• HOME
  • ABOUT ME
  • CONTACT
  • WIRDY'S PROJECT

Rahayu Wulandari Ibrahimelya

Daripada tawuran, mending kita curhat-curhatan

Akhir-akhir ini gue rada takut nulis di blog. Bukan takut sih, lebih tepatnya malu. Iya gue malu.
Ternyata tanpa gue ketahui, pak Manager membaca blog ini. ALLAHUAKBAR !

Bukan apa-apa. Gue cuma takut reputasi gue sebagai karyawan terkiyut sejagad raya ini jatuh begitu saja.
Awalnya saat makan siang berempat, pak Manager berceloteh tentang cowok cuek dengan tipe-tipenya. Dan sontak gue kaget bukan main. Itu kan tulisan gue di blog? Gimana bisa??

Beberapa hari setelah itu, gue meminta bantuan untuk meng-unprint file yang mana hanya si pak Manager yang bisa melakukannya. Otomatis gue meminta tolong ke beliau melalui layanan hangouts gmail. Setelah print selesai, gue langsung mengucapkan terimakasih ke pak Manager yang kemudian dibalas dengan,

 '' Terimakasih juga vixalnya ''

Gue bingung. Kayak orang dongo.
Vixal? Itu kan cairan pembersih wc. Kenapa bilangnya ke gue? Apa gue terlihat seperti kerak-kerak wc? Atau gimana?

Selang beberapa menit gue mendapat balasan lagi.
  '' Terimakasih Vixal, eh terimakasih Wulan ''

OMAIGAT. ITU KAN JUDUL TULISAN GUE DI BLOG !

Gue malu. Bener-bener malu. Parah.
Meskipun pak Manager kemudian membalas lagi dengan mengatakan,
  '' Kenapa malu? Tulisannya bagus kok. ''

Iya pak. Bagus.
Bagus.
Bagus untuk menyesatkan orang.

Gimana enggak. Tulisan ini kebanyakan sesat dan aib. Awalnya gue berfikir, oh mungkin pak Manager nyasar sampai tiba-tiba bisa membaca blog hina ini.
Tapi bagaimana dengan postingan Vixal itu? Itu postingan bulan Mei. Postingan lama gaes.


Huwaaa gue malu. Nikahin aku abang Zayn. Bawa aku hijrah ke negaramu. Bawa..


Semoga saja pak Manager nggak baca tulisan ini. Kalau pun baca, gue cuma mau bilang.
Pak, tolong naikkan gaji saya. Eh bukan gitu. Emm maksud saya. Tolong banyak-banyak istigfar sebelum dan sesudah membaca tulisan saya ya pak.
Terimakasih ~

Share
Tweet
Pin
Share
69 comments
Wew. Sudah 11 hari gue nggak nge-blog.
Pikiran gue mumet. Kacau. Berantakan.

Pikiran gue terbagi dengan tugas kuliah yang sampai saat ini baru beberapa soal gue kerjain. Itu juga masih dikerjain, belum dibaca ulang. Yang lebih parahnya awal Desember gue udah ujian. Omaigats.
Pikiran gue terbagi lagi dengan urusan pekerjaan. Bangun pagi pulang sore dan akhirnya kelelahan.
Pikiran gue terbagi lagi dengan mikirin hubungan gue sendiri. Alhasil gue jadi ngambek-ngambek nggak jelas. Aneh memang. Emosi gue labil. Naik turun.

Hampir setiap hari gue membuka blog ini. Kayak kemarin. Halaman kosong udah terbuka di depan mata. Cukup lama gue bengong sampai akhirnya gue memilih untuk meng-close tab. Pikiran gue buntu. :(
Keliatannya doang gue nggak ada masalah. Kalau gue jabarkan di sini, mungkin Mahabrata nggak bakal sanggup menayangkannya. Huh.


Setelah membaca postingan sebelumnya, gue akan menceritakan tentang kejadian kesurupan yang gue alami. Kejadian ini sungguh memalukan dan menjatuhkan harga diri gue sebagai senior terkece saat itu.

