BAHAYA!
Di hari Sabtu yang bahagia, langit tidak henti-hentinya
menurunkan air hujan ke muka bumi. Kenapa gue bilang bahagia? Iya bahagia.
Dengan cuaca dingin yang seperti ini, gue bakalan bisa tidur nyenyak dengan
mudahnya. Gue bisa sembunyi dan bergumul dengan hangatnya sang selimut.
Namun, semua berubah saat kepala gue yang secara tiba-tiba memutar ingatan dengan chat Lisa. Chat yang berisi. ‘’ketemuan hari Sabtu jam tujuh ya. ‘’ itu mendadak membuat gue langsung menyambar hp.
Gue langsung saja menelfon Lisa, teman semasa SMK gue dulu.
‘’ Sa, lagi di mana? ‘’
‘’ Lagi di rumah. Kamu lg di mana, Lan? ‘’
‘’ Aku lagi di rumah, lagi ngeluarin motor. Tinggal ngegas aja nih. ‘’
‘’ Iya iya, Lan. Ke rumah Roza dulu ya. ‘’
‘’ Oke. ‘’
Namun, semua berubah saat kepala gue yang secara tiba-tiba memutar ingatan dengan chat Lisa. Chat yang berisi. ‘’ketemuan hari Sabtu jam tujuh ya. ‘’ itu mendadak membuat gue langsung menyambar hp.
Gue langsung saja menelfon Lisa, teman semasa SMK gue dulu.
‘’ Sa, lagi di mana? ‘’
‘’ Lagi di rumah. Kamu lg di mana, Lan? ‘’
‘’ Aku lagi di rumah, lagi ngeluarin motor. Tinggal ngegas aja nih. ‘’
‘’ Iya iya, Lan. Ke rumah Roza dulu ya. ‘’
‘’ Oke. ‘’
Selesai menyudahi obrolan via telfon itu, gue langsung
manyambar handuk dan ngacir ke kamar mandi. Setelah gue rasa semuanya cukup,
gue langsung izin ke Ayah Ibu, menutup pintu dan cuuuss langsung menuju rumah
Roza.
Hari itu, Roza yang sedang berkuliah jauh akhirnya pulang ke rumahnya. Seperti biasa, kalo Roza pulang ke sini, gue dan Lisa pasti langsung membuat rencana untuk berkumpul bersama.
Sesampainya di rumah Roza, gue menemukan Roza masih dengan tampang lusuh dan baju rumahannya. Iyak, ini anak bener-bener nggak berubah ya dari dulu. Kalo janjian, pasti selalu nggak on time.
Nih ya, kalo kalian sering punya temen yang janjian jam 7 tapi datangnya jam 8 mah nggak papa. It’s okay. Wajar sih.
Hari itu, Roza yang sedang berkuliah jauh akhirnya pulang ke rumahnya. Seperti biasa, kalo Roza pulang ke sini, gue dan Lisa pasti langsung membuat rencana untuk berkumpul bersama.
Sesampainya di rumah Roza, gue menemukan Roza masih dengan tampang lusuh dan baju rumahannya. Iyak, ini anak bener-bener nggak berubah ya dari dulu. Kalo janjian, pasti selalu nggak on time.
Nih ya, kalo kalian sering punya temen yang janjian jam 7 tapi datangnya jam 8 mah nggak papa. It’s okay. Wajar sih.
Kalo Roza, beda. Janjian jam 7, mandinya jam 8.
Alhasil, saat jam menunjukkan pukul setengah sembilan malam,
kami berangkat menuju Café Diya. Sempat terjadi obrolan absurd antara gue
dengan Roza.
R (Roza)
G (Gue, perempuan yang mencintai dia dalam diam)
R: Kita kemana nih, Lan?
G: Kata Lisa, ke Café Diya.
R: Café dia? Lisa punya café?
G: Iya Café Diya.
R: Sejak kapan Lisa punya Café?
G: Nganuuu maksudnya Café Diya. D-I-Y-A
G: Kata Lisa, ke Café Diya.
