• HOME
  • ABOUT ME
  • CONTACT
  • WIRDY'S PROJECT

Rahayu Wulandari Ibrahimelya

Daripada tawuran, mending kita curhat-curhatan






Aku tidak akan beranjak pergi bila bukan kamu yang memintanya. Aku ingin selalu berada di sini. Dengan sekelumit kisah berwarna yang membuat garis lengkungku mengembang luas.
Hampir setiap malam aku tak henti melayangkan sebait doa dengan namamu yang juga turut melengkapinya.

Kamu tahu, namamu mendapati posisi baru. Iya, dalam setiap doa baik dan di setiap shalatku.

Akan ada saat di mana kaki kita melangkah bersama menuju satu arah. Melewati berbagai persimpangan yang ada.
Karena aku ingin, posisimu tak hanya di sisi kanan atau di sisi kiriku, melainkan satu shaf di depanku.

Namamu adalah rumah. Tempat aku berpulang dan tempat mengadukan cerita lelahku.

Aku hanya ingin menjadi salah satu alasan atas senyummu.

Kamu, jawaban atas seribu pertanyaan yang selama ini berputar dibenakku.






BAPER. ELAH




Share
Tweet
Pin
Share
58 comments


Kita 
Yang menyebabkan titik air hadir dan siap jatuh di ujung mata
Rona bahagia itu sirna
Tawa itu kemana?

Kita
Yang telah membuat luka besar menganga
Cukup perih, sepertinya.

Kita
Yang diam-diam berdoa dibawah langit-Nya
Entah untuk siapa, entah karena apa
Yang ku tau, kita itu bersama.
Kita
Yang sempat dengan sangat
Melebur kemudian hancur.

Kita adalah rasa.






Minggu, duapuluhtiga kosong delapan, 23:03 wib



  kita~                                     





Share
Tweet
Pin
Share
51 comments





                              








Silahkan berteriak dan menyebut tulisan ini hanya sebuah mimpi. Iya, rangkaian kata ini memang secuil mimpi dari harapan besar yang ku sembunyikan jauh disana.

Bolehkah aku bermimpi?
Bermimpi untuk tetap bergandeng tangan denganmu. Melewati jejak-jejak kehidupan bersama, selalu bersama. Berkeliaran dengan menginjakkan kaki ditanah basah berdua. Tertawa lepas saat menonton film favorit kita.

Bolehkah aku bermimpi?
Bermimpi untuk selalu ada dalam kisah suka maupun dukamu. Aku siap menampung segala curahan hatimu, aku siap menerima keluh kesahmu kapan saja. Karena aku ingin menjadi satu-satunya orang yang paling dekat bahkan bisa mendengar denyut jantungmu setiap waktu.

Bolehkah aku bermimpi?
Aku tau, aku masih terlalu kecil untuk memimpikan kisah seperti ini. Kamu boleh saja mengatakan bahwa khayalanku terlalu tinggi. Iya, kamu benar. Aku memang berkhayal untuk sebuah mimpi. 

Bolehkah aku bermimpi lagi?
Aku ingin menjadi orang yang selalu ada disetiap pagi kamu membuka mata. Menyatukan dunia kita bersama, meruntuhkan segala perbedaan bahkan tembok penghalang sekalipun.

Hei, apa boleh aku boleh bermimpi lagi?
Aku ingin sekali duduk berdua denganmu sambil menyaksikan senja yang menguasai langit sore itu. Dengan secangkir teh hangat dalam gelas biru muda yang bertengger disebelahku. Menceritakan segala hal, tertawa lepas bersama, hingga aku terlelap disandaranmu. 

Mungkin mimpi-mimpi dalam tulisan ini terlihat seperti dongeng, bahkan sekedar drama. 
Izinkan aku untuk mencintai semua khayalan konyol dalam mimpi ini.
Karena aku, mencintai segala mimpiku.







