• HOME
  • ABOUT ME
  • CONTACT
  • WIRDY'S PROJECT

Rahayu Wulandari Ibrahimelya

Daripada tawuran, mending kita curhat-curhatan

Gue anak yang tidak berbakat dalam bidang seni. Hal apapun itu. Menari, menyanyi, menata sesuatu, mewarnai, melukis, mendesain, berakting. Gue bisa jadi orang bego saat dihadapkan dengan sesuatu yang berbau seni. Gue gapaham segala sesuatu tentang seni. Bagi gue, seni itu rumit. Kayak melukis.

Melukis membutuhkan kesabaran, kehati-hatian, ketelitian, sementara gue?
Nunggu antrian di alfamart aja udah males. Iya, gue memang ga sabaran anaknya. Kecuali nunggu kamu putus sama si dia. Kalo itu mah gue pasti sabar. Ehe.

Gue gatau ini memang bakat turunan apa gimana. Kalo ini bakat turunan, lantas apakah ini bakat turunan dari Ayah?
Mengingat dulu Ibu semasa kuliah mengambil jurusan Sendratasik (seni, drama, tari dan musik) dan juga Ibu pinter menyanyi dan bermain gitar, ya pasti dong ini sebabnya karena Ayah. Etapi Ayah bisa nyanyi, bisa main gitar juga, Ayah orangnya telaten. Lah Kalo begitu, gue turunan siapa dong?

Gatau ah. Kzl.



 


Semua ini bermula saat gue duduk di kelas 2 SD. Beberapa orang dipilih untuk mengikuti acara seni perpisahan anak kelas 6 SD. Berhubung pelatihnya adalah teman dekat Ayah, maka, seorang Wulan yang tidak memiliki bakat seni itu diletakkan di barisan paling depan dan di tengah.

Bhangkay. Ini benar-benar menjatuhkan harga diri negara nih.

Selama mengikuti latihan menari, gue cukup bahagia. Yaiyala, bentar-bentar gue dipanggil untuk latihan nari, alhasil gue jarang masuk kelas alias jarang mengikuti pelajaran. Asiik.

Parah ya, anak kelas 2 esde udah berpikiran seperti itu. Ckckck

Nah, sewaktu latihan menari di aula sekolah, gue cukup kebingungan mengikuti gerakannya. Gue pusing. Yang geser kanan, geser kiri, muter, pinggulnya digoyang,  minta nambah saweran, ya pokoknya pusing dah.
Ada suatu gerakan kaki yang membuat gue ngerasa, 'kok gue dulu sebodoh itu ya' hingga sampai saat ini.

Ada gerakan di mana semua anak melangkah ke samping kanan sebanyak 2 langkah, lalu kaki kiri disilangkan ke depan.
Sebaliknya, saat kaki dilangkahkan ke samping kiri sebanyak 2 langkah, lalu kaki kanan disilangkan ke depan.
Kurang lebih kaya gambar ini.


Namun, gue yang kebingungan malah mengambil gerakan yang salah. Yang gue lakukan adalah, melangkah ke kanan 2 langkah, kaki kanan dibuka lebar. Melangkah ke kiri 2 langkah, kaki kiri di buka lebar.
Kaya gambar di bawah ini.


Bapak pelatih yang melihat gelagat aneh dari seorang anak perempuan  yang berada di barisan depan, akhirnya membawa anak itu untuk keluar dari barisan.
 Lagu dinyalakan, dan di sanalah gue diajari gerakan langkah kaki oleh pak pelatih. Dan di sanalah seluruh anak peserta nari menonton gue yang gabisa bisa paham dengan gerakan langkah kaki yang diajarkan.


Cuma salah kaki doang yailah. 
Gue dodol amat. 


Yawlaaa rasanya gue ingin kembali ke masa itu, masa di mana gue duduk di kelas 2 esde dan memilih untuk tidak ikut tampil menari di acara pentas seni:(

Dan di malam itu, gue tampil bersama teman-teman membawakan sebuah tarian. Gue dengan menggunakan baju tanpa lengan, bandana warna warni, rok di atas lutut, berambut pendek dan tentunya gue menari dengan gerakan kaku.

Maka, mulai hari itu, gue menganggap bahwa kegiatan menari atau tampil di atas panggung itu adalah hal yang memalukan bagi gue.

Di acara perpisahan kelas 6 esde, anak-anak tampil satu kelas dengan mengenakan kebaya dari sukunya masing-masing. Pagi itu, gue mengenakan baju adat Jawa Timur beserta rok kain juga sepatu hak kain khas Jatim. Di saat anak-anak lain udah berbaris mengatur barisan, gue yang baru turun dari motor terburu-buru dan berjalan menuju lokasi acara. Dengan muka cemberut, kesel karena ribet pake rok-rok segala, gue mempercepat langkah kaki gue. Beberapa menit sebelum anak kelas tampil di atas panggung, eehh sepatu gue berulah.

Hak sepatu gue lepas.

Ini gimana gue naik ke atas panggung kalo begini ini mah. Yakali kaki gue jadi tinggi sebelah. Gue langsung panik, nyari Ibu dan voilaaa berkat bantuan Ibu yang entah darimana dapat lem sepatu, akhirnya gue bisa tampil di panggung dengan selamat.
Tapi tetep. Gue merasa risih dengan baju kebaya yang super panas dan berat yang gue kenakan ketika itu.


* * *

Naik ke kelas 1 SMP.
Satu-satunya penampilan bersama teman-teman yang gue ikuti karena memang menjadi suatu keharusan dan ditonton oleh orang banyak adalah penampilan yel-yel saat MOS. Mau nolak, lah gue takut sama kakak pembina MOS.
Mau gamau gue terpaksa ikut.

Gue masih ingat, di kelas 1 SMP, sekolah gue mengadakan acara kesenian. Satu kelas harus menampilkan satu acara kesenian. Bisa tarian, nyanyian atau drama. Seingat gue, anak-anak sekelas ketika itu memutuskan untuk menggunakan lagu dari Rini Idol yang berjudul Aku Bukan Boneka dengan beberapa  lirik yang mereka ganti.


Yang liriknya lagu aslinya gini,

Nananana... a a aa
Nananana... ahha.
Kau pikir, aku akan tergoda



Yawlaa gue dengernya lagunya aja udah pengen nangis.

Seminggu lamanya anak-anak kelas latihan menari dan menyanyi. Mulai dari mengatur barisan, memecah suara, mempersiapkan aksesoris berupa hiasan kepala, hiasan tangan untuk para siswi, sampai akhirnya segala persiapan selesai.

Tidak sampai 1 jam lagi, giliran anak kelas gue akan dipanggil untuk tampil ke panggung. Anak-anak lainnya mulai sibuk mempersiapkan diri, sementara gue?

Lari ke kantin.

Bodo amat sama nari-nari, nyanyi-nyanyi lalalala-yeyeye. Males ikut gituan.

Begitulah gue di setiap acara seni yang diadakan saat gue duduk di kelas 2 dan 3 SMP. Bagi gue, tempat pertunjukan seni yang paling baik adalah kantin. Udah.


* * *

Lulus SMP, gue masuk di salah satu SMK Swasta. Kalo di sekolahan lain acara seni diadakan setahun sekali alias pas acara kelulusan angkatan tertua, di SMK gue berbeda. Acara seni diadakan pada setiap penerimaan rapor para murid.
Jadi, sekolah SMK gue itu terdiri dari playgroup-TK-SD-SMP-SMK-SMA di satu gedung. Setiap penerimaan rapor, seluruh anak pada tiap kelas harus menampilkan satu tampilan seni.
Ya lu bayangin aja, nunggu dari bocah-bocah TK tampil di panggung, kemudian dilanjut dengan anak SD yang dimulai dari kelas 1 sampai kelas 6, yang dimulai dari kelas 1A, 1B, 1C, lalu 2A, 2B dan seterusnya. Begitu juga anak SMP, kemudian anak SMK.

Pulang-pulang pantat panas karena kebanyakan duduk. Ditambah telinga jadi budek karena duduknya dideket soundsystem.Yailaah

Di kelas 1 SMK, anak-anak kelas tampil dengan membawakan salah satu lagu nasional. Lagu Pemuda-Pemudi. Berhubung wali kelas gue ketika itu seorang cowo, maka tidak ada penampilan joget-joget, haha-hihi ataupun penampilan riang lainnya. Yang ada hanya penampilan penuh keseriusan yang diiringi lagu nasional.

Seperti biasa, gue mengikuti latihan dari hari pertama sampai hari terakhir. Anak-anak dan wali kelas sudah berdiskusi membicarakan pakaian apa yang nanti akan dikenakan agar terlihat kompak. Gue mau jawab, pake baju pemilu aja, tapi takut digampar. Akhirnya gue lebih memilih diam.

Tak perlu memakan waktu lama, akhirnya keputusan mengenai pakaian yang akan dikenakan untuk tampil pun didapat. Seluruh anak diharuskan mengenakan atasan berwarna merah, bawahan jeans biru dan sepatu putih.

Keesokan harinya, di saat penerimaan rapor murid yang mengundang para orangtua murid, maka di sanalah gue.

Di rumah. 

Berleha-leha di depan tv nonton marsha and the bear sambil menyeduh teh hangat. Bodo amat sama penampilan seni di atas panggung. Wkakaka

Naik ke kelas 2 SMK. Gue memiliki wali kelas seorang perempuan. Galak parah anjir. Dan ketika acara seni diadakan 2 minggu lagi, anak-anak sekelas memutuskan untuk tampil dengan sedikit drama, sedikit nyanyi bersama dan berdansa. IYA BERDANSA. BANGKE.

