Hehee
Beberapa waktu lalu, akhirnya ingatan gue mendadak kembali.
Iya, gue baru inget kalo kartu atm gue pernah terblokir akibat salah pin. Huahaha. Dan anehnya gue baru inget perihal
atm terblokir itu baru-baru ini.
Kejadian itu terjadi sekitar awal tahun ini. Bulan Febuari atau Maret apa ya. Lupa.
Kejadian itu terjadi sekitar awal tahun ini. Bulan Febuari atau Maret apa ya. Lupa.
Nah, pada suatu hari Senin, gue ngerasa bahwa di hari Senin
kala itu cukup banyak waktu luangnya di saat rangorang selalu bikin status atau
kepsyen dengan kalimat I hate Monday.
Maka gue dengan hati riang memutuskan
untuk pergi ke kantor unit bank. Gue sengaja menghindari untuk pergi ke kantor
cabang. Soalnya di sana pasti rame dan ada kakak gue. Gue bosen ketemu muke die
mulu.
Kayanya lebih tepat karena alasan kedua sih.
Kayanya lebih tepat karena alasan kedua sih.
Kebetulan hari itu gue emang lagi ga ada kerjaan di kantor,
so berangkatlah gue dari kantor menuju kantor unit bank.
Dengan buku tabungan, fotokopi ktp dan kartu atm yang terblokir tersebut, sampailah gue di depan kantor unit bank. Sebenernya masalah ini bisa diurus dengan mudah oleh kakak gue. Kebetulan kakak juga bekerja sebagai karyawan di bank tersebut. Namun, sebagai adik yang baik dan pengertian, gue memilih untuk mengurusnya sendiri.
Dengan buku tabungan, fotokopi ktp dan kartu atm yang terblokir tersebut, sampailah gue di depan kantor unit bank. Sebenernya masalah ini bisa diurus dengan mudah oleh kakak gue. Kebetulan kakak juga bekerja sebagai karyawan di bank tersebut. Namun, sebagai adik yang baik dan pengertian, gue memilih untuk mengurusnya sendiri.
Tepok tangan plis
Setelah berhadapan dengan abang customer service (cs) yang
ramah, gue akhirnya menjelaskan perihal kejadian atm terblokir ini. Setelah gue
menyodorkan berkas yang gue bawa, si abang langsung ngetik-ngetik di komputer,
nulis ini itu kemudian menyerahkan lembaran kertas ke gue.
‘’ Ini dek, diisi dulu ya. ‘’
Sembari gue ngisi lembaran kertasnya, si abang cs ngajakin
gue ngobrol.
‘’ Udah masuk kuliah dek? ‘’ tanyanya.
‘’ Belum bang. ‘’ Gue masih fokus ngisi data di lembaran
kertas. Padahal dalem hati gue pengen nyeletuk, ‘hih sok kenal. Sok ikrib. ‘
‘’ Btw, kampusnya udah pindah kan? ‘’ tanyanya enteng.
‘’ Hah? Iya bang. Kok abang tau? ‘’ tanya gue mulai
mengangkat kepala.
‘’ Ya taulah. Kan kita satu kampus. ‘’
Gue cengo. Gue amatin muka si abang lekat-lekat. Sumpah, gue
kayak ga asing deh dengan muka si abang. Gue ngeliat name tag di bajunya. Dani.
Gue ngangguk-ngangguk sendiri.
Seketika gue berasa jadi artis. Dikenal orang, tapi gue ga kenal orang itu. Jiji bgt ga sih guee hahaa
Seketika gue berasa jadi artis. Dikenal orang, tapi gue ga kenal orang itu. Jiji bgt ga sih guee hahaa
Sambil mengisi form, bang Dani mengetik di komputernya. Lalu
kemudian,
‘’ Nama ibunya Nurminah ya? ‘’
Gue langsung menggeleng.
‘’ Engga bang. Itu mah nama nenek saya. Hehee…’’ ujar gue
mencoba ramah.