R: Café dia? Lisa punya café?
G: Iya Café Diya.
R: Sejak kapan Lisa punya Café?
G: Nganuuu maksudnya Café Diya. D-I-Y-A
Ini gue salah ngomong ya? Teros coro mocone piye? ;(
Setelah gue mengeja satu persatu huruf dalam nama Café
tersebut, tawa Roza pecah seketika.
Sesampainya di Café Diya, kami berempat turun dari motor.
Iya kami berangkat berempat bersama Sari, teman kami juga yang ternyata sedang
off day setelah kerja nun jauh di sana.
Cafenya adem. Sunyi. Senyap. Hanya ada beberapa pasangan muda-mudi yang terlihat bercengkerama dengan mesranya. Gue lupa untuk mengatur hari untuk tidak keluar malam. Gue lupa kalo ini malam minggu. Oh no!
Cafenya adem. Sunyi. Senyap. Hanya ada beberapa pasangan muda-mudi yang terlihat bercengkerama dengan mesranya. Gue lupa untuk mengatur hari untuk tidak keluar malam. Gue lupa kalo ini malam minggu. Oh no!
Satu hal yang pertama kali terlintas di benak pikiran gue.
Sumpah, ini cafenya kenapa remang-remang banget anjir. Ini café atau tempat
prostitusi? Gue sempat curiga dengan teman-teman gue. Apa jangan-jangan mereka
sengaja membawa gue ke sini untuk menjual gue?
Nggak salah nih mereka? Dada rata gini masak laku sih? Minta naikan harga dikit bisa keleus.
Nggak salah nih mereka? Dada rata gini masak laku sih? Minta naikan harga dikit bisa keleus.
Lah sitai.
Sebelum pikiran aneh itu makin panjang, gue langsung menepis
dugaan-dugaan itu. Gue percaya dengan mereka kok. Mereka anak baik-baik. Mereka
perempuan baik yang sholehah. Gue masih ingat jelas waktu masih masa sekolah
dulu, Lisa pernah mengajak gue dan Roza untuk ikut pengajian. Dalam pengajian
ini, nantinya akan ada pembedahan al-quran. Seperti membahas ayat-ayat yang ada
di dalam al quran. Gue langsung ngerasa jadi Zaskia Adya Mecca yang cantik
jelita dan sholehah saat pertama kali ikut pengajian bersama Lisa dan Roza.
Pengajian yang diadakan sekali seminggu itu sukses membuat gue hadir dengan sekali pertemuan saja.
Setelah gue tidak lagi ikut pengajian itu, gue tetep ngerasa jadi Zaskia. Tapi kali ini Zaskia Gotik. ;(
Tapi gue hapal pancasila kok. Serius.
Pengajian yang diadakan sekali seminggu itu sukses membuat gue hadir dengan sekali pertemuan saja.
Setelah gue tidak lagi ikut pengajian itu, gue tetep ngerasa jadi Zaskia. Tapi kali ini Zaskia Gotik. ;(
Tapi gue hapal pancasila kok. Serius.
Beberapa minggu setelah gue tidak lagi ikut pengajian itu,
Roza akhirnya memutuskan untuk mengikuti jejak sesat dan laknat gue. Roza
berhenti dari pengajian itu. Sungguh, kami perempuan yang tidak sholehah.
Dan karena itu, gue belum berani beli susu Hilo Sholehah.
Bukan, bukan karena gue tidak sholehah. Tapi karena harganya. Mahal banget
kampret.
Karena belom sholehah juga sih.
Kalo gue boleh minta satu permintaan, bisa nggak pabrik susu
Hilo nyiptain produk susu dengan nama produk, susu Hilo Pra-Sholehah.
Pasti gue beli deh itu. Bener.
