja ya sekarang. Dulu masih kecil, kurus. Sekarang udah sebesar ini. ‘’
INI APANYA YANG BESAR COBAA?!!?
Gue hanya cengengesan seraya berkata, ‘’ Hehee dari dulu
gini-gini aja kok, Bu. ‘’
Di perjalanan pulang dari warung, gue nggak habis pikir. Ini gue yang jarang keluar rumah atau pertumbuhan gue yang cepet membesar atau si Ibunya yang selama ini nggak memerhatikan gue. Iya sih, nggak mungkin juga Ibu ibu itu merhatiin gue. Gue kan anaknya kurang perhatian. Kurang kasih sayang juga.
Sayangin aqu dongs qaqaaa~
Di perjalanan pulang dari warung, gue nggak habis pikir. Ini gue yang jarang keluar rumah atau pertumbuhan gue yang cepet membesar atau si Ibunya yang selama ini nggak memerhatikan gue. Iya sih, nggak mungkin juga Ibu ibu itu merhatiin gue. Gue kan anaknya kurang perhatian. Kurang kasih sayang juga.
Sayangin aqu dongs qaqaaa~
Sambil membuat mie, gue masih saja heran. Masalahnya, itu rumah ibu ibu tadi deket banget dengan rumah gue. Yakali dia nggak ngeliat punya gue yang udah sebesar ini. Ahelah.
Maksudnya, badan punya gue yang udah sebesar ini.
Beberapa hari berikutnya, gue bertemu dengan seorang ibu
tetangga di suatu toko buku. Gue yang hampir-setiap-minggu membeli pena untuk
persiapan kuliah, dikejutkan dengan panggilan seorang ibu ibu.
Iya, gue setiap hari Sabtu pasti membeli pena. Soalnya selesai kuliah, pena gue selalu hilang entah kemana.
Dari kejauhan, gue mendengar suara panggilan ibu ibu itu. Memang ya, gue idola ibu ibu banget.
Sambil memanggil nama gue, ibu ibu yang mengenakan baju putih lengan pendek itu menghampiri gue.
‘’ Eh Wulan. Sama siapa ke sini? ‘’
Iya, gue setiap hari Sabtu pasti membeli pena. Soalnya selesai kuliah, pena gue selalu hilang entah kemana.
Dari kejauhan, gue mendengar suara panggilan ibu ibu itu. Memang ya, gue idola ibu ibu banget.
Sambil memanggil nama gue, ibu ibu yang mengenakan baju putih lengan pendek itu menghampiri gue.
‘’ Eh Wulan. Sama siapa ke sini? ‘’
SKSD banget sih.
Sebagai anak perempuan yang cukup mengerti dengan tata krama, gue menatapnya dengan sinis sambil berkata, ‘’ Menurut lu aje? ‘’
Enggak deng.
Gue membalasnya dengan senyum sebelum akhirnya gue menjawab
pertanyaanya.
‘’ Wulan kok jarang keliatan sih. Nggak pernah keliatan sama Ibu. ‘’
Gue hampir aja mau jawab, ‘’ Iya sama dengan jodoh saya, nggak keliatan. ‘’ Trus gue dan Ibunya berpelukan hangat. Menangis bersamaan. Soswit.
‘’ Wulan kok jarang keliatan sih. Nggak pernah keliatan sama Ibu. ‘’
Gue hampir aja mau jawab, ‘’ Iya sama dengan jodoh saya, nggak keliatan. ‘’ Trus gue dan Ibunya berpelukan hangat. Menangis bersamaan. Soswit.
‘’ Wulan nggak
kemana-mana kok, Bu. Di rumah aja. Memang jarang keluar. Hehee. ‘’
Jujur, siklus kegiatan gue dari hari ke hari sangat pasif.
Itu itu mulu.
Bangun tidur-mandi-berangkat kerja-pulang kerja-mandi-tidur.
Bangun tidur-mandi-berangkat kerja-pulang kerja-mandi-tidur.
Gitu terus.
Rasanya gue udah cukup lelah di malam hari setelah seharian bekerja. Karena itu, gue jadi jarang untuk keluar rumah.
Selain itu, bagi gue, rumah adalah segalanya. Rumah dan keluarga adalah satu paket kebahagiaan yang tak dapat terpisahkan.
Gue selalu merindukan hangatnya suasana rumah, ramainya gelak tawa yang pecah hanya karena humor receh dari Ayah, ributnya suara sorak-sorakan kayak di pasar malam dari gue yang selalu membully kakak dan adik gue.
Rasanya gue udah cukup lelah di malam hari setelah seharian bekerja. Karena itu, gue jadi jarang untuk keluar rumah.
Selain itu, bagi gue, rumah adalah segalanya. Rumah dan keluarga adalah satu paket kebahagiaan yang tak dapat terpisahkan.
Gue selalu merindukan hangatnya suasana rumah, ramainya gelak tawa yang pecah hanya karena humor receh dari Ayah, ributnya suara sorak-sorakan kayak di pasar malam dari gue yang selalu membully kakak dan adik gue.