‘’ Loh, ini juga atm atas nama Yan Ivo Melya. ‘’
‘’ Lah, itu nama ibu saya bang. Hehee… ‘’ ujar gue mencoba ramah. Lagi.
Kami saling bertatapan. Benih-benih cinta mulai tumbuh.
‘’ LHAA BERARTI SAYA SALAH BAWA ATM YAAA HAHAHAA… ‘’
Akhirnya hehee berubah menjadi hahaa. Hahaa yang berhasil
menutupi hal yang memalukan tersebut.
Setelah mengatakan bahwa gue akan ke sini lagi membawa kartu
ATM gue yang sebenernya, gue pamit, tak lupa gue mencium punggung tangannya.
Soswit ga si?
Gue keluar dari kantor menuju parkiran dan tentunya disambut
oleh kang parkir. Gue menyodorkan duit serebu, lalu cus pulang. Setelah
mengobrak-abrik lemari, gue akhirnya mendapatkan sebuah kartu atm yang sama
percis dengan kartu atm yang gue bawa tadi. Oke, sepertinya ini nih atm gue.
Gue cus lagi menuju bank unit. Bertemu lagi dengan bang
Dani. Sementara gue melanjutkan mengisi form, bang Dani mulai menginput sesuatu
di komputernya.
‘’ Loh, Lan. Ini kartu atmnya masih atas nama Yan Ivo Melya.
‘’
Gue kaget dong.
‘’ Lah, serius bang? ‘’
Bang Dani mengangguk.
‘’ Ibu saya emang bikin dua atm sih. Lah jadi kartu atm saya
mana yaaa? ‘’ ujar gue.
Bang Dani langsung jawab, ‘’ YA MANA GUE TAU WOYY! ‘’
Tapi untung saja hal itu tidak terjadi.
Sebagai senior yang
baik, dia menyarankan agar gue membuat kartu atm baru. Namun, sebelumnya gue
harus membuat surat keterangan hilang di kantor polisi terlebih dahulu.
Okay. Gue keluar dari kantor menuju parkiran dan lagi-lagi
disambut oleh kang parkir.
Gue menyodorkan lagi duit serebu dengan muka
cemberut, sementara kang parkir langsung tersenyum menerima duit dari gue.
Masalah belom kelar, lah ini kang parkir minta duit mulu.
Kalo kata yogaesce #AnakEkonomi #GakMauRugi
Gue kemudian beralih menuju polsek. Mengurus surat
keterangan hilang di sana. Suasana polsek saat itu sungguh sepi. Gue
memarkirkan motor, menaikan celana, lalu kemudian masuk ke dalam. Gue disambut
baik oleh polisi di sana.
‘’ Selamat pagi, ada yang bisa kami bantu? ‘’ tanya seorang
polisi tampan nan menggemaskan.
‘’ Nganu pak, saya mau ngurus surat keterangan hilang. Bisa
kan pak? ‘’
‘’ Oh bisa. Emang apa yang hilang dek? ‘’
Rencananya gue bakalan jawab, ‘’ Pacar saya pak yang ilang. ‘’
Namun niat alay dan menjijikan itu gue buang jauh-jauh.
‘’ Kartu atm saya pak. ‘’
‘’ Ooh yaudah duduk di sini aja dulu dek. Biar saya buatkan
suratnya ya. ‘’
Abang polisi tersebut
kemudian sibuk dengan komputernya. Kami mengobrol ringan. Dia juga melemparkan
beberapa pertanyaan kepada gue. Tak berapa lama, seorang abang polisi yang lain
datang dan duduk di sebelahnya. Kami lanjut mengobrol bertiga.
Dan ternyata eh ternyata, si abang ini kenal dengan beberapa
temen kuliah gue yang juga bekerja sebagai polisi.
‘’ Ooh Feri sekelas sama kamu ya? ‘’
‘’ Iya pak. Maruli dan Daniel juga, ‘’ ujar gue.