Gue si Pembuka
Senin pagi selesai upacara, gue masih biasa biasa saja. Masih kiyut dan ramah serta rajin menebarkan senyuman manis. Haseek.
Siang itu selesai istirahat untuk masuk ke les pelajaran, (betewe waktu itu gue kelas tiga esempe) gue memilih untuk duduk di anak tangga. Sendirian. Kayak jomblo. Sedih. Memang waktu itu gue jomblo.
Gue lama duduk di anak tangga itu dengan sikap bengong. Gue suka bengong. Rasanya beban pikiran yang memenuhi kepala gue hilang begitu saja. Plong.
Gue bengong sampai pada akhirnya gue mendengar suara panggilan dari seorang temen.
  '' Lan ''
Gue diem.
  '' Hei Lan! ''
Gue masih diem.
  '' LAN. HOI. LAN!! ''

Sumpah, gue denger mereka manggilin gue. Tapi gue nggak bisa gerak sama sekali. Noleh juga nggak bisa. Gue mendadak kaku. Diem.
  '' Woi Lan, lu nggak kenapa-napa kan? ''
Beberapa temen gue mulai berdatangan menghampiri gue.
  '' Lu sakit? ''
Gue tetep diem. Pandangan gue kosong. Telinga gue mendengar semua pertanyaan yang mereka suarakan. Tapi apa daya, saat itu gue nggak bisa ngapa-ngapain. Hingga akhirnya gue diajak berdiri dan dibawa ke UKS. Belum sempat gue berdiri sempurna, gue jatuh pingsan.
Begitu sadar, gue berada di ruang UKS.
Cukup lama gue berbaring di atas tempat tidur UKS. Hingga seorang guru kemahasiswaan mendatangi gue.
   '' Kamu sakit? ''
Gue diem. Kemudian duduk. Pandangan mata gue lurus ke depan. Dengan kondisi-masih-kaku.
Nggak tau deh gue sadar atau enggak. Yang pasti gue mendengar semua pertanyaan yang dilontarkan bapak guru itu ke gue. Gue pengen ngomong, menjawab pertanyaannya. Tapi nggak bisa. Seperti ada yang menahan gue untuk bergerak dan mengeluarkan suara. Tenggorokan gue tercekat. Badan gue berat untuk digerakkan.
Sampai pada akhirnya gue pulang dengan ditemani oleh dua temen perempuan gue. Baik sekali :))


Setelah kejadian aneh di hari Senin itu, ibu menyarankan agar gue beristirahat dulu satu hari.
Hari Selasa, gue tidak masuk sekolah.



Jempol gue
Setelah merasa agak mendingan, di hari Rabunya gue kembali masuk sekolah. Awalnya biasa saja. Sampai pada akhirnya setelah masuk jam istirahat, badan gue tiba-tiba lemes dan akhirnya pingsan.
Gue dibawa ke UKS.
Selang beberapa menit gue sadar.

Ebuseet, rame bener orang yang mengelilingi gue.
Saat itu gue cuma ingin memastikan bahwa mereka yang mengelilingi gue sedang tidak memegang surat yasin. Ternyata memang enggak. Huft. Syukurlah.
Gue diem dengan menatap langit-langit ruang UKS. Pertanyaan serta obrolan dari mulut mereka cukup jelas terdengar ditelinga gue. Mulai dari bertanya,
  '' Lan, lu nggak kenapa-napa? ''
Gue diem. Rasanya gue pengen menjawab, '' YA MENURUT LU AJE ''
  '' Lan, ngomong dong. ''
  '' Hei Lan, pusing ya? ''

Gue menarik nafas sedalam mungkin. Dada gue sesak. Beha gue kayaknya mengecil.
Dan entahlah. Gue nggak tau lagi apa yang terjadi ketika itu.
Bangun-bangun air mata gue udah membanjiri kedua pipi. Kaki dan tangan gue sakit. Gue perlahan bangkit untuk duduk.
  '' Kaki gue, '' ucap gue lirih.
Bener saja gaes. Jempol kedua kaki gue luka. berdarah.
Jadi gini, menurut kata orang kalau ada yang kesurupan jempol kakinya harus ditekan kuat. Entah apa gunanya. Supaya setannya cepat keluar kali yak. Dan itu yang diterapkan oleh temen-temen gue. Mereka menekan jempol kaki gue. Gue tau tujuan mereka baik. Supaya gue sadar.
YA TAPI NGGAK GITU JUGA NEKAN JEMPOL GUE. :(

Yang dimaksud menekan jempol kaki itu dengan menekan bagian sela jari jempol kaki.
BUKAN NEKAN KUKU JEMPOLNYA.
BUKAN KUKUNYA.

