Hampir setiap malam aku tak henti melayangkan sebait doa dengan namamu yang juga turut melengkapinya.
Kamu tahu, namamu mendapati posisi baru. Iya, dalam setiap doa baik dan di setiap shalatku.
Akan ada saat di mana kaki kita melangkah bersama menuju satu arah. Melewati berbagai persimpangan yang ada.
Karena aku ingin, posisimu tak hanya di sisi kanan atau di sisi kiriku, melainkan satu shaf di depanku.
Namamu adalah rumah. Tempat aku berpulang dan tempat mengadukan cerita lelahku.
Aku hanya ingin menjadi salah satu alasan atas senyummu.
Kamu, jawaban atas seribu pertanyaan yang selama ini berputar dibenakku.
BAPER. ELAH