Menjelang tahun baru kemarin, gue mudik ke Sawahlunto. Kota tercinta, ternyaman, terasique dan ter ter lainnya bagi q. Rencananya kami akan melewati pergantian malam tahun baru di sana.
Kami berangkat jam 5 sore. Oiya, sebagai anggota keluarga dengan kasta terendah, tentu saja gue duduk di kursi barisan ketiga. Bersama tumpukan barang-barang, sepatu-sepatu dan oleh-oleh untuk dibawa ke sawahlunto (swl).
Sedi bgt gasi huhuu:(
Tiep ada gujrukan, gue cuma bisa megangin barang-barang sambil merapal doa-doa agar supaya gue ngga mati ketiban barang-barang. Yang laennya mah ena. Ibu, adek dan kakak gue duduk di kursi tengah. Mereka pada tidur, dengerin lagu, nyemil keripik nenas. Lah gue, mo napas aja sulit.
Yaa beginilah derita anggota keluarga dengan kasta terendah
Lagi ena ena tidur dengan memeluk tumpukan barang di belakang, gue kebangun mendengar suara aneh dari ban mobil.
'' Suara apaan tuh? '' tanya kakak gue.
Malam semakin larut, ayah memberhentikan mobil di pinggir jalan. Ayah memeriksa ban mobil. Dan bener ajadong. Ban belakang sebelah kiri bocor. Persis di bawah posisi gue duduk di kursi barisan ketiga.
Pandangan mata langsung tertuju ke gue
Gue bergumam sendiri sambil turun dari mobil,
'' perasaan bokong gue ngga berat-berat amat deh. ''
Keadaan malam itu sungguh gelap. Gelap parah. Saat itu kami berada di jalanan yang sepi. Ngga ada lampu jalan. Bener-bener jauh dari pemukiman warga. Gue noleh ke kanan kiri. Hutan. Matik gueee.
Gue dan kakak langsung nyalain flashlight di hp masing-masing. Gue melirik ke jam yang tertera di layar hp.
JAM 00:00
WOW
Kami turun semua dari mobil. Sementara ayah sibuk mendongkrak ban mobil. Sebagai ciwi-ciwi yang tangguh dan perkasa, gue dan kakak hanya mengarahkan flash hp ke arah ban yang sedang dianuin ayah. Diapain sih namanya, didongkrakin eh apasi namanya hhh gatau. Yaa itudeh pokoknya.
Dalam keadaan seperti ini, gue teringat film wrong turn atau film human centipede I. Yang dimana cerita awalnya hampir sama persis. Mobilnya rusak di tengah hutan, trus mereka minta tolong ke rumah orang yang satu-satunya ada di dalam hutan. Trus dibunuh.
Aaaaaakk tidaaaakkkk
Aq belum menikaaahhh
Nova hanya berdiri di pinggir jalan. Ngga ngapa-ngapain. Sumpa, ngga guna bgt.
Adam, adik gue yang paling bungsu hanya jongkok melihat ayah kesusahan melepas ban mobil.
Sementara ibu?
Ibu terlihat sedang menyebrang dengan raut wajah yang penuh kepanikan. Kebetulan, di seberang dari lokasi mobil kami berhenti, ada sebuah rumah papan. Itu kayaknya cuma satu-satunya rumah yang ada di sana. Kalo dia ngadain pemilihan RT pasti dia milih dirinya sendiri. Dia juga yang jadi warganya. Kalo gotong royong RT juga sendiri hhh kasiyan amat sih pak wwlwlwl
Melihat ibu menyebrang sambil megang perut, gue ikut membuntuti ibu. Kayanya cahaya hp kakak gue cukup untuk memberi penerangan ke ayah.
'' Bu, ngapain? '' tanya gue ketika sudah sampai di seberang.
'' Aduh, kebelet boker, '' jawab wanita yang q cintai itu dengan tampang yang tidak merasa berdosa
Yawlaaa
Gue kzl
Di tengah kepanikan kami semua karena ban bocor dan mesti ganti ban dengan ban serap, eeh ibu malah kebelet boker hadeeehhh
Ibu mengetuk pintu rumah yang berada di seberang jalan itu. Ibu minta izin untuk numpang boker. Si pemilik rumah membuka jendelanya. Gue bingung. Ini gimana caranya ibu gue masuk seeehh
Masak ibu gue masuknya lewat jendela hadeeehhh
'' Kamar mandi di samping buk, kalo untuk buang air besar nggak bisa. Kalo untuk kencing, silahkan, '' ujar si pemilik rumah sambil menutup kembali jendelanya.