Lu cobain deh nekan kuku jempol sendiri. Pasti di bagian kuku yang paling bawah terangkat. Belum lagi itu yang nekan kuku jempol kaki gue bodyguard Obama semua. Badannya kekar abis. Gimana enggak berdarah kuku jempol gue.
Alhasil, gue pulang kerumah dengan jempol kaki yang berdarah dan luka. Sedih amat.


Keesokan harinya gue nggak masuk sekolah. Di hari Kamis itu gue memilih untuk beristirahat dan mengobati kuku jempol gue yang sakitnya bukan main.


Massal
Di hari Jumat berikutnya gue kembali masuk ke sekolah. Gue baru sadar. Ternyata enak juga ya masuk sekolah yang harinya di kelang-kelang. Senin masuk, Selasa enggak. Rabu masuk, Kamis enggak. Jumat masuk lagi.
Serasa jadi anak kepala sekolah. Bebaaaass.
Gue mendengar kabar dari temen gue, katanya di hari Kamis yang dimana gue nggak masuk di hari itu, banyak sekali anak kelas lain yang kesurupan. Gue dengernya aja udah merinding.
Seperti biasa, di hari Jumat sekolah gue selalu mengadakan yasinan di lapangan. Di tengah-tengah membaca yasin, seorang adik kelas cewek berteriak di belakang gue. Nangis kejer. Kayak anak-anak yang ngambek.
Gue menoleh ke belakang.
Beberapa menit kemudian, suara tangisan serta jeritan lain terdengar di ujung sana-sini. Ada siswi lain yang ikut kesurupan.
  '' Lan? ''
  '' Iya. ''
  '' Fokus. Lanjut saja baca yasinnya. ''

Gue kembali melanjutkan membaca yasin. Selesai membaca, semua guru dan beberapa teman sibuk menangani siswi-siswi yang kesurupan. Gue diem sambil memeluk salah seorang temen gue.
  '' Gue takut. '' Gue berkata pelan.

Saat itu suasana lapangan sekolah terlihat ricuh. Jeritan di sana-sini. Teriakan nggak jelas. Bahkan ada juga yang berlari-lari sambil menimang tasnya. Tas yang diperlakukan sebagai bayi. Ada juga yang marah nggak jelas. Ntah bicara apa.
Gue takut.

  '' Yuk ambil tas yuk. Kita pulang aja. Keluar. '' Teman gue menyarankan. Gue menggeleng cepat.
  '' Kenapa Lan? Ayuk deh. Nanti lu kena lagi. ''
Gue menggeleng dan tiba-tiba semuanya menjadi gelap. Gue pingsan lagi.


***

Singkat cerita, gue dibawa ayah untuk di rukiyah. Andai saja rukiyah nggak cuma bisa menghilangkan setan, tapi juga bisa menghilangkan kenangan mantan. Mungkin sampai sekarang kenangan itu nggak teringat di benak gue lagi.
Hmm..

Kalau kata temen ayah, gue kesurupan karena gue sering ngerumpi di kamar mandi bawah tangga. Lah gimana enggak ngerumpi. Gue anaknya doyan pipis.
Minum dua gelas. Ntar pipisnya juga dua kali. Nggak heran kalau gue selalu hadir di kamar mandi sekolah setiap hari.

Entahlah. Yang jelas gue ngerasa bersalah. Karena gue, 20-an siswi lain ikut mengalami kesurupan. Awalnya kan cuma gue kenapa yang lainnya pada tertular.

Intinya,

   '' Jaga dan sayangilah kuku jempolmu sebelum ditekan orang lain ''




























Share
Tweet
Pin
Share
42 comments
                                              

Pelecehan memang kerap sekali terjadi di mana saja. Siapa pun, di mana pun, dan kapan pun. Pokoknya nggak pandang buluh. Apalagi buluh ketek. Coba deh misalnya setiap pelaku pelecehan harus memandang buluh saat akan melakukan aksinya. Ada target korban, kemudian si pelaku buru-buru mendekat, mengendap-endap untuk mendekat ke buluh ketek si target korban. trus ngomong,
Wah ini buluh keteknya lucu nih, ayo beraksi. atau yang ini nih, bulu keteknya keriting-keriting kucel, ayo laksanakan. 
Nggak, nggak kayak gitu gaes.
Maksud gue nggak buluh itu juga!