Sungguh, gue seorang saudara yang keji.
Sejauh manapun gue pergi,
seberapa lamapun gue jauh dari rumah, gue selalu merindukan rumah dan
keluarga.
Bahkan, gue selalu suka keluar dan liburan bersama keluarga. Seperti jalan jalan sore dengan keluarga, makan sate, bakso dan lainnya bareng satu keluarga, foto-foto alay di taman bersama keluarga dan hal hal yang sepertinya nggak penting juga gue lakuin bersama keluarga.
Meskipun keluarga gue kalo keluar udah kayak rombongan jemaah haji yang mau berangkat umroh. Rame heheee. Tapi gue selalu bahagia dengan suasana yang tercipta di sana.
Bahkan, gue selalu suka keluar dan liburan bersama keluarga. Seperti jalan jalan sore dengan keluarga, makan sate, bakso dan lainnya bareng satu keluarga, foto-foto alay di taman bersama keluarga dan hal hal yang sepertinya nggak penting juga gue lakuin bersama keluarga.
Meskipun keluarga gue kalo keluar udah kayak rombongan jemaah haji yang mau berangkat umroh. Rame heheee. Tapi gue selalu bahagia dengan suasana yang tercipta di sana.
Mungkin karena hal itu, gue jadi kurang suka dengan kegiatan
ngumpul bersama teman yang nggak penting karena cuma ketawa ketiwi ketika
bertemu.
Sampai-sampai sewaktu SMK, gue pernah dikucilkan dari
pergaulan anak hits yang doyan foto. Sudah bisa ditebak, alasannya karena gue
selalu menolak ajakan mereka untuk berfoto foto ria dengan camera milik salah
seorang teman gue.
Iya, gue bukan anak hits. Gue enggak kayak mereka yang foto pesbuknya sering diganti dengan foto baru yang keren. Foto duduk bersila di semak-semak belukar, trus difoto dari atas. Kalo dilihat sekilas kayak orang-orangan sawah yang kekenyangan habis nyemilin mecin.
Mereka juga sering mengupload foto terbaru mereka. Foto dengan pose duduk di tengah jalan sekaligus dengan rambut yang sengaja diacak-acak serta ekspresi yang galau, seakan foto tersebut menggambarkan orang yang tengah frustasi. Meskipun kalo dilihat, lebih mirip ke kuntilanak kena diare yang kelindes mobil di tengah jalan.
Serem.
Tapi foto-foto seperti itu cukup hits dan nge-trend di kalangan anak anak sekolah gue. Gue hanya bisa diam sambil pura pura main hp saat mereka dengan bangganya memamerkan hasil foto kemarin sore. Dan seperti itu disetiap harinya.
Mereka selalu keluar di saat sore dan malam hari hanya untuk mencari lokasi-lokasi foto yang menurut mereka bagus. Sedangkan gue, selalu menolak ajakan mereka.
Aku mah apa.
Iya, gue bukan anak hits. Gue enggak kayak mereka yang foto pesbuknya sering diganti dengan foto baru yang keren. Foto duduk bersila di semak-semak belukar, trus difoto dari atas. Kalo dilihat sekilas kayak orang-orangan sawah yang kekenyangan habis nyemilin mecin.
Mereka juga sering mengupload foto terbaru mereka. Foto dengan pose duduk di tengah jalan sekaligus dengan rambut yang sengaja diacak-acak serta ekspresi yang galau, seakan foto tersebut menggambarkan orang yang tengah frustasi. Meskipun kalo dilihat, lebih mirip ke kuntilanak kena diare yang kelindes mobil di tengah jalan.
Serem.
Tapi foto-foto seperti itu cukup hits dan nge-trend di kalangan anak anak sekolah gue. Gue hanya bisa diam sambil pura pura main hp saat mereka dengan bangganya memamerkan hasil foto kemarin sore. Dan seperti itu disetiap harinya.
Mereka selalu keluar di saat sore dan malam hari hanya untuk mencari lokasi-lokasi foto yang menurut mereka bagus. Sedangkan gue, selalu menolak ajakan mereka.
Aku mah apa.
Mungkin gue sudah ditakdirkan untuk tidak menjadi salah
seorang dari bagian komunitas anak hits di sekolahan. Gue anaknya pemalu sih
kalo difoto. Apalagi fotonya berduaan sama kamu. Coba aja foto, pasti aku
tutup-tutupin muka karena malu sambil nyender dibahu kamu.
EHEHEEE
**
Gue ngerasa, rumah adalah tempat paling nyaman bagi gue
dalam kondisi apapun.
Lagi seneng dapat sms gebetan, gue langsung joget joget dangdut depan laptop di kamar. Trus direkam. Jadi aib pribadi.
Lagi seneng dapat sms gebetan, gue langsung joget joget dangdut depan laptop di kamar. Trus direkam. Jadi aib pribadi.