Gatau kenapa, semuda apapun polisinya gue kebiasaan manggil
dengan sebutan pak. Hahaha
‘’ Yaah tau gitu, kemarin saya daftar juga bareng mereka. Biar
sekelas sama kamu, ‘’
Ataaeee
Gue ketawa kecil.
‘’ Udah punya pacar belom? ‘’ tanyanya.
‘’ Belom pak, ‘’ ujar gue singkat diiringi tawa.
Setelah surat keterangan hilang tersebut selesai, gue pamit
pulang. Sebelum pulang, si abang ngomong ke gue.
‘’ Oh ya, nanti saya mau titip salam ke kamu lewat Feri ya.
Sekelas kan sama kamu? ‘’ tanyanya.
Gue ketawa lalu mengangguk.
Gue buru-buru keluar dari ruangan tersebut sebelum gue
terpenjara di dalam hati si abang. Asek dah. Sesampainya di parkiran, gue menghela
nafas panjang. Usai sudah penyamaran pura-pura ramah gue untuk mendapatkan
surat keterangan hilang ini. Misi selanjutnya adalah, menuju kantor cabang.
Iya, kantor cabang. Kantor yang sebelumnya gue hindari
karena eh karena di sana RAME AMAT COYY. Kayak pasar malem.
Setelah gue sampai di dalam bank, gue mendapati kerumunan
anak sekolah, masih menggunakan seragam putih merah sedang berkumpul di dalam.
Sampe-sampe gue nggak kebagian bangku. Gue dibantu oleh abang security yang ramah
dan baik hati untuk aktivasi via hengpon. Kami berdua berdiri di salah satu
meja yang ada di pojok ruangan. Berdua mantengin hp.
Kalo diliat dari jauh kami berdua kayak dua sejoli yang lagi
nonton fake taxi. Rangorang suka gitu deh. Suka suudzon. Padahal mah kami
berdua kan lagi aktivasi lalu kemudian nonton kak Mia K:)
Kacamatanya ituloh:)
Setelah menont… maksudnya melakukan aktivasi di pojokan, si
abang security menuliskan beberapa nomor di sebuah kertas kecil dan memberikan
ke gue. Selanjutnya gue kemudian menunggu bersama anak-anak SD lainnya. Karena
di dalam sangat adem, tadinya gue pengen selonjoran, rebahan, berbaring
manjaah. Tapi gajadi.
Takut.
Gue ngelirik jam yang melingkar di pergelangan tangan gue.
Jam sepuluh.
Okay. Mari kita lihat, gue akan keluar dari sini berapa jam
lagi.
Gue masih berdiri. Hampir sejam. Cape juga euy.
Tiba-tiba saja, sebuah suara memanggil gue dari arah
belakang. Gue menoleh.
‘’ Nih dek, duduk aja, ‘’ ujar si abang security partner gue
menonton kak Mia tadi. Gue mengangguk lalu tersenyum.
Ya Allah, ini si abang sungguh lelaki idaman. Susah nih
nyari laki-laki kayak dia. Sungguh, dia adalah lelaki peka terhadap keadaan.
Rasanya ai mo langsung nikahin si abang saat itu juga. Huhuu
Gue mengangguk sambil tersenyum.
‘’ Makasih bang. Tapi kursinya buat bapak yang di sana aja.
Kasian bapaknya keliatan capek, ‘’ ujar gue sambil menunjuk ke bapak tua yang
sedang berdiri di pojokan.
Sayup-sayup terdengar suara dari belakang gue. Yang gue
denger ada kalimat, ‘ duh, adik ini baik
bgt ya ngasi kursinya buat orang lain. ‘
HAHAHAHAHA PERCAYALAH ITU HANYA PENCITRAAN SAJA
Padahal mah, YAWLAAA INI KAKI UDAH KRAM, PINGGANG UDAH ENCOK
BHANGKAAAYY
Eitts, tapi demi sebuah pencitraan melalui bentuk tulisan di
blog, oh tentu saja gue berpura-pura baik dan berhati mulia dengan memberikan
kursi untuk si bapak tua.