Disini, kosongtiga agustus duaribulimabelas



                                                                                                                           

                                                                                                               Your Future




Share
Tweet
Pin
Share
42 comments
Aku masih disini. Masih dengan perasaan yang sama. 
Masih dengan kondisi yang sama. Sama seperti saat dia meninggalkanku di tempat ini.
Bahkan sampai detik ini sekalipun, kata itu masih terngiang jelas dibenakku.Kata yang meluluhlantakan hatiku. 
Dengan mudahnya ia menghancurkan semua harapanku.  
Putus. 
Iya, satu kata itu telah mengguncang hebat hatiku. Sangat hebat.

‘’ 3 tahun lamanya Adit menjadi pemilik dihatiku. Bahkan hampir 4 tahun. Sudah banyak hal-hal yang kami lakukan berdua, banyak sekali warna-warni kehidupan yang kami jalani. Pahit manis yang menyeruak dalam hubungan juga telah kami lewati bersama. Selalu bersama. Ia sama sekali tak pernah membiarkan ku sendirian dalam menghadapi suatu masalah. ‘’

Aku menyeruput mocca hangat yang terhidang dihadapanku. 
Ditempat inilah kami selalu menghabiskan waktu berdua. 
Dimeja ini. Di posisi ini. Tepat di bawah lukisan yang menggambarkan suasana pantai dengan corak kebiruannya yang indah. 
Seindah hatiku setiap kali memandang wajahnya di tempat ini. 
Baru kali ini aku menikmati mocca hangat seorang diri.Tanpa kamu yang menemaniku.

‘’ Aku mencintainya Win. Masih mencintainya hingga detik ini. Mungkin dia takkan pernah tau bagaimana sulitnya aku untuk mempertahankan hubungan ini. Mungkin dia takkan pernah tau betapa payahnya aku untuk meyakinkan hati ini, dan mungkin dia juga gak akan pernah tau bagaimana usahaku untuk menepiskan ego dan kerinduan ini. Dan kenapa pada akhirnya dia memilih untuk berpisah Win? ‘’

Aku menyerka air mata yang mencoba mengalir tanpa permisi. Dadaku terasa sesak tak beraturan.

‘’ Semua mimpi, harapan dan impian yang telah kami rajut berdua harus musnah begitu saja.Tanpa bekas. Aku benar-benar hancur Win. Mudah sekali ia mencampakkanku. Apa aku tak lagi pantas untuknya? Mungkin 4 tahun bukan waktu yang lama bagi kami untuk mengenal satu sama lain. Padahal dulu, ia pernah janji untuk tidak akan meninggalkanku. Ia berjanji untuk terus tetap bersamaku dalam jangka waktu yang lama. Ah, mungkin janji itu telah terbang terhempas angin ‘’ 

Aku terisak. 
 Tak mampu menahan gejolak perih yang menghimpit ulu hatiku kuat.

‘’ Kamu taukan Win, betapa aku menyayangi Adit. Dia yang selalu rela menemaniku mengerjakan tugas hingga larut malam meski hanya via telfon.Kamu juga tau kan Win, rencana mengenai hari indah yang sebentar lagi akan kami wujudkan. Sudah tergambar jelas dibenakku semua itu. Mendapatkan kecupan hangat darinya setiap pagi, menyediakan teh hangat, mencium punggung tangannya saat melepaskan ia berangkat kerja, menghidangkan makan malam, hingga menghabiskan waktu senja berdua disamping rumah. 
Adit  selalu bisa menenangkanku dari shock menjelang  hari bahagia itu.Hingga aku benar-benar merasa nyaman dalam dekapannya. Dan pada kenyataannya, semua itu nol besar Win. Impian itu gak akan pernah terwujud. Gak akan pernah. Iya, gak ak.... ''

Tangisku pecah. Ku bungkam mulut ku untuk mereda suara tangisku.