Sesampainya di dalam Café Diya yang tentunya setelah gue
melewati area para muda mudi ngedate, kami langsung berjalan untuk mencari meja
yang kosong. Setelah melalui berbagai pertimbangan, gue dan Roza langsung saja
memilih salah satu meja yang berada di tengah-tengah yang mengarah ke dinding. Sepertinya,
gue tidak salah memilih tempat. Lah iya, wong tempat yang tersedia cuma tinggal
satu meja doang.
Setelah memesan makanan dan minuman, kami berempat mulai
membuka suara dan saling bercerita tentang apa yang dialami masing-masing
selama akhir bulan ini. Hingga entah darimana awalnya tiba-tiba saja obrolan
melenceng hingga membahas soal asmara.
‘’ Kamu masih sama Reksi, Sa? ‘’ tanya gue kepada Lisa. Lisa mengangguk dan mengembangkan senyumannya.
‘’ Wah langgeng ya, ‘’ ujar gue. Sayup-sayup lagu Pasto terdengar memenuhi segala penjuru Café Diya. Membuat pasangan muda-mudi semakin terbawa hanyut oleh keromantisan.
Lisa yang sudah 3 tahun berpacaran dengan pacarnya itu sukses membuat gue bertanya-tanya dalam hati tentang apa rahasia langgengnya suatu hubungan. Obrolan kembali berlanjut saat Sari menceritakan bahwa ia sedang mengalami cinta lokasi dengan rekan kerjanya.
‘’ Kamu masih Za? ‘’ Kali ini Lisa yang bertanya kepada Roza mengenai status perempuan itu.
‘’ Masih single? Iya. Hehehe, ‘’ Roza cengengesan sambil sesekali mencolek kentang goreng ke dalam tumpukan saos. Gue masih heran sama Roza, itu anak masih aja betah ngejomblo. Iya sih dia jomblo, tapi gebetannya banyak. Seru.
‘’ Kalo kamu, Lan? Masih? ‘’
‘’ Masih sama yang kemaren? ‘’
‘’ Kamu masih sama Reksi, Sa? ‘’ tanya gue kepada Lisa. Lisa mengangguk dan mengembangkan senyumannya.
‘’ Wah langgeng ya, ‘’ ujar gue. Sayup-sayup lagu Pasto terdengar memenuhi segala penjuru Café Diya. Membuat pasangan muda-mudi semakin terbawa hanyut oleh keromantisan.
Lisa yang sudah 3 tahun berpacaran dengan pacarnya itu sukses membuat gue bertanya-tanya dalam hati tentang apa rahasia langgengnya suatu hubungan. Obrolan kembali berlanjut saat Sari menceritakan bahwa ia sedang mengalami cinta lokasi dengan rekan kerjanya.
‘’ Kamu masih Za? ‘’ Kali ini Lisa yang bertanya kepada Roza mengenai status perempuan itu.
‘’ Masih single? Iya. Hehehe, ‘’ Roza cengengesan sambil sesekali mencolek kentang goreng ke dalam tumpukan saos. Gue masih heran sama Roza, itu anak masih aja betah ngejomblo. Iya sih dia jomblo, tapi gebetannya banyak. Seru.
‘’ Kalo kamu, Lan? Masih? ‘’
‘’ Masih sama yang kemaren? ‘’
Lisa mengangguk. Gue menghela nafas lalu menggelengkan
kepala perlahan. Alis Lisa mengkerut, seolah menandakan bahwa itu adalah
pertanyaan ‘mengapa’ yang ia tujukan kepada gue.
‘’ Nggak cocok lagi. ‘’
‘’ Nggak cocok lagi. ‘’
Lalu
mengalirlah cerita tentang kandasnya hubungan gue yang sempat gue jalani selama
tahun 2015 lalu. Tentang bagaimana gue yang mencoba selalu berpikir positif,
sabar dan memilih untuk mempertahankan hubungan ketika itu. Hingga akhirnya gue
lelah untuk berjuang sendirian dan memutuskan untuk berhenti. Beberapa hari
setelah kami mengambil jalan masing-masing, ia datang kembali untuk meminta
hati gue LAGI.