Lagi galau habis putus dari pacar, gue bisa nangis sesenggukan di kamar mandi
sambil keramas. Disitu kadang gue ngerasa jadi agnes monica yang sedang syuting
video klip.
Lagi kesel, nggak mood, gue bisa nangis keras sambil berusaha nutupin mulut dengan bantal.
Lagi sakit, gue bisa tiduran seharian di depan tv dengan indahnya. Nonton acara dari subuh waktu si ustadz Maulana ceramah sampai acara berita islami masa kini. Bayangin aja, pas sakit gue selalu nonton tayangan-tayangan dakwah tentang islam.
Ya meskipun pas siang harinya gue nonton tayangan kisah cinta-cintaan anak muda. Heheeew
Lagi kesel, nggak mood, gue bisa nangis keras sambil berusaha nutupin mulut dengan bantal.
Lagi sakit, gue bisa tiduran seharian di depan tv dengan indahnya. Nonton acara dari subuh waktu si ustadz Maulana ceramah sampai acara berita islami masa kini. Bayangin aja, pas sakit gue selalu nonton tayangan-tayangan dakwah tentang islam.
Ya meskipun pas siang harinya gue nonton tayangan kisah cinta-cintaan anak muda. Heheeew
Gue juga ngerasa bahagia saat di hari Minggu tiba. Dimana
gue selalu bertugas sebagai penyedia teh anget untuk keluarga. Kata mereka, teh
anget buatan gue enak. Ini karena jiwa keibuan gue atau jiwa pembokat gue yang
keluar sehingga bisa bikin teh anget yang enak.
Selain bertugas sebagai penyedia teh anget di rumah, saat hari Minggu, gue juga ditugaskan sebagai operator musik. Iya, gue selalu disuruh untuk menyetel lagu. Meskipun terkadang terjadi perdebatan antara Ayah yang ingin lagu campursarinya diputer dengan Ibu yang ingin lagu Nika Ardillanya diputer. Tanpa menunggu perdebatan selesai, gue biasanya langsung mengambil jalan tengah. Yaitu dengan memutar lagu Ungu. YEAAAH!
Selain bertugas sebagai penyedia teh anget di rumah, saat hari Minggu, gue juga ditugaskan sebagai operator musik. Iya, gue selalu disuruh untuk menyetel lagu. Meskipun terkadang terjadi perdebatan antara Ayah yang ingin lagu campursarinya diputer dengan Ibu yang ingin lagu Nika Ardillanya diputer. Tanpa menunggu perdebatan selesai, gue biasanya langsung mengambil jalan tengah. Yaitu dengan memutar lagu Ungu. YEAAAH!
Berikan akuuuu ciuman pertamamu..
Agar kuyakin, kau memanglah milikku….
Ooohh ooh…
Agar kuyakin, kau memanglah milikku….
Ooohh ooh…
Gue selalu senang mendengar cerita-cerita Ibu dan Ayah.
Tentang Ayah yang menjadi superhero terhebat di keluarga gue. Ayah yang memilih
untuk memandikan anak-anaknya ketika bayi sampai tali pusernya lepas. Meskipun
ada bantuan seorang perawat, Ayah memutuskan untuk melakukan itu sendiri.
Memandikan bayi yang masih merah dengan kedua tangannya.
Mengurus Ibu setelah masa melahirkan dengan sendiri tanpa bantuan siapapun. Memasangkan pembalut, membuatkan jamu bersalin dan kebutuhan Ibu melahirkan lainnya.
Mengurus Ibu setelah masa melahirkan dengan sendiri tanpa bantuan siapapun. Memasangkan pembalut, membuatkan jamu bersalin dan kebutuhan Ibu melahirkan lainnya.
Gue selalu ketawa geli dan salut dengan hubungan pacaran
Ayah Ibu yang backstreet selama 5 tahun. Mereka saling percaya dan yakin untuk
bisa bersama. Ya walaupun untuk bertemu, Ayah harus menunggu Ibu libur kuliah. Itu
juga bertemunya sebentar dengan cara kucing-kucingan.
Sampai akhirnya mereka mendapat restu dan menikah.
Gue salut dengan mereka. Hebat.
Sampai akhirnya mereka mendapat restu dan menikah.
Gue salut dengan mereka. Hebat.
Gais, walau bagaimanapun kondisi keluarga kita, mereka
tetaplah orang terdekat di dalam hidup kita. Orang terdekat di hidup kita bukan
teman, sahabat ataupun pacar. Tetapi keluarga.
Hanya keluarga yang paling mengerti kita, keluarga yang selalu ada untuk kita disaat kita senang maupun terpuruk sekalipun. Terlebih kedua orangtua, yang selalu setia merawat kita, si bayi kecilnya saat dulu.
Hanya keluarga yang paling mengerti kita, keluarga yang selalu ada untuk kita disaat kita senang maupun terpuruk sekalipun. Terlebih kedua orangtua, yang selalu setia merawat kita, si bayi kecilnya saat dulu.