Sumber



‘’ Kamu sahabatku paling baik Winda, bukan hanya sekedar teman sekamar. Kamu selalu ada disaat aku membutuhkanmu.Saat aku berantem dengan Adit dulu, kamu selalu bisa menghiburku, memberiku masukkan yang akhirnya bisa membuatku sedikit merasa tenang. Kamu juga yang selalu setia mendengar curhatanku setiap kita hendak mau tidur.Itu seolah udah jadi rutinitas kita yaa hehee
Kamu ingat gak Win, dulu kita pernah bertengkar hanya karena selimutku yang robek. Selimut kesayanganku pemberian dari mama. Aku mengatakan itu karena ulahmu, karena kelalaianmu. Dan kamu bersikeras bahwa itu bukan karena perbuatanmu. Kita diam-diaman selama seminggu lebih.Hingga akhirnya kita sama-sama tau bahwa selimut itu robek karena kelalaian ibu kos yang menjemur selimutku didekat tancapan paku. Dan ibu kos sendiri yang mengakui itu. Hahaa.. kita lucu ya Win. Kamu sahabat yang paling mengerti aku Win. Kehujanan bersama saat pergi kuliah, masak sup kentang yang super asin bersama, ketakutan bersama ketika mendengar suara petir saat tengah malam. Kamu udah aku anggap jadi bagian dari keluarga aku. Aku bersyukur mengenal mu selama 5 tahun lebih, hingga sampai detik ini ‘’ 

Aku terdiam hening. Entah seperti apa aku harus menggambarkan suasana hatiku ketika ini. 
Kalut, hancur bahkan remuk tanpa sisa. Kertas dengan sampul merah muda yang kuterima 5 bulan yang lalu itu masih ku genggam erat ditanganku. 
Bagaimana aku bisa membacanya saat kesedihan yang teramat dalam ini mengguncang hatiku. Mataku menerawang jauh. Menangkap sepasang sosok yang sedang bergandengan erat penuh cinta. 
Dari aura wajah yang terlihat dalam indera penglihatanku, tampak jelas sekali kebahagiaan sedang menyelimuti hati mereka berdua. 
Sesekali si laki-laki mengusap hangat pada bagian perut perempuan yang dicintainya. Seolah sedang menyapa calon bayidari cinta mereka, yang terlelap tidur di dalam rahim si istri.

Ah, benar-benar pasangan yang bahagia. Pasangan yang romantis.
 Aku juga ingin merasakan seperti itu. 
Pandanganku benar-benar melekat memandangi sepasang sosok itu hingga akhirnya mereka hilang dari jangkauan penglihatanku. 

Laki-laki itu Adit. 
Andai yang bersama Adit itu adalah aku. 
Karena memang hal itu yang telah lama aku impikan bersamanya. 
Andai yang bersama Adit itu adalah aku. Karena dulu aku pernah membayangkan akan seperti itu bersamanya. 
Andai yang bersama Adit itu adalah aku. Bukan Winda ! 


Share
Tweet
Pin
Share
69 comments


                                       



Hai.. Haii   
Enggak tau kenapa gue lagi pengen posting cinta-cintaan. Yg jomblo jangan baper, gue juga pernah kok ngerasain gimana rasanya di posisi seorang jomblo.
Malah kayaknya lebih parah derita gue pas jomblo. Hiks ..

Gue jomblo 2 bulann, trus kenalan sama cowok. 2 minggu kenal, langsung jadian. Jiirr prosesnya express amat yak. 2 bulan pacaran, gue ditinggal gitu aja. Padahal ortu udah seneng sama dia.
Dia hilang kelaut, gue gak nemu batan idungnya.

Sedih, iya


Gue sms – gak dibales
Gue telfon- gak dibales
Oke, gue mulai gak dianggap. Miris woyy !
Akhirnya gue minta end. Hampir sebulan gue ngurung diri dikamar. Nangis bodoh dikamar, mogok makan, gue ngerasa jadi orang tolol waktu itu.
Akhirnya kakak gue yg baik hati ngenalin temennya ke gue. Cowok kece, baik, sopan.
Kita sms-an, saling curhat satu sama lain. Dan ternyata nasib percintaan kita sama.
IYAKK, SAMA-SAMA DITINGGAL PACAR !! plokplokplokkk
Proses  pedekate berjalan lancer,aman dan tenteram.             
Saling ngerasa nyambung, nyaman, kalo telfonan rasanya seru gimanaaa gitu.