Gue senam tiap hari kamis di sekolahan aja b



esoknya encok menahun. Apalagi dansa. 

Lagu yang dipake lagu One Direction yang judulnya One Thing. Merusak citra 1D aja. Najis emang anak kelas gue.

Ini kalo abang zayn tercinta tau lagunya dipake untuk nari-nari plus drama gaje kayak gini, dia pasti depresi deh.

Lalu, yang gue bingungkan ketika itu adalah...

Ini gimana caranya gue bisa berleha-leha depan tv sambil nonton marsha and the bear lagi cobaaaa??

Yawlaaa ini cobaan hidup terberat. Mau gamau gue harus ikut penampilan seni kali ini. Rusak sudah kesucianku. Aaaaakk tidakkk:(

Maka, di hari penerimaan rapor ketika itu, gue tampil di atas panggung. Dengan format tampilan, 6 pasang cewe-cowo di depan, sementara anak-anak lain membentuk 2 barisan di belakang.

Yang 6 pasang ditugaskan untuk berdansa, yang 2 barisan di belakang ditugaskan untuk melihat adegan berdansa mesra sambil menahan iri. See? kekejaman sudah dimulai.
Dan entah atas dasar apa, gue dipilih menjadi salah satu cewe yang tampil dalam 6 pasangan untuk berdansa. Yawlaaa. Hidup dan mati gue ada di atas panggung ini.

Bersyukur sekali, gue dipasangkan dengan Jefri. Salah seorang teman sebangku gue semasa kelas 1 SMK dulu.

Oke. Acara dimulai.

Jantung gue udah ga karuan. Bukan karena nervous, tapi karena gue gabisa menemukan jawaban KENAPA HARUS GUE YANG BERDANSA ANJIIRR.

Seluruh penonton bertepuk tangan. Seluruh anak naik ke atas panggung. Alunan lagu One Direction mulai diputar dan mengiringi segala langkah dan gerak badan semua anak. Tibalah saat di mana, 6 cowo mengeluarkan setangkai bunga, berlutut dan memberikan setangkai bunga itu ke para pasangan dansanya.





Gue dengan menahan malu menerima bunga dari tangan Jefri sambil berbisik ke telinga Jefri, '' Tay kucing. ''
Jefri menahan tawa dan meneruskan gerakannya.

Tidak hanya ada adegan memberi setangkai bunga, adegan puncak yang hina bagi gue adalah BERDANSA.

Jefri memegang pinggang bagian belakang gue. Sementara tangan gue menempel di atas pundak Jefri. Tangan kami yang lainnya menyatu di depan.


Dan.




6 pasang anak-anak.





Berdansa dengan bahagianya.



Tamat.






 



Ya kagaklah. Kejadian memalukan tidak hanya selesai sampai pada adegan berdansa. Selama berdansa, gue hanya menunduk menahan malu sekaligus menahan murka.

Selesai tampil, gue langsung buru-buru pulang ke rumah. Melepaskan diri dari kehinaan yang teramat dalam.

Di kelas 3 SMK, tentunya acara kesenian kembali hadir di sekolahan gue. Gue berhasil tidak mengikuti acara kesenian di saat pengambilan rapor semester. Namun, gue cukup shock saat menyadari bahwa gue diharuskan untuk mengikuti acara kesenian untuk perpisahan angkatan tua. Angkatan gueeee yawla.
Seperti biasa, gue menerapkan taktik, latihan-latihan berdahulu, kabur dan berleha-leha di rumah kemudian.

Sementara temen-temen sibuk nyari lagu apa yang pas untuk digunakan dalam acara kesenian perpisahan, gue memilih untuk tidak banyak omong. Toh ntar pas hari H gue gabakalan hadir. Hahahaha

Dan benar sekali wahai pemirsa yang budiman. Beberapa hari sebelum hari H, gue dan keluarga pergi ke Padang menghadiri acara pernikahan sepupu gue. Alhamdulillah. Nyawa gue terselamatkan.


* * *

Entahlah. Entah kenapa darah kesenian tidak mengalir di dalam tubuhku.

Gue masih inget ketika itu ada temen gue, seorang cowo, datang ke rumah. Karena besok hari valentine, dia meminta tolong kepada gue untuk membungkuskan kado yang akan ia beri ke pacarnya. Sebagai perempuan sejati pada umumnya,

Gue menolak permintaannya.

Yaiyala kambing.
Gue yang niatnya mau nyampul buku aja malah jadi nge-isolasi buku. Rapi enggak, malah acak adul.
Lah ini, minta ngebungkusin kado. Pergi ke rumah makan padang coba, ngomong ke mba-mbanya, ' mba, jangan keseringan ngebungkusin nasi, sekali-sekali ngebungkus kado dong, '


Di jamin.
Lu bakal digampar mba-mbanya pake centong nasi.

Gue bener-bener gabisa mengerjakan sesuatu yang harus menuntut kehati-hatian, ketelitian dan kerapian pada suatu benda. Gue anaknya ga sabaran, pecicilan. Huhuu

Maka dari itu, gue selalu salut dengan cowo yang bisa membungkus kado dengan rapi. Gue bisa heran kalo ngeliat ada cowo yang ngebungkus kado di depan gue. Apalagi kalo kadonya buat gue. Apalagi kalo isi kadonya kunci mobil kayak Rachel Vennya. Yawlaaa enak banget ngayal.

Maka dari itu, kriteria lelaki idaman gue sepertinya kan bertambah satu. Yaitu:

Bisa membungkus kado dengan rapi. 


Ok. Tq.



Share
Tweet
Pin
Share
14 comments
Bener kata orang kebanyakan, kita selalu butuh waktu untuk menyendiri. Yang dikenal dengan sebutan me time. Sendiri di sini bukan maksud harus merenung di kamar, diam sendiri di kamar kayak mannequin challenge ataupun mengurung diri.

Tapi lebih ke memanjakan diri kita sendiri. 


 



Gara-gara Icha, wanita binal yang sebenarnya tidak binal ini sering nonton bioskop sendiri, gue jadi penasaran gimana rasanya kalo gue keluar jalan sendiri? 

Apakah diliat orang-orang? Dikucilkan dari masyarakat setempat? Atau dihina?

Karena selama ini gue kemana-mana selalu ngajak temen atau ngajak adik, ya ga mungkin juga sih ngajak warga sekampung. Akhirnya gue pengen tau gimana rasanya kalo gue jalan sendirian. Kemana-mana seorang diri. 

Akhirnya, suatu hari di sela istirahat siang perkuliahan, gue keluar untuk makan siang. Gue memilih untuk makan di Nongcan Kopitiam.
Begitu sampai di sana, lantai satu sudah dipenuhi oleh om-om yang sedang menikmati secangkir kopi. Mata gue langsung menggerayangi seluruh pengunjung resto, nyari sugar daddy.
Karena gue ga menemukan sugar daddy, akhirnya gue langsung naik ke lantai dua. 

Biasanya gue ke sini sama temen-temen kampus sih. Gatau kenapa, hari itu mereka malah pulang ke rumah. Gatau deh, itu mungkin alesan mereka aja. Sebenernya mereka malu apa ya jalan sama gue:(  Yawlaa sedih.

Setelah gue menemukan posisi yang pas, gue langsung memesan makanan. Sembari menunggu pesanan datang, gue baru menyadari bahwa posisi duduk gue ini adalah posisi duduk yang paling berbahaya sepanjang masa. 
Yaiya. 
Wong di depan gue ada sepasang muda mudi lagi mesra-mesraan. 

Yawlaaa begini amat cobaan hidup. 

Gue berusaha untuk tidak melihat mereka dengan cara pura-pura mainin hp. Gue buka kalkulator, sambil berandai-andai gue menyentuh layar dan menekan nominal  500 juta. Dalem hati gue ngomong, ‘andaikan gue punya uang 500 juta nih ya, ntar gue bakal jalan-jalan ke luar negeri, biaya jalan ke luar negeri sekitar 100 juta, emm trus apa lagi ya.. ‘

Yawlaa enak ya ngayal-ngayal babu gini. 

Otak gue yang sedang berandai-andai seketika buyar ketika mendengar suara si cewe yang super melengking ngomong, 


‘ Yang, foto yuk. ‘

Kepala mereka saling menempel. Gue dalem hati langsung ngomong, ' waduh, ini kalo putus nge-cropnya pasti susah nih. '

Si cewe langsung memasang muka sok imut, si cowo gamau kalah. Dia berusaha cool dengan senyumnya yang malah keliatan nyengir gajelas.

Gue menghela nafas. Perut keburu laper, eeh di depan malah ada pemandangan beginian. Selesai berfoto, si cewe langsung mengambil ancang-ancang dengan memperbaiki posisi tata letak makananya kemudian JEPREETT. 

Ia memotret makanannya. 
Gue dalem hati mau ketawa. Alay banget najis. Kampungan. CIH

Ga lama kemudian, makanan gue dateng. Hal yang pertama gue lakukan adalah, 





Memotret makanan.


Selesai makan, gue langsung turun ke bawah dan berniat untuk ngeloyor ke toko buku. Toko bukunya sepi banget fak. Gue berasa kayak di acara uji nyali. Begitu gue naik ke lantai atas, seorang lelaki karyawan toko bukunya juga ikut naik ke atas. 

Gue mulai jalan muterin rak toko buku, tapi gabisa. Yaiyala. Dikata main gasing apa rak toko buku diputer-puter. 