Rumah dan keluarga.
Nggak ada yang mengalahkan kebahagiaan gue dengan satu paket itu.
Nggak ada yang mengalahkan kebahagiaan gue dengan satu paket itu.
53 comments
Monoton itu emang bikin bete sebetulnya, sama kaya aku rutinitas sehari-hari ya kerja-balik rumah-mandi-makan gitu terus dan rasa jenuh pun sering menghampiri duh :(
ReplyDeleteJarang main keluar juga kecuali jogging pada hari minggu atau pergi keluar beli kebutuhan doang, udah gitu deh kebanyakan beraktivitas di dalam rumah ketimbang di luar rumah hehe
Iya, Wida. Bener banget. Ngebosenin hahaaa
DeleteKamu mah mending sering jogging juga di hari Minggu. Jadi bisa cuci mata lihat abang-abang ganteng nan perkasa. Uuuh~
Itu pas beli indomienya lan, beli indomie rasa apa? Soto, ayam bawang, kari, goreng
ReplyDeleteBerapa lan sebungkus? Kalo di rumah abang eh bukan deng, maksudnya kalo warung deket rumah abang 2500 perbungkus. Kira2 itu mahalan apa murahan ya?
Rasa yang dulu pernah ada di antara kita bang :(
DeleteAstagaaaa mahal amat itu bang. Mesti jual diri nih buat dapat indomie sebungkus.
Hmm. Ini ada apa deh. Seperti sedang mencium mau lempar undangan. :p
ReplyDeletePostingan sebelumnya bahas nikah, postingan ini bahas rumah dan keluarga.
Sudah kebelet mau berrumah tangga, ya. :p
Hmm. Kencing berdiri saja dulu yang lurus. Kalau sudah jago baru deh bahas rumah tangga dan perintilannya. :p
Biar gue tebak. Postingan berikutnya bakalan bahas anak atau bayi nih, atau mimpi lu yang gendong anak atau bayi itu. Hahahaahhaaha.
Iya, kan. Jangan berkilah lu, ya. :p
HAHAHAHAAAA PAAN LU.
DeleteEnggak gitu. Hahaaaa
Nggak tau kenapa kok gue akhir-akhir ini sok sok nulis serius. :'D
Gue kencing nggak berdiri -_- gue kayang.
Hahahaaa enggak, enggak. Woooo salah lu :P
Mimpi anak bayi kok ditulis. Yang nyatanya dong. LAH
Tadinya mau komentarin soal tulisan, soal kerja yang kayaknya asik tpi di lo kok jadi tampak nyebelin, soal samanya kayak gue yang siklus hidup gitu gitu aja wkwkwk tapi pas baca komentar ini aku lebih terpaku, terlena, terpukau, dan ter ter ter lainnya wkwkwk
DeletePungutin tuh canda & gelak tawa yang tumpah. Muka aja bisa tegang ya, gimana yang lain...
ReplyDeleteRumah dan keluarga itu memang harta yang nggak ternilai harganya!!
Very very very very very very nice share
Hahahaaa beneran dipungut nih sama mas Hendra :D
DeleteIya mas, yang lain bisa ikutan tegang. Otak dan urat yang tegang.
Iya mas. Bener :))
Tengkiyu mas Hen :))
Aku baru tau, Lan. Kalau kamu wanita sendiri di kantor kamu. Hebat-hebat. Saluuut. Eh tapi justru malah seru ya kalau kerja bareng cowok. Nggak rempong dan saingan-saingan gitu kayak kerja bareng cewek. Trus nggak sampe musuhan dan dieman kalau ada masalah. :'D
ReplyDeleteBagus, Lan. Lebih baik di rumah aja daripada nonton film. Di rumah bisa bercengkerama dengan keluarga atau chat sama aku. Ntar Darma cemburu lagi kalau mau iyain ajakan itu. Huahahahahahaahahahaha.
Lah, Lan. Aku malah beda banget. Kamu anak rumahan banget ya. Dan memang dasarnya kamu suka di rumah aja daripada di luar rumah. Aku anak rumahan juga sih, tapi karena keadaan. Aku malah pengennya jalan terus, diajak jalan ngeiyain mulu nggak bisa nolak. Tapi Mamaku yang nggak ijinin. Itu kamu enak malah disuruh keluar sama Ibu kamu. Lah aku mau main ke ruman teman beda gang aja diomelin :(
Trus yang kerja kelompok, kamu malah seneng kalau kerja kelompok di rumah kamu. Kalau aku malah nggak mau, soalnya biasanya Mamaku suka nimbrung juga kalau aku sama temen-temen lagi ngobrol. Kan jadi awkward moment gitu. :D Apalagi di rumahku ada banyak keponakan kalau mereka lagi main ke rumah. Suka ngerusuh. Tambahnya deh aku mikir mending di rumah temen aja. Huhuhu.