***

Gue masih ingat saat gue masih duduk di kelas 6 SD dulu. Waktu itu gue lagi berada di pasar dengan ayah. Lupa belanja apa. Saat berada ditengah-tengah pasar gue kaget. Bener-bener shock.
Sebuah tangan mendarat di lengan bagian belakang gue.
Gue noleh.
Diantara banyak orang-orang di pasar yang berlalu lalang saat itu, gue melihat seorang anak lelaki yang kayaknya sebaya dengan gue sedang senyum-senyum cengengesan.
Gue lari mendekat ke ayah. Nangis. Bukan nangis biasa. Gue nangis sesenggukan. Seolah lengan gue disentuh lelaki itu sama dengan kayak diperkosa. Tapi enak.
Gue nangis sesenggukan. Ayah mencoba bertanya dan mencari tau apa penyebab anak perempuan nan imutnya itu menangis.
'' Kenapa Lan? ''
Hiksss hikss
'' Lan, kenapa tadi? ''
Huwaaa hhuhuu
'' Ada apa Lan? ''
Huuuwaaaa hikss hikss
'' DASAR ANAK DURHAKA. DITANYA ITU JAWAB DONG. JANGAN DIEM AJA.  AYAH KUTUK KAMU JADI CAKEP ''

Tringgg 


Lalu gue menjadi cakep. Sampai sekarang.

Setelah kejadian itu, gue ngerasa kalau disentuh lelaki itu adalah perbuatan pelecehan. Ada rasa kesal yang luar biasa gue rasakan saat gue disentuh oleh lelaki. Separah itu.
Masuk SMP, gue mulai terbiasa dekat dengan teman laki-laki. Gue nggak pernah nangis saat ada teman laki-laki gue yan menepuk pundak untuk memanggil gue. Bersentuhan kulit dengan lelaki secara tidak sengaja juga udah biasa. Tapi sebisanya gue hindari untuk berdekatan dengan lelaki.
Sampai pada suatu hari, dua orang lelaki menghampiri gue di jam istirahat. Kita sebut saja namanya Andreas dan Arturianto.
Andreas dan Arturianto ini bisa dibilang cowok ganteng dan kece di kelas. Arturianto mendekat ke meja gue bersama Andreas.
Ganti nama ah, susah bener ngetiknya. Ganti menjadi Adi dan Tono.
Oke.
Adi mendekat ke gue.
Gue nyengir. Setelah berbicara cukup lama dengan Adi dan Tono, tiba-tiba saja.

BYUUURRR

*maaf salah sounds effect*

PLOOK


WOW AKU TERCENGANG.

Adi menempelkan tangannya ke dada gue. Iya dada gue. Dada anak SMP berumur 12 tahun lebih 2 bulan.
'' APA-APAAN LO NGGAK SOPAN! '' Gue teriak nyaring.
'' Hehee nggak sengaja! ''

Hanjiir.. jelas-jelas di depan mata gue dia menyentuh dada gue sendiri. Apanya yang nggak sengaja coba.
Gue melotot ke arahnya, kemudian,

PLAKK !

Mantap. Maknyus. Lezat sekaleh.
Gue menampar kuat pipinya. Stempel jari gue berbekas merah di pipinya.
Dia pulang sedangkan gue menyesal. Bukan nyesal karena nampar dia. Nyesal kenapa nggak minta ulang lagi.
Astagfirulloh.
Gue nggak habis fikir. Kenapa Adi menyentuh dada gue. Dada anak esempe yang masih rata. Aneh.

***


Naik ke kelas 3 SMP.
 Di kelas 3 SMP ini gue mulai berlagak songong  di depan adek kelas. Yaiyalah, senior gitu. Tapi kesongongan gue luntur saat gue mengalami kesurupan di sekolah. Huuhu. Kapan-kapan deh gue tulis yang mengenai itu.
Di kelas 3 SMP ini, gue masuk ke dalam Komunitas Anak Gaul Yang Pulang Naik Angkot Gaul. Kalo disingkat jadi KAGYPNAG. Ciri-ciri anak gaul dalam KAGYPNAG ini adalah nyari angkot yang juga gaul.

Wajib hukumnya bagi KAGYPNAG ini untuk menaiki angkot dengan syarat, angkot harus punya banyak tempelan sticker.Biasanya tulisan sticker yang tulisannya Bridgestone, Hugo's, Road, Locomotif, dan Calvin Klein. Antara bemper depan angkot dengan jalan hanya berjarak 0,12 cm. Tipiiiiss. Kaca angkot juga harus dilapisi dengan kaca film. Biar suasana didalamnya gelap redup.