Pas gue jalan ke rak lain, eeh si mas toko bukunya ngikutin gue. Kemudian gue berhenti sambil membaca bagian belakang buku. Membaca synopsisnya. Karena kurang tertarik, gue meletakkan buku itu lagi di raknya dan mencari buku lainnya. Eeh si masnya ngikutin gue lagi. 

Yawlaa gue ngerasa jadi kayak instagram aja, ada pengikutnya:(

Karena ga nyaman, gue akhirnya turun dan meninggalkan toko buku tersebut. Sumpah risih banget diikutin gitu. Emangnya gue ada tampang-tampang pencuri buku gitu apa? Huhuu

Gue keluar dari toko buku dan menuju parkiran. Gue ngerasa jadi kayak orang dongo yang gatau arah hidup. Sambil mikir abis ini mau kemana, gue perlahan menyalakan motor dan meninggalkan area parkir. 

Berhubung gue menerapkan motto PERUT IS FIRST, maka gue langsung melesat pergi ke KFC.

Laper.
Padahal tadi abis makan yawlaa.
Tapi ya gimana, motto hidup udah begitu. 

Sesampainya di sana, gue memesan kentang goreng dan iced latte. Suasana kfc sore itu cukup ramai. Gue membuka twitter, scroll temlen, buka instagram, scroll lagi dan begitu selama beberapa menit. Biar keliatan sok sibuk aja sih.
Sambil menikmati iced latte, gue berharap kalo kejadian FTV itu beneran nyata. Kayak momen disamperin cowo pas si cewe lagi duduk sendirian. Trus kenalan, tuker nomor hp, deket, pacaran, menikah. Whooaaah. 

Kalo nyari jodoh semudah itu, gue mau deh duduk sendirian di sini terus. 

Pas lagi asyik membayangkan hal mustahil itu, tiba-tiba seorang cowo mendekat ke arah gue. Gue shock anjir. 

‘ Maaf mba, saya boleh duduk di sini? ‘

Gue melongo sambil buru-buru ngelap iler. Kemudian ngangguk. Si cowo akhirnya duduk di hadapan gue. Kita hadap-hadapan. Percis kayak orang-orang yang ngerayain eniperseri dengan suasana candle light dinner kayak di tipi-tipi. Padahal cuma eniperseri ke 3 bulan.

ENIPERSERI APAAN 3 BULAN KAMBING!
:(

Sejujurnya gue paling susah nih akrab sama stranger kayak begini. Gue anaknya pemalu, susah nyari topik. Ga mungkin gue tiba-tiba ngomong, ‘ mas tau younglex ga? ‘

Mas-masnya berdiri dari kursi. Mundur. Pelan-pelan mundur. 

Mundur

Mundur

Mundur

Sampe rumah. 

Sungguh pembukaan obrolan yang sangat tidak layak. 

Ada sekitar dua sampai lima menitan gue dan si mas-mas ini diem. Kalo orang-orang ngeliat, kita jadi kayak pasangan yang lagi berantem. Diem-dieman. Padahal diem-diem doi udah punya selingkuhan. Yhaa~

Gue kembali fokus dengan hp. Bodo amat sama mas-mas di depan gue ini. Ga ngarep juga sih diajak ngobrol. Etapi si mas ini tampan rupawan. Sebelas duabelas juta sama reza rahardian. Penampilannya juga cowo abis. Dengan kemeja dongker, jam tangan, plus tas ransel. Cowo abis. 

Gatau di bawahnya dia pake celana apa engga. Ya ga mungkin juga sih gue jongkok ke bawah meja untuk mastiin mas-mas ini pake celana bermotif bunga-bunga atau motif polkadot bulet-bulet merah jambu. 

‘ Kuliah atau kerja dek? ‘ tanyanya membuka obrolan. 

‘ Kuliah sambil kerja mas. ‘

‘ Ooh. Ini baru pulang kerja? ‘

‘ Baru pulang kuliah mas. ‘

Dalem hati gue seneng bukan main. Akhirnya diajak ngobrol juga sama si mas-mas ini. Pasti bentar lagi dia bakalan minta nomor gue, trus pedekate, pacaran kemudian menikah. Uwuwuwuww
Setelah menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ia lontarkan ke gue, ia kemudian membuka tasnya.
Fix nih, dia mau ngambil hp trus nanya nomor gue, ujar gue dalem hati. 


Tapi, dugaan gue salah.

Mas-masnya ngeluarin beberapa lembar brosur dan meletakkannya di atas meja. Gue cengo. Musnah sudah harapan gue.
‘ Jadi gini, saya Fredi. Kami lagi ngadain promo mobil besar-besaran dengan DP sekian sekian dan angsuran sekian sekian….. blablablaaa… ‘




YAWLAAA GUE KENA PERANGKAP MAS-MAS SALES


Indahnya me time-ku    :')






Share
Tweet
Pin
Share
23 comments

Bagi gue, lagu merupakan kumpulan irama yang memberi gambaran suasana pada seseorang sekaligus menjadi moodbooster untuk orang itu sendiri.  Tak jarang beberapa orang memilih untuk mendengarkan lagu agar mendapat ketenangan dalam lantunan irama yang ia putar.

Contohnya gue sendiri.

Gue bisa bahagia saat mendengarkan lagu. Namun gue juga bisa sedih saat mendengarkan salah satu lagu yang lain. Lagu menyimpan banyak sekali memori yang merekam jutaan kenangan. Baik itu hal yang menggembirakan sampai hal yang menyakitkan. 

Gue pribadi memilih lagu favorit bukan berdasarkan ketenaran suatu band atau penyanyinya, melainkan berdasarkan cetusan ‘ ini gue banget’  saat mendengarkan lagu tersebut. Lagu yang bener-bener relate dengan kondisi hati gue ketika itu.
Ga peduli seberapa jelek iramanya, yang terpenting adalah liriknya. Lirik yang memiliki makna mendalam menurut gue.

Iya. Gue menyukai suatu lagu karena liriknya.

Seringkali gue mendapat recommended lagu dari temen, yang katanya lagu itu sedang up di masa itu. Dan begitu gue denger liriknya, gue langsung bergumam, ‘ apaan sih ini lagu. ‘
Meskipun irama musiknya nice, tapi kalo liriknya abal-abal ya buat apa.

Hmm gue rasa udah cukup panjang ya basa-basinya. Ehe

Nah, berbicara tentang lagu, kali ini gue bakal membahas lagu dari sebuah grup band yang terkenal di masa gue masih duduk di bangku SMP. Gue ngerasa di masa-masa cinta monyet itu seakan gue membutuhkan banyak lagu yang mampu menggambarkan suasana hati seorang gue. Mulai dari lagu buat ngodein gebetan, lagu buat sahabat yang nikung gue, lagu buat pacar yang selingkuh, lagu buat cinta yang digantungi, cinta bertepuk sebelah tangan dan banyak lainnya.

Pokoknya pada masa itu, setiap deretan lagu di playlist seakan memiliki cerita tersendiri bagi gue.
Well, kali ini gue bakal membahas 2 lagu dari Kangen Band.



 

Iya, itu yang vokalisnya kayak sasuke. Atau bisa kita sebut Andika Kangen Band si poni lempar.
EEEEET walaupun gitu, istri Andika cantik-cantik euy. Sepertinya pesona Andika terletak pada tata cara dalam berponi yang ia miliki.
Jadi, buat cowo cowo kalo pengen punya istri cantik-cantik, coba rubah penampilan rambutmu agar mirip dengan poni  Andika. Oke.


 

Btw, ini kenapa gosipin vokalisnya yawlaaaa~

Udah ah, lupakan tentang poni lempar itu.

Sekarang gue bakal membahas salah satu lagu Kangen Band yang cukup jaya pada masa itu.

Judulnya: Pujaan Hati.

Hei, pujaan hati
Apa kabarmu? Kuharap kau baik-baik saja
Pujaan hati, andaikan kau tau
Kusangat mencintai dirimu

Di bait pertama, kita bisa menyadari bahwa ada seseorang yang sangat mencintai lawan jenisnya. Kita anggap aja pelakunya gue. 


YA MEMANG GUE SIK:(
Jadi, saat duduk di bangku SMP tepatnya di tahun 2009, gue pernah menyukai teman seangkatan gue. Namanya Yuda. Tapi kelasnya jauh. Gue dekat sama  kantor, dia dekat sama Allah.
Masya Allah, lelaki sholeh. Ini nih, ukhwan yang pantas untuk para ukhti yang dirahmati Allah. 

Jadi, saking cintanya gue sama Yuda, gue sampe nulis nama itu cowo di meja gue. Coret-coret pake tipe-x. Seingat gue, yang gue tulis kata-kata seperti ini, 

‘ Wulan & Yuda’
‘ I Love Yuda ( insert: titik dua bintang) ‘
‘ My Yuda ‘
‘ Lope Lope Yuda ‘
‘ (gambar love) ‘
‘(gambar love kecil )’
‘(gambar love besar segede gaban) ‘

JIJI GA GAES? 

YA SEMENJIJIKAN ITU LAH GUE. 



Hampir tiap malam gue dengerin lagu Pujaan Hati itu. Dan hampir tiap malam juga gue berdoa pada Allah agar dia juga bisa mencintai gue. Haseq dah.
Percis kayak lirik Pujaan Hati ini.