Huahahahaha. Ciyeee Wulan si DJ, mutarin lagu. Untung yang diputar bukan Lingser Wengi :'D
Bapak kamu so sweeeeeeet. Sayang banget sama istrinya. Sama anak-anaknya. Sama keluarganya. Kebapakan banget, Lan. Beliau kayaknya lebih suka nunjukin rasa sayang lewat tindakan daripada perkataan ya, Lan. Romantis. :)))
Jadi trenyuh baca ini. Ngingatin sama hangatnya suasana rumah. Dan nggak ada yang bisa ngalahin hangatnya rumah dan keluarga. Nggak penting mau seberapa banyak anggota keluarga kita, lengkap apa enggaknya kah anggota keluarga kita, ricuh atau sunyinya kah anggota keluarga itu kalau udah bersama dan berbahagia, bakal tetap hangat. Duh. Jadi kangen Bapak :'D
Hahahaaa iya Cha. Nggak ada yang temen kerja yang sensi di kantor aku. Cowo semua soalnya, jadi mereka bodo amatan gitu. Hahaaa
DeleteTapi nggak enaknya, aku jadi nggak bisa ngerumpi :'D nggak bisa curhat di kantor. Kalo curhat sama mereka, yang ada mereka ngasi tanggapan atau respon yang aneh aneh. Hahaaa pusing aku, Cha.
Wkakaka iya Cha. Mending chat sama kamu iya kan. Iya, Darma cemburu kenapa nggak diajak abang-abang temen kerja aku itu. Hmmm Darma.
Whahahaaa kita malah kebalik ya, Cha. Aku malah risik kalo disuruh Ibu main main keluar. Serasa diusir karena bikin ricuh di rumah mulu :'D
Kalo kamu malah suka jalan terus. Seru sih ya kalo sekali-sekali, Cha :D
Hahahahahaaa mama kamu suka nimbrung? Lah sama. Ibu aku juga. Kadang ikut-ikutan sok gaul gitu bahasanya pas Ibu ngomong di depan temen temen aku. Yawloh mau nangis aja. :'D
hahahaaaaaa lingser wengi astagaaaaaa Chaa =D
Iya, Cha. Alhamdulillah romantisnya langsung dengan tindakan.
Aaaaa Icha, iya iya bener banget. Nggak penting ya mau seberapa banyak anggota keluarganya, kalo udah ngumpul suasananya bakal jadi hangat :))
Telfon Bapak, Cha :))
Hahahh, makan nasi trus lauknya pop corn, kok bisa ya? :v
ReplyDeleteKyaknya kmu orang nya introvert deh lan, scara pskologis, ciri2 nya sdah kmu jlasin diatas scara ga sngaja.
ga ada slahnya sih, tpi brsosialisasi dngan orng trdekat kyak ttangga itu prlu loh lan, wlaupun pasti dlam hati ada ktidak samaan dngan apa yg kt ucapkan, mngkin sma hlnya dngan pncitraan gtu. Tpi prcayalah mmbangun kmunikasi itu pnting lan, tkutnya orng mnilai kita yg tdak2.
Trkadang agak sulit mmng klo kt jdi pusat prhatian apalagi dri sgi pnampilan (cntik) tkutnya ibu2 ttangga itu mau jdohin kmu sma anaknya hahahahh, jdi ngomng2 jdi basa bsi gtu.
Overall, apa yg kmu smpaikan dtulisan ini bsa syaa tngkap dngan baik, sran sya ya itu, cobalh sdikit trbuka dngan orng lain, sama kyk kmu bercerita di blog ini. Slalu mnarik dn mnggombal, tpi ibu2 jngan dgombal, hahahh
Iya mas. Aku laperan anaknya :(
DeleteHahahahaaaaaa kok tau sih mas? Apa keliatan ya dari tulisan aku secara nggak sengaja?
Iya nih, aku anaknya tertutup banget. Kalo dengan tetangga atau orang lain, kalo ketemu pasti aku ajakin ngobrol kok. Tapi ya gitu, nggak suka basa-basi ngobrolnya heheeew. Jadi to the point langsung ke orangnya.
Iya mas. Komunikasi itu memang penting :))
Bhahhaaa dari segi penampilan opo ne aku? :'D
Kalo dijodohin sama anaknya aku nggak mau sih, Mas. Kalo dijodohin sama suaminya, nah baru mau.
Wah alhamdulillah :)) Makasih mas.
Iya mas. Hahahaa nggak ibu ibu juga kok :D
Ini kode banget nih, minta diajak berumah tangga dari kemaren.
ReplyDeleteTolong itu abang-abang yang disana, ini kodenya tolong direalisasikan.
kita malah kebalikan sih lan, kalo aku sejak SMA malah sudah lupa rasanya jadi anak rumahan. Tapi bukan yang suka hahhihi di cafe-cafe gitu kok.ogah si mahal. mending hahahihi dirumah temen, suka dapet es teh gratis. hehe
eleeuh-eleuh si Bapaaak meni so swit pisaan~
Ini kita bisa sehati gitu bikin postingan yang tema nya mirip. kamu lagi gak ikut GA kan? kalo ikut aku bisa kalah nih.