Satu per satu manusia udah mulai keluar dari bank. Dan gue
selalu gagal ngincer kursi kosong. Selalu aja disalip sama orang yang tadinya
juga berdiri di sebelah gue. Alhasil gue masih tetep berdiri sambil menggendong
tas ransel mini di punggung.
Gue melirik jam tangan, jam 12 siang.
HMMM UDAH 2 JAM AQ BERDIRI :)
BERGELUT DENGAN RANGORANG DEMI MENDAPATKAN KURSI :)
Hingga pada akhirnya, gue berhasil untuk mengistirahatkan
kaki dengan duduk di kursi kosong. Akhirnya, bokong gue terselamatkan.
Cukup lama gue duduk, menunggu, menunggu dan menunggu. Gue
ngelirik jam di tangan, jam setengah 2. Yawlaa bokong gueee. Kasiyan huhuu
Sekitar jam 2 kurang mabelas menit, nomor urut gue
dipanggil. Gue beranjak dan memberi nafas kepada sang bokong sebelum akhirnya
duduk lagi di depan seorang cs pria. Ganteng. Gagah. Besar. Badannya.
Kalo ga salah, namanya Ferdi.
Setelah gue memberi secarik kertas yang berisi beberapa
angka dari hasil menonton kak Mia di pojokan bersama abang security tadi, selanjutnya gue menceritakan bagaimana
kejadian atm gue bisa hilang. Saat itu, rasanya gue pengen ngomong ke diri
sendiri,
‘’ Cih, atm aja bisa hilang, apalagi cinta. ‘’
Setelah mendapatkan kartu atm baru, si abang cs nanya ke
gue,
‘’ Kamu tinggal di jalan lingkar ya? ‘’
‘’ Iya bang. ‘’
‘’ Ooh, kenal sama Rahayu dong ya? ‘’
‘’ Nganu, bukan kenal lagi bang, sejak saja masih berupa zigot,
saya udah kenal dan tinggal serumah sama dia. ‘’
KAGAK. GUA KAGAK BILANG GITU.
Gue cuma bilang, ‘’ Ooh itu kakak saya bang. Hehe.. ‘’
‘’ Hehee,‘’ ujarnya
‘’ Hehee,‘’ ujar gue membalas.
‘’ Hehee,‘’
Kami pun hehe bersama. Setelah selesai mengurus kartu atm baru, gue pun balik ke rumah. Sepanjang jalan, di atas motor, di balik kaca helm, gue hehee hingga sampai rumah.
Hehee.
30 comments
Dari awal sampe akhir gue bacanya kesel kesel geli gitu. Haha bajiguur.. 🤣🤣
ReplyDeleteBolak balik ternyata kartu atas nama yg sama, ke kantor polisi ada yg bilang “entar nitip salam buat kamu” beuuh dikira itu si dilan kali.
Hehe
Hehe
Hehe
Tolong ya gelinya jangan bikin ambigu
DeleteBang....
Serem juga y di bank disuruh ulangan
ReplyDeleteEh abis itu suruh ke kantor polisi buat nyerahin diri
Butuh kecerdasan tingkat tinggi untuk mengerti makna di komentar ini. Hehe.
DeleteSama, dalam hati mikir siapa gurunya?
DeleteSetelah bolak balik baca tulisan di atas, akhirnya saya paham maksud komentar bang Niki ini :))))))
Deletegue masih nunggu lu nurunin celana, lan. tadi kan pas mau masuk ke kantor polis, celananya diangkat kan ya? enggak di turunin emgnya? adem apa gimana nih klo bole tau?
ReplyDeleteternyata sering d godain gitu ya sama mas-mas. kang parkir enggak basa-basi aatau sok akrab juga nih, lan?
Yailah kadal arab berisiq!
