Hati yang Pergi

by - June 18, 2015

Aku masih disini. Masih dengan perasaan yang sama. 
Masih dengan kondisi yang sama. Sama seperti saat dia meninggalkanku di tempat ini.
Bahkan sampai detik ini sekalipun, kata itu masih terngiang jelas dibenakku.Kata yang meluluhlantakan hatiku. 
Dengan mudahnya ia menghancurkan semua harapanku.  
Putus. 
Iya, satu kata itu telah mengguncang hebat hatiku. Sangat hebat.

‘’ 3 tahun lamanya Adit menjadi pemilik dihatiku. Bahkan hampir 4 tahun. Sudah banyak hal-hal yang kami lakukan berdua, banyak sekali warna-warni kehidupan yang kami jalani. Pahit manis yang menyeruak dalam hubungan juga telah kami lewati bersama. Selalu bersama. Ia sama sekali tak pernah membiarkan ku sendirian dalam menghadapi suatu masalah. ‘’

Aku menyeruput mocca hangat yang terhidang dihadapanku. 
Ditempat inilah kami selalu menghabiskan waktu berdua. 
Dimeja ini. Di posisi ini. Tepat di bawah lukisan yang menggambarkan suasana pantai dengan corak kebiruannya yang indah. 
Seindah hatiku setiap kali memandang wajahnya di tempat ini. 
Baru kali ini aku menikmati mocca hangat seorang diri.Tanpa kamu yang menemaniku.

‘’ Aku mencintainya Win. Masih mencintainya hingga detik ini. Mungkin dia takkan pernah tau bagaimana sulitnya aku untuk mempertahankan hubungan ini. Mungkin dia takkan pernah tau betapa payahnya aku untuk meyakinkan hati ini, dan mungkin dia juga gak akan pernah tau bagaimana usahaku untuk menepiskan ego dan kerinduan ini. Dan kenapa pada akhirnya dia memilih untuk berpisah Win? ‘’

Aku menyerka air mata yang mencoba mengalir tanpa permisi. Dadaku terasa sesak tak beraturan.

‘’ Semua mimpi, harapan dan impian yang telah kami rajut berdua harus musnah begitu saja.Tanpa bekas. Aku benar-benar hancur Win. Mudah sekali ia mencampakkanku. Apa aku tak lagi pantas untuknya? Mungkin 4 tahun bukan waktu yang lama bagi kami untuk mengenal satu sama lain. Padahal dulu, ia pernah janji untuk tidak akan meninggalkanku. Ia berjanji untuk terus tetap bersamaku dalam jangka waktu yang lama. Ah, mungkin janji itu telah terbang terhempas angin ‘’ 

Aku terisak. 
 Tak mampu menahan gejolak perih yang menghimpit ulu hatiku kuat.

‘’ Kamu taukan Win, betapa aku menyayangi Adit. Dia yang selalu rela menemaniku mengerjakan tugas hingga larut malam meski hanya via telfon.Kamu juga tau kan Win, rencana mengenai hari indah yang sebentar lagi akan kami wujudkan. Sudah tergambar jelas dibenakku semua itu. Mendapatkan kecupan hangat darinya setiap pagi, menyediakan teh hangat, mencium punggung tangannya saat melepaskan ia berangkat kerja, menghidangkan makan malam, hingga menghabiskan waktu senja berdua disamping rumah. 
Adit  selalu bisa menenangkanku dari shock menjelang  hari bahagia itu.Hingga aku benar-benar merasa nyaman dalam dekapannya. Dan pada kenyataannya, semua itu nol besar Win. Impian itu gak akan pernah terwujud. Gak akan pernah. Iya, gak ak.... ''

Tangisku pecah. Ku bungkam mulut ku untuk mereda suara tangisku.