Pujaan hati, setiap malam
Aku berdoa kepada Sang Tuhan, berharap cintaku jadi kenyataan
Agar kutenang meniti kehidupan

Bulan berganti bulan, akhirnya Yuda tau bahwa ada seorang siswi culun bin cupu yang menyukai dia. Btw, Yuda seorang atlet sepakbola yang cukup terkenal di sekolahan. It’s mean ga cuma gue doang yang tergila-gila sama dia. Aku mah apa atuh, debu pasir di sol sepatu doang. Ga guna.
Jadi, ceritanya waktu itu Yuda latihan bola seperti biasa di lapangan sekolah. Berhubung kelas gue deket dengan lapangan bola, maka kelas gue digunakan untuk istirahat bagi anak-anak bola. Dan ketika itulah Yuda melihat meja gue yang rame penuh coretan bertuliskan nama dia.

Keesokan harinya, Yuda mengajak gue untuk menontonnya tanding bola. Gue langsung seneng bukan main. Gilaaaa meen, gue diajak nonton Yuda nonton bola. Ternyata Allah menjawab semua doa-doa gue.

Sore itu, gue berangkat dari rumah menuju sekolah bersama Santi, temen gue. Yang gue inget, sewaktu jeda istirahat tanding bola, Yuda menyodorkan permen karet ke gue. Permen karetnya gue makan, bungkusnya gue simpen. Sampe rumah bungkus permen karetnya gue masukin di bingkai foto sebelahan sama foto gue masa kecil.


Setergila-gila itu anjir!

Namun, setelah kejadian dia ngajak gue nonton bola, Yuda gapernah lagi berinteraksi dengan gue. Hanya sampai di situ saja.
Gue ngerasa kalo Yuda ga suka sama gue. Gue juga ngerasa kalo Yuda cuma sekedar basa-basi doang untuk ngajak gue nonton pertandingannya. Kurang lebih itu cara dia menghargai gue yang tergila-gila-sampe-nyoret-meja-pake-nama-dia.
Gue kembali memutar lagu Pujaan Hati di dalem kamar sambil nangis sesenggukan. 
Apalagi pas di bagian reff : 

Mengapa kau tak membalas cintaku?
Mengapa engkau abaikan rasaku?
Ataukah mungkin hatimu membeku hingga kau tak pernah pedulikan aku
Cobalah mengerti perasaanku
Dan cobalah pahami keinginanku
Kuingin engkau menjadi milikku
Lengkapi jalan cerita hidupku

Dan percaya ga percaya, setiap kali gue ga sengaja denger lagu itu, pikiran gue langsung teringat dengan momen di mana gue pernah merasakan cinta bertepuk sebelah tangan di masa SMP dulu.
Bedanya, sekarang kalo gue denger lagu itu, gue malah senyum-senyum jiji sendiri. 

Ya Allah ya robbi, kok bisa ya gue sehina itu :(



Lagu kedua yang akan gue bahas berjudul: Ijab Qabul

Setiap kali denger lagu ini, gue langsung kesel sendiri. Bukan karena lirik atau poni lemparnya Andika, tapi karena orang yang mengenalkan gue dengan lagu ini.
Laki-laki yang 2 tahun lalu pernah berniat untuk serius ke gue. Laki-laki yang 2 tahun lalu berjanji buat berijab qabul di depan orangtua gue.

Tapi paan.

Sok-sok ijab qabul. Yang ada IJAB QIBUL

DASAR TUKANG QIBUL. HUH.

Oke, oke, redam emosinya. Itu bensin sama korek apinya coba disimpen dulu.

Nah waktu itu, gue lagi mau pergi kondangan bareng dia. Anggap saja namanya Rio. Selama di jalan, gue ga banyak ngomong. 
Cuma diem. 
Ya kan masih jaim. Ehee

Tiba-tiba Rio ngomong  ke gue, ‘ yang, aku ada lagu buat kita. Dengerin ya. ‘
Rio langsung menyalakan music player di mobil. Gue ngangguk dan mencoba memasang telinga sejelas mungkin. 

Lalu, secara perlahan mengalirlah alunan lagu Kangen Band. Yang gue inget liriknya, 

Beranikan diri bertemu orangtuamu
Bicara baik dari hati ke hati
Restuilah kami, doakanlah kami
Jadi pasangan abadi

Selayaknya perempuan pada umumnya, gue cuma senyum-senyum mendengar lagu itu. Apalagi pas di bagian reff.

Karena kan kulamar anakmu, di tahun ini
Restui kami, doakan kami jadi pasangan abadi
Dan akan kutanggungjawabi kebutuhannya
Lahir batinnya, jiwa raganya
Agar dia bahagia.. du du du duuuuu…


DUDUDUDUNYA NAPA MESTI DITULIS SIH BANGKE!
Gapapa. Biar lebih terasa aja. Ehe.

Gue bahagia saat mendengar lagu itu diputar. Apalagi dia yang mengenalkan lagu itu ke gue ditambah dengan janji-janji manisnya ini itu ke gue. Bahkan ia juga sempat ngomong ke orangtua gue.
Yang ada dalam pikiran gue ketika itu, FIX, 2016 GUE DINIKAHIN. YEYEEE LALALAA YUHUUUUU

Tapi paan.
Jangankan dinikahin, dikabarin aja kagak.
Dasar tukang ijab qibul. Cih!

Tadi mana yang bawa bensin sama korek api? Coba sini dikumpulin dulu. 



***

Sebenernya ada banyak banget lagu-lagu Kangen Band yang menemani masa-masa di mana seorang Wulan mengalami cinta monyet yang sungguh alay itu. Bahkan gue banyak menghafal lagu Kangen Band baik dari zaman jahiliyah sampe zaman usiliyah. 

APASI ANJIR. GAJELAS

Oke. Maap. 

Ya pokoknya lagu-lagu Kangen Band banyak menemani hari-hari kasmaran, jatuh cinta, galau dan gagal mupon saat gue duduk di bangku SMP beberapa puluh tahun lalu. Kok kesannya gue udah tua banget yak? Gapapa. Menyesuaikan faktor muka. 

Ya abis, gue sering dibilang kalo gue kaya lebih tua daripada kakak. Setua itu apa ya gue:(
Kok malah curhat sih elah. 

Oke. Back to Kangen Band.
Sehafal-hafalnya gue dengan lagu-lagu Kangen Band, ternyata itu sama sekali tidak menuntaskan rasa kangenku kepadamu. 

YAWLAAA SALAH. MAAP
ULANG NEH ULANG

Sehafal-hafalnya gue dengan lagu-lagu Kangen Band, tetap, gue bukanlah bagian dari Doy Kangen (nama fans Kangen Band). Gue hanya hafal dengan semua lagunya karena liriknya cukup relate dengan keadaan gue ketika masa SMP dahulu kala. 

Dan entah kenapa, setiap kali denger lagu Kangen Band diplay, gue jadi ngakak sendiri. Geli sendiri, kadang juga senyum-senyum sendiri.

Btw, WIRDY annive yang ke 1 tahun nih. Ga terasa ya, perasaan kemarin baru aja pedekate trus ditembak, eeh sekarang udah setahun aja. 
Semoga WIRDY langgeng ya. 
Tetap produktif, aktif, sukses selalu untuk ke depannya, jadi lebih baik dan doa-doa baik lainnya. 

Terimakasih untuk teman-teman semua yang udah menemaniku selama setahun ini. Udah membuatku elus dada saat melihat chat yang masuk bertubi-tubi. Telah memberiku banyak ilmu yang bermanfaat, salah satunya adalah, pria gemini itu adalah pria bangsat. 
Terimakasih udah setia jadi wadah penampung curhat. Dari curhat gajelas, curhat ambigu sampe curhat yang benar-benar serius..... gajelasnya. 

Thankyou. 



Dari : Aku


Baca juga tulisan tentang Kangen Band di blog teman-teman ini ya gaes.
Yoga : Duh, Kangen!
Robby : Kangen Kangen Band
Icha : Kangen(in) Band
Darma : masih nyari jodoh di Turki. Oke.


Share
Tweet
Pin
Share
35 comments
Sebagai manusia, kita memiliki banyak mimpi serta berbagai rencana yang sudah kita atur sedemikian rupa guna untuk bekal di masa mendatang. Mulai dari berpikir hari ini mau ngapain, ke depannya mau jadi apa, hidup seperti apa dan segala macam rencana-rencana yang kita harapkan.
Namun, terkadang semuanya tidak selalu berjalan mulus.




Seperti yang gue juga keluarga gue alami beberapa hari yang lalu. Tepat di hari Selasa tanggal 25 Oktober kemarin, kejadian na’as menimpa kakak dan ibu gue. 


***


Setelah selesai mengikuti ajang pemilihan Putri Pariwisata Indonesia 2016 dan berhasil mendapatkan nominasi, kakak gue memutuskan untuk menyudahi semua kegiatan yang selama ini ia lakukan untuk mengharumkan nama provinsi Riau. Ia merasa sudah cukup selama 2 tahun ini mengabdi dengan mengikuti berbagai kegiatan, pergi ke luar kota bahkan ke luar negeri, diundang sana-sini. Ia merasa sekarang sudah seharusnya ia memikirkan masa depannya. 

Maka, seusai balik dari Jakarta kemarin, ia mendapat panggilan dari Bapak Direktur bank Mandiri. Tawaran kerja. Alhamdulillah, kakak gue menerima tawaran tersebut.
Sebenernya butuh waktu cukup lama baginya untuk memilih 1 bank di antara beberapa bank yang juga menawarkan kerjaan kepadanya. 