Ya gue kalo jadi si pemilik rumah, so pasti udah takut juga dongyaaa
Jam duabelas malam euy, tiba-tiba disamperin ibu-ibu yang kebelet boker:(
Gue dan ibu pergi berjalan ke samping rumah orang itu. Gue mengarahkan hp ke jalan yang hendak kami lewati. Suasananya gelap parah. Udara juga dingin. Sedingin hati gebetan kamu.
Sampai akhirnya, gue dan ibu menemukan sebuah bilik kecil yang berisi ember-ember yang penuh air. Bilik kamar mandi si pemilik rumah ini memang terpisah dari rumahnya. Istilahnya kamar mandi luar.
Masalahnya sekarang adalah....
LOBANG WC-NYA DIMANA ANJIIIRR
Yak, dimohon kepada temen-temen, jika ada yang sedang makan sambil baca tulisan tida berfaedah ini, diharapkan untuk menunda kegiatan membacanya. Atau jika ada manteman yang jijian dengan hal-hal yang berbau tokay, silahkan close saja. ehe ehe
Kalo ada yang lagi makan sembari ingin membayangkan tokay, yaa silahkan aja. Ngga papa.
Gue mengarahkan flash hp ke sekitaran bilik kamar mandi. Aseli. Ngga ada lobang wc. Sekitarannya cuma ada semak belukar. Gue melirik ke ibu. Ibu terlihat udah kebelet boker dengan tingkatan kebelet level akhir aliyas tidak tertahankan lagi.
Etapi gue bingung jugasi, ini si pemilik rumah sendiri kalo boker gimanayak? Apa janjangan mereka kalo boker pake sistem bungkus-buang-lempar hhh mantap si kalo gitu
Malam itu, di tengah hutan dan dalam gelapnya malam, seorang ibu dan anak tampak kompak dalam mencari lobang wc.
Ini semua q lakukan demi ibu
Ngga lucu kalo ibu cepirit
Ngga kebayang juga aroma seisi mobil pasti beeeuuuuhhhh.......
'' BU, BU, DI SINI AJA... ''
Gue setengah berteriak. Ibu mendekati gue. Gue menunjuk ke bawah. Di deket kaki gue ada aliran air di tanah yang sepertinya sengaja di gali untuk mengaliri air dari kamar mandi ini. Gue juga gatau sih aliran air ini akan bermuara dimana. Tapi, kalo air aja bisa dialiri di aliran ini, kenapa tokay tida bisa?
Ibu kemudian jongkok di area yang sudah gue coret dengan huruf X tadi.
Oke
Misi dijalankan
Di saat seperti ini, gue bingung. Ini gue mesti ngarahin flash hp ke ibu apa enggaaaaaaaaa
Gue ngga mau mengganggu kekhusyukan ibu dalam ritualnya. Di sisi lain, gue ngga tega ngebiarin ibu jongkok dalam keadaan gelap di tengah hutan.Yaudah, akhirnya gue memutuskan untuk mengarahkan flash hp ke kaki gue sendiri aja. Seenggaknya ibu ngga ngerasa gelap dan yang pastinya flash ini tida menganggu ibu.
Cukup lama gue berdiri menunggu ibu untuk menuntaskan tugasnya. Posisi berdiri gue dengan ibu ngga terlalu jauh. Ngga sampe satu meter.
'' Udah bu? ''
Krik kriiik kriiikk
Yang jawab malah jangkrik
'' Bu? '' panggil gue lagi. Gue cemas. Di kepala gue langsung kebayang adegan dimana ibu disekap oleh kepala suku di hutan ini karena boker di wilayah dia. Serem:(
'' Bentar, bentar, '' sahut ibu.
Sempat muncul ide di kepala gue untuk nge-prank ibu. Ninggalin ibu yang sedang boker dan melanjutkan perjalanan menuju sawahlunto. Tapi niat yang mulia itu gue urungkan. Gue gamau dikutuk jadi jamban:(
Setelah beberapa menit kemudian,
'' UDAH LAN! ''
Gue terkejut. Lamunan gue akan ide prank tadi buyar.
