Kegagalan memang kerap sekali hadir disaat kita hendak melangkah maju. Bahkan orang yang sukses, juga pernah mengalami kegagalan. Bukan hanya sekali-dua kali, tapi berkali-kali.
Putus asakah kita?
Menyerah kah kita?
Itu semua tergantung dengan bagaimana kita menyikapi kegagalan itu
jiirr~ kesenggol malaikat apa gue hari ini yak
Bicara mengenai kegagalan, kita semua pasti pernah mengalami kegagalan. Meskipun dalam segi yang berbeda-beda. Kali ini gue mau nulis tentang kegagalan dalam cerita cinta gue. Kampret banget kalimatnya!
Gue akui, selama gue pacaran dengan cowok, itu semua gak lepas dari pantauan orangtua, terutama ibu. Beliau yang tau laki-laki mana yang baik untuk gue, laki-laki mana yang beneran sayang dengan tulus atau hanya sekedar modus. Ibu yang ngajarin gue untuk berhati-hati dalam memilih cowok.
Iya, memang benar. Nyari cowok baik dijaman sekarang ini ibarat lo nyari rujak di KFC. Susaaah gaees, suusaaahhh.
Beberapa kali gue harus end dengan cowok, dan beberapa kali juga itu atas permintaan ibu.
Sekitar 3 tahun yg lalu, gue harus mengubah status jadi jomblo tepat dilebaran ketiga. Lebaran ketiga yang dimana banyak dihabiskan temen-temen gue dengan jalan-jalan bersama pacarnya dan sementara gue harus mewek dirumah. Miris.
Itu karena, ketika si pacar berlebaran kerumah gue bersama 2 temennya (cewek-cowok). Dan sepasang kekasih itu tiba-tiba 'kissing' didepan rumah gue. Dan pas didepan mata ibu.
GILA WOY, SIANG BOLONG GINI MALAH KISSING. MASIH LEBARAN JUGA, UDAH BIKIN DOSA AJAA -__-
Dan akhirnya ibu menyuruh gue untuk putus dengan pacar ketika itu juga. Ibu khawatir, nanti gue kena pergaulan edan kayak gitu.
Disitu gue bener-bener down. Pengen memberontak.
Kenapa ibu ikut campur dalam masalah gue? pacar, pacar gue, yang jalanin juga gue. Toh kalaupun yg disakiti, yang dikecewakan, kan gue. Bukan ibu.
Ini masalah hati, gak bisa seenaknya dihilangkan gitu aja.
Tapi apa daya. Gue tetep nurut dengan perintah ibu, orangtua.
Bukan hanya sekali, dua kali. Bahkan sudah lebih dari hitungan 1 kepalan tangan gue harus putus dengan pacar dikarenakan pandangan yg menurut ibu kurang baik terhadap mereka semua. Dan memang bener sih, beberapa bulan setelah kejadian itu, gue jadi sangat bersyukur dan berterimakasih ke ibu karena berkat beliau, gue enggak sampe dikecewakan oleh laki-laki. Ailofyuu ibu, mwah :*
Berkat ibu, gue jadi tau berbagai sifat laki-laki dan itu bisa membuat gue lebih berhati-hati dalam memilih.
Ibu hebat, sangat hebat.
Gue jadi tau, apa alasan dibalik sikap ibu yang seperti ini ke gue. Ibu hanya gak mau anaknya disakiti dan salah dalam mengambil keputusan. Itu aja.
Kayaknya ibu beneran tau sikap gue ketika gue sedang gagal alias putus cinta.
Gue bisa seharian gak keluar kamar, uring-uringan, tidur mulu, gak mau makan nasi, pengennya ngemil. Dan mata yang sembab.
Meskipun gue ngejawab, '' gak apa-apa '' ketika ditanya ibu, ternyata ibu tau aja apa yg gue alami.
Beneran, gue kalo putus cinta kayak orang gila. Padahal baru pacaran 5 bulan juga, meweknya kayak ditinggal mati suami. Elaah.
Bahkan, kalo kalian semua tau, blog ini tercipta ketika gue lagi putus cinta. Kalian bisa liat tulisan pertama kali yang super najis, dengan kalimat alay kampret yang gue ketik disana. Bahkan saat menulis postingan pertama kali itu, gue ngetik sambil netesein air mata.
BAJIGURR~ GUE ENGGAK BISA MEMBAYANGKAN ITU !
Drama abis pemirsa..
Niat pertama gue bikin blog sebenernya hanya sekedar iseng-iseng doang. Kebetulan gue lagi galau, kecewa, yaudin gue create a blog, jadi deh.
Lambat laun gue mulai sadar, buat apa punya blog kalo isinya cuma curahan hati galau galau najis gak jelas gitu? Dan berkat pemikirn seperti itu, gue akhirnya jadi merubah konsep awal nge blog. Hingga akhirnya gue memutuskan untuk menulis kisah sehari-hari kedalam blog ini.
Cape gue nulis postingan yang galau mulu -__-
Dan tanpa disengaja, karena kegagalan yang menyebabkan galau itu akhirnya blog ini tercipta. Bahkan sampai sekarang. Karena blog ini jugalah gue bisa banyak kenal dengan temen sesama blogger. Galau gue juga makin hari makin hilang.
Bukan hanya kegagalan dalam soal cinta. Kegagalan dalam bisnis, dalam dunia pendidikan juga kerap sekali terjadi.
Intinya, jangan takut mengalami kegagalan. Karena dengan adanya kegagalan, maka akan terbuka seribu jalan yang akan membuat kita menjadi lebih baik. Bukan menjadi mundur kemudian down hingga menutup diri dari lingkungan.