Dan akhirnya kita jadian.
TAMAT

HAHAAHAHAAA kayak serial ftv ajaa
Gak, gak semudah itu untuk jadian. Disaat gue yakin kalo dia bakal bisa bikin hidup gue cerah lagi, juga ngilangin nyesek nya gue karena ‘dia’ yang dulu  bencana besar datang.
2 minggu pedekate, dan TAARRRAAAAAA
Dia balikan lagi sama mantannya. Seneng dong dia, ceweknya juga pasti bahagia.
Laah gue apa kabar?
Oke, nyesek gue double. Yg lama belom kelar, eeeh yg sekarang muncul lagi nyesek episode baru.

Gue akhirnya mulai jaga jarak dan takut ngeganggu hubungan orang lain.
GUE
KEMBALI
GALAU


Udah ditinggal pacar, galau, jomblo, nyesek lagi. Lengkap dah koleksi idup gue. Perfect kan idup gue,
Sampai suatu hari, gue ngeliat video lucu2an ala temen-temen kampus si kakak. Nah, di video itu ada cowok. Tingkahnya lucu,kocak abis Karena lucu nya itu, gue sampe berkali-kali play-in video nya. 10 kali lebih woiii
Gue juga cerita ke ibu, kalo ada cowok yg aksinya lucu dalam video itu. Gak lama kemudian, ibu nyuruh cowok itu untuk dateng kerumah. Dan ternyata sebelumnya ibu juga udah kenal sama cowok itu. Soalnya cowok itu sm kakak gue pernah jadi pasangan utusan duta mahasiswa mewakili kabupaten.
Kita akhirnya ketemu, ngobrol. Nanya ini-itu.
Gak tau kenapa, waktu itu suasana nya hujan. Perkenalan gue sm dia jadi kerasa romantic cuuiih banget.
Pokoknya pembicaraan kita waktu itu masih kaku, masih formal. Hahaaahaaa
Malem nya, dia sms gue. 

OMAIGAAATTTT.. BAHAGIA NYA SERASA MAKAN KULIT KFC SATU PANCI. SENEEENGG BANGEEETTT !!

Kita makin deket, makin sering smsan. Beberapa kali dia juga dateng kerumah. Ngobrol-ngobrol luchuu
Minggu berikutnya, dia ngajak gue keluar.

Oke, gue harus jaga image. Alias jaim.
Gue mulai sok-sok kemayu, lemah lembut, malu-malu bangke kucing, sok feminim, tapi TETEP GAK BISA.
HUUAHHAAHAHAAAA
Sikap asli gue tetep keluar walaupun waktu itu masih dalam proses pdkate.
Masa bodo untuk pura-pura jaga sikap. Toh, memang ini sikap asli nya gue. :D
Besoknya, kita double date dengan rencana yg mendadak. Bahkan, dia juga belom mandi pas gue ajak pergi.
Akhirnya, gue, kakak, sama pacarnya kakak (skrg sih udah mantan,mhehee) pergi kerumahnya untuk nungguin dia mandi.
sekitar jam 10 pagi, tanggal 4 Januari , kita otewe to Pekanbaru berempat. Perjalanan ke sana memakan waktu 1,5 jam. Pinggang gue E-N-CO-K. 
Bolak-balik helm gue ke jedot ke helm nya dia. Hahaaa malu woy
Entah helm nya yg keberatan atau kepala gue yg terlalu ringan. Tau aja kepala gue kagak ada isinya..

Tujuan utama kita ke Gramed.
Nyampe di gramed gue langsung keliaran nyari buku. Bolak-balik turun ke lantai 1 ke 2, turun lagi ke 1, trus naik ke 3. Kesana-kesini, pokoknya gue super lasak pas di gramed.
hampir 2 jam gue mondar-mandir. Pas nemuin buku yg cocok buat dibaca, gue langsung nemuin dia.
watdefak, gue udah jalan mondar-mandir sedari tadi, laahh dia masih aja jongkok sambil baca buku kayak posisi pertama kali masuk kesini.
Kalo di itung-itung langkah kaki gue, mungkin udah sampe ke bali nih kaki. Saking hebohnya mondar-mandir, wkwkkwk