Bhahahaaaaa aku baru nyadar astaga. Komen kamu kok sama kayak Darma :'D
DeleteAku aja baru ngeh kalo postingan kemarin juga rada serius. Hahaaa
Abang-abang yang di sana nggak ngerti kode-kodean, sih :(
Kamu ngekos, Dibah? Sejak SMA ya?
Hahahahaaa ngincar es teh gratis ya. Leh uga nih.
Kadang juga dapat makan siang gratis kalo main ke rumah temen. Wkwkwkw
Iya, alhamdulillah :))
Iya sehati nih. Hahahaaa bisa samaan gitu, yak.
HAHAHAHAA enggak, Dibah. Justru aku nggak ikut GA, karena aku udah pasti kalah :'D wkwkwkw
oiyaa mirip. Hahaha :D
Deletemungkin harus mulai ngantongin buku saku pramuka kemana-mana biar hafal kode yaa. :')
Enggak. aku gak ngekos. tapi emang jarang dirumah. :''')
Iya makan siang gratis. tul sekalii.
Hwahahaha :'D
Bhahahaaa iya iya
DeleteOh kamu banyak kegiatan sekolah ya, Dibah? Jadi jarang di rumah. Udah yakin banget sih aku. Keliatan kamu anaknya aktif dan ceriwis. Heheee
Lebih muantappp kalau di makan mie itu ditemanin jus yang super muantappp bray.
ReplyDeleteAku Wulan, bukan bray. Ehee
DeleteIni lagi hits banget bahas rumah. Gue juga padahal mau bahas rumah aaaah elaaah.
ReplyDeleteTapi ceritanya persis sama. Gue juga gitu. Lebih sering dirumah. Tapi baru baru ajasih, itu pun ada alasannya.
Dan Kampretnya pernah sekali gue keluar rumah sampai subuh, terus orangtua bukannya marah, malah seneng. Ini gue ngerasa kayak anak yang tak dirindukan :(
Orangtua wulan sweeet. Cerita asmara anaknya sweet juga gak nih?
Bhahahaa iya ya bang. Gue aja baru sadar. Ayo bahas rumah juga bang :D
DeleteBaru baru aja? Alasannya kenapa bang? Diputusin pacar? Karena jomblo? Duh
tulis dong baaanagg :D
HAHAHAHAAA ANAK YG TAK DIRINDUKAN. YAWLOH BANG
BANG :(
Gak aah. Soalnya ini udah jadi bahan buat di posting. Tapi kayaknya bakal ngantri nih. Draft gue udah pada numpuk :((
Deletebanyak banget ya lan artikel ini. bingung gue mau bahas yang apaan jadi nya haha. Bener juga sih kalau rumah itu adalah segalanya. eh elu dulu anak SMK juga ya? jurusan apa? jangan2 jurusan baper lagi.
ReplyDeletebtw emng blm ke prnh ke bioskop? emang kayak anak rumahan bnget ya hehe. teruskan lan. sampai si dia yg ngajak kamu ke bioskop. mksdnya pegawai bioskop nya yg ngajakin
Ahahaaa iya ya bang. Iya anak SMK nih bang. Jurusan lebak bulus. Hahaaa
DeleteBelom pernah. Huuuhu
Hmm pegawai bioskop ya. Iya iyaa
Ahaha. Comic 8, jadi inget satu review yang frontal. :))
ReplyDeleteIya, nasi padang emang juara! Mending makan nasi padang daripada nonton kalo lagi bokek. :p
Btw, kayaknya lu emang nikah duluan deh, Lan. Tulisannya menjurus.
Gue juga seringan di rumah mulu... kalo lagi nggak punya duit. Ahahaha. XD
Justru gue anaknya butuh jalan-jalan dan kelayapan. Karena dengan begitu, gue akan selalu rindu rumah. :))
Ooohhahahaa iya iya, Yog. ainow.
DeleteNah iya kan bener. Mending nasi padang ya kan.
Paan. Lu dulu pokoknya, Yog. Hahahaa
Lu mah enak, Yog. Di sana banyak tempat bagus untuk dikunjungi.
jadi iri sama keluarga kamu lan -__-
ReplyDeleteNggak boleh iri, sayang :))
Deleteambigu 1. Segala nanya-nanya Ayah gue sukanya buah apa. Ya buah dada lah.
ReplyDeleteambibu 2. Sama kamar aja aku cinta, apalagi sama kamu. Apalagi sama kamu di dalam kamar.
ambigu 3. INI APANYA YANG BESAR COBAA?!!?
ambigu 4. Yakali dia nggak ngeliat punya gue yang udah sebesar ini. Ahelah.
KODE : Dengan rumah dan keluarga aja, aku bahagia. Apalagi serumah dan berkeluarga dengan kamu.