Gue kan juga pengen kerja di bank:( 

Dan pilihannya jatuh pada bank Mandiri. Sebenernya, kakak gue udah resmi diterima di bank Mandiri, tapi untuk formalitas, kakak harus tetap mengikuti berbagai test yang diadakan oleh pihak bank.
Maka, di hari Senin, test pertama sudah diikutinya. Karena lokasi test cukup jauh, maka kakak dan Ibu harus berangkat pagi dengan waktu pulang saat magrib. 

Ibu, selalu setia menemani anak-anaknya bahkan gue yang ketika itu untuk menjalani test interview juga ditemani Ibu. Dan sekarang Ibu juga bersedia untuk menemani kakak test wawancara di Pekanbaru. Jadi, jarak antara rumah gue ke Pekanbaru itu membutuhkan waktu 1,5 jam.

Begitu sampai di rumah, kakak mengecek handphonenya.

TARAAA… 

Sebuah sms masuk dari pihak bank mengatakan bahwa test hari kedua (psikotest) diadakan besok pagi.


LAH INI JUGA BARU SAMPE RUMAH, KAMBING!


Gue juga kesel. Itu pihak bank kenapa smsnya magrib-magrib sih. Padahal selesai test wawancara tadi siang. Kenapa baru sms sekarang?
Tau gitu, mending nginap di Pekanbaru aja sama Ibu. Mana test hari keduanya jam 8 pagi lagi.
Yaa mau gamau, besok pagi Ibu dan kakak harus bangun subuh-subuh dan berangkat ke Pekanbaru. 


*** 


Selasa, 25 Oktober 2016

Pagi itu, kakak dan Ibu sudah siap-siap untuk berangkat ke Pekanbaru menggunakan motor maticnya. Berhubung kakak gue orangnya pemales, pagi itu dia masuk ke kamar gue dan memperhatikan jilbab-jilbab gue yang udah gue cuci, gua setrika sampe harum dan gue gantung di gantungan jilbab.

‘’ Aku pinjem jilbab yang ini ya, ‘’ ujarnya.

Dia mengambil jilbab hijau dari gantungan dan mulai berdandan di depan cermin.
Setelah semuanya selesai, Ibu dan kakak pamit untuk berangkat ke Pekanbaru. Test hari kedua.

Sepeninggalan Ibu dan kakak, gue langsung memilih untuk menyetrika baju yang akan gue kenakan untuk ngantor hari ini. Sementara Ayah sedang sarapan, Nova sedang mandi dan Adam masih tidur. 

Tiba-tiba saja handphone Ayah berbunyi pertanda ada panggilan masuk. 

‘’ Apa, Bu? ‘’

Gue dalem hati mikir, oh pasti ada barang yang ketinggalan nih. Buru-buru sih tadi perginya. 

Tapi, dugaan gue salah. 

‘’ APAAA?? DI MANA? ‘’ Suara Ayah meninggi. Satu rumah geger. 

Sontak gue terkejut. 

‘’ IYA IYAAA ‘’

Perasaan gue nggak enak. Gue langsung menyudahi acara menyetrika baju itu. 

‘’ KAK IMEL KECELAKAAN ‘’

Gue kaget bukan main. Gue panik. Linglung. Ayah langsung nyari kunci motor. Sementara gue langsung menyambar jaket yang tergantung di kamar. 

‘’ RUMAH SAKIT HARAPAN BUNDA DI MANA? ‘’

‘’ HARAPAN BUNDA, HARAPAN BUNDA, HARAPAN BUNDA DI …. ITU DI AKASIA. ‘’

Di saat panik seperti itu, gue ngerasa jadi orang bloon. Lagi nggak panik aja gue bloon, apalagi sedang panik.

Pagi itu, gue langsung meluncur ke rumah sakit yang dimaksud bersama Ayah. Dengan menggunakan jaket, tanpa jilbab. Ya Allah maap, buru-buru banget soalnya. Ga sempet pake jilbab:(

Selama di perjalanan gue dan Ayah hanya diam. Motor melaju kencang dan sampailah kami di rumah sakit. Begitu sampai, gue langsung lari masuk ke dalam ruang IGD. Di sana, kakak gue sedang terkapar. Antara sadar dan tidak sadar. Luka penuh darah di mana-mana. Alisnya robek, kakinya berdarah, tangannya bolong dan ia hanya meringis kesakitan.
Jilbab hijau yang ia pinjam dari gue tadi pagi, terlihat basah penuh darah.


GUE NANGIS. 


Gue keluar dari IGD dan langsung menemui Ibu. Jaket yang ia kenakan penuh dengan lumuran darah kakak. Tapi alhamdulillah Ibu ga kenapa-napa. Gue peluk beliau sekencang-kencangnya. Yang gue dengar dari mulut Ibu hanya suara, ‘’ ya Allah kenapa harus anakku? Kenapa nggak aku aja? Dia masih muda, dia mau kerja. ‘’


GUE MAKIN NANGIS.


Gue langsung mengambil handphone kakak dan menelfon teman terdekatnya. Gue juga menelfon Bapak Direktur bank Mandiri, menceritakan kejadian barusan dengan situasi menangis. Setelah itu, gue langsung menemui Ibu yang masih histeris menangis-nangis. 
Gue mencoba menenangkan beliau. Sementara Ayah, nemenin kakak di IGD. 

Menurut cerita Ibu, ini semua disebabkan karena angsa yang berkeliaran di jalan raya. Harusnya, pemilik hewan ternak bisa menjaga angsanya. Kalo keliaran di jalan raya kan bisa mengganggu para pengguna jalan.
Setelah agak tenang, gue, Ibu dan tetangga gue memutuskan untuk mengambil motor kakak di lokasi kejadian. Karena Ibu gabisa naik motor, jadilah kami cabe-cabean. Kami tarik tiga di motor gue.
Setelah menemukan motor kakak, seorang lelaki berlari ke arah kami. 

‘’ Bu, ini motornya yang tadi. Kuncinya minta sama Ibu yang di situ ya, ‘’ ujarnya sambil menunjuk sebuah rumah di seberang dari posisi kami berdiri. 

Gue langsung nyebrang dan meminta kunci motor kepada seorang wanita yang kira-kira sudah berkepala 3.
‘’ Permisi Bu, kunci motor saya sama Ibu ya? ‘’

‘’ Gabisa. Ini angsa saya gimana? Angsa saya mati. ‘’ Ia menunjukkan angsanya yang sudah tergeletak mati.


WATDEFFF…


EH KAIN LAP, DI SAAT BEGINI LU MASIH MIKIRIN ANGSA???


‘’ Yaelah, Bu. Ini cuma angsa. Lagian angsa Ibu juga yang keliaran di jalan. Kakak saya udah bener dong, ini jalan raya. Buat pengendara motor. BUKAN BUAT ANGSA. PUNYA HEWAN ITU DIKANDANGIN! ‘’

Gue beradu mulut dengan wanita kurang ajar itu. Karena takut emosi lebih parah, gue memanggil Ibu yang berada di seberang jalan. 

‘’ ASTAGFIRULLOH, IBU MEMPERMASALAHKAN ANGSA? ANAK SAYA KRITIS DI IGD, IBU MEMPERMASALAHKAN ANGSA?? IBU PUNYA HATI NGGAK? ‘’ 

Ibu gue marah bukan main. 

‘’ Berapa sih harga angsa ini? AKU BISA BELI SEKARANG JUGA. KALO KAKAK SAYA MATI, IBU BISA APA HA? ‘’ 

Lah anjir, gue kebawa emosi juga. Si Ibu diem untuk beberapa detik. 

‘’ Ayo kita ke kantor polisi, ‘’ ujarnya mengancam. 

‘’ Ayo. Ibu tau nggak? Ada undang-undangnya untuk pemilik ternak seperti Ibu ini. Ayo ke kantor polisi! ‘’


LAH IBU GUE MACHO ABIS. 


Si wanita kurang ajar itu masuk ke rumah. Gue pikir dia bakalan siap-siap ganti baju untuk pergi ke kantor polisi memperkarakan masalah ini, eeh taunya dia ngasih kunci motor kakak gue. 

TAKUT JUGA LU KAN! CIH

Bukan apa-apa nih ya, sebagai pemilik hewan ternak, seharusnya kita tau dong bagaimana lingkungan di sekitar rumah kita. Kalo pun mau beternak hewan, ya mbok dikasih pagar gitu kek.
Kecuali kalo kejadian tadi, kakak gue yang nabrak kandang angsanya, baru dah si Ibu itu boleh marah dan minta ganti rugi. 
Lah ini, kakak gue jalan pada tempatnya kok. Jalan di jalan raya, angsanya aja yang keliaran ga jelas. 

Setelah kunci motor gue pegang, Ibu menyuruh gue untuk membawa motor ke bengkel. Sementara Ibu dan tetangga gue bergegas untuk ke kantor bupati. 
Rencananya, pagi ini Ibu dan kakak ada jadwal juga untuk menemui Bapak Bupati perihal beasiswa yang pernah ia janjikan. 

Maka, tinggalah gue bersama motor di pinggir jalan. Sebenernya motornya bisa nyala, tapi….standar dua motornya gabisa dinaikin. Standar duanya ngadep ke bawah mulu. Mana susah lagi naikinnya.

Dan, di sanalah gue. 

Dipinggir jalan dengan motor yang penuh lecet di sana sini dan gabisa dibawa jalan, karena kalo dibawa standarnya nyeret dan nyangkut di aspal. Serem. Pelan-pelan gue coba nyalain motor, belum sampe jarak 1 meter, gue hampir jatuh karena standarnya nyangkut.