Oke gaes..
Sip dah
Happy Blogging
Putus asakah kita?
Menyerah kah kita?
Itu semua tergantung dengan bagaimana kita menyikapi kegagalan itu
![]() |
| Jangan takut dengan kegagalan :) |
jiirr~ kesenggol malaikat apa gue hari ini yak
Bicara mengenai kegagalan, kita semua pasti pernah mengalami kegagalan. Meskipun dalam segi yang berbeda-beda. Kali ini gue mau nulis tentang kegagalan dalam cerita cinta gue. Kampret banget kalimatnya!
Gue akui, selama gue pacaran dengan cowok, itu semua gak lepas dari pantauan orangtua, terutama ibu. Beliau yang tau laki-laki mana yang baik untuk gue, laki-laki mana yang beneran sayang dengan tulus atau hanya sekedar modus. Ibu yang ngajarin gue untuk berhati-hati dalam memilih cowok.
Iya, memang benar. Nyari cowok baik dijaman sekarang ini ibarat lo nyari rujak di KFC. Susaaah gaees, suusaaahhh.
Beberapa kali gue harus end dengan cowok, dan beberapa kali juga itu atas permintaan ibu.
Sekitar 3 tahun yg lalu, gue harus mengubah status jadi jomblo tepat dilebaran ketiga. Lebaran ketiga yang dimana banyak dihabiskan temen-temen gue dengan jalan-jalan bersama pacarnya dan sementara gue harus mewek dirumah. Miris.
Itu karena, ketika si pacar berlebaran kerumah gue bersama 2 temennya (cewek-cowok). Dan sepasang kekasih itu tiba-tiba 'kissing' didepan rumah gue. Dan pas didepan mata ibu.
GILA WOY, SIANG BOLONG GINI MALAH KISSING. MASIH LEBARAN JUGA, UDAH BIKIN DOSA AJAA -__-
Dan akhirnya ibu menyuruh gue untuk putus dengan pacar ketika itu juga. Ibu khawatir, nanti gue kena pergaulan edan kayak gitu.
Disitu gue bener-bener down. Pengen memberontak.
Kenapa ibu ikut campur dalam masalah gue? pacar, pacar gue, yang jalanin juga gue. Toh kalaupun yg disakiti, yang dikecewakan, kan gue. Bukan ibu.
Ini masalah hati, gak bisa seenaknya dihilangkan gitu aja.
Tapi apa daya. Gue tetep nurut dengan perintah ibu, orangtua.
Bukan hanya sekali, dua kali. Bahkan sudah lebih dari hitungan 1 kepalan tangan gue harus putus dengan pacar dikarenakan pandangan yg menurut ibu kurang baik terhadap mereka semua. Dan memang bener sih, beberapa bulan setelah kejadian itu, gue jadi sangat bersyukur dan berterimakasih ke ibu karena berkat beliau, gue enggak sampe dikecewakan oleh laki-laki. Ailofyuu ibu, mwah :*
Berkat ibu, gue jadi tau berbagai sifat laki-laki dan itu bisa membuat gue lebih berhati-hati dalam memilih.
Ibu hebat, sangat hebat.
Gue jadi tau, apa alasan dibalik sikap ibu yang seperti ini ke gue. Ibu hanya gak mau anaknya disakiti dan salah dalam mengambil keputusan. Itu aja.
Kayaknya ibu beneran tau sikap gue ketika gue sedang gagal alias putus cinta.
Gue bisa seharian gak keluar kamar, uring-uringan, tidur mulu, gak mau makan nasi, pengennya ngemil. Dan mata yang sembab.
Meskipun gue ngejawab, '' gak apa-apa '' ketika ditanya ibu, ternyata ibu tau aja apa yg gue alami.
Beneran, gue kalo putus cinta kayak orang gila. Padahal baru pacaran 5 bulan juga, meweknya kayak ditinggal mati suami. Elaah.
Bahkan, kalo kalian semua tau, blog ini tercipta ketika gue lagi putus cinta. Kalian bisa liat tulisan pertama kali yang super najis, dengan kalimat alay kampret yang gue ketik disana. Bahkan saat menulis postingan pertama kali itu, gue ngetik sambil netesein air mata.
BAJIGURR~ GUE ENGGAK BISA MEMBAYANGKAN ITU !
Drama abis pemirsa..
Niat pertama gue bikin blog sebenernya hanya sekedar iseng-iseng doang. Kebetulan gue lagi galau, kecewa, yaudin gue create a blog, jadi deh.
Lambat laun gue mulai sadar, buat apa punya blog kalo isinya cuma curahan hati galau galau najis gak jelas gitu? Dan berkat pemikirn seperti itu, gue akhirnya jadi merubah konsep awal nge blog. Hingga akhirnya gue memutuskan untuk menulis kisah sehari-hari kedalam blog ini.
Cape gue nulis postingan yang galau mulu -__-
Dan tanpa disengaja, karena kegagalan yang menyebabkan galau itu akhirnya blog ini tercipta. Bahkan sampai sekarang. Karena blog ini jugalah gue bisa banyak kenal dengan temen sesama blogger. Galau gue juga makin hari makin hilang.
Bukan hanya kegagalan dalam soal cinta. Kegagalan dalam bisnis, dalam dunia pendidikan juga kerap sekali terjadi.
Intinya, jangan takut mengalami kegagalan. Karena dengan adanya kegagalan, maka akan terbuka seribu jalan yang akan membuat kita menjadi lebih baik. Bukan menjadi mundur kemudian down hingga menutup diri dari lingkungan.
Oke gaes..
Sip dah
Happy Blogging