‘’ Dia minta balikan
lagi? Kenapa nggak mau, Lan? Kasih kesempatan dong. Semua orang punya salah
kok. Nggak ada salahnya maafin dia. ‘’
‘’ Sa, ini bukan masalah tentang salah ataupun menerima permintaan maaf dari seseorang, tapi ini lebih ke perasaan kecewa karena tidak dipedulikan. Hanya itu. Mengenai permintaan maafnya, jauh dari dulu aku sudah memaafkan kesalahan dia. ‘’
‘’ Sa, ini bukan masalah tentang salah ataupun menerima permintaan maaf dari seseorang, tapi ini lebih ke perasaan kecewa karena tidak dipedulikan. Hanya itu. Mengenai permintaan maafnya, jauh dari dulu aku sudah memaafkan kesalahan dia. ‘’
‘’ Tapi kan nggak
ada salahnya untuk buka pintu hati lagi. Siapa tau dia nggak bakal ngulangin
kesalahan itu kembali, ‘’ ujar Lisa. Gue kembali menggeleng. Kali ini lebih
mantap.
‘’ Kesalahan itu
udah terlalu sering, Sa. Kesalahan dia yang seperti apa lagi yang belum aku
maafin? ‘’
Lisa manggut-manggut. Sementara Roza dan Sari hanya diam menyaksikan kami yang berbicara dengan pendapat yang berbeda. Gue tau, gue dan Lisa adalah sosok kepribadian yang bertolakbelakang. Lisa dengan sosok keibuannya, terlihat gampang menaruh iba dan mudah mengalah. Sementara gue, tidak akan pernah menggunakan strategi mengalah demi menjadi solusi dalam suatu masalah. Bukan berarti gue egois, gue tau kapan gue harus mengalah dan gue tau kapan gue harus bersikeras serta tetap pada pendirian gue sendiri.
Setiap kali ada masalah, Lisa selalu berkata, ‘’ Yaudah deh iya iya,’’ atau ‘’Iyain aja deh. Aku ngalah aja.’’
Dan gue sama sekali nggak bisa seperti itu. Kalo pasangan salah, kita koreksi. Bukan mengalah.
Lisa manggut-manggut. Sementara Roza dan Sari hanya diam menyaksikan kami yang berbicara dengan pendapat yang berbeda. Gue tau, gue dan Lisa adalah sosok kepribadian yang bertolakbelakang. Lisa dengan sosok keibuannya, terlihat gampang menaruh iba dan mudah mengalah. Sementara gue, tidak akan pernah menggunakan strategi mengalah demi menjadi solusi dalam suatu masalah. Bukan berarti gue egois, gue tau kapan gue harus mengalah dan gue tau kapan gue harus bersikeras serta tetap pada pendirian gue sendiri.
Setiap kali ada masalah, Lisa selalu berkata, ‘’ Yaudah deh iya iya,’’ atau ‘’Iyain aja deh. Aku ngalah aja.’’
Dan gue sama sekali nggak bisa seperti itu. Kalo pasangan salah, kita koreksi. Bukan mengalah.
‘’ Hmm gitu ya, Lan.
Yaudah sabar aja ya, semoga kamu dapat yang lebih baik ya. ‘’ Lisa mengelus
pundak gue hangat.
Tanpa sengaja, pandangan gue menangkap sepasang muda-mudi
yang duduknya tidak jauh dari meja gue. Gue tersenyum berusaha menahan tertawa.
Tampak si cowo sedang sibuk mengotak-atik handphonenya, sementara si cewe sibuk
mengaduk-ngaduk minumannya dengan sedotan di hadapannya. Muka cewenya kayak
ketek. Asem. Cemberut mulu sih.
‘’ Betewe, besok
kalo puasa kita buka bareng ya, ‘’ ujar gue penuh semangat.