Tujuan kedua, ke pusat perbelanjaan.
Rencana gue mau nyari sepatu disini. Pas kita berempat masuk, kami memutuskan untuk pisah.
Ngeliat orang yg gandengan sm pasangannya, gue bawaannya pengen juga deh. Baru ingat kalo dia masih berstatus gebetan. :’(
Pas baru masuk, mata gua langsung fokus ke toko buku. Langsung gue ngacir ke sono. Dia mah ngikut aja. Hahaa
Mungkin di heran, padahal abis dari gramed, laah ini kok ke toko buku lagi. Gak kayak kakak gue sm pacarnya yg langsung ngacir ke bagian baju.
Gue masuk, ngambil buku asma nadia, trus bayar.
Karena capek jalan-jalan, dia pun nawarin buat duduk bentar di callais. Sambil beli minum.
Siapa yg gak nolak coba, hahaa

Sekitar jam 5 sore, kita berempat memutuskan untuk balik. Muka gue udah lusuh, badan udah capek, kaki udah minta dimutilasi, ditambah hujan.
Anginnya kenceng amat buookk, gue mau pegangan ke jaketnya dia. Tapi malu.
Sempat ragu juga sih, soalnya kalo gak pegangan bisa-bisa gue ikut terbang dibawa angin. Oke, dengan segenap keberanian yg gue miliki, akhirnya gue megang     SECUIL    JAKETNYA. Iyaa, cuma secuil doang. Mungkin lebih gede ukuran upil daripada ujung jaket dia yg gue pegang.
Hujaannn ooohh hujaan..
Bikin gue masuk angin deh jadinya. Hikss
Sepulang dari itu, dia bilang gini ke gue,
‘’ Lan, kakak mau ngomong sesuatu ‘’ JANTUNG GUE DEGDEGAN DONG YAAA
UYYEEEE KAYAK  SINETRON DI TIPI RASANYA. MAU NEMBAK NIH PASTI,PASTI NIH MAU NEMBAK

Gue langsung pasang gaya sok cool. Sambil pura-pura gak mandang wajahnya dia.
‘’ Mau ngomong apa ya kak? ‘’

Gue nyoba tenang, padahal dalem hati udah gak karuan. Hahahaa
‘’ Hmm  besok aja deh ya. Kita istirahat aja dulu malam ini. Kan capek baru pulang. ‘’
OKEE..
FIX !!
GUE CEDDIIHHH    

Seminggu kemudian, dia dateng kerumah gue.
Seperti biasa, ngobrol didepan rumah. Biasanya sih posisi kita kalo ngobrol samping-sampingan. Tapi kali ini beda,  tiba-tiba aja dia duduk dihadapan gue.
Gue gemetaran. Pengen pulang, tapi gak bisa. Ini kan udah dirumah gue, mau pulang kemana lagi lu ah,

Tiba-tiba dia nyodorin sesuatu berbungkus kado ke gue. Dari ukuran dan hasil ‘perabaan’ gue sih itu kado isinya cokelat.
Heran dong, ini kan bukan valentine. Ultah gue juga masih lama keleess                  

Apa jangan-jangan dia nyodorin cokelat trus bakal bilang,
‘’ ini cokelat hasil produksi dari perusahaan papa aku. Kamu mau coba gak? Gimana kalo kita jalin kerjasama. Kamu sebagai distributor perusahaan papa aku, jadi bla..blaa.. blaaaa ‘’
atau dia bakal bilang,

‘’ ini cokelat buat gebetanku yg disana. Sebelum aku ngasi ke dia, coba deh kamu cicip dulu gimana rasa cokelat ini. Enak gak, soalnya aku yg buat sendiri. ‘’

atau bilang,

‘’ kamu mau gak jadi model iklan cokelat. Cokelat ini juga mengandung campuran kacang mente yg super lezat, nah kamu jadi kacang mente nya. Mau kan? ‘’

Okee, beribu khayalan gue sesaat setelah gue megang cokelat ini.
‘’coba deh buka kadonya ‘’
gue buka kertas kado nya. Naah bener kan cokelat. Feeling seorang perempuan itu memang selalu kuat pemirsahh.
‘’ coba deh tutup mata kamu ‘’
Gue nurut dong. Gue tutup mata. Trus gue ngerasa dia ngerubah posisi tangan gue yg saat itu lg megangin cokelat.
‘’ nah sekarang coba buka mata kamu ‘’ 

Gue buka mata..
Bureemm
Gak keliatan
Gelap
Masih ajaa gelap
Yaa tuhan, gue buta?
Aaah gak mungkin.