'' Ssstt, jangan keras-keras suaranya bu. Ini kita di hutan loh. ''
'' Oiya iya, lupa. Itu ambilkan gayung, tolong... ''
Gue meraih gayung yang ada di dalam ember, dan menyodorkannya ke ibu.
'' Ambilin lagi lan, '' ujar ibu sembari memberikan gue gayung kosong. Gue mendekat ke arah ibu dan mengisi air lagi ke dalam gayungnya.
Sampai empat atau lima kali gayung, akhirnya ibu yang tadinya jongkok perlahan berdiri.
Kali ini, misi utama akan kami lakukan.
'' Itu belom disiram kan? '' tanya gue sambil menyodorkan gayung yang berisi air ke ibu. Ibu menerima gayung dari tangan gue, lalu ia terdiam sambil menunduk.
'' Laah, mana ya tadi? '' tanyanya.
'' Apanya bu? '' tanya gue.
'' Itu, tainya mana ya? '' Ibu terlihat celingak-celinguk mencari kesana kemari. Gue panik.
Ngga mungkin bgt ada orang iseng yang nyuri tai. Ngga. Ngga mungkin!1!1!
Etapi ya namanya iseng yak, yakali aja dia iseng.
Agar prosesi penyiraman itu cepat dilakukan, gue akhirnya juga turut membantu ibu dalam pencarian tokay yang hilang. Gue ngarahin cahaya hp ke aliran pembuangan bilik kamar mandi. Tetep ngga nemu.
Sampai akhirnya,
'' ITU TUUUH, ITU BU, '' teriak gue. Suara gue nyaring bgt kayak nemuin duit segepok jatoh di semak.
'' Mana?? '' tanya ibu sambil masih mencari-cari.
'' Ituloh, itu yang sebelah kanan dari kaki ibu. ''
'' IH MANASIHH ''
LAH
Tokay, tokay siapa, yang nge-gas siapaaaaa:(
Tapi gapapa. Aq sayank ibu q.
'' Yawlaaa, ituloh, keliatan kok dari sini, '' ujar gue sambil mengarahkan flash hp lebih dekat ke posisi tokay.
'' Oiya hehee ''
Setelah tokay tersebut disiram dan hanyut dalam aliran air pembuangan, gue hanya berharap, dimanapun si tokay bermuara, semoga dia sehat selalu dan tumbuh menjadi anak cerdas dan berguna.
Selesai boker, kami kemudian menyebrang menuju mobil. Alhamdulillah, ban mobil udah diganti dan kami kemudian melanjutkan perjalanan.
Setelah perjalanan kembali dilanjutkan, gue pun tertidur. Dan gue terbangun ketika mobil berhenti di depan sebuah bengkel. Cuaca di luar cukup dingin. Jam menunjukkanp pukul 2 pagi. Dingin bgt parah. Gue turun dari mobil.
Rencananya ban mobil akan ditempel dan diganti di sini.
Hal aneh terjadi. Ketika tukang bengkel sibuk mengganti ban mobil, lagi-lagi ibu kebelet boker.
YA ALLAH
KENAPASIII
KENAPAAA
APA KORELASI ANTARA IBU YANG BOKER DAN BAN MOBIL????
Plis, yang tau jawabannya tolong subscribe channel yutup Atta!
Namun, kali ini, kepanikan ibu saat kebelet boker tidak se-hectic yang tadi. Karena saat itu kami berada di tempat yang cukup ramai. Kayak tempat persinggahan or tempat istirahat gitu. Ada banyak warung makan di kanan kiri jalan.
Karena gue tidak mau egois dan masuk syurga firdaus seorang diri karena menemani ibu saat boker di hutan tadi, gue akhirnya menghibahkan tugas itu kepada kakak gue. Kali ini, kakak gue yang mengantarkan ibu boker di kamar mandi warung makan yang berada di seberang.
'' Ke sana aja. Beli cemilan sekalian numpang kamar mandinya, '' ujar gue yang menyarankan dalam keadaan lapar.
Ngga begitu lama, akhirnya ibu dan kakak keluar dari warung makan. Gue perhatiin wajah ibu yang hendak menyebrang balik ke mobil. Aura bahagia penuh kelegaan terpancar di sana.
Kemudian, perjalanan dilanjutkan kembali. Di jalan, gue masih terus mikir.
KIRA-KIRA APA YA KORELASI ANTARA IBU YANG BOKER DAN BAN MOBIL????