Ini psoting tentang rumah tapi banyak ambigu dan kodenya wkwkwk
HAHAHAHAAAA ASTAGAAAHH AMBIGUNYA PAKE DITULIS DI SINI.
DeleteYawloh Laili. :'D
Hero banget ayah wulan, salut
ReplyDeletePasti ibu bangga ya lan berpasangan dg bliau yg mau bantu2 setelah lahiran, kebayang rempong banget..tp ga menganut patriarki...la iya rumah tangga itu team
Eaak baca dari awal mpe akhir, msng bener kata darma, ini postingan lg serius...serius kasi kode gimsna masa depan bersama kluarga, but postingan kek gini mlh bikin kangen orang rumah huhu
Tapi hampir semua point sams, intinya aku dan kamu emang rumahan
Jadi pengen numpang cyurhat, dulu pas jamannya ngantor, sering dpt tugas luar pulau...temen2 ngecengin...ih enaknya jalan2 mulu , padahal dalem ati mah aku psling muales disuruh tugas luar. Yg ada mikirin kerjaan rumsh, masakan, de el el...klo pun mau si mending tu undangan taklempar ke temen2 yg mau gantiin, sayang...bosnya reseh..
Duh maap jadi numpang curhadd
Betewe, maulah dibikinkan teh sm kamu hahaiii
Alhamdulillah, mba :))
DeletePengennya dapat suami yg kayak gitu juga. wkwkw
Iya mba. Aku setuju. Rumahtangga itu team.
Hahahaaa oalah malah bikin kangen rumah ya mba :D
Hahahaaa itu temen temennya mba ngeliat enaknya jalan jalan doang ya. Pdahal mah kangen rumah. Wkwkw. Pusing mikirin kerjaan rumah yg numpuk ya mba.
Bosnya rese hahaaa
Iya nggak papa mba. Aku malah seneng ada yang curhat kayak gini. :D
Sini mbaa aku buatin teh :))
Wuih backstreet lima taun. Aku dah pat taun, moga berakhir bahagia juga kaya orang tua ka wulan ((emaapcurhat._.))
ReplyDeleteEnak tuh cewek sendirian, banyak yang perhatiin, pada gak ribet pula :3
Akunya mah kadang haha-hihi sama temen pas bikin tugas dong. Gak jarang tugasnya jadi terabaikan :(
Tetangga aja jarang liat berarti emang kak Wulan anak rumahan level MAX, ya ._. Kalo kak Wulan sering disapa "lama gak keiatan", oerang-orang disini kayanya lebih sering pengen nyapa aku "elu lagi elu lagi".
Setuju deh, rumah emang tempat yang paling nyaman banget. Berapapun usianya, matangnya, jauhnya, lamanya, rumah sama suasana hangat keluarga emang yang selalu dirindukan:''')))
Wow. Anis pat taun. Amin. Semoga berakhir bahagia ya, Nis :))
DeleteIya enak. Tapi nggak ada temen ngerumpi ala ciwi ciwi gitu huhuuu
Padahal mah, tetangganya aja tuh yg jarang lihat aku.
Hahahahaaa elu elu lagi. Yawlaaa
Aaaa iya iya, Nis. Rumah dan hangatnya keluarga bakal selalu dirindukan ya. :))
Keluar dari zona nyaman dong Lan hehehe biar kamu dapetin sesuatu yang baru :) saran saja sih itu mah hehehe
ReplyDeleteHahaaa iya iya,Sya.
DeleteKira-kira dapat jodoh nggak sih?
seru pastinya
ReplyDeleteIya. Heheee
Deletewiih ternyata aku ada temannya :D aku juga jarang banget keluar rumah, kecuali berangkat sekolah, belajar kelompok atau sekedar beli sesuatu diluar. Beda sama adikku, denger hari libur sehari aja, dia usah ngatur jadwal nginap dirumah sodara wkwk.
ReplyDeleteaku juga pernah ngerasa orang-orang beranggapan aku ini sombong, soalnya dulu sebelum smp, aku sering keluyuran bareng temen deket rumah, karna lama-lama kelamaan tugas semakin banyak disekolah, aku jadi fokus belajar dulu. dan semakin malas untuk sekedar ngumpul bareng, rasanya sia-sia aja gitu waktunya. Dan berlanjut hingga sekarang (XII SMA), selain jarang keluar rumah juga sering telat makan-__-
tapi, entah dapat opini dari mana, aku yakin mengorbankan waktu dimasa muda untuk memperoleh keberhasilan dimasa yang akan datang apa salahnya? :))
Waah samaan nih kita.
DeleteNah iya kan. Padahal nggak keluar rumah bukan karena sombong, tapi memang karena ada kegiatan atau kerjaan.