Angkot yang dipilih KAGYPNAG juga angkot yang ada musik dugem ajeb ajebnya. Speaker dibuat dengan ukuran gede. Mempersempit angkot. Ukuran speaker kira-kira cukup untuk 2 anak sekolahan. Lumayan 4 ribu.Berarti si supir angkot telah menyia-nyiakan uang 4 ribu di setiap harinya. Sama kayak kamu, yang  telah menyia-nyiakan cinta aku setiap hari.

Anak KAGYPNAG rela menunggu berjam-jam lamanya demi menyeleksi angkot dan mendapatkan angkot gaul. Naik angkot gaul serasa udah naik Lamborghini. Keren.
Betewe gue jadi kangen naik angkot. Udah 4 tahun nggak pernah naik angkot :( Kangen waktu abang angkot nge-rem mendadak terus pantat sebelah gue sampe miring-miring naik karena posisi duduk dalam angkot yang memang miring. Ah kangen.

Jadi, ada kejadian buruk di angkot yang nggak bakal gue lupain seumur hidup. Waktu itu gue pulang sekitar jam 4-an. Ada esktrakulikuler english club. Gue ikut english club bukan karena gue anak english, anak pinter atau anak jenius. Kalo anak imut sih iya.

Gue terpaksa ikut english club.

Ada sih Tari club. Tapi nggak mungkin gue ikut tari. Badan gue kaku. Sekalinya lenggongkan badan, besoknya gue positif skoliosis. Kan serem.
Ada juga ekstrakulikuler pramuka. Gue sengaja nggak memilih kegiatan pramuka ini. Soalnya gue udah khatam tentang kode-kode. Kamu saja yang nggak peka dengan kode. Huh dasar lelaki.
Ada juga ektrakulikuler Paskib. Nggak usah diperjelas. Gue foto berdiri bareng anak paskib udah berasa foto keluarga. Dan gue sebagai anak bungsunya.
Mereka tinggi-tinggi sih.
Ya terpaksa gue memilih untuk ikut ke dalam english club.
Sepulang dari english club, gue terpaksa harus pulang sendirian. Anak KAGYPNAG udah bubar pulang sejak jam1 tadi. Lah gue pulangnya jam 4. Setelah memilih angkot yang cukup gaul dan kece, akhirnya gue naik.

Aneh.
Bener-bener aneh.

Si tukang angkot ngebut. Seolah lagi nggak ngincar penumpang lain. Padahal di dalam angkot itu, penumpangnya cuma gue doang. Gue seorang. Sedih amat. Awalnya gue santai dan berpikir positif. Kali aja si abang angkot kebelet boker, nyari musholah atau SPBU untuk menyalurkan hasrat bokernya. Gue tetep diem dan menikmati musik dugem ajeb-ajeb yang disetel di dalam angkot.

Aneh lagi.

Si abang angkot tiba-tiba berhenti di jalanan yang agak sepi. Gue melemparkan pandangan ke luar jendela. Kali aja ada penumpang angkot yang mau naik. Tapi, nggak ada. Nggak ada siapa-siapa di luar sana.
Gue pucat dan melirik ke si abang angkot.

FAK ! DIA-MANDANGIN-GUE

Gue shock bukan main. Si abang keluar dari pintu angkot depan dan masuk kemudian duduk di samping gue.

FAK! DIA-DI SEBELAH-GUE

Gue diem. Gugup. Gue udah mempersiapkan anggukan kalau saja si abang angkot ini mengajak gue membuat video. Astagfirullah.
Hmm
Video klip maksudnya.
Gue menggeser duduk agar menjauh dari si abang angkot. Kalau menurut gue, si abang angkot ini umurnya beda dua tahunan sama gue. Masih muda. Agak cakep. Sebelas-duabelas juta sama Zayn Malik.
Pelan-pelan dia menyentuh bahu gue. Dan gue pun juga menyentuh bahu dia. Kita saling pandang dengan tatapan dalam.
YA ENGGAKLAH!

Gue menggerakkan bahu gue sambil ngomong dalam hati,
 '' Awas tangan lu setan! ''
Tapi saat itu gue bener-bener diem. Karena keenakan mungkin. Sorry typo. Maksud gue keenekan. Iya enek lihat sikap si abang angkot.
Sa ae lu ngelesnya.

