Contohnya gue sendiri.
Gue bisa bahagia saat mendengarkan lagu. Namun gue juga bisa sedih saat mendengarkan salah satu lagu yang lain. Lagu menyimpan banyak sekali memori yang merekam jutaan kenangan. Baik itu hal yang menggembirakan sampai hal yang menyakitkan.
Gue pribadi memilih lagu favorit bukan berdasarkan ketenaran
suatu band atau penyanyinya, melainkan berdasarkan cetusan ‘ ini gue banget’ saat
mendengarkan lagu tersebut. Lagu yang bener-bener relate dengan kondisi hati
gue ketika itu.
Ga peduli seberapa jelek iramanya, yang terpenting adalah liriknya. Lirik yang memiliki makna mendalam menurut gue.
Iya. Gue menyukai suatu lagu karena liriknya.
Ga peduli seberapa jelek iramanya, yang terpenting adalah liriknya. Lirik yang memiliki makna mendalam menurut gue.
Iya. Gue menyukai suatu lagu karena liriknya.
Seringkali gue mendapat recommended lagu dari temen, yang
katanya lagu itu sedang up di masa itu. Dan begitu gue denger liriknya, gue
langsung bergumam, ‘ apaan sih ini lagu.
‘
Meskipun irama musiknya nice, tapi kalo liriknya abal-abal
ya buat apa.
Hmm gue rasa udah cukup panjang ya basa-basinya. Ehe
Nah, berbicara tentang lagu, kali ini gue bakal membahas
lagu dari sebuah grup band yang terkenal di masa gue masih duduk di bangku SMP.
Gue ngerasa di masa-masa cinta monyet itu seakan gue membutuhkan banyak lagu yang
mampu menggambarkan suasana hati seorang gue. Mulai dari lagu buat ngodein gebetan,
lagu buat sahabat yang nikung gue, lagu buat pacar yang selingkuh, lagu buat
cinta yang digantungi, cinta bertepuk sebelah tangan dan banyak lainnya.
Pokoknya pada masa itu, setiap deretan lagu di playlist seakan memiliki cerita tersendiri bagi gue.
Pokoknya pada masa itu, setiap deretan lagu di playlist seakan memiliki cerita tersendiri bagi gue.
Iya, itu yang vokalisnya kayak sasuke. Atau bisa kita sebut Andika Kangen Band
si poni lempar.
EEEEET walaupun gitu, istri Andika cantik-cantik euy. Sepertinya pesona Andika terletak pada tata cara dalam berponi yang ia miliki.
Jadi, buat cowo cowo kalo pengen punya istri cantik-cantik, coba rubah penampilan rambutmu agar mirip dengan poni Andika. Oke.
EEEEET walaupun gitu, istri Andika cantik-cantik euy. Sepertinya pesona Andika terletak pada tata cara dalam berponi yang ia miliki.
Jadi, buat cowo cowo kalo pengen punya istri cantik-cantik, coba rubah penampilan rambutmu agar mirip dengan poni Andika. Oke.
Btw, ini kenapa gosipin vokalisnya yawlaaaa~
Udah ah, lupakan tentang poni lempar itu.
Sekarang gue bakal membahas salah satu lagu Kangen Band yang
cukup jaya pada masa itu.
Judulnya: Pujaan
Hati.
Hei, pujaan hati
Apa kabarmu? Kuharap kau baik-baik saja
Pujaan hati, andaikan kau tau
Kusangat mencintai dirimu
Apa kabarmu? Kuharap kau baik-baik saja
Pujaan hati, andaikan kau tau
Kusangat mencintai dirimu
Di bait pertama, kita bisa menyadari bahwa ada seseorang
yang sangat mencintai lawan jenisnya. Kita anggap aja pelakunya gue.
YA MEMANG GUE SIK:(
Jadi, saat duduk di bangku SMP tepatnya di tahun 2009, gue
pernah menyukai teman seangkatan gue. Namanya Yuda. Tapi kelasnya jauh. Gue dekat
sama kantor, dia dekat sama Allah.
Masya Allah, lelaki sholeh. Ini nih, ukhwan yang pantas
untuk para ukhti yang dirahmati Allah.
Jadi, saking cintanya gue sama Yuda, gue sampe nulis nama
itu cowo di meja gue. Coret-coret pake tipe-x. Seingat gue, yang gue tulis
kata-kata seperti ini,
‘ Wulan & Yuda’
‘ I Love Yuda ( insert: titik dua bintang) ‘
‘ My Yuda ‘
‘ Lope Lope Yuda ‘
‘ (gambar love) ‘
‘(gambar love kecil )’
‘(gambar love besar segede gaban) ‘
‘ I Love Yuda ( insert: titik dua bintang) ‘
‘ My Yuda ‘
‘ Lope Lope Yuda ‘
‘ (gambar love) ‘
‘(gambar love kecil )’
‘(gambar love besar segede gaban) ‘
JIJI GA GAES?
YA SEMENJIJIKAN ITU LAH GUE.