DeleteBtw, lebi adem kalo diturunin sih:(
Daaaaaan sepanjang gw baca ini cerita, gw HEHE dari awal nyampe akhir. Bahkan lagi nulis komen pun gw HEHE nggak bisa berenti. Yawla gw cape! hahahaha
ReplyDeleteDan entah kenapa bisa terdampar juga di blog yang kyaknya lebih sesat dari blog alitlicious HEHE
Entahlah HAHAHAHA
Maap telah membuatmu terdampar di tempat hina ini
DeleteHehee
Hehe
heh
he
h
Bentar nyatet nama dulu.
ReplyDeleteYan... ii..vo.... mel..ya...
Nuuurr..miii..naaahhh... oke udah.
kenapa aabng2 CS yg terakhir itu setelah menanyakan nama seseorang yg ternyata si Kakak, dia cuma ber hehe... kenapa dia tidak menitipkan salam aja. tindakannya yg hanya hehe dan tak ada penjelasan detail seperti polisi dan cs sebelumnya, membuatku curiga. ini si cs pasti ada maunya ama si kakak. awas lu abang2 cs...
BUAT APA DICATET YE BANG??
DeleteHahahahaaa curiga yang bagaimana, mohon penjelasannya!
saya pernah ngurus Atm di Bank gr2 terblokir.... saya ngk bosan lama2 di Bank, soalnya dilayani oleh CS Bank yg cantik abizzzz..... bawaannya hati jd berbunga2 dket Cs Bank nya:)
ReplyDeleteWaduuuyy kalo bisa tiep hari atmnya diblokirin aja kang
DeletePADAHAL SAYA BERHARAP ADA SCENE FAKE COPS SAAT DIK ULAN MENGURUS SURAT KEHILANGAN ITU, TAPI TERNYATA TIDAK ADA. KECEWA SAYA.
ReplyDeleteFAKE COPS TIDA ADA. YANG ADA FAKE SECURITY. MAU?
DeleteMAU.
DeleteINI KENAPA SAYA YANG JAWAB?
MANA? INI NUNGGUIN, LOH.
DeleteKOK SAYA YANG EXCITED.
HAHAHAHAA BANGKHAY KALIYAN SEMUAAA!
DeleteYA ALLAH MAYANG, JANGAN DIPERJELAS:'(
ReplyDeleteKRAI EVERYDAY
Pengalamanku ketika kartu ATM keblokir dulu saat ngurusnya dilayani ma CS wanita yang menurut standar Jones seperti gue kesannya mempesona. Entahlah dibenarkan mau disebut jatuh hati pada pandangan pertama atau bukan intinya aura mbak Cs-nya bisa goyahin niat awalku pergi ke bank. Gampangnya meracuni pikiran gitu-lah.
ReplyDeleteLalu dikarenakan kelemahanku gak bisa bikin tanda tangan yang 100% sama---jadinya saat disuruh TTD pada papan elektronik itu mbak CSnya mengerutkan dahi ketika menatap layar komputer mendapati output TTD yang aku goreskan berbeda dengan yang di buku tabungan ... mungkin di KTP juga beda >,<
Akhirnya aku disuruh mengulang beberapa kali namun hasilnya gak ada perubahan. Jalan terakhir mbak Cs-nya nyodorin aku selembar HVS A4 dan pulpen.
"Buat apa mbak?" Penasaran
"Latihan TTD, penuhin seluruh halaman" jawabnya singkat padat.
Kurang lebih, butuh 15 menit buat menyelesaikan latihannya. Ada sekitar 30-an coretan TTD yang aku buat. Sengaja kuperbesar ukurannya biar cepet menuhin ruangan kertas dan biar gak kelamaan. Saat itu aku mikir kayaknya artis juga gak ampek begini-begini amat jika disuruh TTD!
Namun, mbak CSnya kembali mengerutkan dahi setelah lembaran itu kembali ke tangannya.