‘’ YAELAAH PUASA JUGA BELOM, ‘’ sahut mereka hampir bersamaan. Krai efridei ;(
‘’ YAELAAH PUASA JUGA BELOM, ‘’ sahut mereka hampir bersamaan. Krai efridei ;(
Saat asyik mengobrol, entah ini kebetulan atau tidak, lagu
Pasto yang tadi terdengar jelas kini berganti menjadi lagu Christina Perri, Jar
of Hearts.
So don't come back for me
Who do you think you are?
Sampai gue meninggalkan
area parkir, sayup-sayup lagu Jar of Hearts masih terdengar di telinga gue.
Dear, it took so long, just to feel alright
Remember how you put back the light in my eyes
Remember how you put back the light in my eyes
Setelah keluar dari Café Diya, kami berempat memutuskan untuk langsung
pulang ke rumah. Setelah bertemu dan berkumpul dengan mereka, teman-teman gue
tercinta, gue bisa mengambil satu kesimpulan yang menurut gue itu adalah kesimpulan
yang terbaik dan bisa gue jadikan pesan untuk gue sendiri. Kesimpulan itu
adalah,
‘’ Jangan pernah lagi keluar di malam minggu.Banyak yang pacaran. BAHAYA! ‘’
Trus tulisan ini manfaatnya apa sih nyet?
Ya gada sih. OKE.
Ya gada sih. OKE.
45 comments
Oh ini ngerumpi sama temen2 yg biasa diposting di instagram ya?yg suka selfi gayanya aneh-aneh wkwk..
ReplyDeleteOh jadi wulan diajak balikan sama mantan terus wulannya nolak. Terus Darma teriak horeeee #eh
Bhahahaha bukaaan bang. Yg di ig itu temen kuliah. Iya bang, mereka suka pose dgn gaya aneh. Cuma aku doang sih yg normal.
DeleteHHAHAHAAA APA HUBUNGANNYA HASTAGAA
tipis ya lan, ada yang mancing, jadinya curhat :v lagunya juga ngedukung, buat mewek haha.
ReplyDeletetapi, jangankan malam minggunya, sabtu sore aja jalanan udah kampret kalau misalnya kita lagi bawa motor, lan. Jadinya gue lebih milih naik mobil, bareng si komo, biar bisa komentarin muda-mudi sore hari yang boncengan. :3
Hahahahaa iya bang. Lagian aku anaknya gampang dipancing dikit buat curhat.
DeleteBaaaaangg er. Kenapa musti bawa bawa komo. Jangan-jangan kamu ngefans sm komo juga bang? Sama kayak Ibu aku? :(
Selalu deh. Judulnya gitu. Fenomenal. Aktifal. Frontal. Gak nanggung-nanggung. Lepas deh.. "Ini gue ngomong apaan sih, lan?"
ReplyDeleteOke, inti ceritanya karena bahaya toh. Keluar malam minggu, dlm keadaan jomlo dan masih harus mengingat cinta lama. Hem... Gue kok lebih suka cara lo ya Lan. Tegas sama hubungan. Buat gue sih, itu penting.
Terlepas dari ego, logis aja sih, semua pasti punya ego masing2. Tapi, soal hubungan emang harus gitu Lan. Jelas. Jangan ngambang. Emang eek, ngambang.
Pange mau doakan semoga Wulan segera dapet yg terbaik. Darma mungkin. Eh.
*kabur bareng icha naik buraq*
Bhahahahaha Pange mah gitu. Aku selalu bingung dan butuh mikir lama untuk nentuin judul. Hahhahahaa
DeleteIya tegas bang. Setelah disakiti berkali-kali :(
Hahahhaa iya iya bener, Pange. Harus jelas gitu ya. Gaboleh ngambang kayak eek.
Amin. Terimakasih Pange :D
yaa kebiasaan deh kalo ngumpul sama temen pasti curcol gitu kan sebal.
ReplyDeletebtw, aku sering mium hilo solehah lo lan. :( tapi gak pernah abis.
Pantes aku sholehah nya setengah setengah doang. :(
Aku juga nggak ngerti tujuannya apa si bikin hilo sholehah?
