Wanita yang Mulia
Tadi sekitar jam setengah 11 gue duduk ke luar kantor. Lagi gak ada kerjaan juga, semua kerjaan udah beres :)
Nah, pas gue asik duduk-duduk pandangan mata gue berhenti disalah satu seorang wanti tua.
Badannya yang tak terlalu tinggi, kurus, menggunakan penutup kepala dari kain cokelat, dan celana selutut serta baju apa adanya.
Wanita tua itu berjalan pelan dengan karung besar yang setia ia pikul di punggungnya. Setengah dari karung itu sudah terisi oleh barang-barang bekas yang menjadi tumpuan hidupnya saat ini.
Sesekali ia menunduk, mengutip botol-botol plastik minuman yang berserakan dihalaman kantor gue.
Mata nya yang kecil seolah menandakan betapa lelahnya mulai liar mencari-cari botol plastik yang akan ia ungsikan ke dalam karungnya.
Gue sempat berfikir..
Mengapa wanita tua yang sepertinya sudah beurumur 40 an itu harus bekerja keras seperti ini?
Kemana kah suami nya? Meninggal atau menikah lagi?
Kemana kah anak-anaknya? Lupa pada ibu nya atau ada alasan lain?
Gue terus ngeliat wanita tua itu.
Matahari yang tiba-tiba muncul membuat keringat yang melekat dibadannya terlihat mengkilat dari kejauhan. Wanita tua itu menengadah ke atas melihat matahari yang teriknya membakar kulit.
Kasihan.. Gue jadi teringat ibu dirumah :*
Wanita tua yang seharusnya hanya boleh beristirahat dirumah kini harus bekerja keras membanting tulang. Berjalan kesana-kemari hanya untuk mencari yang 'bekas'
Mulia kah pekerjaan seorang wanita tua itu? Yaa sangat mulia
Tak kenal waktu, tak kenal hujan dan terik, ia tetap saja melangkahkan kaki dengan beralaskan sendal jepit hijau tua yang melindungi kakinya yang berdebu dan keriput.
Sebegitu besarnya pengorbanan seorang ibu untuk anaknya, untuk keluarganya, untuk hidupnya. Gak akan ada yang mampu menandingi hebatnya kasih sayang ibu yang bisa bekerja keras demi orang yang di sayanginya..
Jangan pernah menyia-nyiakan seorang ibu !
Ibu yang telah mengandungmu selama 9 bulan lamanya
Ibu yang telah membiarkanmu tidur di rahimnya
Ibu yang telah melahirkanmu dengan tetesan keringatnya
Ibu yang mendidik dan membimbingmu dengan kasih sayang hebatnya
Apapun yang dilakukan seorang ibu, tak lain hanya untuk anak-anaknya
Nah, pas gue asik duduk-duduk pandangan mata gue berhenti disalah satu seorang wanti tua.
Wanita tua itu berjalan pelan dengan karung besar yang setia ia pikul di punggungnya. Setengah dari karung itu sudah terisi oleh barang-barang bekas yang menjadi tumpuan hidupnya saat ini.
Sesekali ia menunduk, mengutip botol-botol plastik minuman yang berserakan dihalaman kantor gue.
Mata nya yang kecil seolah menandakan betapa lelahnya mulai liar mencari-cari botol plastik yang akan ia ungsikan ke dalam karungnya.
Gue sempat berfikir..
Mengapa wanita tua yang sepertinya sudah beurumur 40 an itu harus bekerja keras seperti ini?
Kemana kah suami nya? Meninggal atau menikah lagi?
Kemana kah anak-anaknya? Lupa pada ibu nya atau ada alasan lain?
Gue terus ngeliat wanita tua itu.
Matahari yang tiba-tiba muncul membuat keringat yang melekat dibadannya terlihat mengkilat dari kejauhan. Wanita tua itu menengadah ke atas melihat matahari yang teriknya membakar kulit.
Kasihan.. Gue jadi teringat ibu dirumah :*
Wanita tua yang seharusnya hanya boleh beristirahat dirumah kini harus bekerja keras membanting tulang. Berjalan kesana-kemari hanya untuk mencari yang 'bekas'
Mulia kah pekerjaan seorang wanita tua itu? Yaa sangat mulia
Tak kenal waktu, tak kenal hujan dan terik, ia tetap saja melangkahkan kaki dengan beralaskan sendal jepit hijau tua yang melindungi kakinya yang berdebu dan keriput.
Sebegitu besarnya pengorbanan seorang ibu untuk anaknya, untuk keluarganya, untuk hidupnya. Gak akan ada yang mampu menandingi hebatnya kasih sayang ibu yang bisa bekerja keras demi orang yang di sayanginya..
Jangan pernah menyia-nyiakan seorang ibu !
Ibu yang telah mengandungmu selama 9 bulan lamanya
Ibu yang telah membiarkanmu tidur di rahimnya
Ibu yang telah melahirkanmu dengan tetesan keringatnya
Ibu yang mendidik dan membimbingmu dengan kasih sayang hebatnya
Apapun yang dilakukan seorang ibu, tak lain hanya untuk anak-anaknya
0 comments
Komentarnya ditunggu kakak~