Ini akan menjadi misteri akhir tahun 2018 yang belum terpecahkan hingga saat ini!1!1!
Kami berangkat jam 5 sore. Oiya, sebagai anggota keluarga dengan kasta terendah, tentu saja gue duduk di kursi barisan ketiga. Bersama tumpukan barang-barang, sepatu-sepatu dan oleh-oleh untuk dibawa ke sawahlunto (swl).
Sedi bgt gasi huhuu:(
Tiep ada gujrukan, gue cuma bisa megangin barang-barang sambil merapal doa-doa agar supaya gue ngga mati ketiban barang-barang. Yang laennya mah ena. Ibu, adek dan kakak gue duduk di kursi tengah. Mereka pada tidur, dengerin lagu, nyemil keripik nenas. Lah gue, mo napas aja sulit.
Yaa beginilah derita anggota keluarga dengan kasta terendah
Lagi ena ena tidur dengan memeluk tumpukan barang di belakang, gue kebangun mendengar suara aneh dari ban mobil.
'' Suara apaan tuh? '' tanya kakak gue.
Malam semakin larut, ayah memberhentikan mobil di pinggir jalan. Ayah memeriksa ban mobil. Dan bener ajadong. Ban belakang sebelah kiri bocor. Persis di bawah posisi gue duduk di kursi barisan ketiga.
Pandangan mata langsung tertuju ke gue
Gue bergumam sendiri sambil turun dari mobil,
'' perasaan bokong gue ngga berat-berat amat deh. ''
Keadaan malam itu sungguh gelap. Gelap parah. Saat itu kami berada di jalanan yang sepi. Ngga ada lampu jalan. Bener-bener jauh dari pemukiman warga. Gue noleh ke kanan kiri. Hutan. Matik gueee.
Gue dan kakak langsung nyalain flashlight di hp masing-masing. Gue melirik ke jam yang tertera di layar hp.
JAM 00:00
WOW
Kami turun semua dari mobil. Sementara ayah sibuk mendongkrak ban mobil. Sebagai ciwi-ciwi yang tangguh dan perkasa, gue dan kakak hanya mengarahkan flash hp ke arah ban yang sedang dianuin ayah. Diapain sih namanya, didongkrakin eh apasi namanya hhh gatau. Yaa itudeh pokoknya.
sumber |
Dalam keadaan seperti ini, gue teringat film wrong turn atau film human centipede I. Yang dimana cerita awalnya hampir sama persis. Mobilnya rusak di tengah hutan, trus mereka minta tolong ke rumah orang yang satu-satunya ada di dalam hutan. Trus dibunuh.
Aaaaaakk tidaaaakkkk
Aq belum menikaaahhh
Nova hanya berdiri di pinggir jalan. Ngga ngapa-ngapain. Sumpa, ngga guna bgt.
Adam, adik gue yang paling bungsu hanya jongkok melihat ayah kesusahan melepas ban mobil.
Sementara ibu?
Ibu terlihat sedang menyebrang dengan raut wajah yang penuh kepanikan. Kebetulan, di seberang dari lokasi mobil kami berhenti, ada sebuah rumah papan. Itu kayaknya cuma satu-satunya rumah yang ada di sana. Kalo dia ngadain pemilihan RT pasti dia milih dirinya sendiri. Dia juga yang jadi warganya. Kalo gotong royong RT juga sendiri hhh kasiyan amat sih pak wwlwlwl
Melihat ibu menyebrang sambil megang perut, gue ikut membuntuti ibu. Kayanya cahaya hp kakak gue cukup untuk memberi penerangan ke ayah.
'' Bu, ngapain? '' tanya gue ketika sudah sampai di seberang.
'' Aduh, kebelet boker, '' jawab wanita yang q cintai itu dengan tampang yang tidak merasa berdosa
Yawlaaa
Gue kzl
Di tengah kepanikan kami semua karena ban bocor dan mesti ganti ban dengan ban serap, eeh ibu malah kebelet boker hadeeehhh
Ibu mengetuk pintu rumah yang berada di seberang jalan itu. Ibu minta izin untuk numpang boker. Si pemilik rumah membuka jendelanya. Gue bingung. Ini gimana caranya ibu gue masuk seeehh
Masak ibu gue masuknya lewat jendela hadeeehhh
'' Kamar mandi di samping buk, kalo untuk buang air besar nggak bisa. Kalo untuk kencing, silahkan, '' ujar si pemilik rumah sambil menutup kembali jendelanya.