Malam mingguan biasanya sama temen-temen ngegangguin temen yang pacaran. jadi menjauhkan mereka dari perbuatan zina, gimana mau zina kalo ngapel di keroyok sekomplek. :')
Hahahaaa ciwi ciwi banget ya, Dib.
DeleteMasyaAllah. Ayo habiskan hilo sholehahnya, Nak. Jangan setengah-setengah sholehahnya.
Kamu mah mending masih ada setengah, aku nggak samsek :(
Nah iya, sama hahaha. Ga ngerti tujuannya bikin nama produk kayak gitu buat apa.
Bhahahahahahaa dikeroyok sekomplek. Bagus nih gerakannya.
Malem minggu liat yang pacaran mah gak bahaya. Lebih bahaya malam mingguan sama pacar tau Lan... :P percaya deh~ wkwk
ReplyDeleteHahahahahahahhaaaa liat doang gak bahaya ya, Sya. hahahaaa
DeleteAinowatyumin :D
dan dejavu sama percakapan ini:
ReplyDelete‘’ Betewe, besok kalo puasa kita buka bareng ya, ‘’ ujar gue penuh semangat.
‘’ YAELAAH PUASA JUGA BELOM, ‘’ sahut mereka hampir bersamaan. Krai efridei ;(
kemarin pas ngumpul sama teman pun ada percakapan ini :D
Hahahahahaaa ada juga ya temen kamu yg bilang gitu bang.
DeleteSama kayak aku ya, hahahaa.
gak dimana - mana kalo kumpul sama temen
ReplyDeleteujung-ujungnya curhat :D
Iya Karin. Hahhaaa
DeletePulang ke rumah, yang ada malah baper
Wkwkwkw udah nggak pernah keluar pas malam minggu :' nggak malam minggu aja pas balik kampus aku sering liat orang boncengan sambil peluk-pelukan manja :' kan kampret :'
ReplyDeleteHaahahahhaaa aku peling ilfeel kalo liat orang boncengan sambil pelukan manja. Jijik bang. Bukannya terkesan romantis. Hhahahaaa
DeleteHarusnya kamu tombak aja mereka bang. TOMBAAAKKK!!
bahaya kalo buat yang jomblo keluar mlm minggu
ReplyDeleteAduuuh maluk dikomen sama payudara
DeleteCewek cewek kalau ngumpul obrolannya gini yah. Coba deh kali cowok terus obrolannya gini canggung banget pasti.
ReplyDeleteGue suka sih caranya Wulan, teegas. Tapi gue malah pengen punya pacar kayak Lisa. Jadi kalau buat salah, pasti di maafin. Kan enak.
Iya bang. Cowo kalo obrolannya gitu, kemungkinan cuma ke salah satu orang terdekatnya aja. Soalnya jarang-jarang banget ya ada cowo yg pas ngumpul trus curhatnya ngomongin perihal hati. Wkwkwk
DeleteHahahahahaaa ini kayanya lu udah niat bakal bikin kesalahan ke pacar ya bag :D
yawlaaa
kamprit nih wulan, katanya tinggal nge-gas aja ternyata mandi aja belum. pembohongan macam apa ini haha. Eh. gue baru sadar kalau Roza itu cewe. dikira itu cowo. Makanya heran waktu km datang ke rmhnya, Lah masa cewe datengin cowo. tapi ternyata si roza adalah cewe hehehe.
ReplyDeletedalem ya kalau cewe yang sedang ngumpul gitu, hati2 bisa baper sendiri haha
Hahahahaa habis aku gamau kalo sampe nunggu nunggu lagi, Di.
DeleteLah, hahahahaaha namanya kayak cowo ya?