Ya Allah, cobaan apalagi ini:(

Gue langsung menelfon Hanafi. Teman gue yang paling baik. Dia langsung otewe menemui gue di lokasi kejadian. Setelah memperbaiki standar motor, Hanafi langsung pamit untuk pulang. Sementara gue kembali ke rumah sakit. Sesampainya di sana, Ibu mengatakan  kalau Bapak Bupati sudah menyuruh Ajudannya untuk memindahkan kakak ke RSUD. 

Sambil menunggu ambulance datang, Bapak Direktur bank Mandiri bersama temannya datang ke rumah sakit dan masuk ke IGD untuk melihat kakak. Ketika itu, alis dan tangan kakak sudah selesai dijahit.

Setelah keluar dari IGD, Bapak Direktur menemui Ibu.

‘’ Saya udah bilang bu kepada Rahayu. Kalo mau test ke Pekanbaru, saya bakalan nyuruh anak buah saya untuk ngantarkan dia menggunakan mobil saya. Tapi Rahayu gamau. ‘’

‘’ Iya pak, Rahayu segan katanya. Takut merepotkan Bapak. ‘’


Yah, mau gimana lagi. Udah kejadian. :))

Tak perlu menunggu waktu lama, ambulance RSUD datang. Di situ, untuk pertama kalinya gue naik ke dalam ambulance untuk bersama Ibu untuk menemani kakak.

Dan ternyata gaes, naik ambulance itu sama kayak naik angkot. Cuma kalo angkot kan ada musik ajep-ajepnya, kalo di ambulance yang ada sirine.
Padahal posisi duduknya sama kayak naik angkot. 

Sesampainya di RSUD, kakak gue langsung dibawa ke ruang IGD, di rontgen, di check ini itu dan dokter mengatakan bahwa kakak harus menginap semalaman di rumah sakit. 
Di RSUD itulah, gue merasakan bahwa kaki gue udah mau putus anjir. Pegel. Jalan ke sana sini, fotocopy ini itu anu, bolak-balik sana sini, seketika pegel gue hilang saat gue ngeliat Ibu. 

Ibu yang nggak kenal lelah, yang masih kuat untuk ngurus pendaftaran ini itu, nemenin kakak bolak balik, alhasil pegel-pegel gue hilang.

Malam harinya, di ruang rawat inap, barulah Ibu mengeluh bahwa dada dan punggungnya sakit. Menurut cerita Ibu, sewaktu jatuh dari motor, mereka sempat terpental. Ibu membuka punggunya, menyuruh gue untuk mengolesi balsam. 

Dan di sana, gue melihat banyak sekali lecet-lecet di punggung Ibu. 

Tapi Ibu nggak ngeluh sedari pagi tadi. Gila ga sih. Padahal dia sendiri juga dalam keadaan sakit dan luka-luka, tapi dia gamau nunjukin itu di depan anak-anaknya. 

Sebelum masuk waktu sholat isya, gue pulang ke rumah. Rencananya biar Ibu dan Ayah aja yang ngejaga kakak di rumah sakit. Sementara gue di rumah jagain anak-anak kecebong dua bijik.
Sebelum pulang, gue sempat memperhatikan kakak lekat-lekat. 
Wajahnya udah ga keliatan kayak wajah lagi. Gatau dah udah bentuk apaan. Pipinya lebam, bibir atasnya luka sampe tembus ke bagian dalem, pipinya lecet, pokoknya udah ga berbentuk wajah lagi. Kasian. Gue pengen nangis aja.
Di jalan pulang, gue mengenakan helm kakak yang ia pakai tadi pagi. Helm yang masih tersisa bercak darah di bagian kaca depannya. 

Di jalan pulang, gue nangis.

Gue tau, kakak adalah perempuan kuat dan hebat. Dia pasti BISA bangkit lagi. Dia pasti bisa lebih percaya diri lagi.

Bodo amat dengan tanggapan orang. Toh, yang selama ini dilihat dan diingat orang itu adalah prestasinya, perjuangannya, apa yang ia dapatkan, bukan wajah yang penuh luka sekarang ini.




For you,
Keep your spirits up



Share
Tweet
Pin
Share
33 comments

Gue duduk di ruang tamu sambil melemparkan pandangan ke luar. Memandangi daun-daun yang sesekali melambai tertiup angin. Sore itu, udara di luar cukup sejuk. Dingin.
Tidak butuh waktu lama, langit sore itu mulai kelam. Awan yang menggantung tinggi berubah menjadi gelap. Dan di balik jendela kaca ini, gue mengamati tetesan air hujan dari gerimis hingga turun dengan derasnya menghujani bumi. Suara rintikannya cukup terdengar jelas karena gue cukup berada dekat dengan posisi jendela.

Pandangan gue masih mengarah ke luar jendela. Gue terdiam. Hening. Entah sudah berapa puluh menit gue menghabiskan waktu dengan hal ini.

Perlahan, pandangan gue berangsur lepas dari memandangi hujan dan beralih memandangi kursi cokelat yang berdiri manis di teras depan rumah. Kursi cokelat yang telah merekam sejuta cerita yang pernah gue dan dia bicarakan. Di tempat itu.
Mungkin, hanya kursi cokelat itu yang bisa melihat berbagai ekspresi kebahagiaan saat gue melihat ia hadir di depan rumah. Mulai dari bertanya, 'cari siapa ya mas?' atau 'siapa lu?' atau 'ih ngapain sih ke sini?' dan berbagai lontaran kalimat lainnya yang seratus persen tidak sesuai dengan apa yang gue rasakan saat melihat hadirnya ia di rumah gue.


Karena sejujurnya, yang gue rasakan ketika itu adalah; bahagia.


Gue melirik handphone yang tergeletak begitu saja di atas meja. Enggan rasanya untuk menggenggam benda mungil itu lagi. Rasanya sudah berbeda. Tidak ada lagi pesan masuk yang gue harapkan, tidak ada lagi nama kontak yang menghiasi layar handphone, yang membuat bibir gue mengembangkan senyuman. Tidak ada lagi cerita lucu, cerita menarik, cerita bodoh dan apapun lainnya yang selama ini mampu membuat perut gue sakit menahan tawa.

Tak ada yang benar-benar bisa menghilangkan atau sekedar menyembuhkan kesedihan ini. Tidak ada.


Dulu, gue menganggap, di usia 20 tahun ke atas, gue  'mungkin'  tidak akan pernah lagi mengalami hal-hal menyedihkan seperti ini. Gue  'mungkin'  tidak akan pernah lagi bersedih hanya karena persoalan cinta-cintaan.
Tapi, nyatanya sekarang, gue ada di tengah-tengah kejadian seperti ini lagi. Kejadian yang sudah terulang  dua kali.


Dengan orang yang sama.

Dengan alasan yang sama.

Dengan usia hubungan yang sama.

Namun di waktu yang berbeda.



Tidak ada perselingkuhan, tidak ada perkelahian, tidak ada kebohongan dan tidak ada salah paham dalam bentuk apapun.

Kami baik-baik saja. Bahkan dari awal saat memulai hubungan sampai mengakhiri ini pun kami masih dalam situasi baik-baik saja


Gue masih ingat saat seminggu setelah kami balikan. Ketika itu ia menjemput gue sepulang ngantor karena hujan yang cukup deras telah membasahi permukaan jalanan. Dengan berbekal jaket pinjamannya serta sendal hitam yang juga ia pinjamkan, kami berdua melaju di atas jalanan yang sepi dengan kondisi gerimis kecil.

Entah apa yang kami bicarakan ketika itu. Sampai tiba-tiba ia mengatakan,

'' Semoga kita tetep kayak gini terus ya, '' ujarnya sambil memberikan jari kelingkingnya ke gue. Gue mengiyakan dan langsung mengaitkan jari kelingking gue.

Oh, I miss it. Really!

Lamunan gue buyar ketika melihat layar handphone yang menyala. Sebuah pesan masuk tertera di sana. Buru-buru gue meraih benda itu.


Dari dia.


Pikiran gue berkecamuk. Berantakan.



Gue membuka isi pesannya,


'' Suatu saat aku akan datang lagi ke kamu. Kalau pun belum terlambat. Jaga diri baik-baik ya. ''


Seketika, hujan deras turun dan mengguyur tanpa dikomando.


Sore itu, hujan beralih di pipi.




Share
Tweet
Pin
Share
19 comments

Hal yang pertama kali kita lakukan memiliki porsi tersendiri di dalam ingatan kita masing-masing. Segala hal yang pertama kalinya kita lakukan ternyata telah memberikan kita banyak kenangan serta pelajaran untuk melangkah lebih baik ke depannya. Seperti, pertama kali jatuh cinta, pertama kali dapat kerja, pertama kali ikut caleg dan hal pertama kali yang kita lakukan. Semuanya seakan begitu berkesan untuk kita.

Karena itu, gue penasaran dengan postingan para personil WIRDY pertama kali. Setelah mengubek-ngubek postingan mereka, gue mendapati banyak sekali pelajaran.

  
1. ICHA HAIRUNNISA

Blogger mesum secara teori ini cukup membuat gue manggut-manggut saat membaca tulisan pertama kalinya di blog. Tulisan yang ia tulis pada tahun 2011ini berjudul; Aku dan Keluarga(abnormal)ku


Aku si remaja labil, menapak bumi, menjadi warga berkebangsaan indonesia kurang lebih 16 tahun. Blasteran Banjar-Bugis. Mama banjar dan bapak yang Bugis.