Oke, ternyata mata gue masih tertutup.
Pelan-pelan gue buka mata. Dan
TARAAAAAAAA
cokelat yg ada didepan gue ternyata ada tulisannya.
Tulisannya,
‘’ KITA JADIAN YUK ? ‘’



untung tulisannya bukan, ‘’ TANGGAL JATUH TEMPO 3 HARI LAGI. CEPET BAYAR UTANG LU KESET MUSOLAH ! ‘’

Dan seketika, he says, he loved me.
UUWAAAAAAA
pengen salto ditempat.
Tapi  gue tetep tenang. Ya kali aja bentar lagi dia bakal bilang, ‘’ SELAMAT KAMU MASUK DI ACARA KEGEERAN ABIS. DI SITU ADA KAMERA, DISITU JUGA. ‘’








Gue gak mau langsung ke geeran. Gue diem, trus dia ngomong ini-itu… blablablaaa
OMAIIGUT                                                                        

GUE SPEECHLESS BENERAN GAK
NYANGKA KALO GUE TERNYATA MASIH
BISA MEMBACA
TULISAN




Dan mulai hari itu he is mine.
aaaa loveyouuu :*

I could’ve been the best thing you ever had baby…










tengkiyuu yak :D
                                



 





*Cepeet pulang dong. Lama amat yak tanggal 16, miss cuuu :*     















Share
Tweet
Pin
Share
36 comments
Dear you..
Terimakasih
Terimakasih karena telah merubah hidupku yang saat itu sempat kelam. Hidupku yang dulu pernah hancur dan tak berarti apapun. Entahlah, darimana kekuatan itu datang saat kamu nyatakan rasa itu padaku. Yang aku tau, aku bahagia saat pertama mengenalmu.
Rasa yang begitu saja hadir saat aku pertama bertemu denganmu.
Rasa yang menyeruak memaksaku untuk tak berhenti mengagumi sosok seperti mu.
Hingga semua hal itu membuatku lupa akan perihnya luka yang sempat hinggap dulu.
Aku bisa bangkit lagi meskipun saat itu ku pikir mustahil.


Dear you..
Terimakasih karena telah hadir mewarnai hatiku kembali. Meksipun awalnya aku tak pernah menduga bila kau dan aku akan menjadi kita. Ya seperti sekarang ini.
Aku bahagia saat bersamamu, semua hal yang dulu ku rasa tak berarti telah berubah menjadi sangat bermakna saat aku bersamamu. Aku nyaman bila ada disisimu, entahlah mungkin sebagian orang berpendapat bahwa ini hanya sekedar kata.
Sekedar tulisan dengan rangkaian kata yang biasa, tapi ketahuilah disetiap deretan huruf yang terlukis dari jemariku ini adalah cinta yang mewakili rasa yang teruntuk padamu.

Dear you..
Aku beruntung karena telah menjadi seseorang yang ditempatkan dihatimu. Dan aku harap itu untuk jangka waktu yang lama, hingga tak ada batasnya.
Aku merasa bahagia saat menjadi satu-satunya orang luar yang kamu cintai. Yang selalu kamu rindukan setiap saat. Entah bagaimana lagi caraku untuk mengungkapkan betapa hebatnya kamu untukku. Karena hanya kamulah yang bisa menghapus lara itu.
Aku tau, dengan cara seperti apa aku harus membalas semua kebaikanmu, juga perhatian tulus yang hampir setiap hari kamu berikan. Semua itu semakin membuatku sadar, bahwa aku punya kamu yang terlalu bodoh jika aku menyia-nyiakannya.
Kamu yang telah mengambil hatiku, tolong jaga itu sebaik mungkin. Jangan pernah lukai hati itu, karena itu aku mempercayaimu.
Simpan semua mimpi-mimpi yang telah kita ukir bersama, aku yakin suatu saat kita pasti bisa mewujudkannya bersama. Aku sangat yakin !