'' Bang, kenapa berhenti? Cepetan jalan dong! ''
Gue mulai kesel. Perasaan gue udah nggak enak. Gue bener-bener risih dengan keadaan seperti itu. Jantung gue dag-dig-dug. Takut. Gue cuma mikir sambil ngomong dalam hati.

Ya Allah tolong.
Jangan-jangan gue mau diperkosa. Jangan-jangan gue mau digrepe abang tukang angkot. Huwwaaa nggak mau.
Kalo gue diperkosa, trus pulang-pulang gue hamil gimana?
Kalo gue diperkosa, trus pulang-pulang anak gue dirumah udah kelas 4 esde gimana?
HUWAAAA.. 

Gue panik.

Si abang angkot makin mendekat ke gue dan mulai mencari posisi.

FIX, GUE TURUN.

Gue langsung turun dan menyebrang jalan untuk mencari angkot lainnya. Itu juga angkot yang gue naikkin malah berhentiin gue didepan gang. Sedih. Akhirnya gue berjalan kaki sambil menangis sesenggukan. Nangis takut dengan kejadian tadi. Hampir saja gue jadi korban pelecehan.

Angkutan umum memang tempat yang sering dijadikan tempat aksi pelecehan oleh orang-orang. Yang paling sering jadi korban sih perempuan.
Nggak cuma pelecehan doang, aksi kejahatan juga sering terjadi di dalam angkutan umum. Karena itu, harus ekstra hati-hati.


Ini penutupnya apa banget -_-




Share
Tweet
Pin
Share
83 comments
Bener dengan apa kata bang Raditya Dika.
Alay adalah proses menuju kedewasaan.

Iya. Gue pernah mengalami fase-fase alay yang nau'udjibillah menjijikkan itu. Mulai dari membuat nama keren sendiri. Entah dengan visi dan misi apa gue akhirnya membuat beberapa nama keren atas gue sendiri.
Mulai dari, @-you, Whoe-lan, Aii-u, RWD, Who-Land (baca: tanah siapa? ), a_you comel, Whulan_gembel dan berbagai nama menjijikan lainnya.
Ada kebanggaan tersendiri yang gue rasakan saat gue memilih nama itu sebagai nama akun media sosial yang gue gunakan saat itu.
Ada banyak sekali tindakan alay yang dulu gue anggap keren dan pernah gue lakukan.


1. Tulisan g4uL

 Saat itu tulisan alay memang lagi nge-trend banget. Dalam tulisan g4uL ada hukum yang berbunyi,


 '' Tingkat keren seorang anak gaul, berbanding lurus dengan banyaknya kolaborasi antara huruf dan angka yang tertera dilayar handphone ''


Walaupun membaca pesannya butuh kekuatan mata yang ekstra, tetapi tulisan huruf dan angka pada masa itu sangat digemari dikalangan anak gaul. Gue bukan anak gaul sih, tapi ikut-ikutan gaul.
Pada saat itu, isi pesan handphone gue kurang lebih berisi pesan singkat seperti ini,
'' Hy. LeCh kNal4n G@g? ''  = Ada desahan dibagian Lech.
'' Gh3 phAeNd? ''                 = Huruf qalqalahnya jelas banget.
'' dAcH m4Kan LumZz? ''     = Gue juga bingung, kenapa ada huruf Z di akhir kata '' belum ''.

Tulisan alay itu juga pernah tampil sebagai status yang gue posting di media sosial yaitu facebook.
Maaf ya Om Mark Zuckerberg.


2. Status facebook
 Hampir sama dengan poin diatas. Selain tulisan status yang menjijikan itu, gue juga sering mengupdate status di facebook.

'' CkiD peRuT NieCh ''

Yang ngelike 10 orang.
Yang komen 4 orang.
Yang diopname 658 orang.
Seberbahaya itu status alay.
Apa-apa harus update. Mau makan update, lagi ngantuk di kelas update. Dan kalian tau berapa kali sehari gue mengupdate status? Mungkin 15 status bahkan lebih. Karena itu gue digelari dengan panggilan Miss Status oleh teman-teman.
Sampai sekarang gue kadang mikir. Status apa aja sih yang pernah gue post saat zaman itu. Entahlah.