Hampir tiap malam gue dengerin lagu Pujaan Hati itu. Dan
hampir tiap malam juga gue berdoa pada Allah agar dia juga bisa mencintai gue.
Haseq dah.
Percis kayak lirik Pujaan Hati ini.
Percis kayak lirik Pujaan Hati ini.
Pujaan hati, setiap
malam
Aku berdoa kepada Sang Tuhan, berharap cintaku jadi kenyataan
Agar kutenang meniti kehidupan
Aku berdoa kepada Sang Tuhan, berharap cintaku jadi kenyataan
Agar kutenang meniti kehidupan
Bulan berganti bulan,
akhirnya Yuda tau bahwa ada seorang siswi culun bin cupu yang menyukai dia.
Btw, Yuda seorang atlet sepakbola yang cukup terkenal di sekolahan. It’s mean
ga cuma gue doang yang tergila-gila sama dia. Aku mah apa atuh, debu pasir di
sol sepatu doang. Ga guna.
Jadi, ceritanya waktu itu Yuda latihan bola seperti biasa di
lapangan sekolah. Berhubung kelas gue deket dengan lapangan bola, maka kelas
gue digunakan untuk istirahat bagi anak-anak bola. Dan ketika itulah Yuda
melihat meja gue yang rame penuh coretan bertuliskan nama dia.
Keesokan harinya, Yuda mengajak gue untuk menontonnya
tanding bola. Gue langsung seneng bukan main. Gilaaaa meen, gue diajak nonton
Yuda nonton bola. Ternyata Allah menjawab semua doa-doa gue.
Sore itu, gue berangkat dari rumah menuju sekolah bersama Santi, temen gue. Yang gue inget, sewaktu jeda istirahat tanding bola, Yuda menyodorkan permen karet ke gue. Permen karetnya gue makan, bungkusnya gue simpen. Sampe rumah bungkus permen karetnya gue masukin di bingkai foto sebelahan sama foto gue masa kecil.
Setergila-gila itu anjir!
Namun, setelah kejadian dia ngajak gue nonton bola, Yuda
gapernah lagi berinteraksi dengan gue. Hanya sampai di situ saja.
Gue ngerasa kalo Yuda ga suka sama gue. Gue juga ngerasa kalo Yuda cuma sekedar basa-basi doang untuk ngajak gue nonton pertandingannya. Kurang lebih itu cara dia menghargai gue yang tergila-gila-sampe-nyoret-meja-pake-nama-dia.
Gue ngerasa kalo Yuda ga suka sama gue. Gue juga ngerasa kalo Yuda cuma sekedar basa-basi doang untuk ngajak gue nonton pertandingannya. Kurang lebih itu cara dia menghargai gue yang tergila-gila-sampe-nyoret-meja-pake-nama-dia.
Gue kembali memutar lagu Pujaan Hati di dalem kamar sambil
nangis sesenggukan.
Apalagi pas di bagian reff :
Mengapa kau tak
membalas cintaku?
Mengapa engkau abaikan rasaku?
Ataukah mungkin hatimu membeku hingga kau tak pernah pedulikan aku
Cobalah mengerti perasaanku
Dan cobalah pahami keinginanku
Kuingin engkau menjadi milikku
Lengkapi jalan cerita hidupku
Mengapa engkau abaikan rasaku?
Ataukah mungkin hatimu membeku hingga kau tak pernah pedulikan aku
Cobalah mengerti perasaanku
Dan cobalah pahami keinginanku
Kuingin engkau menjadi milikku
Lengkapi jalan cerita hidupku
Dan percaya ga percaya, setiap kali gue ga sengaja denger
lagu itu, pikiran gue langsung teringat dengan momen di mana gue pernah
merasakan cinta bertepuk sebelah tangan di masa SMP dulu.
Bedanya, sekarang kalo gue denger lagu itu, gue malah senyum-senyum jiji sendiri.
Bedanya, sekarang kalo gue denger lagu itu, gue malah senyum-senyum jiji sendiri.
Ya Allah ya robbi, kok bisa ya gue sehina itu :(
Lagu kedua yang akan
gue bahas berjudul: Ijab Qabul
Setiap kali denger lagu ini, gue langsung kesel sendiri.
Bukan karena lirik atau poni lemparnya Andika, tapi karena orang yang
mengenalkan gue dengan lagu ini.
Laki-laki yang 2 tahun lalu pernah berniat untuk serius ke gue. Laki-laki yang 2 tahun lalu berjanji buat berijab qabul di depan orangtua gue.
Laki-laki yang 2 tahun lalu pernah berniat untuk serius ke gue. Laki-laki yang 2 tahun lalu berjanji buat berijab qabul di depan orangtua gue.
Tapi paan.
Sok-sok ijab qabul. Yang ada IJAB QIBUL
DASAR TUKANG QIBUL. HUH.
Oke, oke, redam emosinya. Itu bensin sama korek apinya coba disimpen
dulu.
Nah waktu itu, gue lagi mau pergi kondangan bareng dia.