Oke, di tulisan pertama Icha, ia sudah menyebutkan dirinya adalah seorang remaja labil. Hmm
Di sini gue sempat berdecak kagum saat melihat umur Icha yang berumur 16 tahun dan sudah memulai untuk ngeblog. Lah gue paan. 16 tahun gue masih pacaran sama adek kelas, berondong euy. Jangankan kepikiran untuk bikin blog, 16 tahun gue masih hobi masukin foto alay bejibun di pesbuk. Saking banyaknya, tiap kali ngaplot foto, gue harus bikin 1 album foto dulu di pesbuk.

Gimana mau kepikiran ngeblog? Yawlaaa masa remajaku suram:(


Dia idolaku.Berkat menulis di blog, dia menjadi tenar seperti sekarang. Wow.. tak henti-hentinya aku berdecak kagum. Aku selalu berkhayal menjadi penulis terkenal seperti dia.

Gaes, ternyata Icha memiliki sebuah cita-cita untuk menjadi seorang penulis. Gue jadi inget, waktu itu Icha pernah cerita ke gue kalo dia pengen nerbitin sebuah buku. Gue pun berantusias mendengar rencana indahnya tersebut. Dan saat ini, Icha sedang dalam proses mengerjakan sebuah buku yang nanti akan diberi judul, ‘Tata Cara Adegan yang Harus Dilakukan Saat Malam Pertama’. 


Well, Icha. Sebentar lagi mimpimu akan menjadi nyata!


Bayi usia 15 bulan itu sering kami (aku dan Nanda-red) hina dan siksa secara verbal. Kami berdua suka mengolok-olok dia dengan sebutan binal, gaje, botak.


Hmm, sepertinya Icha tidak menyukai anak-anak kecil yang berambut botak.
Saat membaca bagian ini, gue langsung membayangkan ketika Icha sedang melahirkan di rumah sakit.

Suster:  Alhamdulillah bu, anak ibu selamat. Ini anaknya silahkan digendong dulu
Icha: HIH PAPAAN NEH. ANAK SAYA KOK BOTAK GINI SIK. GAMAU AH, KASIH KUCING AJA.


Serem anjir!



2. ROBBY HARYANTO

Blogger paling muda di WIRDY adalah seorang blogger yang menjunjung tinggi azas kekonsistenan. Gue salut dengan keaktifan Robby yang selalu rajin mengupdate blognya. Tapi gue kesel sama Robby. Gelar personil paling muda di WIRDY sekarang udah direbut Robby. Tapi gapapa, gue cuma beda setaun doang kok sama Robby.

Ehe.

Saat membaca tulisan pertama Robby yang berjudul; Debut, rasanya gue ingin memaki dan berkata kasar.


Tanggal 30 Juni 2014 resmi blog ini dibuat. Gw ga mau ngetik banyak" karna gw maen di warnet. Mungkin abis lebaran gw baru mulai aktif di blog ini. See y...



Kesan pertama gue setelah membaca ini adalah, CIH SOMBONG AMAT LU ANAK MUDA!


Yaiya. Kalian sadar ga, walaupun tulisan pertamanya dikit, secara ga langsung Robby sedang memamerkan harta kekayaannya. 

Walaupun dia ga bilang, ‘bukannya sombong nih ya, tapi blablabaa…. ‘ seperti itu, Robby pintar menyombongkan diri dengan tulisannya yang cuma seuprit itu.

Di situ ia menjelaskan bahwa ia sedang ngeblog di warnet pada tanggal 30 Juni 2014 dan baru mulai aktif ngeblog saat usai lebaran. Nah, lebaran di tahun 2014 itu jatuh pada tanggal 28 Juli. 

Oke, harap perhatiannya wahai para jemaah yang dimuliakan Allah. Robby itu seorang blogger yang sombong.

Nih ya, bayangin aja. Dari tanggal 30 Juni 2014 sampe 28 Juli 2014 itu terhitung 29 hari. Karena Robby katanya bakalan aktif ngeblog seusai lebaran. Karena dia bakalan sebulan main di warnet dan bakalan selesai sampe abis lebaran.

Tarif warnet per jam Rp 4,000.
Rp 4,000 X 24 jam (1 hari) = Rp 96,000
Rp 96,000 X 29 hari = Rp 2,784,000



EH  ANJIR SONGONG AMAT MAEN WARNET SAMPE ABIS BERJUTA-JUTA GITU.

Kurang puas dengan kesombongan seorang Robby, gue pun nekat mencari tulisan kedua Robby di blognya.  Tulisan ini berjudul ; Intro

Hai, nama gw Robby Haryanto biasa dipanggil robby. Gw sekarang sekolah di SMA yg lumayan jadi favorit di daerah Tegal Alur, Cengkareng dan sekitarnya. Gw anak baru di blog, gw sekarang udah ngerti (dikit) tentang blog.Hmmm.. Apalagi yaaa... yaudahlah segitu aja, gw lagi nyolong koneksi internet punya tetangga nih :D
Tunggu karya2 gw selanjutnya



WELL, SEKARANG KARMA MENIMPA ROBBY. 


DIA JATUH MISKIN HUAAHAHAHAAA


Lagian, maen warnet ampe sebulan. Saking ga punya duit untuk ke warnet, Robby terpaksa harus nyolong wifi tetangga sebelah. Kasian amat idup lu cuy.



Betewe, kapan-kapan boleh dong ya gue main ke rumah lu, ehe ehee

Betewe lagi nih ya, password wifi tetangga sebelah apaan yak?



3. DARMA KUSUMAH

Seorang blogger yang suka ilang timbul kayak temen pas ditagih utang ini, sekarang lagi melanjutkan studynya di Turki. Doakan dia bisa menyampaikan amanah gue ya untuk titip salam buat Elif.
Darma yang sudah berumur 38 ini berencana untuk menikah di akhir bulan ini. 

Alhamdulillah, personil WIRDY ada yang nikah juga. Dan Icha, sebagai penulis buku yang bermanfaat bagi banyak orang itu bersedia untuk mengendorse sebuah bukunya kepada Darma.
Sungguh, Icha berbaik hati sekali. Icha seorang wanita idaman para pria. Wow.

Oke, kita langsung menuju ke tulisan pertama Darma di blognya. Tulisan ini berjudul; Alon-alon, Waton, Kelakon. 

Saat gue nanya  arti judulnya, dia sendiri gatau itu judul artinya apa. Katanya biar keren aja. Biar keliatan cinta Indonesia dengan menggunakan bahasa daerah Indonesia. Darma pencitraan. Hih!

Hallo kawula muda... apa kabarnya nih...? udah lama gw tidak update postingan di blog terkece gw ini. Kali ini gw mau mencoba berbagi kisah atau cerita atau curhat atau apapun itu


Kesan pertama setelah membaca kalimat pembukaan yang berupa sapaan itu, rasanya gue pengen tereak, 

SOK KENAL, SOK AKRAB LU!

Pake ngaku-ngaku blognya blog terkece lagi. Paan. Masak di blognya ada foto segede gaban lagi ngangkang gitu. Pede banget lagi. Padahal itu foto pas jaman dia masih muda. Kira-kira baru lulus SMP mau masuk SMK gitu.
Udah lama banget kan gaes. Iya, dia memang suka pencitraan.

Setelah melupakan pembukaan tulisan yang sok akrab itu, gue melanjutkan membaca tulisan Darma.

Hmm... lalu hal apa sih yang dilakukan mawar, sehigga gw mendapatkan pelajaran dari prestasi mewarnainya sodara gw.


Sehigga <== di sini, Darma sedang menerapkan taktik  pura-pura  typo.

Apa tujuannya? Yak, tujuannya untuk menarik perhatian para cewe-cewe cantik agar segera komen, ‘’ Bang Darma, itu sehigga typo. Harusnya kan sehingga. Hehee. ‘’

Kalo kalian ga percaya, cek aja tulisan itu di sini. Beneran ada cewe cantik yang komen seperti itu.


…. namun kata guru kelasnya “Yah benilah bu anak-anak kalau sudah fokus dalam kegiatan mewarnai,….

Benilah <==  lagi dan lagi DARMA MENERAPKAN TAKTIK PURA-PURA TYPO. DAN DIA SENGAJA MELAKUKAN HAL ITU.

Sebenernya Darma mau nulis kata ‘benih’.

Dasar lelaki penebar benih! 


LELAKI MESUM!

Kurang puas, gue mencoba mencari postingan; Introduction milik Darma.


Sebuah blog yang bertujuan untuk nemenin gw yang sendirian. Dan hal tak guna lainnya di dalamnnya. So.... Selamat Datang tuan-tuan dan nona-nona.

Melalui tulisan ini, gue bisa menangkap bahwa ketika blog ini dibuat, Darma adalah seorang jomblo. Hal itu dapat diperjelas dengan kalimat, ‘nemenin gw yang sendirian.’
Sudah jelas sekali itu semua. Darma yang lagi sendirian alias seorang jomblo sedang berusaha untuk mendapatkan hati cewe-cewe dengan menerapkan taktik pura-pura typo.

Dia kira cewe bakalan gampang jatuh ke pelukannya dengan cara itu?


YA ENGGAK LAYAW



4. YOGA AKBAR SHOLIHIN

Blogger terbangsat yang pernah ada di muka bumi. Tapi jangan salah gaes, di tulisan pertamanya yang berjudul; Kamu Satu, Yoga terlihat menulis postingannya dengan hati yang paling dalam.