3. Penampilan
  Efek kealayan memang mempengaruhi cara penampilan seseorang.
Tampilan gue saat SMP:
- Kaos kaki pendek sependek mungkin, warnanya ngejreng abis.
- Tali sepatu pink.
- Poni keluar dikit ngintip-ngintip manja. Kalo kena hembusan angin serasa jadi bintang iklan shampo. Shampo kuda.
- Punggung jempol dicoret sesuai dengan tema hari itu atau bisa disebut dengan istilah status berjalan.
- Baju bagian belakang dikeluarin dikit. Biar kesannya kayak punya pantat montok gitu.
- Ujung tali pinggang dibiarkan lepas. Minta dilepasin beneran kayaknya. Ini berlaku bagi cewe-cowo saat itu.
- Rok dipinggul. Kayak minta dipelorotin om-om. Tapi kalo dompet si om tebel , ya bolehlah. ASTAGFIRULLAH.
- Pake tas sling bag. Waktu itu pake tas sling bag serasa udah kece badai banget. Yang pake tas sandang biasanya anak kutu buku culun semua.
- Paling anti dengan jilbab yang menjulur ke bawah. Jilbab terjulur kebawah = tembak mati. Separah itu.
- Kalo ketawa, ketawanya ngakak melengking. Pamer kebahagiaan.
- Kalo nangis, sampe 7 sekolah tetangga suara tangisannya kedengeran. Nangis anak alay. Cewek lagi.
- Kalo jajan ke kantin sengaja nggak mau pake plastik. Itu juga jajannya seambreng. Kayak mau buka lapak di kelas. Beli makanan yang pake rentetan panjang. Intinya pamer.
- Kalo beli minum, minumnya ditaruh langsung diujung meja. Minumnya dikit. Seteguk dua teguk, udah. Giliran diminta temen, nggak mau ngasi. Tapi pas jam pulang sekolah, itu minumannya langsung dibuang ke tong sampah. Gegayaan doang beli minum.
Kalo sekarang mah gue kalo beli minum minta yang banyak esnya. Airnya udah habis, gue sampe rela nungguin es es didalamnya mencair dan jadi air lagi. Trus minum. Hemat dan kere itu beda tipis.
betewe, nunggu es mencair aja aku rela. Apalagi nungguin kamu.


4. Gaya foto
 Ini yang paling parah dan bener bener gue sesali seumur hidup. Foto alay. Gue pernah berfoto alay saat duduk dibangku SMP. Selesai foto, biasanya gue langsung mengeditnya dengan memberi tulisan alay yang-nggakk-penting-sama-sekali ditambah kemampuan edit foto yang masih cetek. Dan dengan bangganya gue langsung mengupload foto-foto tersebut. Allahuakbar.
Berikut gue hadirkan foto-foto tersebut.
Bismillah.
Al-Fatihah.





Apa banget nama sampe berkali kali. Tulisan namanya juga alay.
Caption: Gue tirus kan?
Lokasi foto: Kamar kakak.


Gue dan Nova. (Adik). Gue sungguh berdosa.
Udah mengajak Nova ikut berpose alay. Efek editan parah.
Caption: Abang udah mandi belum? Sini bang adek cium.
Lokasi foto: Kamar kakak



Percayalah gaes. Baju yg gue pake itu warna ungu.
Edit kamera ternyata bisa mengubah warna baju. Keren.
Caption:  A'a udah sarapan belum? Sini yuk biar neng buatin.
Lokasi foto: Ruang tamu



Caption: Keseringan begadang. Duuh kantong mata.
Lokasi: Kamar kita. Emm maksud gue, kamar gue sendiri.


Gue dan Nova. Lagi-lagi anak ini ikut befoto alay bersama gue.
Caption: gue: Lu jelek banget sih. Iyuuh
Nova: LU KAKAK ALAY!
Lokasi foto: Kamar kakak.




Betewe itu kenapa muka gue jadi lebar kayak telor dadar setengah mateng gitu.
Caption: Hayoo tebak ini siapa?? Sengaja mukanya cuma setengah.
Lokasi foto: Ruang tamu





Jidat: lapangan bola
Hidung: ancur
Bibir: entahlah
Caption: 3-2 jawabannya  SATUUUUUUUUUUU
Lokasi foto: Kamar kakak.






Pesan yang bisa dikutip dari postingan kali ini adalah: 

           Jangan pernah berfoto dengan muka setengah.


tengkiyu.


Tamat.