Ya gue kalo jadi si pemilik rumah, so pasti udah takut juga dongyaaa
Jam duabelas malam euy, tiba-tiba disamperin ibu-ibu yang kebelet boker:(
Gue dan ibu pergi berjalan ke samping rumah orang itu. Gue mengarahkan hp ke jalan yang hendak kami lewati. Suasananya gelap parah. Udara juga dingin. Sedingin hati gebetan kamu.
Sampai akhirnya, gue dan ibu menemukan sebuah bilik kecil yang berisi ember-ember yang penuh air. Bilik kamar mandi si pemilik rumah ini memang terpisah dari rumahnya. Istilahnya kamar mandi luar.
Masalahnya sekarang adalah....
LOBANG WC-NYA DIMANA ANJIIIRR
Yak, dimohon kepada temen-temen, jika ada yang sedang makan sambil baca tulisan tida berfaedah ini, diharapkan untuk menunda kegiatan membacanya. Atau jika ada manteman yang jijian dengan hal-hal yang berbau tokay, silahkan close saja. ehe ehe
Kalo ada yang lagi makan sembari ingin membayangkan tokay, yaa silahkan aja. Ngga papa.
Gue mengarahkan flash hp ke sekitaran bilik kamar mandi. Aseli. Ngga ada lobang wc. Sekitarannya cuma ada semak belukar. Gue melirik ke ibu. Ibu terlihat udah kebelet boker dengan tingkatan kebelet level akhir aliyas tidak tertahankan lagi.
Etapi gue bingung jugasi, ini si pemilik rumah sendiri kalo boker gimanayak? Apa janjangan mereka kalo boker pake sistem bungkus-buang-lempar hhh mantap si kalo gitu
Malam itu, di tengah hutan dan dalam gelapnya malam, seorang ibu dan anak tampak kompak dalam mencari lobang wc.
Ini semua q lakukan demi ibu
Ngga lucu kalo ibu cepirit
Ngga kebayang juga aroma seisi mobil pasti beeeuuuuhhhh.......
'' BU, BU, DI SINI AJA... ''
Gue setengah berteriak. Ibu mendekati gue. Gue menunjuk ke bawah. Di deket kaki gue ada aliran air di tanah yang sepertinya sengaja di gali untuk mengaliri air dari kamar mandi ini. Gue juga gatau sih aliran air ini akan bermuara dimana. Tapi, kalo air aja bisa dialiri di aliran ini, kenapa tokay tida bisa?
Ibu kemudian jongkok di area yang sudah gue coret dengan huruf X tadi.
Oke
Misi dijalankan
Di saat seperti ini, gue bingung. Ini gue mesti ngarahin flash hp ke ibu apa enggaaaaaaaaa
Gue ngga mau mengganggu kekhusyukan ibu dalam ritualnya. Di sisi lain, gue ngga tega ngebiarin ibu jongkok dalam keadaan gelap di tengah hutan.Yaudah, akhirnya gue memutuskan untuk mengarahkan flash hp ke kaki gue sendiri aja. Seenggaknya ibu ngga ngerasa gelap dan yang pastinya flash ini tida menganggu ibu.
Cukup lama gue berdiri menunggu ibu untuk menuntaskan tugasnya. Posisi berdiri gue dengan ibu ngga terlalu jauh. Ngga sampe satu meter.
'' Udah bu? ''
Krik kriiik kriiikk
Yang jawab malah jangkrik
'' Bu? '' panggil gue lagi. Gue cemas. Di kepala gue langsung kebayang adegan dimana ibu disekap oleh kepala suku di hutan ini karena boker di wilayah dia. Serem:(
'' Bentar, bentar, '' sahut ibu.
Sempat muncul ide di kepala gue untuk nge-prank ibu. Ninggalin ibu yang sedang boker dan melanjutkan perjalanan menuju sawahlunto. Tapi niat yang mulia itu gue urungkan. Gue gamau dikutuk jadi jamban:(
Setelah beberapa menit kemudian,
'' UDAH LAN! ''
Gue terkejut. Lamunan gue akan ide prank tadi buyar.
'' Ssstt, jangan keras-keras suaranya bu. Ini kita di hutan loh. ''
'' Oiya iya, lupa. Itu ambilkan gayung, tolong... ''
Gue meraih gayung yang ada di dalam ember, dan menyodorkannya ke ibu.