Judul tulisan ini bakan gue namain ‘Kamu Satu’, itu karena kata kamu ditujukan hanya untuk seseorang. Sama seperti hati gue, cukup untuk seseorang.


Kesan pertama gue setelah membaca bagian ini, SUMPAH JIJI BANGET NAJIS.

Ternyata Yoga punya sisi melankolis juga. Mending keliatan sweet, romantis, lah ini malah keliatan najis.

Baiklah para netizen yang ada di rumah maupun di studio, setelah membaca tulisan pertama Yoga sampai selesai, yang panjangnya nau’ujubillah, gue bisa mengambil kesimpulan akan suatu hal.

Jadi, Yoga ini adalah seorang cowo pemberi harapan kepada banyak cewe. Kalo Darma penebar benih, maka Yoga adalah penebar harapan palsu. Ketika ia menulis tulisan itu, dia sedang pedekate dengan seorang cewe. Namanya, Kamu.

Cinta itu datang karena terbiasa.
………… Tapi karena terbiasa ngobrol bareng, smsan bareng, pergi bareng atau lainnya. Dan kalo hati cocok akan terasa nyaman.


Yoga dan si Kamu sering melakukan segala hal bersama-sama. Mulai dari ngobrol bareng, smsan bareng, pergi bareng dan mandi bareng. Karena hal itu, timbulah benih-benih cinta  di antara mereka berdua.

Namun, lambat laun si Kamu menyadari bahwa Yoga tidak hanya member harapan kepadanya. Si Kamu tau bahwa Yoga juga sedang dekat dengan empatbelasributujuhratusenampuluhdua cewe lainnya.


WOW. ANGKA YANG SANGAT FANTASTIS PEMIRSA. 


YOGA EMANG BANGSAT!


Kayak aku aja, aku sudah memberi kepastian, bahwa aku cinta kamu.  


Setelah delapan tahun mereka pedekatee, akhirnya si Kamu mengajak Yoga untuk bertatap wajah. Ia ingin mengobrol serius. Si Kamu meminta Yoga untuk memberinya kepastian. Tapi Yoga yang ga bisa memberikan kepastian akhirnya hanya bisa mengandalkan kalimat, AKU CINTA KAMU kepada si Kamu.

Si Kamu tetep ga terima. Ia ingin kejelasan yang pasti. Ia butuh kepastian. Akhirnya kamu meninggalkan Yoga. 

 Tapi kamu kadang suka ragu. Sedih, :(

Sementara di lain sisi, ada seorang cowo yang menyukai si Kamu. Namanya Ragu. Cowo tersebut bahkan langsung yakin untuk memberikan sebuah kepastian kepada si Kamu. Tentu saja dengan hal itu si Kamu bisa cepat melupakan seorang Yoga yang playboy.
Si Kamu sangat menyukai si Ragu.

Karena itu, di tulisan pertamanya Yoga, ia menuliskan bahwa pada akhirnya si Kamu suka Ragu.

Hingga di akhir tulisannya, Yoga menuliskan tulisan,


…. gapapa trus berusaha aja




Maka dari itu, teruntuk para perempuan yang sedang dideketin Yoga, berhati-hatilah.



Berikut bukti-bukti chat bahwa Yoga yang berzodiak gemini itu memang bangsat.






Di bawah ini alasan kenapa Yoga gapernah apdet tulisan tentang cewe. Yaiyalah wong cewenya ada  empatbelasributujuhratusenampuluhdua orang. Ya bijimana mau ngapdet semuanya.

 



5. RAHAYU WULANDARAISA

Blogger terkiyut sepanjang masa ini ternyata menjadikan tulisan galau hina nan menjijikan itu sebagai tulisan pertamanya di blog.

Iya itu gue. Ehe ehee

Tulisan yang berjudul; 161 Days ini cukup membuat gue ngerasa kayak Awkarin.
Iya, gue baru pacaran 5 bulan lebih udah galau sealay itu. Ya maklum, namanya anak puber. Penuh drama.

Kalo Awkarin pacaran 5 bulan trus putus langsung bukin video nangis-nangis di yutup, sedangkan gue pacaran 5 bulan trus putus langsung bikin blog. Keren ga sih gue?


SEHARUSNYA GUE YANG JADI PANUTAN NAQ REMAJA MASA KINI. BUKAN AWKARIN!

Tapi, pas pacar gue habede, gue ga pernah ngasi drone ke dia sih. Ya abis mahal banget anjir.
Ga kayak Awkarin yang ngasi pacarnya drone trus dipake buat bikin video trus diaplot ke instagram. Sampe ada cewe cantik yang komen, 




Mau tau tulisan pertama gue?

Yaqin?

Awas meninggal di tempat ya.

Aku merasa telah kehilangan dia. iya, dia yang dulu pernah hadir dikehidupan aku dalam waktu 161 hari (5 bulan lebih)

Dia
Dia lelaki yang lucu yang pernah ku kenal
Dia yang selalu mengajakku berangkat sekolah bersama
Dia yang menjadi orang kepercayaan kedua orangtuaku



HAHAHAHAHAAAHAAA GUE GELI BANGET ANJIR. JADI KAYAK LIRIK LAGU FAK



Dia yang selalu memberikanku lolipop saat jam istirahat
Dia yang slalu ada disaat aku butuh
Dia yang rela datang malam-malam kerumah ku hanya untuk menemaniku makan malam
Dia yang selalu bertingkah konyol


Iya, dia rajin banget ngasi gue lollipop setiap istirahat. Karena emang gue anaknya murahan, dikasih lollipop gue udah bahagia luar biasa banget. Apalagi dikasih aipon.

Jadi gini, setiap kali istirahat gue ngomong,

‘’ Aku mau nasi uduk di kantin dong,.‘’
Dia langsung bilang, ‘’ Gausah ya. Aku kasih lollipop aja ya. Nih.. ‘’

‘’ Aku mau gorengan di kantin dong.’’
‘’ Gausah ya. Aku kasih lollipop aja ya. Nih.. ‘’

‘’ Aku mau mie goreng di kantin dong. ‘’
‘’ Gausah ya. Aku kasih lollipop aja ya. Nih.. ‘’

Gaes, cowo mana yang tiap hari ngasi lollipop ke pacarnya?

EEET TAPI INI LOLIPOPNYA BEDA.


GA

.

.

GA GITU


GAES, MAU KEMANA GAES??

.

.


TUNG-TUNGGU


Maksud gue, saudara dia seorang pengusaha yang memproduksi lollipop. Jadi lolipopnya beda. Gitu.


Mau lebih jiji sampe meninggal lagi?
Nih gue kasih tulisan pertama gue di blog bagian akhir.


Dia lah orang yang kini telah jauh dari hidupku
Dia yang masih ku sayangi sampai kapanpun
Dia orang yang berjanji akan melamarku 6 tahun lagi
Ya Allah, aku kangen diaa :'(  :*
<3 H.Z
H.Z itu kepanjangan dari Haji Zainuddin. Jadi gue waktu itu pacaran sama engkong-engkong ya kayak sugar daddy gitu.
Gapapa. Yang penting banyak duit. 

Astagfirulloh matre!


EH NAJIS UDAH YA. GUE NGE-COPY TULISANNYA KE SINI JADI PENGEN MUNTAH DI KAHYANGAN.

YA MAKLUM, GUE KAN BIDADARI.



Share
Tweet
Pin
Share
32 comments
Newer Posts
Older Posts

Rahayu Wulandari

Rahayu Wulandari
Atlet renang terhebat saat menuju ovum dan berhasil mengalahkan milyaran peserta lainnya. Perempuan yang doyan nulis curhat.

Teman-teman

Yang Paling Sering Dibaca

  • ADAM
  • Ciri-ciri cowok yang beneran serius
  • Pelecehan
  • 5 Tipe Cowok Cuek

Arsip Blog

  • ►  2020 (5)
    • ►  September (1)
    • ►  June (1)
    • ►  April (3)
  • ►  2019 (5)
    • ►  October (1)
    • ►  July (2)
    • ►  January (2)
  • ►  2018 (8)
    • ►  November (1)
    • ►  September (2)
    • ►  July (1)
    • ►  May (1)
    • ►  April (1)
    • ►  February (2)
  • ►  2017 (14)
    • ►  November (2)
    • ►  September (2)
    • ►  July (2)
    • ►  May (3)
    • ►  April (1)
    • ►  February (1)
    • ►  January (3)
  • ▼  2016 (39)
    • ▼  December (1)
      • Curhatan Penari Handal
    • ►  November (2)
      • Indahnya Me Time
      • Kangen Band yang bikin kangen
    • ►  October (5)
      • Keep Your Spirits Up :)
      • I'm (not) Okay
      • Tulisan Pertama WIRDY yang Menginspirasi
    • ►  June (4)
    • ►  May (2)
    • ►  April (5)
    • ►  March (5)
    • ►  February (8)
    • ►  January (7)
  • ►  2015 (138)
    • ►  December (6)
    • ►  November (4)
    • ►  October (8)
    • ►  September (12)
    • ►  August (12)
    • ►  July (6)
    • ►  June (9)
    • ►  May (10)
    • ►  April (15)
    • ►  March (21)
    • ►  February (11)
    • ►  January (24)
  • ►  2014 (18)
    • ►  December (10)
    • ►  November (6)
    • ►  August (1)
    • ►  June (1)

Follow Me

  • facebook
  • twitter
  • instagram
  • Google+

Total Pageviews

Created with by ThemeXpose | Distributed by Blogger Templates