Sumber



‘’ Kamu sahabatku paling baik Winda, bukan hanya sekedar teman sekamar. Kamu selalu ada disaat aku membutuhkanmu.Saat aku berantem dengan Adit dulu, kamu selalu bisa menghiburku, memberiku masukkan yang akhirnya bisa membuatku sedikit merasa tenang. Kamu juga yang selalu setia mendengar curhatanku setiap kita hendak mau tidur.Itu seolah udah jadi rutinitas kita yaa hehee
Kamu ingat gak Win, dulu kita pernah bertengkar hanya karena selimutku yang robek. Selimut kesayanganku pemberian dari mama. Aku mengatakan itu karena ulahmu, karena kelalaianmu. Dan kamu bersikeras bahwa itu bukan karena perbuatanmu. Kita diam-diaman selama seminggu lebih.Hingga akhirnya kita sama-sama tau bahwa selimut itu robek karena kelalaian ibu kos yang menjemur selimutku didekat tancapan paku. Dan ibu kos sendiri yang mengakui itu. Hahaa.. kita lucu ya Win. Kamu sahabat yang paling mengerti aku Win. Kehujanan bersama saat pergi kuliah, masak sup kentang yang super asin bersama, ketakutan bersama ketika mendengar suara petir saat tengah malam. Kamu udah aku anggap jadi bagian dari keluarga aku. Aku bersyukur mengenal mu selama 5 tahun lebih, hingga sampai detik ini ‘’ 

Aku terdiam hening. Entah seperti apa aku harus menggambarkan suasana hatiku ketika ini. 
Kalut, hancur bahkan remuk tanpa sisa. Kertas dengan sampul merah muda yang kuterima 5 bulan yang lalu itu masih ku genggam erat ditanganku. 
Bagaimana aku bisa membacanya saat kesedihan yang teramat dalam ini mengguncang hatiku. Mataku menerawang jauh. Menangkap sepasang sosok yang sedang bergandengan erat penuh cinta. 
Dari aura wajah yang terlihat dalam indera penglihatanku, tampak jelas sekali kebahagiaan sedang menyelimuti hati mereka berdua. 
Sesekali si laki-laki mengusap hangat pada bagian perut perempuan yang dicintainya. Seolah sedang menyapa calon bayidari cinta mereka, yang terlelap tidur di dalam rahim si istri.

Ah, benar-benar pasangan yang bahagia. Pasangan yang romantis.
 Aku juga ingin merasakan seperti itu. 
Pandanganku benar-benar melekat memandangi sepasang sosok itu hingga akhirnya mereka hilang dari jangkauan penglihatanku. 

Laki-laki itu Adit. 
Andai yang bersama Adit itu adalah aku. 
Karena memang hal itu yang telah lama aku impikan bersamanya. 
Andai yang bersama Adit itu adalah aku. Karena dulu aku pernah membayangkan akan seperti itu bersamanya. 
Andai yang bersama Adit itu adalah aku. Bukan Winda ! 


You May Also Like

69 comments

  1. Saya selaku admin blog mas hendra mengucapkan turut berduka atas kegalauan ini. Tapi yakin Allah punya rencana terbaik di balik semua ini.

    Mana fotonya?? Emang ada ya sesak di dada yang beraturan?!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehee iya mas.. ini cuma sekedar karangan aja kok :)

      Hahahahaaa.. iya juga yaa mas :D

      Delete
  2. Semoga segera reda ya galaunya. Aku jadi ikut sedih. :')

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehee iya terimakasih :)
      Ini hanya sekedar cerita saja kok mbak :)

      Delete
  3. Kasian hari pertama puasa malah diputusin mba,.
    Lebaran ga ada yang sungkem sama Ortu dong

    *Gak bakal sedih lagi puasa :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahhahaaa.. ini cuma karangan doang mas, cuma sekedar cerita doang. Bukan real :D

      Delete
    2. Iya mba saya tau ini cuma sekedar karangan masalalu, cuma sekedar cerita 2 hari yang lalu :D

      Delete
    3. hahaa ya allah, jangan sampe itu kejadian beneran sm saya mas :D

      Delete
    4. mudah-mudahn sih engga,.
      tapi kaya'a semua orang bakal ngalamin kaya gini mba haha :D