Iya, ujung ujungnya malah baper. wkwwkw
AHAHAHAHAHA. Tempat prostitusi. Sama, Lan. Aku kalau dibawa ke tempat remang-remang gitu, bawaannya negthink. Dan sama, kalau aku dijual, mau laku berapa? Dada rata gini. Kalaupun nggak rata, palingan sixpack. Huhuhu. Dadaku sixpack, nggak sintal :((((
ReplyDeleteKamu bukan Zaskia Adya Mecca. Bukan juga Zaskia Gotik. Tapi kamu Zaskia Sungkar, Lan. Hijaber kekinian. Punya suami namanya Irwansyah. Yang punya lagu judulnya Kutunggu Jandamu. Jadinya suamimu nunggu jandanya si man... eh enggak. Enggak gitu. Huahahaha. Ampuuuuun xD
Itu si Lisa aku banget deh kayaknya. Eh tapi dia cantik-cantik suka ngalah. Kalau aku jelek-jelek suka pasrah. Pasrah sama sifat ngalahku gitu. Huhuhu. Ngenes. Semoga Lisa sama sang pacar langgeng terus ya sampe ke kamar pengantin :)
Uuuh. Lagunya dalem ya, Lan. Aku trenyuh pas lagu itu masih kedengaran walaupun kamu udah ninggalin parkiran. Trus pas banget sama perasaan kamu ke mantan yang 2015 itu. I think I know him. Iya aku tau. Kayaknya. Itu si itu kan? Yang pernah kamu curhatin sama aku?
Hahahahahhaaa iya kan, Cha. Aku panik sendiri kalo ada di ruangan yang remang remang.
DeleteDADA SIXPACK. Dada kamu ada 6, Cha? Hahahahaha yawlaaa
Bhahahaa. Zaskia Sungkar wajahnya adem ayem gitu, Cha. Aku mah enggak :'D
Hahahahahhaaa nunggu janda siapa, Chaaaa hahahaaa =D
Kalian sama-sama cantik, Cha. Tapi jangan terlalu sering ngalah ya :))
Amin, Cha. Ntar aku sampein ke Lisa ya.
Iya Cha. Hahaahhaaa iya. You know him :))
Bener banget, Cha
Itu makanan sama minuman yg dipesen apa j neng?
ReplyDeleteKok langsung maen keluar cfe j sih
Emng g bayar dulu apa?
Enak y mesen, ngobrol langsung pulang
Banyak bang. Kan ada abang Niki yang bayar, Hehehee
Deleteperingatan..
ReplyDelete‘’ Jangan pernah lagi keluar di malam minggu.Banyak yang pacaran. BAHAYA! ‘’
udah kayak peringatan..
‘’ Jangan pernah lagi keluar di malam minggu.Banyak SETAN. BAHAYA! ‘’
(‾~‾“)
Hahahaaaa intinya, orang yg pacaran = setan
DeleteHUAHAHAHA janjian jam 7 mandi jam 8 huhuhu :(
ReplyDeleteOohh ceritanya ketemu pas malem minggu... Aku mah bingung da enaknya keluar malem minggu apaan. Aku aja keluar malem kayaknya awkward, gitu. :( lah.
Mm pasti tiap udah lama nggak ketemu, pas ketemu lagi pasti gini, "mengorek masa lalu". Hm, nggak sedih kan dikorek gitu? .-.
Aku nggak ngerti deh, kenapa lagi Jar Of Heart-nya ikut ditulis? Kenapa juga harus di lirik ituuuuu? Qusyakith. :'(
Yeh Teh Wulan, keluar malam AJA udah bahaya, apalagi MALAM MINGGU. Iya, bahaya banget!!
Iya, Roza gitu tuh, Ris :'D
DeleteKatanya kalo malem minggu, yg keluar lebih rame gitu, Ris. Rame yg pacaran mah iya wkwkwkw
Iya Riska. Hahahhaa sedih banget. Ketemu bahas apa gitu kek, lah ini malah ngorek masa lalu masing masing. Wkwkwkw
Pertemuannya bikin baper :D
Liriknya pas banget, Ris. Iya di kalimat itu :))
Wkwkwkwkw iya bener kan. Bahaya kalo sampe masuk angin
Kirain roza itu cowok dan lo naksir dia. Soalnya ada kalimat, (gue, yg mencintai dia dlm diam)
ReplyDeleteKeluar malam minggu emang bahaya. Apalagi kalo jalan sendiri gk sama temen, kayak yg gua lakuin. Nyiksa bgt
HAHAHAHAHAHAAA jadi salah paham gitu ya bang.