Anggap saja namanya Rio. Selama di jalan, gue ga banyak ngomong.
Cuma diem.
Ya
kan masih jaim. Ehee
Tiba-tiba Rio ngomong ke gue, ‘ yang, aku ada lagu buat kita. Dengerin ya. ‘
Rio langsung menyalakan music player di mobil. Gue ngangguk dan mencoba memasang telinga sejelas mungkin.
Lalu, secara perlahan mengalirlah alunan lagu Kangen Band.
Yang gue inget liriknya,
Beranikan diri bertemu
orangtuamu
Bicara baik dari hati ke hati
Restuilah kami, doakanlah kami
Jadi pasangan abadi
Bicara baik dari hati ke hati
Restuilah kami, doakanlah kami
Jadi pasangan abadi
Selayaknya perempuan pada umumnya, gue cuma senyum-senyum
mendengar lagu itu. Apalagi pas di bagian reff.
Karena kan kulamar
anakmu, di tahun ini
Restui kami, doakan kami jadi pasangan abadi
Dan akan kutanggungjawabi kebutuhannya
Lahir batinnya, jiwa raganya
Agar dia bahagia.. du du du duuuuu…
Restui kami, doakan kami jadi pasangan abadi
Dan akan kutanggungjawabi kebutuhannya
Lahir batinnya, jiwa raganya
Agar dia bahagia.. du du du duuuuu…
DUDUDUDUNYA NAPA MESTI DITULIS SIH BANGKE!
Gapapa. Biar lebih terasa aja. Ehe.
Gue bahagia saat mendengar lagu itu diputar. Apalagi dia
yang mengenalkan lagu itu ke gue ditambah dengan janji-janji manisnya ini itu
ke gue. Bahkan ia juga sempat ngomong ke orangtua gue.
Yang ada dalam pikiran gue ketika itu, FIX, 2016 GUE
DINIKAHIN. YEYEEE LALALAA YUHUUUUU
Tapi paan.
Jangankan dinikahin, dikabarin aja kagak.
Dasar tukang ijab qibul. Cih!
Tadi mana yang bawa bensin sama korek api? Coba sini
dikumpulin dulu.
***
Sebenernya ada banyak banget lagu-lagu Kangen Band yang menemani masa-masa di mana seorang Wulan mengalami cinta monyet yang sungguh alay itu. Bahkan gue banyak menghafal lagu Kangen Band baik dari zaman jahiliyah sampe zaman usiliyah.
APASI ANJIR. GAJELAS
Oke. Maap.
Ya pokoknya lagu-lagu Kangen Band banyak menemani hari-hari kasmaran, jatuh cinta, galau dan gagal mupon saat gue duduk di bangku SMP beberapa puluh tahun lalu. Kok kesannya gue udah tua banget yak? Gapapa. Menyesuaikan faktor muka.
Ya abis, gue sering dibilang kalo gue kaya lebih tua daripada kakak. Setua itu apa ya gue:(
Kok malah curhat sih elah.
Oke. Back to Kangen Band.
Sehafal-hafalnya gue dengan lagu-lagu Kangen Band, ternyata itu sama sekali tidak menuntaskan rasa kangenku kepadamu.
YAWLAAA SALAH. MAAP
ULANG NEH ULANG
Sehafal-hafalnya gue dengan lagu-lagu Kangen Band, tetap, gue bukanlah bagian dari Doy Kangen (nama fans Kangen Band). Gue hanya hafal dengan semua lagunya karena liriknya cukup relate dengan keadaan gue ketika masa SMP dahulu kala.
Dan entah kenapa, setiap kali denger lagu Kangen Band diplay, gue jadi ngakak sendiri. Geli sendiri, kadang juga senyum-senyum sendiri.
Dan entah kenapa, setiap kali denger lagu Kangen Band diplay, gue jadi ngakak sendiri. Geli sendiri, kadang juga senyum-senyum sendiri.
Btw, WIRDY annive yang ke 1 tahun nih. Ga terasa ya, perasaan kemarin baru aja pedekate trus ditembak, eeh sekarang udah setahun aja.
Semoga WIRDY langgeng ya.
Tetap produktif, aktif, sukses selalu untuk ke depannya, jadi lebih baik dan doa-doa baik lainnya.
Terimakasih untuk teman-teman semua yang udah menemaniku selama setahun ini. Udah membuatku elus dada saat melihat chat yang masuk bertubi-tubi. Telah memberiku banyak ilmu yang bermanfaat, salah satunya adalah, pria gemini itu adalah pria bangsat.
Terimakasih udah setia jadi wadah penampung curhat. Dari curhat gajelas, curhat ambigu sampe curhat yang benar-benar serius..... gajelasnya.
Thankyou.
Dari : Aku
Baca juga tulisan tentang Kangen Band di blog teman-teman ini ya gaes.
Yoga : Duh, Kangen!
Robby : Kangen Kangen Band
Icha : Kangen(in) Band
Darma : masih nyari jodoh di Turki. Oke.