'' Ambilin lagi lan, '' ujar ibu sembari memberikan gue gayung kosong. Gue mendekat ke arah ibu dan mengisi air lagi ke dalam gayungnya.
Sampai empat atau lima kali gayung, akhirnya ibu yang tadinya jongkok perlahan berdiri.
Kali ini, misi utama akan kami lakukan.
'' Itu belom disiram kan? '' tanya gue sambil menyodorkan gayung yang berisi air ke ibu. Ibu menerima gayung dari tangan gue, lalu ia terdiam sambil menunduk.
'' Laah, mana ya tadi? '' tanyanya.
'' Apanya bu? '' tanya gue.
'' Itu, tainya mana ya? '' Ibu terlihat celingak-celinguk mencari kesana kemari. Gue panik.
Ngga mungkin bgt ada orang iseng yang nyuri tai. Ngga. Ngga mungkin!1!1!
Etapi ya namanya iseng yak, yakali aja dia iseng.
Agar prosesi penyiraman itu cepat dilakukan, gue akhirnya juga turut membantu ibu dalam pencarian tokay yang hilang. Gue ngarahin cahaya hp ke aliran pembuangan bilik kamar mandi. Tetep ngga nemu.
Sampai akhirnya,
'' ITU TUUUH, ITU BU, '' teriak gue. Suara gue nyaring bgt kayak nemuin duit segepok jatoh di semak.
'' Mana?? '' tanya ibu sambil masih mencari-cari.
'' Ituloh, itu yang sebelah kanan dari kaki ibu. ''
'' IH MANASIHH ''
LAH
Tokay, tokay siapa, yang nge-gas siapaaaaa:(
Tapi gapapa. Aq sayank ibu q.
'' Yawlaaa, ituloh, keliatan kok dari sini, '' ujar gue sambil mengarahkan flash hp lebih dekat ke posisi tokay.
'' Oiya hehee ''
Setelah tokay tersebut disiram dan hanyut dalam aliran air pembuangan, gue hanya berharap, dimanapun si tokay bermuara, semoga dia sehat selalu dan tumbuh menjadi anak cerdas dan berguna.
Selesai boker, kami kemudian menyebrang menuju mobil. Alhamdulillah, ban mobil udah diganti dan kami kemudian melanjutkan perjalanan.
Setelah perjalanan kembali dilanjutkan, gue pun tertidur. Dan gue terbangun ketika mobil berhenti di depan sebuah bengkel. Cuaca di luar cukup dingin. Jam menunjukkanp pukul 2 pagi. Dingin bgt parah. Gue turun dari mobil.
Rencananya ban mobil akan ditempel dan diganti di sini.
Hal aneh terjadi. Ketika tukang bengkel sibuk mengganti ban mobil, lagi-lagi ibu kebelet boker.
YA ALLAH
KENAPASIII
KENAPAAA
APA KORELASI ANTARA IBU YANG BOKER DAN BAN MOBIL????
Plis, yang tau jawabannya tolong subscribe channel yutup Atta!
Namun, kali ini, kepanikan ibu saat kebelet boker tidak se-hectic yang tadi. Karena saat itu kami berada di tempat yang cukup ramai. Kayak tempat persinggahan or tempat istirahat gitu. Ada banyak warung makan di kanan kiri jalan.
Karena gue tidak mau egois dan masuk syurga firdaus seorang diri karena menemani ibu saat boker di hutan tadi, gue akhirnya menghibahkan tugas itu kepada kakak gue. Kali ini, kakak gue yang mengantarkan ibu boker di kamar mandi warung makan yang berada di seberang.
'' Ke sana aja. Beli cemilan sekalian numpang kamar mandinya, '' ujar gue yang menyarankan dalam keadaan lapar.
Ngga begitu lama, akhirnya ibu dan kakak keluar dari warung makan. Gue perhatiin wajah ibu yang hendak menyebrang balik ke mobil. Aura bahagia penuh kelegaan terpancar di sana.
Kemudian, perjalanan dilanjutkan kembali. Di jalan, gue masih terus mikir.
KIRA-KIRA APA YA KORELASI ANTARA IBU YANG BOKER DAN BAN MOBIL????
Ini akan menjadi misteri akhir tahun 2018 yang belum terpecahkan hingga saat ini!1!1!