DeleteDia yg gue maksud disitu, bukan dia Roza. Wkwkwkw
bang Arman, :(
yang bahaya itu kalau malam minggu keluar cuma berduaan.
ReplyDeleteBerduaan sama pacar orang sih iya. Bahaya banget. Asli
DeleteWih, punya pendirian dan gak mau ngalah mulu kayak Lisa. Good, Nak... good. Mastin. Good.
ReplyDeleteGue pikir ending-nya mau bilang bahaya kalo dengerin lagu Jar of Hearts, eh malah soal malem Minggu. :))
YOGAAAAAAAA
DeleteLU KEMANA AJAAA????
Udah gitu doang Lan ??
ReplyDeleteGue padahal nungguin scene di mana kalian di sandra dan ditangkap sama pemilik cafe buat dijadiin penari di cafe itu looo ??
Makanya judulnya bahaya.
Ternyata cuma karena kalian keluar di Malam minggu dan ketemu sama orang pacaran ???
Huuuuuuuuuuuuu ~~
HAHAHAHAHAAAA penari yg di tiang tiang itu bang?
DeleteSetuju sama Fasya.. lebih bahaya malam mingguan sama pacar. Pasti diapa-apain!
ReplyDeleteHuahahaha...
Hahahahahahahaaah iya yaa. Lebih bahaya sama pacar ya bang. Mending jomblo ye kan.
DeleteHidup Projomblo(dot)com
:D
Katanya udah mau otw, tinggal ngeggas aja, padahal nyatanya mandi aja belom. Hahaha sama, Lan. Aku juga gitu :'v
ReplyDelete"Kalo pasangan salah, kita koreksi. Bukan mengalah" Setuju, Lan. Punya sikap suka mengalah sih boleh-boleh aja, bagus malah tapi kita juga harus tahu kapan kita mengalah dan dalam hal apa kita harus ngalah, kita nggak harus ngalah dalam semua hal apalgi kita tau kalau itu salah. Aduh :v
Bagus, Lan. Jangan suka keluar tiap malem minggu, karenaada banyak hal yang gak seharus diliat oleh anak polos kayak kita, bahaya! Mending tidur xD
Hahahahaaa soalnya aku sering sebel sama orang yang dandannya lama. Kalo aku anaknya gapernah dandan. Hahahaaa jd mandinya cepet. Wkwkwkw
DeleteIya, Novi. Nggak harus ngalah dalam semua hal ya. Yang ada malah terkesan lemah karena sering ngalah. Pasangan jadi suka semena mena.
Huahahahaa iya iya bener. Anak polos kayak kita mending bobo manis aja ya di rumah :D
Haha ternyata itu tulisan tentang bahaya-nya keluar di malam minggu.
ReplyDeletebtw soal janjian, emang kadang suka kesel ya lan. Janjian jam 7, ternyata jam 8 belum siap sama sekali.
Terkadang kalo kayak gini, jadi orang yang tepat waktu itu nestapa, derita utk lebih lama menunggu. Pekerjaan yg paling membosankan ya menunggu, apalagi menunggu kekasih impian yang tak kunjung datang :l
Iya bang, heheeew
DeleteIya ngeselin bangeeet. Soalnya aku kalo mau ketemuan, dari lima jam sebelumnya pasti udah prepare. Hahahaaa. Aku seribet itu bang :'D
Beneeeerr banget. Asli. Telat salah, tepat waktu salah. Raisa banget dah, serba salah.
BANG. KOK .....
info yang keren kan, kalau ingin tahu tentang cara membuat website gratis yukk disini saja.. terimakasih
ReplyDeleteKomentarnya ditunggu kakak~