Dear you..
Rasanya aku terlalu bahagia jika aku ada disampingmu. Mendengar ceritamu, celotehan lucumu, juga genggaman tangan yang cukup menghangatkanku. Itu semua sulit untuk terganti dengan moment apapun.
Setiap kali kita bertemu, maka setiap kali juga lah rasa ini semakin bertambah untukmu. Aku tak tau atas dasar rumus apa hal sedemikian rupa terjadi?
Aku juga tak mengerti apakah ada filosofi yang seperti itu?
Mungkin hingga umurku berjalan saat ini, sudah cukup banyak tawa yang tercipta dari mereka yang dulu juga sempat mengisi hatiku. Namun, tawa yang saat itu ku rasakan hanya sebuah bahagia yang sesaat terasa.  Mudah datang kemudian mudah hilang.
Berbeda dengan kamu..
Kebahagiaan yang kamu berikan rasanya tak akan ada habisnya untuk ku telusuri. Dan juga hanya dengan mu lah aku merasakan kenyamanan yang sangat indah yang baru kali ini bisa ku rasakan.

Dear you..
Aku berharap agar semua doa yang kita panjatkan selama ini menjadi nyata nantinya.
Aku berharap agar semua pinta yang kita mohonkan disetiap sujud akan terwujud dikemudian hari.
Aku berharap agar semua impian yang kita gantung diatas sana bisa kita raih bersama.
Kita genggam dengan kedua telapak tangan kita,
Kita peluk dengan eratnya tubuh kita,
Lalu kita berlari dengan kaki jenjang yang melangkah secara bersamaan menuju mimpi kita.
Karena aku percaya dengan semua cerita indah yang telah direncanakan oleh Nya untuk kita.




                                                                                                                                         Beloved


                                                                                                                                   Rahayu Wulandari





Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Older Posts

Rahayu Wulandari

Rahayu Wulandari
Atlet renang terhebat saat menuju ovum dan berhasil mengalahkan milyaran peserta lainnya. Perempuan yang doyan nulis curhat.

Teman-teman

Yang Paling Sering Dibaca

  • ADAM
  • Ciri-ciri cowok yang beneran serius
  • Pelecehan
  • 5 Tipe Cowok Cuek

Arsip Blog

  • ▼  2020 (5)
    • ▼  September (1)
      • Perjalanan Baru
    • ►  June (1)
    • ►  April (3)
  • ►  2019 (5)
    • ►  October (1)
    • ►  July (2)
    • ►  January (2)
  • ►  2018 (8)
    • ►  November (1)
    • ►  September (2)
    • ►  July (1)
    • ►  May (1)
    • ►  April (1)
    • ►  February (2)
  • ►  2017 (14)
    • ►  November (2)
    • ►  September (2)
    • ►  July (2)
    • ►  May (3)
    • ►  April (1)
    • ►  February (1)
    • ►  January (3)
  • ►  2016 (39)
    • ►  December (1)
    • ►  November (2)
    • ►  October (5)
    • ►  June (4)
    • ►  May (2)
    • ►  April (5)
    • ►  March (5)
    • ►  February (8)
    • ►  January (7)
  • ►  2015 (138)
    • ►  December (6)
    • ►  November (4)
    • ►  October (8)
    • ►  September (12)
    • ►  August (12)
    • ►  July (6)
    • ►  June (9)
    • ►  May (10)
    • ►  April (15)
    • ►  March (21)
    • ►  February (11)
    • ►  January (24)
  • ►  2014 (18)
    • ►  December (10)
    • ►  November (6)
    • ►  August (1)
    • ►  June (1)

Follow Me

  • facebook
  • twitter
  • instagram
  • Google+

Total Pageviews

Created with by ThemeXpose | Distributed by Blogger Templates