      Delete
    5. Amin

      kalo yg bagian nikah dan hamilnya sih iya mas, semua org bakal ngalamin yg kyk gitu :D

      Delete
    6. Knpa mikirnya jauh amat mba sampe nikah terus hamil -_-
      sebelum hamil harus ada proses dulu mba, ga diceritain proses'a :D

      Delete
    7. ade gak ngerti yg masalah begituan qaqa..
      ade masih 5 taon qaqa

      Delete
    8. Beneran 5 tahun? kasian banget kmu mba, baru 5 tahun tapi udah tua gitu wajahnya,. gmna klo udah 20 tahun yah? mungkin muka'a kaya ibu-ibu beranak 5 :D

      Delete
    9. Hahhaaa :D

      sabar, sabar...
      Puasa

      Delete
  4. Tumben mbak ceritanya Galau, biasanya suka happy ceritanya :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. ahahhaa :D
      maklum lagi puasa, tenggorokan galau, postingan juga galau :D

      Delete
  5. jadi ikut galau mbak , hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aduuh jangan galau sayang..
      cup,cup,cup... sini,sini peluk

      Delete
  6. Jadi ini cinta sendirian atau cinta bertepuk sebelah tangan? Sedihhhhh mbak :( huhuhu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehee iya mbak. Kurang lebih kesimpulannya seperti itu. Dulu nya pernah bersama, tapi ujung2nya ditinggalkan.

      Untung cuma karangan mbak, bukan real :D hehee

      Delete
  7. gak ngerti sama ceritanya, lagi gak fokus :), ikut nyimak dulu aja :D

    ReplyDelete
  8. O jadi Wulan kalau galau gini yaa . . ?? mmm untung cuma fiksi . . jadi nggak jadi deh buat 'nyukurin' kamu . .
    Tapi ceritanya dalem banget, sampe gebetannya malah jadian sama sahabatnya sendiri . . gue nggak yakin kalo ini nggak based dari pengalaman pribadi . .

    yaudahlah . . semoga apa yang lu post ini, nggak nular ke kehidupan nyata lu ya . .?? :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaa.. kejam lo ah. Mau nyukurin gue kalo ini kenyataan :D hahaa

      Iya.. Tapi ini beneran real karangan loh.
      Ya allah jangan sampe deh nular ke kehidupan nyata.
      weeh puasa nih, doa nya yg baik dong. doain, Moga gue makin cantik kyk Raisa, gitu..
      hahaa :D

      Delete
  9. ceritanya gegana (galau merana), semoga cepat move on ya :-D

    ReplyDelete
  10. bener2 mengahurkan jadi sekarang yang bersama adit adalah winda pacar sahabatnya sendiri,
    ini beneran atau cuma cerita aja

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak, akhir cerita nya begitu :)

      Alhamdulillah cuma fiksi. hehee.
      Gak kebayang kalo itu beneran terjadi ke aku mba

      Delete
    2. untung aja bukan mba rahayu :)

      Delete
    3. Hehee iya mba, Jangan sampe kejadian deh :D

      Delete
  11. Jangan rentan galau, dong. Hehe... Btw, untuk postingan kuis #kesetkusut, gue menang, ya. Janji lompat2annya gue urungkan. Soalnya patungnya pulang kampung. Hehe... Makasih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehee enggak galau kok Neh.

      Iya.. wahh CONGRATULATIONS BUAT KAMU YANG JADI PEMENANG KUIS #KESETKUSUT.
      Sukses terus kedepannya.
      moga panjang umur, dan murah rezeki, dan cepat dapat jodoh
      (kok jadi gini sihh)

      Gak mau tau :P
      Janji ya janji. Harus lompat pokoknya :D

      Delete
  12. baru lihat mba ini postingannya galau :)
    cemungut dong

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehee.. cuma sekedar fiksi maag :)

      Iya pasti cemungut kok. Apalagi kalo dikasih jus alpukat

      eh ya allah puasa.. puasa..