"Tunggu ya mas." Pintanya halus. Mabk Cs-nya beranjak dari kursi, membawa serta lembaran coretan TTD-ku, buku tabungan serta KTP. Memasuki suatu ruangan.
Pikirku si mbak cantik itu palingan berdiskusi dengan atasannya perihal layak tidaknya TTD-ku yang gak pernah konsisten untuk diberi lampu hijau agar bisa melanjutkan prosedur.
Gak lama mbak Cs-nya kembali.
"Lanjut ya mas, TTD sekenanya tapi diusahakan mirip ... dimaklumi."
"Oh...," hanya itu yang mampu terucap dari bibirku dan setelahnya entah kenapa tiba-tiba perasaanku berubah.
20 menit kemudian urusan ATM yang terblokir kelar. Sesaat sebelum mengakhiri perbincangan dengan si mbak CS-nya, aku emang sengaja menatapnya agak lama dan berujar sendiri di dalam hati,
Sebatas tanda-tangan di atas kertas seketat itukah keselektifanmu? Aku gak habis pikir bagaimana jadinya andai ingin meresmikan tanda tangan di hatimu? Aku yakin gak akan kuat ngejalaninya ... dan itu berat....
Makanya sekeluarnya dari bank bawaanku baper jadinya T,T
)* Based On True Story
Hahahahaha yawlaaaa ini kocak bener dah. Tapi ya uga ya bang, segitu selektifnya si mbak cs hahaha
DeleteHAAHAHAHAHAH Ehhh makasi lohh, ATM gue semalam ketelan mesin, ampess bennar lupa nariknya :|
ReplyDeleteKenapa makasihnya ke aku? wkwk
DeleteHEHE. Aku juga udah sering banget ngurus kehilangan begitu dari ATM, DOMPET, SUAMI. Eh, belum punya ding kalo suami. Hehe.
ReplyDeleteTulisannya bikin ketawa geli, ih. Hehe :(
Hehe.
Aku jadi ingin ber-he-he-ria.
Hehe.
Ria.
Hehe.
He.
hahahhaa
ReplyDeleteyang paling nohok sih itu "cih, atm aja ilang, apalagi pacar"
duh laaaaaaaaaaah
Gue dulu ngurus ATM ketelen di mesinnya kaga disuruh ke kantor polisi, loh. Mungkin dia tahu, muka-muka kek gue berapa sih isi ATM nya, udahlah nggak usah dilaporin, langsung buat baru aja. Mantab kan.
ReplyDelete"I Hate Monday" Nggak lah, kalo aku sih "I Hate Single day without you" uhuk uhuk uhuk....
ReplyDeleteBtw...dulu pernah kehilangan ATM waktu travelling ke suatu daerah, dan ngurusnya mesti ke kantor Bank waktu kita buka rekening. Untung ada yang mau bantu minjamin rekening buat nerima transferan dari keluarga. Salam mbak...
Hehe
ReplyDeletePengalaman lucu
Hehehe
😁
BROKER TERPERCAYA
ReplyDeleteTRADING ONLINE INDONESIA
PILIHAN TRADER #1
- Tanpa Komisi dan Bebas Biaya Admin.
- Sistem Edukasi Professional
- Trading di peralatan apa pun
- Ada banyak alat analisis
- Sistem penarikan yang mudah dan dipercaya
- Transaksi Deposit dan Withdrawal TERCEPAT
Yukk!!! Segera bergabung di Hashtag Option trading lebih mudah dan rasakan pengalaman trading yang light.
Nikmati payout hingga 80% dan Bonus Depo pertama 10%** T&C Applied dengan minimal depo 50.000,- bebas biaya admin
Proses deposit via transfer bank lokal yang cepat dan withdrawal dengan metode yang sama
Anda juga dapat bonus Referral 1% dari profit investasi tanpa turnover......
Kunjungi website kami di www.hashtagoption.com Rasakan pengalaman trading yang luar biasa!!!
Komentarnya ditunggu kakak~