Share
Tweet
Pin
Share
59 comments
Tadi pagi gue berangkat kerja.
Seperti biasa, banyak asap yang memenuhi jalanan. Gue memilih untuk ngebut.
Eh pas gue ngebut, di depan ada bapak-bapak kekar berotot naik motor gede.
Kalo dilihat dari belakang kayaknya si bapak ini berprofesi sebagai bodyguard dan tukang megang tas pinggang nabi Musa pas nabi Musa membelah laut merah.

Ototnya gede. Wow. Serem.

Berhubung si bapak pake baju ketat, itu membuat tonjolan-tonjolan pada badannya semakin jelas terlihat. Lebih mirip tete yang tumbuh di punggung. Tetenya juga banyak bisa berkembang biak gitu.
Bener-bener lelaki perkasa. Gue yakin, ini si bapak pasti ketua gangster berbahaya di dunia.

Kalo gue perhatiin, si bapak pake celana pendek selutut.
Bulu kakinya joget ajeb-ajeb gitu. Keren.
Pake sepatu hitam, kinclong bener. Dan itu memungkinkan kalau si bapak memiliki profesi sampingan sebagai salesman. Produk kosmetik dan obat herbal kewanitaan.

Karena si bapak ini lama bener melaju di motornya. Nggak tau deh tujuannya apa. Mau menikmati pagi dengan menghirup asap kali.
Gue langsung nyalip si bapak. Sebelum nyalip, gue udah menduga-duga.
Kalo dari belakang badannya kekar macho abis dan berotot gini, biasanya orang kayak gini pasti berkumis sangar. Alisnya tebal tanpa pensil alis. Matanya tajam.

Tanpa menunggu waktu lama, gue salip deh si bapak.
Gue menaikkan kecepatan motor.
Melewati si bapak kekar.
Gue noleh ke kiri.





EBUSEET MASKER PINK HELLO KITTY





Gue noleh sekali lagi untuk memastikan bahwa apa yang gue lihat tadi bener-bener jelas.
Iyak, penglihatan gue nggak salah.

Si bapak kekar dan berotot terlihat memakai masker berwarna pink dengan gambar hello kitty.
Ada dua kemungkinan yang muncul.
1. Si bapak kekar berotot adalah Hello Kitty Lovers
2. Si bapak kekar berotot adalah pecinta Hello Kitty


Kesimpulan yang bisa gue ambil untuk dijadikan pelajaran pada pagi hari ini adalah,

 '' Asap bisa menurunkan tingkat kemachoan seorang pria ''




Share
Tweet
Pin
Share
39 comments
Newer Posts
Older Posts

Rahayu Wulandari

Rahayu Wulandari
Atlet renang terhebat saat menuju ovum dan berhasil mengalahkan milyaran peserta lainnya. Perempuan yang doyan nulis curhat.

Teman-teman

Yang Paling Sering Dibaca

  • ADAM
  • Ciri-ciri cowok yang beneran serius
  • Pelecehan
  • 5 Tipe Cowok Cuek

Arsip Blog

  • ▼  2020 (5)
    • ▼  September (1)
      • Perjalanan Baru
    • ►  June (1)
    • ►  April (3)
  • ►  2019 (5)
    • ►  October (1)
    • ►  July (2)
    • ►  January (2)
  • ►  2018 (8)
    • ►  November (1)
    • ►  September (2)
    • ►  July (1)
    • ►  May (1)
    • ►  April (1)
    • ►  February (2)
  • ►  2017 (14)
    • ►  November (2)
    • ►  September (2)
    • ►  July (2)
    • ►  May (3)
    • ►  April (1)
    • ►  February (1)
    • ►  January (3)
  • ►  2016 (39)
    • ►  December (1)
    • ►  November (2)
    • ►  October (5)
    • ►  June (4)
    • ►  May (2)
    • ►  April (5)
    • ►  March (5)
    • ►  February (8)
    • ►  January (7)
  • ►  2015 (138)
    • ►  December (6)
    • ►  November (4)
    • ►  October (8)
    • ►  September (12)
    • ►  August (12)
    • ►  July (6)
    • ►  June (9)
    • ►  May (10)
    • ►  April (15)
    • ►  March (21)
    • ►  February (11)
    • ►  January (24)
  • ►  2014 (18)
    • ►  December (10)
    • ►  November (6)
    • ►  August (1)
    • ►  June (1)

Follow Me

  • facebook
  • twitter
  • instagram
  • Google+

Total Pageviews

Created with by ThemeXpose | Distributed by Blogger Templates