      Delete
  13. Ga di kehidupan real atau cerita fiksi ada saja yang namanya galau :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehee kalo cuma fiksi, galau nya bisa cepet hilang mas. Kalo real, mungkin butuh berpuluh2 tahun untuk ngilangin galaunya
      hehee :D

      Delete
  14. Anjeeer!! Keren banget nih, mbak! Gua merinding pas di bagian, bukan Winda. :))

    Tapi kalo boleh saran, tolong diperhatiin lagi penggunaan 'di' dalam kata kerja dan 'di' pada kata tempat. Masih kurang sempurna.
    Btw, salam kenal yaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahhaa bisa aja kamuu :)

      Eh, iya ya. Hehee.. seneng deh kalo ada yg ngasi saran gini.
      Iya nih, masih kurang paham dlm penggunaan kata depan. Harus belajar banyak lagi
      makasih yaa sarannya :)

      Salam kenal kembali mas Tata :)

      Delete
  15. Hehehe, EYD-nya belepotan, Mbak. Seperti kata atas gue. :p

    Tapi dalem, sih, pake perasaan banget nulisnya. Pengalaman pribadi, ya? :))

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehee iya Yog. Masih belum paham dgn EYD.
      Makasih kritikannya yak Yog. :)

      Kayaknya lebih dalem kantong gue kalo lagi tanggal tua -__-

      Ini fiksi yog... jangan sampe jd pengalaman pribadi. :D

      Delete
    2. Sama-sama, kan nulis sama-sama belajar. :D

      Woahaha, kirain realita. :p

      Delete
    3. Iya, masih belajar nih. hhehe

      Yang realita itu lo pdkt sm imas Yog

      Delete
    4. Iya, masih belajar nih. hhehe

      Yang realita itu lo pdkt sm imas Yog

      Delete
  16. Untung cerita fiksi mba bukan cerita real. coba kalo beneran real pasti galau berat :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehe iya mas. Ini fiksi
      Gak kebayang kalo ini real :D

      Delete
  17. sebenernya kalo kata aku yang salah si adit nya deh, kenapa dari awal bukannya langsung aja sama winda jangan mempermainkan dlu sahabatnya winda

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah itu dia kesalahannya adit mbak. Kasihan yg perempuannya disakiti sm 2 orang sekaligus. :)

      Delete
  18. Lagi galau apa mba, mantap juga nih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaa enggak galau mas. Cuma fiksinya doang yg galau
      Hehee.. makasih ya :)

      Delete
  19. Ya elah masih aja galau-galauan terus Yu. Move on cara terbaik untuk menghindari kegalauan.

    ReplyDelete
  20. Mba Wulan, Nurul turut berduka, ceritanya sedih banget, Winda dan Adit jahat! Kenapa mereka tega 😔

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehee iya mbak. Ini cuma sekedar fiksi doang kok :) Bukan real.

      Delete
  21. ini bukan curhatkan? cuma fiksi? syukur deh mba kalau cuma fiksi \=D/

    ReplyDelete
  22. Sungguh ending yang membuat gue nangis. Fiksi itu biasanya berdasarkan pengalaman.

    Yg sabar ya Ulan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaaa masak lo nangis Ziz? Ah, cemen :P

      Hahaa beneran deh itu bukan pengalaman guee
      -__-

      Delete
  23. semoga saja tidak menyusup kedalam kehidupan nyata ya mbak :-)

    ReplyDelete
  24. ceritanya bagus nih ngena hati yang paling dalam :D

    ReplyDelete
  25. Aku sedih :(( karena gak mudheng :((

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahhaa efek puasa kali ya Nis :D

      cup cup cup jangan sedih :D

      Delete
  26. Replies
    1. Sehancur pas ngeliat kulit kfc berserakan dijalan -__-

      Delete

Komentarnya ditunggu kakak~