Duhh jangan telat makan atuh neng. Ntar sakit magh. :(
Opininya keren, setuju banget nih. :))
Selera ayahmu sama kayak aku ya? buah dada :' wkwkwk kampret ini anak :p wkwkw
ReplyDeleteAku anak rumahaan juga lan :D aku kalau udah di rumah dan nyaman gitu, biar ada temen yang ngajak kemanapun aku selalu nolak. kadang dipaksa-paksa gitu -_- tapi akhirnya selalu punya alasan sendiri :D nyaman aja rasanya di rumah itu, mumpung masih bisa kumpul bareng keluarga, sementara di rumah dulu ajaaa :'
Wow. Sama sama suka buah dada. Hahaaaa
DeleteWaaaa aku ada temennya juga. Iya kan bang. Males aja gitu diajak keluar rumah.
Mending sm keluarga :D
ngomongin soal rutinitas, dulu aku sempat ngalamin rutinitas seperti kamu lan. Pas jaman SMA. Bangun-mandi-sekolah-pulang-mandi-tidur begitu terus tiap hari. Tapi alhamdulillah sejak kuliah udah gak kayak gitu lagi. MSudah memulai membuka hati dan membuka pergaulan untuk bersosialisasi dgn kawan2..
ReplyDeletelan, dari tulisan ini saya bisa menyarankan lebih baik kayaknya kamu harus nikah dulu deh, bener tuh komentar yoga..
Tapi memang benar, rumah dan keluarga memang segalanya. Karena dengan adanya rumah, kita tahu bahwa ada tempat untuk pulang, dan keluarga membuat kita percaya bahwa segalanya akan baik-baik saja ketika bersama keluarga :)))
Iya bang. Rutinitasnya itu itu mulu.
DeleteWah syukurlah sejak kuliah rutinitas kamu sudah nggak monoton ya.
HAHAHAAA YOGA DULUAN BANG. TITIK.
Iyaa bener bang. Duhh terharu gini :')
Ya Allah, kalau ngebaca siklus hidupmu ini, Lan... Kok aku jadi ngerasa terlalu sering ninggalin rumah yak? Cuma kuliah aja itu udah pagi sampai sore. Trus kalau ada belajar bareng atau kerja kelompok, pasti sampe malem.
ReplyDeleteLah kalau lagi penelitian, bisa lembur di lab, pulangnya subuh.
Ya Allah, ampuni hamba~~~
Tapi ya aku setuju sama kamu, Lan. Kalau keluar rumah cuma buat ngerumpi haha hihi mah ngapain. Gak guna kan ya? Hmmm
Hahahaaa enak sih itu, mba Dar. Ninggalin rumah karena bener-bener ada kegiatan di luar. Kuliah, belajar, nugas. Daripada yang ngumpul nggak jelas.
DeleteYa ampun. Sampai pulang subuh. :(
Iya mba. Aku malah seneng kalo ada kegiatan padat gitu. hehee
masih mau beranjak 20th? unyu bangeeeet.
ReplyDeletepantesan kamu yg paling dimanja sama mereka, selain kamu cewek satu2nya, kamu jg yg paling muda mungkin yah. selalu seru baca tulisan kamu, apalagi di bagian buah dada hahahahaha
Umurnya yang unyu mba. Mukanya aku mah muka tua. Hahahaa
DeleteIya mba. Yg paling muda juga. Hehee
Hahahaaa seru di bagian buah dada :"D
yoi sis... tergantung rumahnya juga sih, bisa bikin nyaman atau enggak. selama rumah itu bisa bikin nyaman, rasa rindu pasti selalu muncul. mau lagi diluar dimananya kek... tapi kadang terlalu lama berada di rumah itu membosankan, kurang bersosialisasi jadinya. nggak enaj juga men. keluarga itu rumah, rumah itu keluarga. bener deh tuh 1 paket kebahagiaan.
ReplyDeleteyawla.. ini kenapa di tiap postingannya selalu ada kode buat 'kamu'. Fix, ini anak ngebet nikah. Gua bantu doa Lan. :D
ReplyDeleteSama sih, gua juga seneng di rumah. Tapi seneng juga jalan-jalan, apalagi kalo ada yg janji mau nraktir. Gak nolak deh. Beruntunglah kita orang2 yg masih betah di rumah dgn keluarga yang bahagia. Di luar sana, banyak yang gak bisa. Duh, jadi sedih Megatron.
Kalo saya malah karyawan laki2 satu2 nya dikantor. Sebenarnyasih bayak yg laki2, tapi kalo udah siang kelapangan semua. Jadi kalo sudah siang waktunya berbangga diri jadi org paling ganteng di kantor #curhat
ReplyDeleteYa gak mau lah di ajak ke bioskop, coba kalo di ajak kopdar pasti mau kan wulan ?
Salam kenal ya wulan
saya juga termasuk orang yang jarang nonton film di bioskop, toh sekarang film box office sudah banyak di internet, bisa nonton gratis sepuasnya. Mau sehari 20 film gak ada yang ngelarang
ReplyDeletenonton online film series tv
ReplyDeletenonton online film online gratis nonstop
nonton online film online tersedia dengan subtittle
nonton online film online horror lengkap
Komentarnya ditunggu kakak~